lingkungan, jenis ternak, jenis tanaman, tipe iklim, dan keadaan musim. Penggolongan nilai PUF untuk padang penggembalaan adalah a ringan : 25--30
; b sedang : 40--45 ; c berat : 60--70 . Pada umumnya kelas tanah yang dialokasikan untuk peternakan termasuk golongan sedang dan ringan.
Kapasitas tampung lahan padang penggembalaan dapat dihitung dengan memperhatikan periode merumput ternak, periode istirahat, konsumsi HMT per
hari, produksi HMT per hektar dan PUF. Besarnya produksi hijauan atau kebun rumput pada suatu areal dapat diperhitungkan, seperti berikut :
1. Produksi kumulatif, merupakan produksi padang penggembalaan atau kebun
rumput yang ditentukan bertahap selama 1 tahun. Setiap pemotongan produksi hijauan rumput diukur dan dicatat. Setelah 1 tahun seluruh produksi dijumlah
dan hasilnya merupakan produksi kumulatif. 2.
Produksi realitas, merupakan produksi yang ditentukan oleh setiap pemotongan hijauan rumput seluruh areal padang penggembalaan atau kebun rumput. Jadi,
produksi realitas adalah produksi sebenarnya yang bisa diukur dengan produksi ternak.
3. Produksi Potensial, merupakan produksi yang ditentukan atas dasar perkiraan
suatu areal padang penggembalaan atau kebun rumput. Jadi, perhitungan ini cenderung disebut sebagai taksiran.
III. BAHAN DAN METODE
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur dan
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
B. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah limbah asal tanaman jagung, yaitu janggel, tumpi dan jerami jagung termasuk klobot yang diambil di Desa
Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekop untuk mengambil
sampel janggel, tumpi dan jerami, karung plastik untuk wadah masing-masing sampel, timbangan untuk mengukur bobot janggel, tumpi dan jerami, meteran,
alat tulis, dan alat hitung, kamera, tabel kuisioner.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode survey yang digunakan adalah metode simple random sampling. Simple random sampling merupakan
pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Metode pengambilan data ini dilakukan oleh peneliti
dikarenakan anggota populasi sudah homogen. Data tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer mencakup
informasi tentang lahan pertanian yang meliputi obyek penelitian, misalnya luas tanam jagung, luas panen jagung, dan produksi limbah tanaman jagung yang
dihasilkan. Selain itu, data primer dapat diperoleh dengan melakukan wawancara kepada para petani menggunakan kuisioner yang sudah disiapkan oleh peneliti.
Data sekunder dikumpulkan berupa data mengenai luas lahan pertanian, luas areal lahan asal tanaman jagung yang diperoleh dari dinas atau intansi terkait, yaitu
Gakpotan Desa Braja Harjosari. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel jerami jagung, tongkol
atau janggel jagung, dan tumpi. Pengambilan data dilakukan dengan bujur sangkar 3 x 3 m
2
.
D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Prosedur pengambilan sampel jerami jagung :
1. menentukan tempat pengambilan sampel limbah jerami jagung dari masing-
masing tempat pemanen berdasarkan metode simple random sampling yang
merupakan pengambilan data yang dilakukan secara acak karena populasi sampel yang akan diambil homogen. Lahan jagung yang diambil sebagai
sampel adalah lahan jagung yang sedang panen; 2.
menyiapkan peralatan pengambilan sampel jerami jagung seperti, sabit,
karung plastik, timbangan, meteran, tali plastik, alat tulis dan kamera; 3.
melakukan pengukuran luas lahan terhadap lahan jagung yang akan diambil sampel jerami jagung;
4. pengambilan data dengan menggunakan bujur sangkar 3 x 3 m
2
sebanyak 5 cuplikanha;
5. memotong bagian bawah jagung dan mengambil bagian jeraminya;
6. kemudian sampel jerami jagung di timbang berdasarkan bahan segar;
7. selanjutnya dijemur dan di timbang kembali berdasarkan BKU;
8. untuk analisis, jerami jagung digiling terlebih dahulu kemudian dilakukan
analisis proksimat di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian, Universitas Lampung;
9. mencatat hasil data yang diperoleh;
10. menghitung Produksi limbah Jagung dengan rumus:
Produksi perubin = Produksi sampel 3 x 3 m
2
Luas 1 Ha ProduksiHa
= X produksi perubin
Luas sampel
Produksi Pertahun
= Prod LimbahHa x Luas wilayah areal x ∑Panen setahun
11. menghitung kapasitas tampung carrying capacity dari data yang
diperoleh dengan rumus :