Viabilitas Vigor PENGUJIAN VIABILITAS, KETAHANAN BIBIT, DAN PEMULIHAN TANAMAN BENIH JAGUNG INBRED YANG DISIMPAN LEBIH DARI DUA BELAS BULAN PADA KONDISI SUBOPTIMUM

8

2.2 Viabilitas

Ciri utama benih ialah kalau benih itu dapat dibedakan dari biji karena mempunyai daya hidup yang disebut viabilitas. Namun, semua insan benih, apa pun fungsi yang disandangnya, senantiasa mendambakan benih vigor, tidak sekedar benih yang hidup viable. Insan benih, tidak cukup kalau benih itu asal tidak mati untuk dikatakan hidup. Benih yang hidup harus menjanjikan tumbuhnya suatu tanaman yang berproduksi. Benih itu suatu tanaman mini yang berwujud embrio yang sudah siap untuk menjadi suatu tanaman bila kondisi eksternalnya memungkinkan Sadjad, dkk., 1999. Viabilitas benih diindikasikan oleh tolak ukur, baik secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu menilai pertumbuhan benih dan secara tidak langsung untuk menilai gejala metabolisme. Metode tersebut dapat digunakan untuk mengamati kondisi beberapa komponen makro molekul sitoplasma dan aberasi kromosom dalam inti sel. Tolak ukur viabilitas benih pada satu waktu tertentu dapat juga digunakan untuk mencirikan perbedaan benih. Hal ini berkaitan dengan produk konsumsi tanpa mempedulikan relevansi tolak ukur. Tolak ukur dengan suatu parameter viabilitas lot benih akan berkaitan dengan fragmen periode viabilitas. Kepentingan komparatif tolak ukur dimensi viabilitas dapat digunakan, tetapi menuntut pembakuan sehingga merujuk suatu nilai baku. Kepentingan komparatif tolak ukur vigor sukar digunakan karena bernilai tidak baku. Oleh karena itu, baik dalam peralatan, metode maupun tolak ukur perlu pembakuan yang dapat dihindari. Hal ini timbul baik oleh proses pengulangan maupun penilaian pelakunya dengan target komparatif tidak tercapai. Jadi, 9 viabilitas benih yang sebagai ciri peubah untuk pembandingan tidak tercapai Sadjad, 1994.

2.3 Vigor

Benih vigor tidak cukup hanya menumbuhkan satu individu tanaman yang tegar. Pertanaman yang homogen akan membuahkan produksi tanaman yang optimum, meski kondisi alam tidak optimum. Benih vigor tidak mencerminkan benih secara individual, tetapi dalam wujud sebuah lot Sadjad, dkk., 1999. Vigor benih dicerminkan oleh dua informasi tentang viabilitas, yaitu kekuatan tumbuh dan daya simpan benih. Hal tersebut menempatkan kemampuan benih tumbuh menjadi tanaman normal pada keadaan lapangan produksi suboptimum, meski benih disimpan lama. Tanaman dengan tingkat vigor tinggi dapat dilihat dari performansi fenotipis kecambah atau bibit. Tanaman memanfaatkan unsur sinar matahari selama periode pengisian dan pemasakan biji. Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi. Vigor genetik adalah vigor benih dari galur genetik yang berbeda-beda. Vigor fisiologi adalah vigor yang dapat dibedakan dalam galur genetik yang sama. Pada hakikatnya vigor benih harus relevan dengan tingkat produksi. Artinya benih yang bervigor tinggi akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi Sutopo, 2004.

2.4 Galur Inbred