Profil PTPN VII Persero

2. Gambaran Umum Usaha di Kabupaten Pesawaran

Sebagian besar usaha yang ada di Kabupaten Pesawaran berasal dari sektor pertanian dengan persentase dari tahun 2008-2011 mencapai lebih dari 50 dari 9 sektor usaha yang ada. Sedangkan 50 lainnya terbagi ke dalam 9 sektor usaha lain yang terlampir dibawah ini Tabel 3. Usaha di Kabupaten Pesawaran Sektor Tahun 2011 2010 2009 2008 Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Pertanian 902.11 50,8 859.4 51,49 824.95 52,35 788.96 52,91 Pertambangan 4.74 0.27 4.64 0,28 4.54 0,29 4.43 0,3 Industri Pengolahan 227.06 12.78 211.06 12,65 194.9 12,37 181.11 12,15 Listrik dan Air Bersih 2.05 0.12 1.979 0.12 1.901 0,12 1.86 0,12 Bangunan 107.81 6,07 103.68 6,21 100.54 6,38 98.101 6,58 Perdagangan, Hotel, Restoran 311.21 17,52 286.92 17,19 264.71 16,8 246.96 16,56 AngkutanKomunikasi 44.31 2,49 40.29 2,41 36.43 2,31 33.07 2,22 BankKeuPerum 24.87 1,4 21.36 1,28 18.46 1,17 16.38 1,1 Jasa 151.82 8,55 139.63 8,37 129.417 8,21 120.19 8,06 Total 1.775.91 100 1.668.93 100 1.575.82 100 1.491.05 100 Laju Pertumbuhan 6 6 6 - Sumber : pesawarankab.go.id II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Peran Pemerintah

Dalam setiap sistem perekonomian, apakah sistem perekonomian kapitalis atau sistem perekonomian sosialis, pemerintah senantiasa mempunyai peranan yang penting.Peranan pemerintah yang sangat besar dalam sistem perekonomian sosialis dan sangat terbatas dalam sistem perekonomian kapitalis murni seperti dalam sistem kapitalis yang dikemukakan oleh Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi: 1 Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan. 2 Fungsi pemerintah untuk meyelenggarakan peradilan. 3 Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam dan sebagainya. Dapat dipahami bahwa dengan kemajuan-kemajuan dan perkembangan di setiap negara, tidak ada satu pun negara kapitalis di dunia ini yang melaksanakan sistem kapitalis murni. Dalam dunia modern, pemerintah diharapkan peranannnya semakin besar mengatur jalannya perekonomian. Adam Smith, konseptor sistem kapitalis murni, mengemukakan ideologinya karena dia menganggap bahwa dalam perekonomian kapitalis, setiap individu yang paling tahu apa yang paling baik bagi dirinya, sehingga dia akan melaksanakan apa yang dianggap terbaik bagi dirinya sendiri. Prinsip kebebasan ekonomi dalam prakek menghadapi perbenturan kepentingan, karena tidak adanya koordinasi yang menimbulkan harmonis dalam kepentingan masing-masing individu. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas sektor swasta. Dalam perekonomain moden, peranan pemerintah dapat diklasifikasikan dalam 3 golongan besar, yaitu: 1 Peranan alokasi 2 Peranan distribusi, dan 3 Peranan stabilisasi.

2. Dasar Pengertian BUMN

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Berdasarkan undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah : 1. Badan Usaha Milik Negara BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 2. Perusahaan perseroan, yang selanjutnya disebut persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 3. Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan pada BUMN bersumber dari ; a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Kapasitas cadangan. c. Sumber lainnya 4. Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. 5. Pengawasan BUMN dilakukan oleh komisaris dan Dewan Pengawas

2.1. Maksud dan Tujuan Pendirian BUMN

Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah sebagai berikut: 1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya. 2. Mengejar keuntungan 3. Meyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. 4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. 5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyrakat.