3.8.1.2 Uji Reliabillitas Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari
suatu ketepatan dari pengukuran, dimana reliabilitas berhubungan dengan akurasi dan konsistensi, yang jika dilakukan pengukuran terhadap subyek yang sama akan
diperoleh hasil yang sama Jogiyanto, 2007. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan program
SPSS. Priyatno 2013 mengatakan bahwa teknik Alpha Cronbach sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala misal 1-4, 1-5. Rumus teknik Alpha
Crombach yaitu: α=
∑
Keterangan : α
= Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach k
= Jumlah item pertanyaan yang di uji ∑S
= Jumlah skor item
Sx 2
= Varian skor tes Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha croncbach dengan
bantuan program SPSS 16.0 dan diperoleh hasil indeks reliabilitas sebagai berikut:
Table 5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Alpha
Keterangan Perilaku Inovatif X1
0,761 Reliabel
Keterampilan Komunikasi X2 0,627
Reliabel Kerja Tim X3
0,614 Reliabel
Kesuksesan Berwirausaha Y 0,607
Reliabel
Sumber : Data diolah 2013, Lampiran 4
Berdasarkan hasil perhitungan yang disajikan pada tabel 5, dapat dilhat bahwa semua variabel yaitu perilaku inovatif, keterampilan komunikasi dan kerja tim
serta kesuksesan berwirausaha memiliki reliabilitas yang moderat atau sedang.
3.8.2 Teknik Analisis Data
3.8.2.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui deskripsi statistik data, salah satu jenis analisis deskriptif adalah analisis frekuansi yaitu
analisis yang digunakan untuk menghitung frekuensi data pada variabel dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik Priyatno, 2013.
3.8.2.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heterokedastisitas, dan normalitas
Ghozali, 2005.
a. Normalitas
Priyatno 2013 mengatakan bahwa uji normalitas digunakan untuk melihat tingkat kenormalan data yang digunakan, apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Tingkat kenormalan data sangat penting, karena data yang terdistribusi normal dianggap dapat mewakili populasi dalam penelitian.
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Priyatno 2013 yaitu:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Heteroskesdasitas
Uji hetroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan
yang lain.
Model regresi
yang memenuhi
persyaratan disebut
homoskedastisitas. Dua cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID, dan dengan menggunakan uji Gletser yakni dengan meregresikan nilai absolut
residual terhadap variabel independen Ghozali, 2005. Menurut Priyatno 2013, dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang
teratur bergelombang,
maka telah
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Multikolinearitas
Multikolineatas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau
mendekati sempurna, karena model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak
adanya multikolinearitas Priyatno, 2013 . Uji mulitikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF, dimana
semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besarVIF, maka semakin mendekati terjadinya mulitikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian
menyebutkan jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi mulitikolinearitas Priyatno, 2013
3.8.2.3 Uji Regresi Linier Berganda
Priyatno 2013 menjelaskan bahwa analisis regresi linier berganda digunakan untuk menaksir atau meramalkan nilai variabel dependen, bila nilai variabel
independen dinaikkan atau diturunkan. Analisis ini didasarkan pada hubungan satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen. Analisis
regresi linier dilakukan dengan menggunakan alat bantu program software aplikasi statistik SPSS.
Rumus regresi linier berganda :
= + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Keterangan: = Variabel dependen kesuksesan berwirausaha
X = Variabel independen perilaku inovatid, keterampilan komunikasi
dan kerja tim
= Konstanta
Sumber: Priyatno, 2013
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.3.1 Uji t parsial
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen, apakah berpengaruh signifikan atau tidak Priyatno, 2013. Uji t dapat dirumuskan sebagai berikut:
t =
√ √
Sumber: Sugiyono 2007
Keterangan: r =
korelasi parsial yang di temukan n=
jumlah sampel t =
t hitung yang selanjutnya di konsultasikan dengan t tabel Hipotesis yang di ajukan yaitu:
H
a1
:Perilaku inovatif, keterampilan komunikasi, dan kerja tim secara parsial berpengaruh terhadap kesuksesan wirausaha.
H
o1
:Perilaku inovatif, keterampilan komunikasi, dan tim kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesuksesan wirausaha.
Dasar pengambilan keputusannya menurut Priyatno 2013 adalah: a.
Jika t hitung ≤ t kritis maka H diterima
Jika t hitung t kritis H ditolak
b. Jika probabilitas 0,05 maka H
diterima Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H
ditolak
3.8.3.2 Uji F simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Priyatno, 2013. Sugiyono 2013 mengatakan bahwa Uji F dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan: R
2
= koefisien korelasi ganda k
= jumlah variabel independen n
= jumlah anggota sampel F
= F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha2 :Perilaku inovatif, keterampilan komunikasi, dan kerja tim secara
simultan berpengaruh terhadap kesuksesan wirausaha. Ho2
:Perilaku inovatif, keterampilan komunikasi, dan kerja tim secara simultan tidak berpengaruh terhadap kesuksesan wirausaha.
Dasar pengambilan keputusannya menurut Priyatno 2013 adalah: a.
Jika F hitung ≤ F kritis maka H diterima
Jika F hitung F kritis H ditolak
b. Jika probabilitas 0,05 maka H
diterima Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H
ditolak