ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA TOKO BUKU FAJAR AGUNG DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA TOKO BUKU FAJAR AGUNG DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Novita Rahmah Dina

Toko Buku Fajar Agung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

penjualan buku dan alat-alat tulis kantor (ATK). Saat ini, Toko Buku Fajar Agung terdapat di tiga tempat yaitu, di jalan Raden intan No 61, di Jl. KartiniNo 12-17, dan di Teluk Betung. Penelitian ini dilakukan pada Toko Buku Fajar Agung Raden Intan yang memfokuskan menjual buku dan ATK secara eceran. Toko buku Fajar Agung dipimpin sendiri oleh Bapak Toni Wijaya, S.E selaku pemilik dan Direktur utama. Toko Buku yang bergerak di bidang penjualan buku dan alat tulis kantor (ATK) ini berusaha untuk menerapkan sistem

kepemimpinan yang efektif untuk menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya. Menurut Gary Yukl, beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas adalah Seberapa jauh unit organisasi tersebut berhasil menunaikan tugas pencapaian sasarannya. Contoh: produktivitas, Sikap para pengikut terhadap pemimpin,contoh: ketidakhadiran, keluar masuk karyawan dan Kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar.

Walaupun tingkat absensi karyawan cukup rendah, namun hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan lain dikarenakan jam kerja setiap karyawan per hari cukup tinggi .

Novita Rahmah Dina Selain itu, produktivitas karyawan yang cukup rendah dan tingkat perputaran karyawan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.Berdasarkan hal tersebut, maka


(2)

permasalahan yang dirumuskan adalah: “Bagaimanakah Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung?”

Alat analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan

bantuan program SPSS 12.0. dan diperoleh hasil Y = 9,355+0,312X1+0,333X2+0,324X3+et yang berarti jika terjadi peningkatan Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi tugas sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,312 satuan, jika terjadi peningkatan Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi hubungan sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,333 satuan, jika terjadi peningkatan Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi perubahan sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,324 satuan.. Sedangkan R2 = 0,709 atau70,90 % artinya kepuasan kerja karyawan 70,90 % dipengaruhi oleh perilaku kepemimpinan, sisanya 29,10 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dan diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu t1hitung > ttabel 2,152>2,052, t2hitung > ttabel yaitu

2,144>2,052, dan t3hitung > ttabel yaitu 2,318>2,052 pada tingkat kepercayaan 95 %, artinya terdapat pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan, sehingga terbukti bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut, saran yang diberikan untuk Toko Buku Fajar Agung adalah agar selalu berupaya untuk meningkatkansistem kepemimpinan yang efektif sebagai salah satu faktor pendorong kepuasan kerja karyawan juga sebagai salah satu patokan atau dasar dari keberhasilan perusahaan.


(3)

ABSTRACT

ANALISYS OF LEADERSHIP BEHAVIOUR AND ITS INFLUENCE TOWARD JOB SATISFACTION AT FAJAR AGUNG BOOK STORE BANDAR LAMPUNG

BY

Novita Rahmah Dina

Fajar Agung Book Store is one of company which sell books and stationery. Nowadays, Fajar Agung Book Store has three places-in Raden intan street No 61, in Kartini street No 12-17, and in Teluk Betung. This research is done at Agung Book Store Raden Intan which foccusing in selling books and stationery by retail. Fajar Agung Book Store is led by Mr. Toni Wijaya, S.E as the owner and the prime director.

This Bookstore tries to apply leadership system efectively for creating job satisfaction by its employees. According to Gary Yukl, some measurement used for measuring leadership effectiveness are productivity, take attendance, and employees turn over.

Eventhough employees take attendance level low enough, but it can influence the others employees performance because of time working every employees per day is high enough.

Novita Rahmah Dina Beside of that, employees productivity ,which is low enough and employees turn over


(4)

the influence of leadership behaviour toward Employee Job Satisfaction at Fajar Agung Book Store Bandar Lampung?”

Based on linear regression analysis applied SPSS 12.0 results

Y=9,355+0,312X1+0,333X2+0,324X3+et ,whichmeans if leadership behavior which task orionted increases for about one, it will be followed by increasing of employee’s working satisfaction for about 0,312, if leadership behavior which relationship orionted increases for about one, it will be followed by increasing of employee’s working satisfaction for about 0,333, if leadership behavior which change orionted increases for about one, it will be followed by increasing of employee’s working satisfaction for about 0,324. Leadership Behaviour (R2) affects employee’s working satisfaction for 70,90% and the rest of 29,10% is affected by other factor unexamined in this research. Hypotheses was tested under t-test and resulted that arithmetic t > table t that is t1 arithmetic > ttable 2,152>2,052, t2 arithmetic > ttable 2,144>2,052, and t3 arithmetic > ttable 2,318>2,052 on significance of 95%, which means that there is the influence between leadership behaviour with employee’s working satisfaction.

The result of this research suggests that the company should always increase effective

leadership system as one of factor which encourage the employee’s working satisfaction and also as one of standard in company’s success.


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hasl-hal sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh antara perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung sebesar 0,709.

2. Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, menggunakan uji t diamana koefisien thitung > ttabel yaitu t1hitung > ttabel 2,152>2,052, t2hitung > ttabel yaitu 2,144>2,052, dan t3hitung > ttabel yaitu 2,318>2,052 pada tingkat kepercayaan 95 %, sehingga terbukti bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Berdasarkan rumus koefisien penentu (KP) atau R2 , maka besarnya pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Toko Buku Fajar Agung Bandar lampung adalah sebesar 70,90 %.

4. Berdasarkan hasil uji statistik nilai t1hitung > ttabel 2,152>2,052, t2hitung > ttabel yaitu 2,144>2,052, dan t3hitung > ttabel yaitu 2,318>2,052,

jadi thitung > ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya terdapat pengaruh antara perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan , R2 = 0,709 atau 70,9 %. Artinya 70,90 % kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh perilaku kepemimpinan, dan sisanya 29,10% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

5. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dengan menganalisis hasil jawaban responden atas pernyataan yang terdapat pada kuisioner mengenai perilaku kepemimpinan serta kepuasan kerja karyawan, maka dapat diketahui bahwa sebagaian besar responden menyatakan setuju atas perilaku kepemimpinan Toko Buku Fajar Agung Bandar


(6)

Lampung. Selain itu sebagian besar responden juga memiliki kepuasan kerja yang cukup baik.

6. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif diperoleh hasil Y =

9,355+0,312X1+0,333X2+0,324X3+et yang berarti jika terjadi peningkatan Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi tugas sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,312 satuan, jika terjadi peningkatan Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi hubungan sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,333 satuan, jika terjadi peningkatan Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi perubahan sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,324 satuan. Oleh karena itu, perilaku kepemimpinan yang paling dominan pada toko buku Fajar Agung Bandar Lampung adalah Perilaku Kepemimpinan yang berorientasi hubungan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka terdapat beberapa saran atau masukan dari penelitian ini yang dapat menjadi perhatian bagi manajemen


(7)

1. Berdasarkan hasil skor jawaban kuisioner untuk pernyataan tentang perilaku kepemimpinan, subvariabel pernyataan pemimpin memperhatikan perbaikan keputusan Strategis memperoleh skor terendah. Maka pemimpin harus lebih memperhatikan keputusan Strategis agar lebih tercipta hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahan.

2. Berdasarkan hasil skor jawaban kuisioner untuk pernyataan tentang kepuasan kerja karyawan, subvariabel pernyataan imbalan yang diterima dari hasil pekerjaannya memperoleh skor terendah. Maka perusahaan sebaiknya menaikkan imbalan yang diterima oleh karyawan agar kepuasan kerja karyawan meningkat di Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung.

3. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara umum perilaku kepemimpinan pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung dan kondisi kepuasan kerja karyawan sudah cukup baik. Oleh karena itu perusahaan harus terus meningkatkan seluruh aspek kepuasan kerja karyawan sebagai salah satu patokan atau dasar dari keberhasilan perusahaan.


(8)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen

keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur Sumber Daya Manusia. Adalah tugas MSDM atas tiga fungsi, yaitu fungsi manajerial: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian ; fungsi operasional: pengadaan, pengembangan, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja; fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan.

Di sebuah organisasi, biasanya terdapat orang yang lebih berpengaruh dibandingkan orang lainnya. Orang yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut mungkin disebut dengan pemimpin. Para pemimpin sangat penting dalam berbagai lingkungan organisasi. Sebenarnya organisasi akan menjadi kurang efisien tanpa pemimpin, dan dalam kasus yang sangat

ekstrim, organisasi tidak akan mampu mencapai tujuan yang ditentukan.

Untuk berfungsi menjadi pemimpin, mereka harus memiliki daya tarik emosional yang membangkitkan dalam diri orang lain hasrat untuk mengikuti mereka.

Para pemimpin akan sanggup memimpin hanyalah bila mereka dapat mempengaruhi

orang secara efektif melalui masa waktu yang panjang. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik.


(9)

Kepemimpinan adalah suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut (bawahan) melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam

kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja.

Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari

perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan.

Menurut Stephen P.Robbins dan Timothy A.Judge (2008:40),kepuasan kerja (job satisfaction )didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Jika mengacu pada George & Jones (2002), kepuasan kerja merupakan kumpulan feelings dan beliefes yang dimiliki orang tentang pekerjaannya. Pengungkapan ketidakpuasan pegawai bisa disampaikan dalam 4 cara:

1.Respon Voice (aktif & konstruktif, memberikan saran)


(10)

3. Repon neglect (Pasive : tidak mau tau/Destructive:membiarkan kondisi memburuk) 4. Respon Exit (Destructive: karyawan keluar/Active: mencari pekerjaan baru)

Untuk mencapai kepuasan kerja karyawan, dibutuhkan prilaku kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan (leadership) merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik(efektif), proses manajemen akan berjalan dengan baik dan karyawannya bergairah melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah kerja, produktifitas kerja, dan proses manajemen perusahaan akan baik jika tipe, gaya, cara atau style kepemimpinan yang diterapkan manajernya baik.

Menurut Gary Yukl (2007:79) perilaku pemimpin yang efektif, yakni: 1. Berorientasi Tugas

Jenis perilaku ini terutama memperhatikan penyelesaian tugas, menggunakan personil dan sumber daya secara efisien dan menyelenggarakan operasi yang teratur dan dapat diandalkan.


(11)

Jenis perilaku ini terutama memperhatikan perbaikan hubungan dan membantu orang, meningkatkan kooperasi dan kerja tim, meningkatkan kepuasan kerja bawahan, dan membangun identifikasi dengan organisasi.

3. Berorientasi Perubahan

Jenis perilaku ini terutama memperhatikan perbaikan keputusan strategis, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, meningkatkan fleksibelitas dan inovasi, membuat perubahan besar di bidang proses, produk dan jasa dan mendapatkan komitmen terhadap perubahan.

Ketiga faktor di atas harus dilaksanakan dan diperhartikan oleh seorang pemimpin karena perilaku pemimpin akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Menurut Gary Yukl (2007:10), Ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur efektifitas pemimpin adalah:

1. Seberapa jauh unit organisasi tersebut berhasil menunaikan tugas pencapaian sasarannya. Contoh: produktivitas.

2. Sikap para pengikut terhadap pemimpin


(12)

3. Kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar.

Penelitian ini dilakukan pada Toko Buku Fajar Agung yang beralamatkan di Jl. Raden Intan No 61 Bandar Lampung. Toko Buku yang bergerak di bidang penjualan buku dan alat tulis kantor (ATK) ini berusaha untuk menerapkan sistem kepemimpinan yang baik untuk menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya.

Salah satu faktor kepuasan kerja adalah pemberian upah atau gaji sesuai UMP sebesar Rp. 776.000/bulan untuk masa kerja 0-3 bulan, Rp 1.000.000 untuk 4-12 bulan. karyawan yang masa kerjanya diatas 1 tahun akan mendapatkan balas jasa yang lebih sesuai dengan

kebijakan perusahaan.

Berikut ini dapat dilihat faktor-faktor evektivitas kepemimpinan pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung:

1. Seberapa jauh unit organisasi tersebut berhasil menunaikan tugas atau pencapaian sasarannya.

Ukuran kinerja yang efektif untuk pencapaian kinerja atau sasaran pada Toko buku Fajar Agung adalah ukuran produktivitas yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Target dan Realisasi Penjualan ATK pada toko buku Fajar Agung pada bulan Januari-Desember 2009

Bulan Target (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase Realisasi Januari 500.000.000 300.638.250 60,13%

Februari 500.000.000 258.974.050 51,79% Maret 500.000.000 63.079.650 12,62% April 500.000.000 63.269.150 12,65% Mei 500.000.000 149.737.700 29,95% Juni 500.000.000 248.622.650 49,72%


(13)

Juli 500.000.000 347.326.750 69,47% Agustus 500.000.000 346.685.000 69,33% September 500.000.000 426.851.070 85,37% Oktober 500.000.000 439.912.733 87,98% November 500.000.000 439.520.999 87,90% Desember 500.000.000 443.505.433 88,70% Jumlah 6.000.000.000 3.528.123.435 - Rata-rata 500.000.000 294.010.286 58,80% Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung 2009

Tabel 1 menunjukkan bahwa target dan realisasi penjualan ATK pada Toko Buku Fajar Agung mengalami Fluktuasi dengan tingkat dan realisasi penjualan ATK tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 88,70% dan tingkat dan realisasi penjualan ATK terendah terjadi pada bulan maret sebesar 12,62%. Target dan realisasi penjualan rata-rata perbulan pada tahun 2009 yaitu sebesar 58,80%, dan belum ada tingkat dan realisasi penjualan ATK yang mencapai target.

Salah satu faktor yang menyebabkan kecilnya prosentase realisasi adalah dikarenakan Toko buku Fajar Agung sedang direnovasi pada bulan Februari-Mei 2009.

Tabel 2. Target dan Realisasi Penjualan Buku pada toko buku Fajar Agung pada bulan Januari-Desember 2009

Bulan Target (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase Realisasi Januari 300.000.000 173.526.687 57,84%

Februari 300.000.000 168.777.463 56,26% Maret 300.000.000 48.107.652 16,04% April 300.000.000 86.824.621 28,94% Mei 300.000.000 196.664.547 65,55% Juni 300.000.000 294.256.995 98,08% Juli 300.000.000 437.867.062 145,95%


(14)

Agustus 300.000.000 250.529.703 83,5% September 300.000.000 251.201.100 83,73% Oktober 300,000.000 219.903.474 73,3% November 300.000.000 220.819.207 73,6% Desember 300.000.000 230.494.000 76,83% Jumlah 3.600.000.000 2578972511 - Rata-rata 300.000.000 214914375,9 71,64%

Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung 2009

Tabel 2 menunjukkan bahwa target dan realisasi penjualan buku pada Toko Buku Fajar Agung mengalami Fluktuasi dengan tingkat dan realisasi penjualan buku tertinggi terjadi pada bulan juli sebesar 145,95% dan tingkat dan realisasi penjualan buku terendah terjadi pada bulan maret sebesar 16,04%. Target dan realisasi penjualan rata-rata perbulan pada tahun 2009 yaitu sebesar 71,64%. tingkat penjualan buku yang memenuhi target bahkan mencapai target terjadi pada bulan juli sebesar 145,95%.

Salah satu faktor yang menyebabkan kecilnya prosentase realisasi adalah dikarenakan Toko buku Fajar Agung sedang direnovasi pada bulan Februari-Mei 2009.

2. Sikap para pengikut terhadap pemimpin

Sikap para pengukut terhadap pemimpin adalah indikator umum lainnya dari prilaku

pemimpin yang efektif. Seberapa baik pemimpin tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan pengikutnya? Apakah para pengikut menghormati, menyukai dan mengagumi pemimpinnya? Apakah pengikut benar-benar mau mengerjakan keinginan pemimpin atau apakah mereka akan menolak, mengabaikan atau menumbangkan pemimpinnya? Sikap pengikut biasanya diukur dengan kuisioner atau wawancara. Perilaku pengikut tersebut juga merupakan


(15)

indikator tidak langsung dari ketidakpuasan dan permusuhan terhadap pemimpin. Contoh indikator ini adalah ketidakhadiran dan keluar masuk karyawan.

Berikut ini dapat dilihat tabel mengenai jumlah karyawan dan Tingkat Absensi Karyawan pada Toko Buku Fajar Agung pada tahun 2009.

Tabel 3. Jumlah karyawan pada Toko Buku Fajar Agung berdasarkan tingkat pendidikan Tahun 2010

No Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan (orang)

1 Strata 2 (S2) -

2 Strata 1 (S1) 2

3 Diploma 3 (D3) 5

4 Sekolah Menengah Atas 20

5 Sekolah Menengah Tingkat Pertama 4

6 Sekolah Dasar -

Total 31

Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah Sekolah Menengah Atas dengan jumlah 20 orang, sedangkan Strata 1 merupakan tingkat pendidikan paling sedikit yaitu 2 orang.

Tabel 4. Jumlah Karyawan pada Toko Buku Fajar Agung berdasarkan bagian kerja Tahun 2010

No Unit Kerja Jumlah Karyawan (orang)

1 Divisi ATK 11

2 Divisi Buku 6

3 Divisi Administrasi 4

4 Bagian Umum 8

5 Kasir 2


(16)

Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

Tabel di atas menunjukkan bahwa toko buku Fajar Agung memiliki karyawan sebanyak 31 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Seorang pemimpin yang efektif tentu saja diperlukan untuk merencanakan,mengorganisasikan, mengkoordinasikan,

memimpin dan mengawasi aktivitas karyawannya untuk mencapai suatu tujuan.

Tabel 5. Tingkat Absensi Karyawan pada Toko Buku Fajar Agung pada tahun 2009

Bulan TK

(Orang)

HK (Hari)

JHK (Hari)

Absensi Prosentase Absensi (%)

Januari 28 26 728 7 0.96

Februari 28 24 672 4 0,60

Maret 28 26 728 2 0.27

April 28 26 728 3 0,41

Mei 30 26 780 6 0,77

Juni 30 26 780 10 1,28

Juli 30 26 780 2 0,26

Agustus 29 26 754 9 1,19

September 29 22 638 11 1,72

Oktober 30 26 780 7 0.90

November 30 26 780 12 1,54

Desember 31 25 775 4 0,52

Rata-rata 0.87

Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

Keterangan:

TK : Tenaga Kerja HK :Hari Kerja

JHK :Jumlah Hari Kerja

JHK = TK x HK

Presentase Absensi = Absensi X 100% JHK


(17)

Tabel 5 menunjukkan tingkat absensi karyawan dari bulan Januari sampai Desember 2009 mengalami fluktuasi. Terlihat tingkat absensi paling tinggi pada bulan september yaitu 1,72%. Tingkat absensi paling rendah pada bulan maret yaitu 0,27% Absensi rata-rata per bulan selama tahun 2009 adalah 0,87%. Adapun alasan ketidakhadiran dalam tabel tersebut dikarenakan sakit, izin karena urusan keluarga dan tanpa keterangan.

Dari tabel tersebut juga dapat dilihat perputaran karyawan juga mengalami fluktuasi. Pada bulan mei mengalami penambahan karyawan sebanyak 2 orang, sedangkan pada bulan agustus mengalami penurunan karyawan sebanyak 1 orang, dan kembali mengalami penambahan karyawan pada bulan oktober 1 orang dan Desember 1 orang. Tabel ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran karyawan cukup tinggi yaitu sejumlah 5 orang.

3. Kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar.

Berikut ini tabel mengenai pemimpin pada Toko Buku Fajar Agung

Tabel 6. Data pemimpin dan Jabatannya pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

No. Nama Jabatan

1. Toni Wijaya, S.E.,M.M. Pemilik, Direktur Utama


(18)

3. P.Budiasa,S.E. Supervisior/Koordinator ATK

4. Yenny, Amd. Administrasi

Sumber : Toko Buku Fajar Agung

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 1 orang pemilik, dan 3 orang pemimpin di Toko Buku Fajar Agung sesuai dengan Jabatannya masing-masing. Tiap-tiap pemimpin

mempertanggung jawabkan bagiannya masing-masing kepada Pemilik Toko Buku Fajar Agung.

Adapun kontribusi yang diberikan pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin Toko Buku Fajar Agung senantiasa mengendalikan, mengontrol dan mengawasi jalannya kegiatan perusahaan.

2. Pemimpin Toko buku Fajar Agung melakukan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan perusahaan.

3. Memerankan peranan selaku pendidik terhadap bawahannya.

4. Komunikasi yang tercipta antara pemimpin dan bawahan cukup baik.

Gaya kepemimpinan yang dianut oleh pemimpin pada Toko Buku Fajar agung yang dirasakan oleh pengikut/pengamat adalah gaya kepemimpinan demokratis.

Menurut Hersery dan Blanchard dalam Sonny Sumarsono (2004:279), gaya kepemimpinan ini kadang-kadang juga disebut sebagai gaya kepemimpinan yang terpusat padda anak buah, kepemimpinan sederajat, kepemimpinan konsultif dan partisipatif. Semua kebijakan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.


(19)

Sedangkan perilaku kepemimpinan pada Toko Buku Fajar Agung adalah Perilaku kepemimpinan yang secara memadai mempertimbangkan keseimbangan orientasi yang situasional dengan target kepuasan anggota kelompok serta sasaran produktivitas tercapai. Sering disebut dengan perilaku kepemimpinan jalan tengah. Perilaku ini menjelaskan ciri pemimpin yang memiliki pemikiran sedang-sedang saja untuk kecendrungan orientasi yang memperhatikan kekompakan kelompok dan perhatiannya pada penyelesaian tugas atau produktivitas kelompok. Dia berusaha mencoba menciptakan hubungan pribadi dan membina moral orang-orang yang bekerja dalam kelompok yang dipimpinnya dan memperhatikan struktur inisiasi dalam pencapaian tugas secara memadai serta tidak terlampau mencolok. Pemimin yang oleh Blake dan Moulton dinamai type jalan tengah ini dalam aktivitas tidak menciptakan target tugas terlampau tinggi sehingga menyulitkan pencapaian serta berbaik hati untuk mendorong bawahan untuk bekerja lebih baik.

Menurut Keith Davis seperti yang dikutip oleh Suko Susilo (2005:12), merinci empat sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:

1. Kepemilikan intelegensia (intellegence).

Sifat ini diperlukan karena pada umumnya para pemimpin memiliki kecerdasan yang relatif melebiihi yang dipimpin.

2. Kematangan dan keluasan pandangan sosial (social maturity and breath)

3. Memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk berprestasi yang datang dari dalam dirinya sendiri (inner motivation and achievement desires)


(20)

4. Memiliki bakat bersosialisasi atau kecakapan bergaul (social skill).

Dalam banyak hal seorang pemimpin dituntut untuk bergaul dengan lebih banyak orang dibanding yang dipimpin. Kecuali ia harus bergaul dengan anggota

kelompoknya, ia pun bergaul dengan orang-orang diluar kelompoknya. Terkait dengan hal itu, tentu seorang pemimpin yang memiliki social skill tinggi

berkecenderungan berhasil dalam kepemimpinannya di bidang dengan pemimpin yang social skill nya rendah.

Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly dalam buku Organisasi (1995:334), Individu mungkin memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara menyeluruh. Sebenarnya, penerimaan perintah atau penerimaan seorang pemimpin sebagian besar terletak pada harapan para pengikut dimana tanggapan yang menyenangkan akan menimbulkan hasil yang menarik.

Menurut A.A Anwar Prabu Mankunegara (2001:154),kepuasan kerja berhubungan dengan variable-variabel, seperti turn over, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi. Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turn over pegawai yang rendah, sedangkan pegawai yang kurang puas, biasanya turn over nya tinggi.

Berdasarkan kondisi yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa produktivitas karyawan masih tergolong rendah dan tingkat perputaran karyawan cukup tinggi, sehingga penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: “Analisis Perilaku Kepemimpinan dan


(21)

Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung”.

1.2 Rumusan Masalah

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti tingkat manajerial pada suatu organisasi.

Pembahasan tentang perilaku kepemimpinan sebenarnya merupakan semua tindakan yang selalu dilakukan oleh seorang pemimpin dalam kegiatan kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan rangkaian tindakan yang terpola menjadi perilaku seorang pemimpin yang diarahkan dengan cara mempengaruhi anggota kelompok agar bekerja sesuai sasaran bersama.

Pada tabel di atas telah disajikan pengukuran efektivitas pemimpin melalui tingkat absensi karyawan dan perputaran karyawan dan produktivitas karyawan.

Walaupun tingkat absensi karyawan cukup rendah, namun hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan lain dikarenakan jam kerja setiap karyawan per hari cukup tinggi yaitu dari jam 08.00-21.00 (temasuk istirahat siang selama 1 jam dan istirahat sore selama 1 jam). Selain itu produktivitas karyawan yang cukup rendah dan tingkat perputaran karyawan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.


(22)

Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang dirumuskan adalah: “Bagaimanakah Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

1.3.2 Sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawannya ke arah yang lebih baik.

1.4 Kerangka Pemikiran

Menurut Gibson, Ivencevich & Donelly (1995:334) bahwa Kepemimpinan adalah suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut (bawahan) melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan yang efektif biasanya dapat dilihat dari hasil kerja sama atau prestasi kelompok yang dipimpin atau unit bagiannya. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya,tapi juga menjamin bahwa bawahannya tersebut bekerja dengan seluruh kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.Menurut Gibson,


(23)

Ivancevich dan Donelly dalam buku Organisasi (1995:334), Individu mungkin memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara menyeluruh.

Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terdapat berbagai aspek pekerjaan. Defenisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal.

Sebaiknya seseorang dapat relatif puas dengan satu aspek dari pekerjaannya dan tidak dengan salah satu atau lebih aspek lainnya.

Dalam hal ini, manajer disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi. Selanjutnya komitmen yang lebih tinggi dapat mempermudah terwujudnya produktivitas yang lebih tinggi.

Smith, et. al. yang dikutip Luthans (1998:145-146) menunjukkan adanya 6 faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu :

1. Pekerjaan itu sendiri, sejauh mana karyawan memandang pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik, memberikan kesempatan untuk belajar, dan peluang untuk menerima tanggung jawab.

2. Upah atau gaji

merupakan jumlah balas jasa finansial yang diterima karyawan dan tingkat di mana hal ini dipandang sebagai suatu hal yang adil dalam organisasi.

3. Kesempatan untuk kenaikan jabatan dalam jenjang karir.

4. Supervisi, merupakan kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan secara teknis maupun memberikan dukungan.

5. Rekan kerja, merupakan suatu tingkatan di mana rekan kerja memberikan dukungan.


(24)

6. Kondisi kerja, apabila kondisi kerja karyawan baik (bersih, menarik, dan

lingkungan kerja yang menyenangkan) akan membuat mereka mudah menyelesaikan pekerjaannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Semakin efektif perilaku kepemimpinan, maka kepuasan kerja karyawan semakin tinggi. Pemahaman mendasar mengenai keterikatan variabel antara perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja diilustrasikan melalui kerangka pemikiran pada gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

1.5 Hipotesis

Perilaku Kepemimpinan 1. Berorientasi tugas 2. Berorientasi Hubungan 3. Berorientasi Perubahan

(Gary Yukl,2005:79)

Kepuasan Kerja 1. Pekerjaan itu sendiri 2. Upah atau gaji 3. Kesempatan untuk kenaikan jabatan dalam jenjang karir.

4. Supervisi 5. Rekan Kerja 6. Kondisi Kerja (Luthans ,1998:145)


(25)

Sesuai dengan permasalahan yang ada dan kerangka pemikiran sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis skripsi ini yaitu :

“Ada pengaruh positif antara Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja pada


(1)

4. Memiliki bakat bersosialisasi atau kecakapan bergaul (social skill).

Dalam banyak hal seorang pemimpin dituntut untuk bergaul dengan lebih banyak orang dibanding yang dipimpin. Kecuali ia harus bergaul dengan anggota

kelompoknya, ia pun bergaul dengan orang-orang diluar kelompoknya. Terkait dengan hal itu, tentu seorang pemimpin yang memiliki social skill tinggi

berkecenderungan berhasil dalam kepemimpinannya di bidang dengan pemimpin yang social skill nya rendah.

Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly dalam buku Organisasi (1995:334), Individu mungkin memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara menyeluruh. Sebenarnya, penerimaan perintah atau penerimaan seorang pemimpin sebagian besar terletak pada harapan para pengikut dimana tanggapan yang menyenangkan akan menimbulkan hasil yang menarik.

Menurut A.A Anwar Prabu Mankunegara (2001:154),kepuasan kerja berhubungan dengan variable-variabel, seperti turn over, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi. Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turn over pegawai yang rendah, sedangkan pegawai yang kurang puas, biasanya turn over nya tinggi.

Berdasarkan kondisi yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa produktivitas karyawan masih tergolong rendah dan tingkat perputaran karyawan cukup tinggi, sehingga penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: “Analisis Perilaku Kepemimpinan dan


(2)

Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung”.

1.2 Rumusan Masalah

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti tingkat manajerial pada suatu organisasi.

Pembahasan tentang perilaku kepemimpinan sebenarnya merupakan semua tindakan yang selalu dilakukan oleh seorang pemimpin dalam kegiatan kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan rangkaian tindakan yang terpola menjadi perilaku seorang pemimpin yang diarahkan dengan cara mempengaruhi anggota kelompok agar bekerja sesuai sasaran bersama.

Pada tabel di atas telah disajikan pengukuran efektivitas pemimpin melalui tingkat absensi karyawan dan perputaran karyawan dan produktivitas karyawan.

Walaupun tingkat absensi karyawan cukup rendah, namun hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan lain dikarenakan jam kerja setiap karyawan per hari cukup tinggi yaitu dari jam 08.00-21.00 (temasuk istirahat siang selama 1 jam dan istirahat sore selama 1 jam). Selain itu produktivitas karyawan yang cukup rendah dan tingkat perputaran karyawan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.


(3)

Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang dirumuskan adalah: “Bagaimanakah Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

1.3.2 Sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawannya ke arah yang lebih baik.

1.4 Kerangka Pemikiran

Menurut Gibson, Ivencevich & Donelly (1995:334) bahwa Kepemimpinan adalah suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut (bawahan) melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan yang efektif biasanya dapat dilihat dari hasil kerja sama atau prestasi kelompok yang dipimpin atau unit bagiannya. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya,tapi juga menjamin bahwa bawahannya tersebut bekerja dengan seluruh kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.Menurut Gibson,


(4)

Ivancevich dan Donelly dalam buku Organisasi (1995:334), Individu mungkin memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara menyeluruh.

Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terdapat berbagai aspek pekerjaan. Defenisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal.

Sebaiknya seseorang dapat relatif puas dengan satu aspek dari pekerjaannya dan tidak dengan salah satu atau lebih aspek lainnya.

Dalam hal ini, manajer disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi. Selanjutnya komitmen yang lebih tinggi dapat mempermudah terwujudnya produktivitas yang lebih tinggi.

Smith, et. al. yang dikutip Luthans (1998:145-146) menunjukkan adanya 6 faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu :

1. Pekerjaan itu sendiri, sejauh mana karyawan memandang pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik, memberikan kesempatan untuk belajar, dan peluang untuk menerima tanggung jawab.

2. Upah atau gaji

merupakan jumlah balas jasa finansial yang diterima karyawan dan tingkat di mana hal ini dipandang sebagai suatu hal yang adil dalam organisasi.

3. Kesempatan untuk kenaikan jabatan dalam jenjang karir.

4. Supervisi, merupakan kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan secara teknis maupun memberikan dukungan.

5. Rekan kerja, merupakan suatu tingkatan di mana rekan kerja memberikan dukungan.


(5)

6. Kondisi kerja, apabila kondisi kerja karyawan baik (bersih, menarik, dan

lingkungan kerja yang menyenangkan) akan membuat mereka mudah menyelesaikan pekerjaannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Semakin efektif perilaku kepemimpinan, maka kepuasan kerja karyawan semakin tinggi. Pemahaman mendasar mengenai keterikatan variabel antara perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja diilustrasikan melalui kerangka pemikiran pada gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

1.5 Hipotesis

Perilaku Kepemimpinan

1. Berorientasi tugas 2. Berorientasi Hubungan 3. Berorientasi Perubahan

(Gary Yukl,2005:79)

Kepuasan Kerja

1. Pekerjaan itu sendiri 2. Upah atau gaji 3. Kesempatan untuk kenaikan jabatan dalam jenjang karir.

4. Supervisi 5. Rekan Kerja 6. Kondisi Kerja (Luthans ,1998:145)


(6)

Sesuai dengan permasalahan yang ada dan kerangka pemikiran sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis skripsi ini yaitu :

“Ada pengaruh positif antara Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung”.