2. Anak-anak Juvenile I Juvenile adalah individu yang berumur lebih dari 2 tahun hingga 4 tahun.
Badannya kecil namun relatif lebih besar dari bayi serta mampu beraktivitas sendiri, namun cenderung lebih dekat dengan induknya.
3. Remaja Besar Juvenil II
Individu yang termasuk ke dalam kelas umur ini adalah individu-individu yang berumur lebih dari 4 tahun sampai 6 tahun. Ukuran tubuhnya sedang dan
sering melakukan aktivitas sendiri namun tidak dalam jarak yang sangat jauh dari kelompoknya.
4. Pra-dewasa Sub-adult
Umur lebih dari 6 tahun dan mulai memisahkan diri jauh dari kelompoknya, namun masih dalam satu kesatuan kelompoknya. Belum
matang secara seksual dan tubuhnya hampir sama dengan ukuran tubuh individu dewasa.
5. Dewasa Adult
Secara seksual sudah matang dan telah memisahkan diri dari kelompoknya dan ukuran tubuh telah maksimal. Primata pada umumnya adalah tipikal omnivora
Cowlishaw dan Dunbar, 2000. Siamang dikenal sebagai pemakan daun. Jenis makanannya terdiri dari buah, daun, bunga, dan biji-bijian. Menurut Nurcahyo
1999 pada penelitiannya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, siamang lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan dengan prosentase sekitar 52,07
dibandingkan dengan dedaunan 42,63 dan bunga 5,3. Siamang memakan
hampir semua bagian tumbuhan seperti daun, buah, biji, dan bunga. Selain itu, satwa ini juga mengkonsumsi beberapa jenis serangga.
E. Status Konservasi
Siamang merupakan salah satu jenis mamalia langka dan telah dilindungi di wilayah Indonesia sejak jaman kolonial Belanda melalui Ordonansi dan
Peraturan Perlindungan Binatang-Binatang Liar 1931 No. 348 dan No. 266 Dirjen PHPA, 1995 dalam Bashari, 1999. Keberadaan siamang di Indonesia
merupakan jenis primata yang dilindungi, Status dilindungi tersebut berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No.7
tahun 1999 tentang penetapan siamang sebagai satwa yang dilindungi.
III. METODE PENELITIAN A.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Agro Satwa dan Wisata Bumi Kedaton TASWBK, Bandar Lampung. Pada bulan Mei 2015.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, timbangan lion star, lembar pengamatan, timbangan analitik, oven, tang penjepit, kertas saring, gelas
ukur, corong, kaca dan alat tulis. Adapun objek penelitian ini adalah 2 ekor siamang yang berada di TASWBK Bandar Lampung.
C. Batasan Penelitian
Adapun batasan penelitian ini adalah : 1.
Objek penelitian yaitu 2 ekor siamang di TASWBK Bandar Lampung. 2.
Penelitian dilakukan selama 12 hari pada pagi pukul 08.00 WIB sampai sore hari pukul 17.00 WIB.
3. Aktivitas harian siamang di TASWBK Bandar Lampung.
4. Pakan Drop In yang ada di TASWBK Bandar Lampung.
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan yaitu data tentang aktivitas harian dan pakan Drop In Siamang, jenis pakan, dan
komposisi pakan yang diberikan setiap hari.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang mendukung penelitian ini berupa riwayat siamang di TASWBK dan gambaran umum TASWBK. Data sekunder diperoleh melalui
studi literatur, pustaka, jurnal dan terbitan lainnya untuk melengkapi data primer dilapangan.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data terbagi menjadi 2 yaitu pengumpulan data primer dan sekunder.
1. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer pengamatan di lapangan, pencatatan data berdasarkan pemberian berat pakan awal, penimbangan sisa pakan, dan
pemberian pakan tambahan. 2.
Wawancara Pengumpulan data primer wawancara dengan keeper siamang tentang jenis
pakan dan komposisinya per hari. 3.
Pengumpulan data sekunder Pengumpulan data sekunder studi pustaka yaitu kegiatan mengumpulkan data
dari berbagai literatur dan media elektronik.