Bab IV Kerusakan Tanah dan Lahan
61
Berdasarkan hasil peneltian tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan laju erosi dari tahun 1998—1999 diikuti pula dengan
peningkatan laju hanyutan unsur hara N dan P. Fenomena ini menunjukkan adanya hubungan positif antara jumlah tanah yang tererosi
dengan jumlah kehilangan unsur hara N dan P. Akan tetapi untuk unsur hara K ternyata terjadi sebaliknya. Hal ini mengindikasikan adanya faktor
lain yang berpengaruh lebih dominan, misalnya jumlah persediaan unsur dalam tanah pada tahun 1999 lebih kecil dibanding tahun 1998, atau
mungkin ada proses kimia tertentu yang bisa berakibat seperti itu. Dengan demikian, sebenarnya unsur hara yang hanyut oleh
limpasan permukaan lebih besar dibanding data hasil pengukuran Wiyanto tersebut, karena data hanyutan unsur hara tersebut belum
termasuk unsur hara yang larut dan hanyut bersama aliran air. Oleh karena itu, sebenarnya pemupukan besar-besaran yang dilakukan petani
akan menjadi sia-sia, apabila erosi dan hanyutan unsur hara masih terjadi secara hebat. Hal ini disebabkan besarnya pupuk yang ditabur ke
tanaman akan hilang percuma bersama material erosi dan limpasan permukaan.
D. Dampak Degradasi Tanah pada Kualitas Tanah
Secara etimologi, degradasi berarti penurunan mutu atau kemerosotan kedudukan Daryanto, 1997. Dalam kaitannya dengan
tanah, pengertian degradasi adalah penurunan atau kemerosotan mutu tanah akibat perilaku manusia atau aktivitas alam, sehingga kondisi tanah
lebih buruk dibanding sebelumnya. Degradasi tanah dapat meliputi aspek fisik, kimiawi, dan biologi tanah Chen, 1998. Sedangkan faktor-faktor
yang menyebabkan degradasi adalah berkurang dan habisnya nutrisi, dan erosi tanah IBSRAM, 1994, dalam Chen, 1998.
Sebagai salah satu faktor penyebab degradasi, erosi tanah yang disebabkan oleh air dan angin merupakan bentuk terpenting dari
degradasi Chen, 1998. Menurut Suripin 2001, erosi tanah merupakan suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik
Bab IV Kerusakan Tanah dan Lahan
62
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Berarti, limpasan permu- kaan sebagai faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat pada
terjadinya degradasi lahan. Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitas
mutu tanah. Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai fungsinya Karlen et al, 1996. Apabila kapasitas fungsi tanah sudah
mengalami penurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka tanah tersebut telah mengalami degradasi.
Kualitas tanah adalah gabungan dari sifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran
air pada lingkungan, dan sebagai filter lingkungan yang efektif Larson dan Pierce, 1996. Sedangkan menurut Utomo 2000, Kualitas tanah
merupakan kemampuan suatu tanah, di dalam batas-batas lingkungan- nya, untuk berfungsi dalam kapasitasnya menghasilkan produk biologi
secara berkesinambungan, mengatur tata air dan aliran larutan, memelihara dan memperbaiki kualitas lingkungan untuk kesehatan dan
kenyamanan manusia dan hewan.
E. Rangkuman
Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitasmutu tanah. Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai fungsinya
Karlen et al, 1996. Apabila kapasitas fungsi tanah sudah mengalami penurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka tanah
tersebut telah mengalami degradasi. Kualitas tanah adalah gabungan dari sifat fisik, kimia, dan biologi
yang menentukan pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai filter lingkungan yang efektif Larson dan
Pierce, 1996.
Bab IV Kerusakan Tanah dan Lahan
63
F. KasusPermasalahan