Skandium Sc Titanium Ti Vanadium V Kromium Cr

Nama Kelompok 1. Ria Riski Khaerany 2. Rijalul Imam 3. Siti Wirahanum 4. Sri Nurafifah Hasani 5. Susilawati 6. Yuyun Indrayani 7. Zulpiana Unsur-unsur Periode ke Empat Cara Pengolahan dan Penggunaannya A. UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh kecuali unsur Seng Zn pada Golongan IIB. Unsur- unsur transisi pada periode 4 terdiri atas 10 unsur, yaitu:

1. Skandium Sc

Skandium bernomor atom 21. Skandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam. Walaupun ada, umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3. Misalnya, ScCl 3 , Sc 2 O 3 , dan Sc 2 SO 4 3 . Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip, tidak berwarna dan bersifat diamagnetik. Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya skandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+, sedangkan sifat warna dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d. Digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki intensitas tinggi. Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya dibandingkan di bumi.

2. Titanium Ti

Titanium bernomor atom 22. Titanium merupakan unsur yang tersebar luas dalam kulit bumi sekitar 0,6 massa kulit bumi. Titanium merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan terhadap air laut dan chlorine dengan warna putih-metalik-keperakan. Kerapatan titanium relatif rendah, bermassa ringan, keras, tahan terhadap cuaca dan stabil pada suhu tinggi. Umumnya, senyawa titanium digunakan sebagai pigmen warna putih.

3. Vanadium V

Vanadium bernomor atom 23. Vanadium tersebar di kulit bumi sekitar 0,02 massa kulit bumi. Logam vanadium menyerupai baja berwarna abu-abu dan bersifat keras serta tahan korosi.

4. Kromium Cr

Kromium bernomor atom 24. Kromium trivalen Cr III, atau Cr3+ diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium chromium deficiency. Kromium merupakan logam tahan korosi tahan karat dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium krom banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.

5. Mangan Mn