Bab II Pembangunan Berkelanjutan dan Pencemaran Lingkungan
34
11. Memyebabkan penyakit pernapasan pada orang atau ibu hamil sehingga banyak bayi lahir prematur dan meninggal.
Deposit asam yang terdapat di tanah, danau, dan sungai yang bersifat alkalis dapat dinetralkan melalui reaksi asam-basa. Bila deposit
asam berlangsung terus sepanjang tahun, deposit asam akan dapat mengurangi daya netralisasi tersebut. Akibatnya, pohon dalam jumlah
besar mulai layu dan ikan mati mengambang dalam danau dan sungai. Tanah yang mengandung mineralzat alkalis dapat menetralkan deposit
asam, tetapi daya netralisasinya sangat rendah. Bila terjadi deposit asam terus-menerus kemampuan untuk menetralisasikan menjadi berkurang.
Deposit asam ini telah menjadi masalah yang serius di Eropa, Amerika Utara, Kanada, Cina, Brazil, dan Nigeria; juga menjadi masalah di
beberapa negara industri baru di Asia, Amerika Latin, dan Afrika termasuk Indonesia.
2. Pencemaran Air
Terjadinya pencemaran air sebagaimana pencemaran udara, dapat secara alamiah maupun akibat aktivitas manusia. Tsunami yang beberapa
waktu lalu melanda masyarakat Indonesia, khsususnya Aceh, Nias, dan Jawa Barat bagian selatan merupakan contoh kejadian yang manusia
tidak bisa untuk mencegahnya. Namun demikian, penyebab alamiah ini cenderung lebih segera teratasi dilihat dari sudut pandang pencemaran.
Karena, secara alamiah akan terjadi naturalisasi kondisi alam tersebut. Hal ini tentunya berbeda dengan dengan apabila terjadi tumpahan minyak
bumi ke laut, masuknya berbagai jenis pupuk anorganik sintetis dan pestisida ke dalam perairan. Bahan kimia yang demikian tentunya sangat
tergantung pada kearifan manusia untuk mencegah dan menanggu- langinya.
Bab II Pembangunan Berkelanjutan dan Pencemaran Lingkungan
35
Gambar 2.3 Sumber Pencemar Air
Bahan-bahan kimia polutan air secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1 Minyak bumi dan turunannya akibat tumpahan 2 Pupuk dan pestisida terutama residu dan penggunaan secara
berlebih dan limbah pertanian lainnya 3 Padatan tersuspensi
4 Limbah logam berat 5 Limbah berbagai industri
6 Limbah lainnya
Adapun parameter penentu kualitas air dan perairan untuk mengenali tercemar tidaknya badan air terserbut adalah:
a. Parameter kelompok fisika: 1.
Suhu, warna, bau, dan rasa
2. Kekeruhan, TS total solid, artinya zat padat total, TSS total suspended solid,
artinya zat padat tersuspensi total, dan TDS total dissolved solid, artinya zat padat terlarut total
3.
Daya hantar linstrik DHL atau sering dikenal dengan konduktansi
b. Parameter kelompok kimia: 4.
COD chemical oxygen demand: kebutuhan oksigen untuk proses kimiawi dalam badan air, dan Nilai Angka permanganate.
5. BOD biochemical oxygen demand: banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri dan mikrooragnisme untuk proses kimiawi dalam badan air. Makin tinggi nilai BOD mengindikasikan makin tingginya tingkat pencemaran.
Bab II Pembangunan Berkelanjutan dan Pencemaran Lingkungan
36
6. DO disolved of oxygen, artinya jumlah oksigen yang larut dalam badan air. Makin