3. Analisis proksimat
a. Kadar Air
1. memanaskan cawan porselin beserta tutupnya yang telah dibersihkan ke
dalam oven 105 C selama ± 1 jam;
2. mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit;
3. menimbang cawan porselin beserta tutupnya dan mencatat bobotnya A;
4. memasukkan sampel analisa ke dalam cawan porselin sekitar satu gram
kemudian mencatat bobotnya B; 5.
memanaskan cawan porselin yang berisi sampel di dalam oven105 C
selama ≤ 6 jam penutup jangan dipasang; 6.
mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit; 7.
menimbang cawan porselin tanpa tutup berisi sampel analisis tersebut C; 8.
menghitung kadar air dengan rumus sebagai berikut :
B –A — C –A
Kadar air = X 100
B –A
Keterangan : KA = kadar air
A = bobot cawan porselin g B = bobot cawan porselin berisi sampel sebelum dipanaskan g
C = bobot cawan porselin berisi sampel sesudah dipanaskan g 9.
melakukan analisis sebanyak dua kali duplo, kemudian menghitung kadar air rata
–rata dengan rumus sebagai berikut :
KA
1
+ KA
2
Kadar air = 2
Keterangan : KA
1
= kadar air pada ulangan pertama KA
2
= kadar air pada ulangan kedua 10.
menghitung kadar bahan kering dengan rumus sebagai berikut : BK = 100 KA
Keterangan : BK = kadar bahan kering
KA = kadar air
b. Kadar Abu
1. memanaskan cawan porselin beserta penutupnya yang bersih di oven 105
C selama sekitar 1 jam;
2. mendinginkan dalam desikator selama 15 menit;
3. menimbang dan catat bobotnya A;
4. memasukan sampel sebanyak + 1 gram dan catat bobot cawan porselin
berisi sample B; 5.
mengabukan didalam tanur 600 C selama 2 jam, tutup cawan tidak perlu
disertakan; 6.
mematikan tanur apabila sampel berubah warna menjadi putih keabu- abuan, maka berarti pengabuan sudah sempurna ;
7. mendiamkan sekitar 1 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai
mencapai suhu kamar biasa dan penutup cawan porselin dipasang; 8.
menimbang cawan yang berisi abu dan catat bobotnya C;
9. menghitung kadar abu dengan rumus sebagai berikut
C –A
Kadar abu =
X 100 B
–A
Keterangan : K Ab : kadar abu A : bobot cawan porselin gram
B : bobot cawan porselin berisi sampel sebelum diabukan C : bobot cawan porselin berisi sampel sesudah diabukan
10. melakukan analisis dua kali duplo beri tanda 1 dan 2 pada masing –
masing bagian bawah cawan porselin dan hitung rata –rata nya :
KAbu
1
+ KAbu
2
Kadar abu = 2
Keterangan : KAbu
1
= kadar abu pada ulangan pertama KAbu
2
= kadar abu pada ulangan kedua
c. Kadar Protein
1. menimbang kertas saring biasa 6x6 cm
2
dan catat bobotnya A; 2.
memasukan sampel sebanyak ± 0,1 g dan catat bobot kertas berisi sampel B;
3. melipat kertas saring;
4. kemudian masukan ke dalam labu kjeldhal. Tambahkan 5 ml H
2
SO
4
pekat kerjakan di ruang asam;
5. menambahkan 1 ujung sendok kecil atau secukupnya campuran katalisator;
6. menyalakan alat destruksi, kemudian kerjakan destruksi;