THE SPARKLING YELLOW Discovering Lost Treasure

13 Universitas Sumatera Utara

BAB II THE SPARKLING YELLOW

Studi lapangan dilakukan guna mendapatkan informasi yang akurat. Kawasan kajian yang akan dirancang berada di Jalan Yos Sudarso Km. 12 Kec. Medan Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan gambar 2.1. Kecamatan Medan Labuhan memiliki luas wilayah 36,67 km 2 . Gambar 2.1: Kawasan Kajian yang Akan Dirancang Medan Kec. Medan Labuhan Kel.Pekan Labuhan Lingkungan III Universitas Sumatera Utara Pada lahan yang menjadi icon Labuhan ialah Vihara Siu Sian Kiong dengan arsitektur Tionghoa dan Masijd Al-Oesmani dengan ciri khas Melayu secara dominan. Kemegahan Melayu Deli di Labuhan Deli yang tersisa hanya dapat dilihat dari satu-satunya peninggalan Melayu yaitu Masjid Labuhan Deli, yang merupakan masjid tertua di Kota Medan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, 2010. Renovasi dan pengembangan masjid pada tahun 1870 yang dipimpin oleh aristek asal jerman yaitu GD Langereis dengan mengubah kayu menjadi bangunan permanen. Perpaduan gaya arsitektur empat budaya yaitu pintu masjid bergaya cina, lengkungan dan ornamen yang khas Timur Tengah, dan kubah masjid bersegi delapan merupakan khas India dan ornamen-ornamen masjid yang khas dengan Melayu. Sekarang masjid ini masih kukuh berdiri dengan balutan warna kuning dan hijau, yang merupakan warna kebesaran Melayu yang menyimbolkan kemuliaan dan kemegahan gambar 2.2. Gambar 2.2: Masjid Al-Oesmani Universitas Sumatera Utara Ada beberapa akses untuk memasuki masjid yaitu melalui tiga pintu besar dan tiga pintu kecil. Pada sisi kiri, kanan, dan depan masjid terdapat area pemakaman Sultan Osman Perkasa Alam sultan yang membangun Masjid Al- Oesmani dan Sultan Mahmud Perkasa Alam, tiga sultan Deli sebelumnya juga dimakamkan di sini, yakni Tuanku Panglima Pasutan Sultan ke-4, Tuanku Panglima Gandar Wahid Sultan ke-5, dan Sultan Amaluddin Perkasa Alam Sultan ke-6. Selain makam sultan, kerabat Sultan, masyarakat umumpun dimakamkan di area masjid ini. Tepat dibelakang masjid terdapat rumah dengan bercirikan arsitektur Melayu terlihat pada penggunaan ornamen khas Melayu lebah begantung pada atap, kunda kencana pada ventilasi atap, dan terali biola sebagai railing, jendela krepyak dan pintu yang tinggi, dan panggung. Rumah ini sekarang merupakan rumah nazir Masjid Al-Oesmani gambar 2.3. Gambar 2.3: Rumah Melayu di Belakang Masjid Al-Oesmani Universitas Sumatera Utara Sementara itu tepat di seberang Masjid Al-Oesmani yang dulunya merupakan pusat Kerajaan Kesultanan Melayu Deli, sekarang sudah ditempati Sekolah YASPI SD, SMP, dan juga SMA gambar 2.4. Gambar 2.4: Area Kerajaan yang Sekarang menjadi Sekolah Tepat di samping sekolah tersebut, terdapat jalan kecil yang merupakan akses menuju ke Sungai Deli. Di sepanjang jalan merupakan deretan rumah penduduk yang didominasi oleh suku melayu. Penduduk pada area ini mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Ciri khas Melayu hampir sudah tidak dapat dilihat lagi. Rumah yang awalnya merupakan panggung telah berganti menjadi bangunan permanen gambar 2.5. Perumahan penduduk yang tidak tertata dengan rapi, lorong yang sempit dan juga lingkungan yang kurang bersih membuat area tersebut terkesan kumuh. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5: Perumahan Penduduk Pada tepi Sungai Deli yang berlokasi di dekat kawasan kajian, banyak sampah yang menumpuk di sepanjang dasar sungai dan juga tanggul. Area sungai semakin lama semakin menyempit karena endapan lumpur gambar 2.6. Gambar 2.6: Panorama Area Sekitar Sungai Deli Kota merupakan hasil perwujudan dari suatu budaya Alamsyah, 2014. Ada tiga elemen yang saling berpengaruh satu sama lain dalam perancangan kota, yaitu manusia, bangunan dan lingkungan. Jika mengabaikan salah satu unsur sama artinya dengan kegagalan dalam mencapai sustainability. Universitas Sumatera Utara Menelaah pernyataan tersebut, ketiga elemen perancangan kota pada kawasan Labuhan Deli belum mencapai sustainability. Manusiamasyarakat belum memiliki kesadaran untuk menjaga bangunan dan lingkungan. Padahal bangunan yang tidak terawat dan tertata akan berdampak pada lingkungan dan juga manusia. Dalam arahan struktur ruang Rencana Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara tahun 2006 –2025, Kota Medan termasuk dalam hierarki pusat pelayanan primer, yaitu pusat yang melayani wilayah Provinsi Sumatera Utara, wilayah Sumatera bagian Utara dan wilayah nasionalinternasional yang lebih luas. Pengembangan Kota Medan dan sekitarnya sebagai pusat pelayanan primer ‘A’ diarahkan sebagai pusat aktivitas sekunder dan tersier bagi Provinsi Sumatera Utara gambar 2.7. Gambar 2.7: Peta Pengembangan Medan Sumber: RTRWP Sumatera Utara 2006 –2025 S S S S S S S S S S S S Ê Ú Ê Ú Ê Ú Ê Ú Ê Ú Ê Ú Ê Ú Ê Ú Siram bu Teluk Dalam Lolow au Pancur B atu Kuala Tanjung Langkat Kota B uluh Tigabinanga Brastagi Perdagangan Parapat Merek Salak Pulauraky at Parbuluan Pangururan Pokat Dolok Sanggul Bandara Durian Balige Siborongborong Sipahutar Sipiongat Pandan Batu M undom Batang Toru Aek Gadang Natal Binanga Panyabungan Aek Batu Sungai Pinang Simpa ng E mpat Lim a Puluh Sei R ampah Dolok Nasihut Lubuk P akam Stabat Pangkalan Bran dan Pangkalan Sus u Rantauprapat Sidikalang Kabanjahe Tarutung Kisaran Barus Kualabatangtoro Kam pung M esjid Ujung Batu Bandarkh alipah Labuhan B ilik Langgapayung Aek Kotabatu Tanjungtiram Gunung M eriah Pasar S orkam Tanjung Pura Gunung sitoli Aek Kanopan Bangunpurba Onanga njang Hilibafanua Kotapinang Negerilama Parsoburan Sipagimbar Tuhem berua Kotanopan Sibubuhan Gunung tua Muaras oma Faighunna Tanobato Tabuy ung Mandoge Sipirok Belawan Porsea Hinako Lahewa Siabu Tete TE B IN G T IN G G I PEM A T A N G S IA N T A R SIB O L G A TA N JU N G B A L A I PA D A N G SID E M PU A N B IN J A I ME D A N PA K -PA K B H A R A T B A T U B A R A N IA S S EL A T A N H U M B A N G H A SU N D U T A N SER D A N G B E D A G A I SA M O SIR TA P A N U L I T EN G A H TO B A SA M O SIR D EL I SE R D A N G TA P A N U L I U T A R A MA N D A IL IN G N A T A L SIM A L U N G U N D A IR I K A R O A SA H A N N IA S LA B U H A N B A TU TA P A N U L I SE LA TA N LA N G K A T Tete Maras Siabu Lahewa Hinako Porsea Belawan Sipirok Mandoge Tabuy ung Tanobato Faighunna Muaras oma Gunung tua Sibubuhan Kotanopan Tuhem berua Sipagimbar Parsoburan Negerilama Kotapinang Hilibafanua Onanga njang Bangunpurba Aek Kanopan Gunung sitoli Tanjung Pura Pasar S orkam Gunung M eriah Tanjungtiram Aek Kotabatu Langgapayung Labuhan B ilik Bandarkh alipah Ujung Batu Kam pung M esjid Kualabatangtoro Indrapura Pangaribuan Raya Perbaungan e e e e e e e Î Î Î Î Î Î Î Î Î Î ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° Ê Ú Î Universitas Sumatera Utara Dengan adanya rencana pengembangan Kota Medan dalam Rencana Struktur Ruang Kota Medan 2008-2028, sistem pusat pelayanan Kota Medan direncanakan terdiri atas 2 dua pusat primer, yaitu satu Pusat Primer di Utara dan 1 satu Pusat Primer di Pusat Kota dan didukung oleh 8 delapan Pusat Sekunder yang sekaligus juga sebagai Pusat-pusat BWK. Pusat Primer Utara Kota Medan, terletak di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan Masjid Al-Oesmani, Kelurahan Pekan Labuhan gambar 2.8. Gambar 2.8: Rencana Struktur Ruang Kota Medan 2008-2028 Sumber: Rencana Tata Ruang Kota 2008-2028 Dengan adanya rencana ini, dilakukan strategi-strategi pengembangan di berbagai aspek transportasiaksesbilitas, ekonomi, pendidikan, industri, perumahan, perdagangan, dan jasa. Salah satu strateginya ialah mengembangkan Universitas Sumatera Utara stasiun menjadi TOD Transit Oriented Development. Dengan dibukanya jalur kereta api penumpang darike Labuhan Deli bertujuan untuk membuka akses ke Kecamatan Medan Labuhan. Stasiun kereta api di Labuhan dikembangkan dan dioptimalkan sebagai sarana transportasi darat dan pelayanan berskala regional gambar 2.9. Gambar 2.9:Aksesbilitas darike Labuhan Deli Selain itu, rencana pembangunan jalur Tol di beberapa titik Mebidangro khususnya Tol Binjai-Medan gambar 2.9 mengakibatkan akses menuju ke Labuhan Deli dapat ditempuh dengan cepat dan mudah dari berbagai tempat khususnya dari Aceh, mengingat orang-orang Aceh merupakan pengunjung domestik yang sering berkunjung ke Medan dengan segala urusan belanja, berlibur, berkerja dll. Universitas Sumatera Utara Selain itu, pengembangan Belawan sebagai pelabuhan bertaraf internasional juga berdampak kepada Labuhan Deli, mengingat jaraknya yang dekat. Belawan dijadikan sebagai salah satu pintu masukgerbang bagi para turis untuk datang berkunjung ke Medan gambar 2.9. Kemudahan aksesbilitas darike Labuhan Deli berpengaruh terhadap pengembangan Labuhan Deli sebagai tempat sestinasi wisata. Sementara itu jumlah wisatawan mancanegara wisman yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 tiga pintu masuk pada bulan Februari 2015 mencapai 21.820 orang. Wisman dari Negara Malaysia merupakan yang terbesar yaitu sebanyak 11.917 orang atau 54,62 persen dari total wisman yang berkunjung ke Sumatera Utara Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2015. Maka sasaran utama pengunjung yang nantinya akan berkunjung di Labuhan ialah pengunjung dari Malaysia dan pengunjung domestik yang berasal dari Aceh. Dalam konteks Labuhan Deli, aset budaya dalam pengembangan heritage tourism ialah fisik bangunan Masjid Al-Oesmani, Vihara Siu Sian Kiong dan deretan peninggalan ruko cina yang telah dipugar; dan adat istiadat dan seni budaya Melayu dan Tionghoa. Di samping itu, sejarah kawasan dari adat istiadat, seni budaya masyarakat maupun sejarah kawasan juga merupakan aset budaya yang sifatnya intangible atau tak benda. Kegiatan-kegiatan publik event direncanakan diadakan untuk mengenalkan adat istiadat budaya Melayu dan Tionghoa seperti perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Hari Raya Lunar, Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Idul Fitri. Universitas Sumatera Utara Selain itu, ada juga kunjungan ziarah ke makam Sultan di area Masjid Al- Oesmani dan juga pusat kuliner yang direncanakan di sepanjang area peninggalan ruko cina gambar 2.10. Gambar 2.10: Aktivitas Publik di Kawasan Kajian Sumber: Urban Design Guideline Kawasan Kajian Seperti di Singapura, pada setiap Ramadhan diadakan event penyambutan Hari Raya Aidil Fitri di Geylang. Di sepanjanga jalan Geylang dipenuhi dengan lampu warna-warni. Di sepanjang jalan dijajakan bazaar yang menawarkan berbagai makanan khas Melayu dan Arab gambar 2.11. ACARA KEAGAMAAN, KUNJUNGAN WISATA ACARA KEAGAMAAN, ZIARAH, KUNJUNGAN WISATA Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11: Event Hari Raya Light Up and Celebrations di Singapura Sumber: www.skyscanner.co.id Event-event yang diadakan seperti di Singapura ini sangat menarik wisatawan untuk datang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan berbagai aset budaya jika dilakukan secara integritas dan komprehensif dapat menjadi tempat pariwisata yang menarik sehingga menjadi magnet penarik wisatawan atau touris untuk mengunjungi Labuhan Deli. Dengan penambahan aktivitas-aktivitas publik ini, dapat menarik wisatawan untuk berkunjung lebih lama di Labuhan Deli. Dengan terpenuhnya Triple A Access, Attraction and Amenity di Labuhan, maka Labuhan Deli dapat menjadi salah satu pusat destinasi wisata Sumatera Utara. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, destinasi wisata favorit Sumatera Utara ialah Medan, Danau Toba Prapat, Samorsir, dan Brastagi. Dengan menjadikan Labuhan Deli sebagai salah satu destinasi wisata Sumatera Utara maka skenario yang dibuat untuk pengunjung Mancanegara maupun domestik dapat dilihat pada gambar 2.12. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.12: Skenario Destinasi Wisatawan Sumatera Utara Berdasarkan gambar 2.12, pengunjung masuk melalui Bandara Kuala Namu Pelabuhan Belawan. Lalu dapat menggunakan jalur kereta api, tol maupun jalan raya untuk menuju dari satu destinasi ke destinasi lainnya. pada skenario tersebut, direncanakan pengunjung datang ke Labuhan Deli selama sehari semalam. Dengan begitu maka diperlukandibutuhkan tempat penginapan atau hotel lampiran 3a. Adapun luas tapak yang disediakan yaitu ±3,1Ha meliputi penataan Masjid Al-Oesmani dan Vihara Siu Sian Kiong dan merancang hotel cottage dan Replika Istana Melayu Deli di area yang dulunya merupakan Istana Kesultanan Melayu Deli. Pada gambar 2.13 dapat dilihat batasan cakupan area yang akan dirancang. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13: Cakupan Area yang Akan Dirancang warna merah Sumber: Urban Design Guideline Kawasan Kajian Setelah mengetahui sasaran pengunjung hotel maka selanjutnya ialah mengkaji jenis hotel apa yang sesuai dengan kebutuhan setelah itu mencari studi banding yang sesuai dengan jenis hotel tersebut. 26 Universitas Sumatera Utara

BAB III THE ADVENTURE