Besi kasar dibakar dalam alat convertor Bessemer. Dari lubang-lubang bawah dihembuskan udara panas sehingga C dan unsur-unsur lain terbakar dan keluar
gas. Setelah beberapa waktu kira-kira ¼ jam dihentikan lalu dituang dan dicetak.
b. Open-hearth process
Besi kasar, besi tua dan bijih dibakar dalam alat open-hearth. Oksida-oksida besi besi tua, bijih bereaksi dengan C dan unsur-unsur lain Si, P, Mn terjadi besi dan
oksida-oksida SiO
2
, P
2
O
5
, MnO
2
dan CO
2
. dengan demikian kadar C berkurang.
c. Dengan dapur listrik
Untuk memperoleh baja yang baik, maka pemanasan dilakukan dalam dapur listrik. Hingga pembakaran dapat dikontrol sehingga terjadi besi dengan kadar C
yang tertentu.
7. Cara Pembuatan Kobalt
Kobalt di alam diperoleh sebagai biji smaltit CoAs
2
dan kobaltit CoAsS yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu. Untuk pengolahan biji kobalt dilakukan
sebagai berikut : Pemanggangan :
CoAs
s
Co
2
O
3s
+ As
2
O
3s
Co
2
O
3s
+ 6HCl 2 CoCl
3aq
+ 3 H
2
O
l
Zat-zat lain seperti Bi
2
O
3
dan PbO diendapkan dengan gas H
2
S
Bi
2
O
3s
+ 3 H
2
S
g
Bi
2
S
3 aq
+ 3 H
2
O
l
PbO
s
+ H
2
S
g
PbS
s
+ H
2
O
l
Pada penambahan CoCO
3 s
dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan penyaringan akan diperoleh CoCl
3
. Tambahan zat pencuci mengubah CoCl
3
menjadi Co
2
O
3.
Selanjutnya CoCO
3
direduksi dengan gas hydrogen, menurut reaksi :
Co
2
O
3 s
+ H
2g
2 CO
s
+ 3 H
2
O
g
Penggunaan kobalt antara lain sebagai aloi, seperti alnico, yaitu campuran Al, Ni, dan Co.
8. Cara Pembuatan Nikel
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses
pengolahan adalah sebagai berikut:
Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran
25 mm.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasireduksi sehingga
terbentuk fasa lelehan matte dan terak
Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair
menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
9. Cara Pembuatan Tembaga
Pada umumnya bijih tembaga mengandung 0,5 Cu, karena itu diperlukan pemekatan biji tembaga. Reaksi proses pengolahannya adalah :
2 CuFeS
2s
+ 4 O
2
800 C
Cu
2
S
l
+ 2 FeO
s
+ 3 SO
2 g
FeO
s
+ SiO
2 s
1400 C
FeSiO
3 l
Cu
2
S dan kerak FeSiO
3 l
dioksidasi dengan udara panas, dengan reaksi sebagai berikut:
2 Cu
2
S
l
+ 3 O
2 g
2 Cu
2
O
l
+ 2 SO
2g
2 Cu
2
O
l
+ Cu
2
S
s
6 Cu
l
+ SO
2 g
3 Cu
2
S
l
+ 3 O
2
6 Cu
l
+ 3 SO
2g
Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98 - 99 tembaga tidak murni. Tembaga tidak murni ini disebut tembaga blister atau tembaga lepuh. Tembaga
blister adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO
2
bebas. Untuk memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi, tembaga blister
dielektrolisis dengan elektrolit CuSO
4 aq
. Pada elektrolisis, sebagai electrode negatif katode adalah tembaga murni dan sebagai electrode positif anode
adalah tembaga blister.
10. Cara Pembuatan Zink