3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik pengumpulan data skunder yang dilakukan dengan pencarian literatur-literatur dan pencarian
data mengenai BRI melalui internet. Pencarian data dimulai dengan pencarian laporan keuangan BRI, profil perusahaan sejarah pendirian BRI, tujuan
pendirian, visi misi, dan perkembangan BRI serta perkembangan harga saham BRI tahun 2008-2012.
3.4 Alat Analisis
Kinerja keuangan BRI ini didasarkan pada laporan keuangan yang sudah dipublikasikan dan telah diaudit oleh auditor independen. Metode pengukuran
menggunakan alat analisis EVA memberikan hasil perhitungan apakah BRI telah berhasil memberikan nilai tambah ekonomi bagi bank itu sendiri dan pemegang
sahamnya. Investor yang potensial akan memperkirakan MVA yang tinggi apabila perusahaan dengan konsisten memperoleh pemasukan lebih besar daripada biaya
total modal. MVA bernilai negatif jika pemasukan yang diperkirakan berada dibawah atau lebih kecil dari biaya total modal para investor.
3.4.1 Metode Economic Value Added EVA
a. Pengertian Economic Value Added EVA
Pendekatan yang lebih baru dalam penilaian saham adalah dengan menghitung Economic Value Added EVA suatu perusahaan. EVA
merupakan salah satu ukuran kinerja operasional yang dikembangkan
pertama kali oleh G. Bennet Stewart Joel M. Stren yaitu seoarang
analis keuangan dari perusahaan Sten Stewart Co pada tahun 1993. Di Indonesia metode EVA dikenal dengan sebutan metode NITAMI Nilai
Tambah Ekonomi. Warsono 2001: 46, EVA adalah perbedaan antara laba operasi setelah
pajak dengan biaya modalnya. EVA merupakan suatu estimasi laba estimasi laba ekonomis yang benar atas suatu bisnis selama tahun
tertentu. Tandelilin 2001: 195, beranggapan EVA adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah
value added bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik efektif dilihat dari besarnya nilai tambah yang
diberikan, maka akan tercermin pada peningkatan harga saham
perusahaan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Economic Value Added EVA
merupakan keuntungan operasional setelah pajak, dikurangi biaya modal yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan
memperhatikan secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan kreditur.
b. Tujuan dan Perhitungan Economic Value Added EVA
EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer
yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untukm memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham.
S. David Young dan Stephen F. Obyrne 2001: 32, dalam pengukuran kinerja EVA dapat dihitung sebagai berikut:
Penjualan Bersih xxx
Biaya operasi xxx -
Laba operasi sebelum pajak EBIT xxx
Pajak xxx -
Laba operasi bersih sesudah pajak NOPAT xxx
Biaya modal modal yang diinvestasikan x biaya modal xxx -
EVA xxx
Perhitungan Economic Value Added EVA yang diharapkan dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga akan mempermudah
para pemekai laporan keuangan diantaranya para investor, kreditur, karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA, tergantung dari struktur modal dari perusahaan. Apabila dalam struktur
modalnya perusahaan hanya menggunakan modal sendiri. Tandelilin 2001: 196, rumus yang digunakan dalam perhitungan EVA
adalah sebagai berikut:
EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak – besarnya
biaya modal operasi dalam rupiah setelah dikurangi pajak. EVA = [EBIT 1
– Pajak] - [Modal Operasi Presentase biaya modal setelah pajak]