40 Universitas Sumatera Utara
BAB IV FOLLOWING THE “X-MARK”
Arsitektur tercipta karena ada kebutuhan, keamanan, dan juga demi tercapainya lingkungan yang kondusif. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, arsitektur berkembang menjadi keterampilan melalui proses uji coba dan improvisasi.
Menurut Vitruvius, arsitektur yang baik yaitu yang memiliki dimensi, “commodite, firmness dan delight” fungsi, struktur dan estetika.. Delight
terbentuk dari estetika formal dan simbolik. Sementara commodite terbentuk karena perilaku spasial.
Setelah melakukan studi kasus proyek sejenis, maka langkah selajutnya ialah melakukan programmingprogram ruang. Programming merupakan besaran
luas ruang yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pengguna hotel berdasarkan Neufert 1990. Programming dijadikan sebagai acuanpedoman besaran luas
ruang yang terdapat di hotel. Langkah pertama yang dilakukan dalam programming hotel ialah dengan
menentukan jumlah pengunjung yang akan ditampung pada hotel, jumlah kamar, jumlah parkir kendaraan dan juga jumlah ruang-ruangfasilitas yang terdapat di
hotel kolam renang, fitness, function hall, dll.
Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam buku “Medan Dalam Angka
2008”, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kota Medan antara lain sebesar Tabel 4.1.
Tabel 4.1: Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Utara menurut 3 pintu masuk Bandara Udara Polonia
– Pelabuhan Laut Belawan – Pelabuhan Laut Tanjung Balai Asahan
Tahun Jumlah wisatawan
mancanegara 2008
132.590 2007
123.924 2006
123.446 2005
124.445 Rata-rata
126.101 Sumber :
BPS Propinsi Sumatera Utara, “Medan Dalam Angka 2009“
Dapat disimpulkan bahwa, rata-rata kenaikan wisatawan yang berkunjung ke kota Medan adalah sekitar dua ribu tujuh ratus orang.
Dengan menerapkan metoda linear, berdasarkan kesimpulan kenaikan jumlah wisatawan yang bersifat linear setiap tahunnya, maka dengan
menggunakan model matematika dari metoda linear ini diperoleh proyeksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kota Medan untuk beberapa tahun
Universitas Sumatera Utara mendatang. Adapun model matematika dari metoda linear ini antara lain Tabel
4.2.
Pn = Po + na
Dimana Pn
= jumlah wisatawan mancanegara pada tahun ke-n
Po =
jumlah wisatawan mancanegara pada tahun awal a
= jumlah pertambahan tiap tahun
n =
jumlah tahun proyeksi Tabel 4.2: Proyeksi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Medan
Tahun Jumlah wisatawan
mancanegara 2009
135305 2010
138020 2011
140735 2012
143450 2013
146165 2014
148880 2015
151595 2016
154310 2017
157025 2018
159740 2019
162455 2020
165170 Sumber :
BPS Propinsi Sumatera Utara, “Medan Dalam Angka 2009“
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik “Medan Dalam Angka 2009”, tingkat hunian hotel di kota Medan pada tahun 2008 Tabel 4.3:
Universitas Sumatera Utara Untuk wisatawan mancanegara
: 17.38
Untuk wisatawan nusantara :
82.62
Tabel 4.3: Rata – rata Lama Menginap Tamu Mancanegara + Nusantara Pada
Hotel Akomodasi Lainnya Menurut Tahun dan Kelas Hotel di Kota Medan tahun 2005
– 2008 Hari
Tahun 2008
2007 2006
2005 1.07
1.13 1.21
1.23 1.7
1.4 1.4
0.92 1.56
1.37 1.37
1.7 1.96
1.88 1.88
1.59 1.72
1.25 1.23
2.23 Sumber:
BPS Propinsi Sumatera Utara, “Medan Dalam Angka 2009“
Jadi, untuk wisatawan mancanegara yang menginap di hotel, pertahun pada tahun 2020 berjumlah :
17.38 x 165.170 = 28.706,54 orangtahun Dengan mengambil asumsi bahwa hotel ini dapat mengakomodasi 30
dari jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke kota Medan dan menginap di hotel.
Jumlah wisatawan mancanegara yang menginap di hotel butik Labuhan Deli yaitu:
28.706,54 x 30 = 8.611,962 orangtahun
Universitas Sumatera Utara Jumlah wisatawan domestik yang menginap di hotel butik Labuhan Deli:
Jadi, total wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke hotel butik Labuhan Deli pada tahun 2020 adalah :
orangtahun
49.550,982 365= 135.75 ≈136 oranghari
Jadi total wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkunjung ke hotel butik Labuhan Deli pada tahun 2020 diasumsikan sebanyak 136 orang.
Dengan memperkirakan satu kamar tamu hotel akan digunakan oleh 2 orang, maka jumlah kebutuhan kamar hotel adalah sebanyak 1362 = 68 kamar.
Mengingat konsep yang diterapkan berupa perkampungan Melayu maka sebagian hunian hotel dirancang berupa cottage. Adapun jumlah kamar hotel
dapat dilihat pada tabel 4.4 untuk lebih lengkap lihat pada lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4: tipe kamar hotel
No. Tipe
Luasm2 Jumlah Ruang
1. Kamar Hotel tipe
Standard 30 m
2
41 2.
Cottage tipe Standard plus
36 m
2
16 3.
Cottage tipe Deluxe 42 m
2
6 4.
Cottage tipe Suite 100 m
2
4 5.
Presidential Suite 110 m
2
1 Jumlah
68
Dari studi kasus yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, untuk memperkenalkan Melayu pada pengunjung hotel tidak hanya pada desain
bangunan tetapi juga dapat melalui seni, makanan, pakaian, dan adat istiadat. Maka fasilitas yang disediakan oleh hotel berupa butik, bakery, art shop. Selain
itu terdapat 2 dua restoran yaitu coffee shop dan restoran lokal yang menyediakan masakan Melayu; fitness; spa dan sauna; dan juga function hall
berkapasitas 50 orang lampiran 2. Untuk tempat parkir kendaraan roda empat menurut Juwana 2005, untuk
7 kamar hotel memerlukan 1 parkir kendaraan roda 4 sehingga total parkir kendaraan untuk 68 kamar hotel adalah 10 slot parkir kendaraan roda 4.
Sedangkan berdasarkan Neufret 1990, kapasitas parkir untuk function hall ialah 0.2 slot parkir per kursi, jika function hall dapat menampung 50 orang maka
diperlukan 10 parkir kendaraan roda 4 dan staf hotel diasumsikan memiliki 2 mobil.
Universitas Sumatera Utara Jika luas perlantai hotel 924m
2
dan terdiri dari 4 lantai ditambah dengan semi basement maka diperlukan 2 lift penumpang dengan kapasitas 10 orang
dan 1 satu lift barangservis Juwana, 2005. Sementara pada Replika Istana Melayu Deli yang berfungsi sebagai galeri
harus menyesuaikan ruang-ruang yang biasanya terdapat pada istana. Istana Melayu pada umumnya terdapat Balairung. Balairung merupakan tempat
berkumpulnya tamu-tamu raja. Selain itu, akan dipamerkan sejarah Labuhan Deli dan Sungai Deli pada masa lampau dalam bentuk diorama. Perhiasan, seni
budaya, alat musik, pakaian, dan juga senjata khas Melayu Sumatera Timur akan dipamerkan juga.
Setelah melakukan programming ruang sesuai dengan kebutuhan maka perlu adanya pendekatan arsitektur apa yang digunaka sebagai landasan yang
digunakan untuk menentukan kosep rancangan.
47 Universitas Sumatera Utara
BAB V THE GUIDING COMPASS