Pelarut Kompleks Pemilihan pelarut umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti:

Tabel 2. Data Pelarut Berdasarkan Kepolaran Handojo, 1995 Pelarut Rumus Kimia Titik Didih ºC Konstanta Dielektrik Massa Jenis Pelarut Non-Polar Heksana CH 3 -CH 2 -CH 2 - CH 2 -CH 2 -CH 3 69 2.0 0.655 Benzena C 6 H 6 80 2.3 0.879 Toluena C 6 H 5 -CH 3 111 2.4 0.867 Dietil eter CH 3 CH 2 -O- CH 2 -CH 3 35 4.3 0.713 Kloroform CHCl 3 61 4.8 1.498 Etil asetat CH 3 -C=O-O- CH 2 -CH 3 77 6.0 0.894 Pelarut Polar Aprotik 1,4-Dioksana -CH 2 -CH 2 -O- CH 2 -CH 2 -O-\ 101 2.3 1.033 Tetrahidrofuran THF -CH 2 -CH 2 -O- CH 2 -CH 2 -\ 66 7.5 0.886 Diklorometana DCM CH 2 Cl 2 40 9.1 1.326 Aseton CH 3 -C=O-CH 3 56 21 0.786 Asetonitril CH 3 - C≡N 82 37 0.786 Dimetilformamida DMF HC=ONCH 3 2 153 38 0.944 Pelarut Polar Protik Asam asetat CH 3 -C=OOH 118 6.2 1.049 n-Butanol CH 3 -CH 2 -CH 2 - CH 2 -OH 118 18 0.810 Isopropanol IPA CH 3 -CH-OH- CH 3 82 18 0.785 n-Propanol CH 3 -CH 2 -CH 2 - OH 97 20 0.803 Etanol CH 3 -CH 2 -OH 79 30 0.789 Metanol CH 3 -OH 65 33 0.791 Asam format H-C=OOH 100 58 1.21 Air H-O-H 100 80 1000

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas kaca arloji, neraca analitik, spatula, pipet volumetri 2 mL, gelas kimia 100 mL, gelas ukur 25 mL, labu ukur 10 mL, pipet tetes merk Iwaki dan Pyrex, magnetic stirrer merk Stuart, satu set peralatan refluks, hot plate merk Behr-Labor Technich, termometer, pompa vakum, corong buchner, desikator, pH-meter merk Metrohm, dan instrumen Spektrofotometer Ultra Ungu-Tampak Tipe Carry 100. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1,5-difenil karbazona p.a, anilina p.a, etanol p.a, HCl p.a, NaOHp.a, air bidestilat, NiNO 3 2 .6H 2 O p.a, CoCl 2 .6H 2 O, kertas saring merk Whatmann No. 42, aluminium foil, dan tisu.

C. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Ligan Basa Schiff

Ligan basa Schiff disintesis dari senyawa 1,5-difenil karbazona dan anilina, dengan perbandingan mol 1:1 Rini, 2010. Sebanyak 2,4025 gram bubuk 1,5- difenil karbazona dan 0,92 mL anilina dilarutkan masing-masing ke dalam 10 mL pelarut etanol. Larutan 1,5-difenil karbazona dan larutan anilina dicampurkan dalam gelas kimia 100 mL, kemudian dilarutkan kembali dalam 20 mL etanol. Campuran ini ditambahkan 2 tetes HCl pekat, dan kemudian distirer menggunakan magnetic stirrer selama 30 menit pada suhu ruang. Setelah itu campuran direfluks selama 2 jam pada suhu 75-79ºC menggunakan penangas air. Campuran yang telah direfluks selanjutnya didinginkan pada suhu ruang hingga terbentuk kristal 1,5-difenil karbazona - anilina. Kristal yang terbentuk divakum selama 30 menit pada pompa vakum serta dicuci menggunakan 50 mL air bidestilat. Kristal dikeringkan dalam desikator hingga beratnya konstan. Ligan basa Schiff ini dilarutkan dalam etanol hingga konsentrasi 0,5 mM, dan diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer Ultra Ungu-Tampak.

2. Pembuatan Kompleks Dengan Kristalisasi

a. Pembuatan Kompleks Ion Logam Nikel - Ligan Basa Schiff

Kompleks ion logam NiII - ligan basa Schiff disintesis dengan perbandingan mol 1:3 Rini, 2010. Sebanyak 0,2908 gram NiNO 3 2 .6H 2 O dalam 3 mL air bidestilat, dicampurkan 0,9448 gram ligan basa Schiff dalam 7 mL etanol. Campuran ini dilarutkan kembali dalam 2 mL air bidestilat, dan diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 30 menit, kemudian direfluks pada suhu 75-80ºC selama 2 jam menggunakan penangas air. Campuran yang telah direfluks selanjutnya didinginkan pada suhu ruang hingga terbentuk kristal kompleks. Kristal yang terbentuk divakum selama 30 menit pada pompa vakum. Kristal dikeringkan dalam desikator hingga beratnya konstan. b. Pembuatan Larutan Induk Kompleks Ion Logam Nikel - Ligan Basa Schiff 10 mM Ditimbang sebanyak 0,0502 gram kristal kompleks ion logam nikel - ligan basa Schiff dan dilarutkan menggunakan air bidestilat - etanol 1:3 dalam labu ukur 5 mL, dan diencerkan hingga tanda batas, sehingga diperoleh larutan standar kompleks ion logam NiII - ligan basa Schiff 10 mM. c. Pembuatan Larutan Induk CoII 10 mM Ditimbang sebanyak 0,0238 gram CoCl 2 .6H 2 O dan dilarutkan menggunakan air bidestilat dalam labu ukur 10 mL dan diencerkan sampai tanda batas, sehingga diperoleh larutan ion CoII 10 mM. Larutan ini akan digunakan untuk melihat pengaruh ion pengganggu pada pengompleksan ion logam nikel - ligan basa Schiff.

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri Serapan Atom dan Fosfor Secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Ikan Teri (Stolephorus spp.)

25 151 105

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

24 143 103

Perbandingan Metode Potensiometri Menggunakan Biosensor Urea Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Penentuan Urea

5 80 5

STUDI ANALISIS Co MENGGUNAKAN LIGAN BASA SCHIFF (1.5 – DIFENIL KARBAZONA DAN ANILINA) DENGAN SPEKTROFOTOMETRI ULTRAUNGU-TAMPAK

4 67 76

Sintesis Basa Schiff Melalui Kondensasi Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Ester Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Dengan Anilina Dan Fenilhidrazin Yang Berfungsi Sebagai Bahan Antibakteri Maupun Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

9 107 118

ANALISIS FORMALDEHIDA DARI PEMBALUT WANITA DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK MENGGUNAKAN PEREAKSI NASH.

0 2 10

SELEKTIVITAS METODE ANALISIS FORMALIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI DENGAN PEREAKSI SCHIFF’S.

2 10 87

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 13

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oleokimia - Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 23