ANALISIS KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),TBK PERIODE TAHUN 2008-2012

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Gedong Air diselesaikan pada tahun 1998, kemudian dilanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wiyatama Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2001, dan dilanjutkan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2004.

Pada tahun 2006 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Lampung.

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang Kab. Bandar Lampung Provinsi Lampung, pada tanggal 22 Juli 1986. Anak kedua dari pasangan Bapak Azhar dan Ibu Afnidar.


(8)

(9)

(10)

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Manajerial Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2012” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih atas kelancaran penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E.,M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Iban Sofyan, S.E., M.M. selaku pembimbing utama, terima kasih atas perhatian, kesabaran, dan kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan


(11)

bimbingan, masukan, nasehat dan kritik yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Muslimin, S.E., M.Sc. selaku pembimbing kedua, terima kasih atas perhatian, kesabaran, dan kesediaannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasehat dan kritik yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak M. Syatibi C.H, S.E. selaku penguji utama pada saat ujian skripsi. Terima kasih atas bantuan, saran, dan nasihat yang telah diberikan selama ini.

7. Ibu Roslina, S.E. selaku Pembimbing Akademik. Terima kasih atas doa, bantuan, nasihat dan sarannya yang telah diberikan selama ini.

8. Seluruh Dosen staf pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

10. Papa, Mama, kakak, adik, tante yang aku sayangi yang telah memberikan dorongan materil dan spiritual dalam menyelesaikan kuliah di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

11. Buat Sahabatku dikampus Adi Santri, Gifson M Gultom, Dwi Farizky, Eriza Andrian, Sri Handayani, Dian Purnama Sari, Renny Herawati.

12. Buat seseorang yang akan mendampingi hidupku Mardiyanto, S.H., M.H.

13. Teman-teman Manajemen angkatan 2006 Terima kasih atas dukungannya selama ini. Semoga kita semua sukses dan berhasil.


(12)

14. Almamater-ku tercinta dan seluruh pihak yang tidak dapat ditulis namanya satu persatu, yang ikut membantu penulisan dalam pembuatan karya ini. Terimakasih untuk semuanya semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca. Selain itu, penulis berharap dan berdoa semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis, mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amiin.

Bandar Lampung, 10 Juli 2014

Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Permasalahan ……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian ……… 5

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 5

1.5 Kerangka Pemikiran ……… 6

1.6 Hipotesis ... 6

II. LANDASAN TEORI ………... 7

2.1 Pengertian Bank ………..…… 7

2.2 Kinerja Keuangan ………..………. 7

2.3 Laporan Keuangan ……….……… 8

2.4 Kinerja Manajerial ………. 10

2.4.1. Economic Value Added (EVA) ………. 10

2.4.2. Market Value Added (MVA) ………. 11

2.5 Pengaruh EVA Terhadap MVA ………... 13

III. METODELOGI PENELITIAN ……….. 14

3.1 Metodelogi Penelitian ………. 14

3.2 Jenis Dan Sumber Data ……….. 15

3.3 Metode Pengumpulan Data ………... 16

3.4 Alat Analisis ……… 16

3.4.1 Metode Economic Value Added ……… 16

3.4.2 Pengertian dan Komponen Biaya Modal (COC) ………….. 22

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 30

4.1 Gambaran Umum PT.Bank Rakyat Indonesia……….……... 30

4.2 Analisis Kinerja Manajerial PT.Bank Rakyat Indonesia ………... 34

4.3 Pengujian Hipotesis ……….……… 45

V. PENUTUP ………... 50

5.1 Kesimpulan………..………..……… 51

5.2 Saran...…………... 52 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (Periode 2008-2012) Tabel 2. Tingkat Pengembalian Pasar (Rm) Periode 2008-2012 Tabel 3. Tingkat Pengembalian Individual (Ri) Periode 2008-2012 Tabel 4. Perhitungan Beta (β)

Tabel 5. Perhitungan Biaya Modal Hutang (Kd) Tabel 6. Perhitungan Biaya Modal Ekuisitas (Ke)

Tabel 7. Perhitungan Weught Average Cost Of Capital (WACC) Tabel 8. Perhitungan Economic Value Added (EVA)


(15)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan waktu yang diiringi dengan semakin berkembangnya pelaku ekonomi dan kebutuhan penggunaan uang dalam kegiatan perekonomian, transaksi antara pihak yang mengalami kelebihan uang dengan pihak yang membutuhkan tambahan uang tidak hanya dapat dilaksanakan dengan cara pertemuan langsung. Adanya pihak perantara menjadi sesuatu yang sangat penting dalam perekonomian. Pada saat ini, lembaga perantara yang lebih dikenal oleh masyarakat adalah Bank.

Peran Bank sangat penting dalam mendukung perekonomian suatu negara sesuai dengan yang tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa perbankan berasaskan demokrasi ekonomi memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Fungsi tersebut, bank berperanan strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Dalam UU tersebut juga disebutkan bahwa perkembangan perekonomian nasional maupun internasional senantiasa bergerak cepat dan disertai tantangan yang semakin luas, harus selalu


(16)

2

diikuti secara tanggap oleh perbankan nasional dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya kepada masyarakat.

Peran penting bank dalam menunjang perekonomian negara merupakan salah satu alasan mengapa kinerja keuangan bank harus senantiasa dianalisa untuk mengetahui tingkat kesehatannya. Analisis ini juga penting karena kebutuhan para pihak pemangku kepentingan (stakeholder dan shareholder) akan informasi kesehatan bank terkait, karena melalui hasil analisis keuangan ini mereka akan lebih mengetahui posisi perusahaan yang bersangkutan jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya dalam satu kelompok industri yang sama. Sehingga, hasil analisis kinerja keuangan tersebut berguna untuk mendapatkan atau mempertahankan kepercayaan mereka. Selain itu, persaingan antar bank yang semakin ketat harus dibarengi dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahanpada industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bertahan hidup dalam persaingan yang ketat tersebut adalah kinerja (kondisi keuangan) bank yang baik.

Moeljadi (2006), analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Selanjutnya, menurut Munawir (2007), laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan.


(17)

3

Sekarang ini sedang berkembang cara pengukuran kinerja keuangan yang mengukur biaya seluruh modal dan nilai tambah perusahaan di pasar yaitu Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Menurut Young, S.D dan O’Byrne, S.F (2001), EVA adalah tolak ukur kinerja keuangan dengan mengukur perbedaan antara pengembalian atas modal perusahaan dengan biaya modal. Sedangkan, MVA adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan (termasuk ekuitas dan utang) dengan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa, EVA dan MVA merupakan indikator adanya penciptaan nilai dari investasi dalam suatu perusahaan. Sehingga, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan alat analisis EVA dan MVA.

Keown (2008), hubungan antara EVA dan MVA dimasa depan sangat penting, karena mengelola untuk nilai pemegang saham memerlukan kenaikan MVA. Mengelola EVA suatu perusahaan yang berhubungan dengan MVA dapat dilakukan dengan cara berikut : MVA merupakan nilai sekarang dari seluruh EVA masa depan atas kelangsungan hidup perusahaan. Jadi, mengelola perusahaan dengan cara meningkatkan EVA secara umum akan menimbulkan MVA yang lebih tinggi.

Penelitian ini menganalisis kinerja keuangan salah satu bank dari sepuluh bank yang memiliki jumlah aset terbesar di Indonesia dan merupakan pemberi kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah terbesar di Indonesia, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI). BRI merupakan bank dengan aset kedua terbesar tingkat nasional dan pada enam tahun terakhir sejak tahun 2007 tercatat


(18)

4

sebagai pemberi kredit tertinggi nasional. Seperti yang dijelaskan juga pada website BI (http://www.bi.go.id, 2013), BRI berada pada posisi teratas di dalam industri perbankan nasional dalam peran sertanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit walaupun bukan pemilik aset tertinggi secara nasional. Hal ini disebabkan karena sejak awal berdirinya, BRI mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga, selain kepentingan analisis kinerja keuangan yang sudah disebutkan sebelumnya, analisis kinerja keuangan BRI tersebut penting untuk dilakukan untuk mengetahui kesehatanya karena BRI memiliki peran yang penting dalam peningkatan perekonomian masyarakat sebagai akibat peran BRI dalam pemberian kredit terbesar nasional. Sehingga, penelitian ini mengkaji laporan keuangan BRI dengan menggunakan alat analisis EVA dan MVA berbasis laporan keuangan periode 2008-2012 dan menganalisis pengaruh EVA terhadap MVA dengan menggunakan analisis regresi sederhana serta melakukan perediksi kinerja keuangan BRI dengan menggunakan Double Exponential Smoothing. Analisis kinerja keuangan dilakukan berdasarkan lima tahun terakhir (2008-2012), sehingga perubahan (fluktuasi) kinerja keuangan terlihat lebih jelas.


(19)

5

1.2 Permasalahan

Yang dijadikan dasar pada penelitian sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut ;

“Apakah kinerja manajerial Bank BRI menunjukkan peningkatan kinerja yang semakin membaik?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui kinerja manajerial Bank BRI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara.

2. Mengetahui perkembangan kinerja yang dilakukan oleh pihak manajerial Bank BRI.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu :

1. Memberikan gambaran tentang kinerja Bank BRI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara sehingga dapat dijadikan refrensi pengambilan keputusan investasi untuk investor maupun sipembaca.

2. Memberikan gambaran perkembangan kinerja Bank BRI selama empat tahun terakhir.

3. Sebagai referensi dan pengembangan analisis kinerja keuangan bagi peneliti selajutnya.


(20)

6

]1.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penulisan ini dapat dibuat dalam bentuk bagan seperti di bawah ini

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

1.6. Hipotesis

“Kinerja Manajerial Bank BRI menunjukan peningkatan kinerja yang lebih baik”.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Pasar Modal (BEI)

Kinerja Pasar (Nilai Pasar / Ekuitas)

EVA MVA

Rugi Laba Neraca

Kinerja Manajerial Bank BRI


(21)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bank

Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Menurut Undang Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 pada bab ketiga dinyatakan bahwa perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Perbankan di Indonesia memiliki tujuan yang tercermin dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 yang menjelaskan bahwa, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”.

2.2 Kinerja Keuangan

Menteri Keuangan Republik Indonesia, menyatakan yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio - rasio


(22)

8

keuangan perusahaan, antara lain : rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Suad Husnan (1984) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kinerja yaitu, “Untuk menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan, seorang analisis keuangan memerlukan ukuran tertentu. Ukuran yang seringkali digunakan adalah rasio atau indeks yang menunjukan hubungan antara dua data keuangan. Analisis dan penafsiran berbagai rasio akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan dari pada analisis yang hanya mengemukakan data keuangan saja”.

2.3 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan.Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan dengan dua periode atau lebih dan analisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil.

Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir,1995:37). Ratio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio akan dapat menjelaskan dan menggambarkan kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan posisi


(23)

9

keuangan suatu badan usaha terutama apabila angka ratio tersebut dapat dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standart. Sebagai standart atau pembanding penganalisa dapat ditentukan alternatif sebagai berikut:

(a) Didasarkan pada catatan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tahun-tahun yang lampau.

(b) Didasarkan pada ratio dari perusahaan lain yang menjadi pesaingnya dipilih satu perusahaan alternatif yang tergolong maju dan berhasil.

(c) Didasarkan pada data laporan keuangan yang dibudgetkan (disebut “goal ratio”).

(d) Didasarkan pada ratio industri,dimana perusahaan yang bersangkutan masuk sebagian.

Munawir,1995:67 menyatakan bahwa ratio bukanlah merupakan angka pembanding yang ideal atau bukanlah merupakan ukuran yang pasti,tetapi standart ratio dapat digunakan sebagai pedoman atau pegangan bagi penganalisa. Apabila dalam pembanding ini terdapat penyimpangan yang cukup besar maka perlu bagi penganalisa untuk mengadakan penelitian lebih jauh.

Sebab penyimpangan tersebut mungkin sekali ditimbulkan oleh hal-hal luar biasa yang hanya terjadi dalam perusahaan yang dianalisis. Dalam mengadakan pembanding rasio, penganalisis jangan hanya berpegang pada standar rasio saja tetapi harus memperhatikan rasio yang data keuangannya sedang dianalisis. Dengan membandingkan angka rasio periode sekarang dengan angka periode yang lalu akan diketahui perubahannya.


(24)

10

2.4. Kinerja Manajerial

Kinerja Manajerial adalah hasil dari proses aktifitas manajerial yang efekrit mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan. Variabel kinerja majerial diukur dengan menggunakan instrumen self rating yang dikembangkan oleh Mahoney (1963) dalam Alfar (2006), di mana setiap responden diminta untuk mengukur kinerja sendiri ke dalam delapan dimensi, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staff, negosiasi dan perwakilan, serta satu dimensi pengukuran kinerja seorang kepala dinas, kepala bagian dan kepala bidang secara keseluruhan.

2.4.1. Economic Value Added (EVA)

EVA adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal (cost capital) yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba tersebut. EVA merupakan suatu tolok ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA menggambarkan jumlah absolut dari pemegang saham (shareholder value) yang diciptakan (Created) atau dirusak (destroyed) pada suatu periode tertentu, biasanya setahun. EVA yang positif menunjukkan penciptaan nilai (value creation), sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran nilai (value destruction).

R. Agus Sartono dan Kusdhianto Setiawan (1999) : menjelaskan bahwa “EVA adalah suatu pengukuran dengan memperhitungkan secara tepat semua faktor – faktor yang berhubungan dengan penciptaan nilai (value). EVA sedikit berbeda dengan discounted cash flow method yang lain karena EVA memperhitungkan opportunity cost of equity. EVA tidak lain, merupakan selisih antara tingkat


(25)

11

pengembalian modal (rate of the return on capital, r) dengan biaya modal (cost of capital, c) dan dikalikan dengan biaya buku ekonomis dari modal (economic book value of the capital) yang dipergunakan”, sehingga komponen EVA terdiri dari laba bersih setelah pajak (Net Operating Profit After Tax - NOPAT), dan biaya modal (Cost of Capital - COC). COC merupakan perkalian antara Weighted Cost of Capital/WACC (biaya modal rata-rata tertimbang) dengan Invested Capital/IC (modal yang diinvestasikan).

2.4.2. Market Value Added (MVA)

Young dan O’Byrne (2001), menyatakan bahwa Market Value Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan (termasuk ekuitas dan hutang) dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Nilai pasar adalah nilai perusahaan, yakni jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal terhadap perusahaan oleh pasar modal pada tanggal tertentu (jumlah nilai pasar dari hutang dan ekuitas). Modal yang diinvestasikan adalah jumlah modal yang disediakan penyedia dana pada tanggal yang sama. Secara singkat rumus MVA dapat ditulis sebagai berikut :

MVA = Nilai pasar – Modal yang diinvestasikan oleh investor

Indikator yang digunakan untuk mengukur MVA menururt Young dan O’Byrne (2001), yaitu :

1. Jika MVA > 0, bernilai positif, perusahaan berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana.

2. Jika MVA < 0, bernilai negatif, perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana.


(26)

12

Kelebihan dan kekurangan alat analisis MVA antara lain : 1. Kelebihan MVA

Menurut Young dan O’Byrne (2001), kelebihan penggunaan MVA di antaranya adalah dapat mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer suatu perusahaan sukses meningkatkan kinerja perusahaan dengan menginvestasikan modal yang sudah dipercayakan kepadanya.

2. Kekurangan MVA

Kelemahan MVA menurut Young dan O’Byrne (2001)

a. MVA merupakan pengukuran kekayaan periodik pemegang saham sehingga tidak dapat mengukur kinerja pada tingkat divisi

b. Untuk suatu periode waktu tertentu, tidak memberikan solusi peningkatan penciptaan kekayaan pemegang saham

c. MVA mengabaikan kesempatan biaya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan

d. Pengukuran MVA gagal memperhitungkan pengembalian uang kas pada masa lalu kepada pemegang saham.


(27)

13

2.5. Pengaruh EVA terhadap MVA

Pengaruh EVA terhadap MVA dapat diketahui dengan melakukan uji analisis dengan persamaan regresi (estimating equation) yakni suatu metode pendekatan dengan formula matematika yang dirancang untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dengan variabel independen melalui nilai-nilai yang diketahui. Pada penelitian ini persamaan regresi yang digunakan adalah persamaan regresi sederhana karena hanya memakai satu variabel independen yang diteliti yaitu EVA, sedangkan MVA merupakan variabel dependen.

M. Nafarin (2007), bahwa analisis regresi merupakan salah satu analisis data kuantitatif untuk memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainnya. Perubahan suatu kejadian dapat dinyatakan dengan perubahan nilai variabel. Hasil analisis dapat digunakan untuk dasar menilai suatu kebijakan.


(28)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian memiliki pengertian sebagai cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian. Peneliti yang baik harus memenuhi syarat-syarat penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti terhadap metode ilmiah yang memiliki pengertian penggunaan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam membentuk dan menghubungkan pernyataan teoritis tentang kejadian tertentu dengan memprediksi kejadian yang belum diketahui. Metodo penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun laporan ini adalah metode deskriptif yaitu suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan, memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah dimana data yang diambil dianalisa kebenarannya.

Moh. Nazir, (1988:597), metode deskriptif adalah : “Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Sedangkan Whitney (1960), metode deskriptif adalah : “Pencairan fakta dengan interprestasi yang tepat. Mempelajari masalahmasalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu”.


(29)

15

Dengan metode deskriptif akan diperoleh suatu masalah atau keadaan dengan gambaran yang jelas mengenai isi suatu data. Data tersebut diteliti isinya kemudian diklasifikasikan menurut kriteria atau pola tertentu dan dianalisa atau dinilai kebenarannya.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter), baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari data sekunder yang bersifat historis, seperti laporan keuangan konsolidasi BRI berupa Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba selama lima periode (2008-2012), profil BRI dan data historis harga saham.

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara langsung melalui media perantara, yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dukumenter), baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002).


(30)

16

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik pengumpulan data skunder yang dilakukan dengan pencarian literatur-literatur dan pencarian data mengenai BRI melalui internet. Pencarian data dimulai dengan pencarian laporan keuangan BRI, profil perusahaan (sejarah pendirian BRI, tujuan pendirian, visi misi, dan perkembangan BRI) serta perkembangan harga saham BRI tahun 2008-2012.

3.4 Alat Analisis

Kinerja keuangan BRI ini didasarkan pada laporan keuangan yang sudah dipublikasikan dan telah diaudit oleh auditor independen. Metode pengukuran menggunakan alat analisis EVA memberikan hasil perhitungan apakah BRI telah berhasil memberikan nilai tambah ekonomi bagi bank itu sendiri dan pemegang sahamnya. Investor yang potensial akan memperkirakan MVA yang tinggi apabila perusahaan dengan konsisten memperoleh pemasukan lebih besar daripada biaya total modal. MVA bernilai negatif jika pemasukan yang diperkirakan berada dibawah atau lebih kecil dari biaya total modal para investor.

3.4.1 Metode Economic Value Added (EVA)

a. Pengertian Economic Value Added (EVA)

Pendekatan yang lebih baru dalam penilaian saham adalah dengan menghitung Economic Value Added (EVA) suatu perusahaan. EVA merupakan salah satu ukuran kinerja operasional yang dikembangkan


(31)

17

pertama kali oleh G. Bennet Stewart & Joel M. Stren yaitu seoarang analis keuangan dari perusahaan Sten Stewart & Co pada tahun 1993. Di Indonesia metode EVA dikenal dengan sebutan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi).

Warsono (2001: 46), EVA adalah perbedaan antara laba operasi setelah pajak dengan biaya modalnya. EVA merupakan suatu estimasi laba estimasi laba ekonomis yang benar atas suatu bisnis selama tahun tertentu. Tandelilin (2001: 195), beranggapan EVA adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/ efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Economic Value Added (EVA) merupakan keuntungan operasional setelah pajak, dikurangi biaya modal yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan kreditur.

b. Tujuan dan Perhitungan Economic Value Added (EVA)

EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untukm memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.


(32)

18

S. David Young dan Stephen F. Obyrne (2001: 32), dalam pengukuran kinerja EVA dapat dihitung sebagai berikut:

Penjualan Bersih xxx

Biaya operasi xxx -

Laba operasi sebelum pajak (EBIT) xxx

Pajak xxx -

Laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT) xxx Biaya modal (modal yang diinvestasikan x biaya modal) xxx -

EVA xxx

Perhitungan Economic Value Added (EVA) yang diharapkan dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga akan mempermudah para pemekai laporan keuangan diantaranya para investor, kreditur, karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA, tergantung dari struktur modal dari perusahaan. Apabila dalam struktur modalnya perusahaan hanya menggunakan modal sendiri.

Tandelilin (2001: 196), rumus yang digunakan dalam perhitungan EVA adalah sebagai berikut:

EVA = Laba bersih operasi setelah dikurangi pajak – besarnya biaya modal operasi dalam rupiah setelah dikurangi pajak. EVA = [EBIT (1 – Pajak)] - [(Modal Operasi) (Presentase biaya


(33)

19

Secara sederhana EVA dirumuskan sebagai berikut:

EVA = Net Operating Profit After Tax (NOPAT) – Cost of Capital (COC)

EVA = NOPAT – COC

Keterangan:

NOPAT = EBIT – Beban Pajak

COC = Biaya Modal

EBIT = Laba operasi sebelum pajak

Namun, manakala dalam struktur perusahaan terdiri dati hutang dan modal sendiri, secara sistematis EVA dapat dirumuskan sebagai berikut:

EVA= NOPAT – (WACC x TA)

Keterangan:

NOPAT = Laba bersih operasi setelah pajak

WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital)


(34)

20

Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi sebagai berikut:

Jika EVA > 0, hal ini menunjukan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

Jika EVA < 0, hal ini menunjukan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

Jika EVA = 0, hal ini menunjukan posisi “impas” karena laba telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.

c.Keunggulan dan Kelemahan Economic Value Added (EVA) a) Keunggulan EVA

EVA sebagai penilai kinerja perusahaan mempunyai keunggulan yaitu: EVA dapat digunakan sebagai penciptaan nilai (value creation).

Ada keunggulan EVA yang lain adalah:

1. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban sebagai konsekuensi investasi.

2. EVA merupakan alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam pengukurannya, yaitu dengan memperhatikan harapan penyandang dana secara adil dimana derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran tertimbang


(35)

21

dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada nilai buku.

3. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian.

4. Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA menjalankan stakeholders satisfaction concepts.

5. Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukan bahwa konsep tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.

b) Kelemahan EVA

EVA mempunyai kelemahan yaitu:

1. EVA hanya mengukur hasil akhir (result) dan tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu, seperti loyalitas dan tingkat retensi konsumen.

2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual dan membeli saham tertentu.


(36)

22

d. Manfaat Economic Value Added (EVA)

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Manfaat EVA adalah sebagai berikut:

1. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran-ukuran lain baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis kecenderungan (trend).

2. Hasil perhitungan EVA mendorong mengalokasikan dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah.

2. Pengertian dan Komponen Biaya Modal (COC) a. Cost of Capital atau Biaya Modal (COC)

Cost of Capital atau biaya modal mempunyai dua makna, tergantung dari sisi investor atau perusahaan. Dari sudut pandang investor cost of capital adalah opportunity cost (biaya pengorbanan) dari dana yang ditanamkan investor pada sustu perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.

Untuk praktisi keuangan, istilah cost of capital ini digunakan sebagai :

1. Discount rate (suku bunga diskonto) untuk membawa cash flow (aliran kas) pada masa mendatang suatu project ke nilai sekarang. 2. Tarif minimum yang diinginkan untuk menerima project baru. 3. Biaya modal dalam perhitungan EVA.


(37)

23

4. Benchmark (pengukuran dalam bidang statistik) untuk menaksir tarif biaya pada modal yang digunakan.

b. Komponen Biaya Modal

Salah satu komponen penting yang digunakan dalam penilaian investasi, sumber pembelanjaan dan manajemen aktiva adalah biaya modal (cost of capital). Menurut Warsono (2003: 135), ada tiga alasan dalam penentuan biaya modal antara lain: Pertama, memaksimumkan nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input, termasuk modal untuk diminimumkan biaya modal harus diestimasikan. Kedua, keputusan penganggaran modal mensyaratkan suatu estimasi biaya modal. Terakhir, beberapa tipe keputusan lain, termasuk yang berhubungan dengan peraturan utilitas public, sewa guna usaha, pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan manajemen asset jangka pendek.

Komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).

1. Cost of Debt (Biaya Hutang)

Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of


(38)

24

return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.

Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu:

a. Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)

Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.

Rumus:

C + (M-NVd)/ n

Kd =

(M + NVd)/ 2

Keterangan:

C = Pembayaran bunga (kupon) tahunan

M = Nilai nominal (maturitas) atau face value setiap surat obligasi

NVd = Nilai pasar atau hasil bersih dari penjualan obligasi


(39)

25

b. Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)

Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.

Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.

Rumus:

ki = kd (1 – T)

Keterangan:

ki = Biaya utang setelah pajak

kd = Biaya utang sebelum pajak

T = Tarif pajak

2. Biaya Saham Freferen

Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).


(40)

26

Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.

Rumus:

Dp

kp =

Pn

Keterangan:

kp = Biaya saham preferen

Dp = Dividen saham preferen

Pn = Harga bersih pada saat emisi

3. Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)

Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan).


(41)

27

Rumus:

ks = Rf + β (Rm– Rf)

Keterangan:

ks = Biaya laba ditahan

Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko

β = beta, pengukuran sistematis saham

Rm = Tingkat pengembalian saham

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan Single Index Model adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )

Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.

2. Return Pasar ( Rm )

Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.


(42)

28

Rumus:

IHSG t – IHSG t-1

Rm, t =

IHSG t-1

(Jogiyanto, 2003: 232)

Keterangan:

Rm = Tingkat pengembalian yang diharapkan pasar

IHSG t = Harga penutupan IHSG akhir hari transaksi bulan ini

IHSG t-1 = Harga penutupan IHSG akhir bulan lalu

3. Resiko Sistematis ( β )

Perkiraan koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.

Rumus:

n Σ XY Σ XΣ Y β =

n Σ X2 ( Σ X ) 2 (Husein Umar, 2003: 171)


(43)

29

Keterangan:

X = Tingkat keuntungan portofolio pasar (indeks pasar)

Y = Tingkat keuntungan saham

4. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (WACC)

Dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.

Rumus:

WACC = Wd . kd (1 – T) + Ws . Ks

Keterangan:

WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang

Wd = Proporsi hutang dalam struktur modal

kd = Biaya hutang (cost of debt)

Ws = Proporsi saham biasa dalam struktur modal


(44)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil pembahasan penilaian kinerja keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk. dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan kinerja keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia

(Persero),Tbk dengan menggunakan pendekatan EVA, maka EVA bernilai positif dan mengalami kenaikan setiap tahunnya. EVA positif berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi pemegang saham dan investor. Hal tersebut menunjukkan juga bahwa kinerja keuangan yang dilakukan sudah efektif dan efisien, manajemen mampu mengelola keuangan dengan baik.

2. Dari hasil penilaian dengan menggunakan pendekatan MVA, maka MVA bernilai positif dan mengalami kenaikan setiap tahunnya. MVA positif menunjukkan pula bahwa kinerja keuangan sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu menghasilkan dan menambah kekayaan bagi pemegang saham.


(45)

51

Jika dinilai secara keseluruhan, kinerja dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kekayaan bagi perusahaan dan investor bagus. Perusahaan mampu mengelola keuangan secara efektif dan efisien dan memberikan kepuasan bagi perusahaan dan investor. EVA positif mencerminkan bahwa pasar bereaksi positif terhadap perusahaan. Reaksi positif tersebut menimbulkan harga saham mengalami kenaikan sehingga MVA yang dihasilkan mengalami peningkatan. Hal tersebut menandakan bahwa saham yang dimiliki PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk masih sangat diminati oleh pasar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA), maka saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan adalah :

1. Bagi Investor dan Calon Investor

Diharapkan melalui hasil penelitian tersebut investor maupun calon investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan investasi di PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk . Dalam hal ini investor maupun calon investor juga tetap harus cermat dalam menilai kinerja keuangan yang dihasilkan perusahaan sehingga bisa mengetahui bagaimana prospek bisnis perusahaan kedepannya.


(46)

52

2. Bagi Kreditor

Dengan perolehan EVA dan MVA positif maka perusahaan mampu memberikan pengembalian dan bunga kepada kreditor, sehingga ada jaminan bahwa perusahaan akan memenuhi kewajibannya nantinya.

3. Bagi Perusahaan

Walaupun EVA dan MVA yang sudah dihasilkan penelitian menunjukkan nilai positif, dalam hal ini PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk harus bisa tetap mempertahankannya sehingga mampu menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang. Sebaiknya faktor-faktor penghambat nilai EVA dan MVA menjadi lebih besar, dan juga menjadi pertimbangan khusus yang harus diperhatikan agar bisa memaksimalkan manfaat yang didapat.

4. Bagi Pihak lainnya

Bagi pihak lain yang ingin menggunakan pendekatan EVA danMVA sebagai variabel penelitian maka sebaiknya dalam penelitiannya banyak melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang paham tentang variabel penelitian yang digunakan, agar dalam proses pemahamannya benar-benar dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anto, Dajan. 1995. Pengantar Metode Statistik. Mid 1. Jakarta: LP3ES.

Arthur J. Keown. 2008, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh, Penerbit: Erlangga, Jakarta.

Baridwan , Zaky & Ary Legowo. 2002. Asosiasi Antara Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Tema, Vol III, September.

Brigham, Eugene F.& Joel F. Houston, 2005, Foundamentals of financial management, Terjemahan Ali Akbar Yulianto, 2006, Edisi 10, Salemba Empat Jakarta.

Helfert, Erich A., 1997, Teknik Analisis Keuangan Petunjuk Praktis untuk

Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Terjemahan oleh Herman Wibowo, 1996, Edisi 8, Erlangga Jakarta.

Heidjracman, Ranupandojo, Suad Husnan. (1996). Manajemen Personalia.

Jogyakarta: PBFE.

Husnan Suad, DR. MBA., (1998), Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan,

Edisi kempat, Cetakan kedua, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo (2002), Metodologi Penelitian Bisnis,

Untuk Akuntansi & Manajemen, Yogyakarta: BPFE

Krisnawuri, Handayani. 2001, Penerapan EVA dan Analisis Rasio untuk mengklasifikasikan Kesehatan Bank Yang go Public di Bursa Efek Jakarta. Tesis, Program Studi Manajemen, Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan 1: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi 8. Penerbit: Erlangga, Jakarta.


(48)

Munawir, S. 2007, Analisa laporan Keuangan. Penerbit: Liberty, Yogyakarta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Penerbit: Ghalia Indonesia, Bogor.

Sartono, R. Agus dan Kusdhianto Setiawan. 1999, “Adakah Pengaruh EVA

Terhadap Nilai Perusahaan dan Kemamkmuran Pemegang Saham Pada

Perusahaan Publik ? “, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, vol. 1, no.1,

p 28-42

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahan. Edisi Ketiga Jilid 1. Bayumedia Jakarta.

Young, S. D. & O’Byrne S. F. 2001. EVA and value based management: a practical guide to implementation. Penerbit: Mc Graw-Hill, New York. ______Laporan keuangan tahunan PT BRI (Persero), Tbk tahun 2007 – 2012. ______ www.bi.go.id


(49)

Lampiran 1.

Laporan Keuangan Publikasi Tahunan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK. Per Tahun 2008 - 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pos – pos 2008 - 2012

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga

1. Pendapatan Bunga 35,415,988

a. Rupiah 34,052,382

b. Valuta Asing 1,363,606

2. Beban Bunga 8,933,088

a. Rupiah 8,362,288

b. Valuta Asing 570,800

Pendapatan (Beban) Bunga bersih 26,482,900

B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 5,683,767

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market) 205,644 i. Surat berharga

ii. Kredit

iii. Spot dan derivative 205,644

iv. Aset keuangan lainnya

b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan (mark to market)

c. Keuntungan penjualan aset keuangan 20,854

i. Surat berharga 20,854

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) 154,141 e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method

f. Dividen

g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 3,078,721

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 528,288

i. Pendapatan lainnya 1,696,119

2. Beban Operasional Selain Bunga 16,166,497


(50)

i. Surat berharga 6,246 ii. Kredit

iii. Spot dan derivative 152,107

iv. Aset keuangan lainnya

b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Kerugian penjualan aset keuangan 1,199

i. Surat berharga 1,199

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) 46,146 e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 2,315,855 i. Surat berharga

ii. Kredit 2,315,855

iii. Pembiayaan syariah iv. Aset keuangan lainnya

f. Kerugian terkait risiko operasional 18,971

g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method

h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 16,451

i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)

j. Beban tenaga kerja 7,648,141

k. Beban promosi 380,249

l. Beban lainnya 5,581,132

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (10,482,730 )

LABA (RUGI) OPERASIONAL 16,000,170

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 8,863 2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing

3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 541,871

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 550,734

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 16,550,904

4. Pajak Penghasilan 3,131,259

a. Taksiran pajak tahun berjalan 2,741,398

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (389,861)

LABA (RUGI) BERSIH 13,419,645


(51)

Lampiran 2

Tabel 2 : Tingkat Pengembalian Pasar (Rm)

Bulan

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

IHSG Rm IHSG Rm IHSG Rm IHSG Rm IHSG Rm

Januari 2,627.25 0.02 1,332.67 0.08 2,610.80 0.08 3,409.17 0.06 3,941.69 0.10 Februari 2,721.94 0.02 1,285.48 0.06 2,549.03 0.06 3,470.35 0.06 3,985.21 0.10 Maret 2,447.30 0.10 1,434.07 0.11 2,777.30 0.08 3,678.67 0.08 4,121.55 0.08 April 2,304.52 0.08 1,722.77 0.09 2,971.25 0.10 3,819.62 0.10 4,180.73 0.08 Mei 2,444.35 0.10 1,916.83 0.09 2,796.96 0.08 3,836.97 0.10 3,832.82 0.06 Juni 2,349.10 0.10 2,026.78 0.04 2,913.68 0.10 3,888.57 0.08 3,955.58 0.08 Juli 2,304.51 0.08 2,323.24 0.10 3,069.28 0.12 4,130.80 0.10 4,142.34 0.10 Agustus 2,165.94 0.03 2,341.54 0.08 3,081.88 0.12 3,841.73 0.08 4,060.33 0.08 September 1,832.51 0.05 2,467.59 0.09 3,501.30 0.12 3,549.03 0.06 4,262.56 0.10 Oktober 1,256.70 0.06 2,367.70 0.06 3,635.32 0.12 3,790.85 0.08 4,350.29 0.12 November 1,241.54 0.04 2,415.84 0.08 3,531.21 0.08 3,715.08 0.06 4,276.14 0.10 Desember 1,355.41 0.03 2,534.36 0.07 3,703.51 0.10 3,821.99 0.08 4,316.69 0.08 Jumlah 25,051.07 0.71 24,168.87 0.95 37,141.52 1,16 41,161.98 0.94 49,425.93 1,8 Rata-Rata 2,087.58 0.059 2,014.07 0,079 3,095.12 0.096 3,430.16 0.078 4,118.82 0.15


(52)

Lampiran 3

Tabel 3 : Tingkat Pengembalian Individual (Ri) Periode 2008-2012

Bulan 2008 2009 2010 2011 2012

P Ri P Ri P Ri P Ri P Ri

Januari 4,800 -0.0052 6,300 0.0678 9,450 -0.0644 10,150 -0.0052 11,750 0.0138 Februari 4,425 0.0113 6,200 -0.0159 8,900 -0.0582 10,750 0.0660 12,000 0.0877 Maret 4,475 -0.0447 6,900 0.1129 9,850 0.1067 11,200 0.0426 11,750 0.0138 April 4,275 0.0877 7,550 0.0942 10,500 0.0660 11,250 -0.0905 11,500 -0.0905 Mei 4,650 0.0753 7,050 -0.0662 9,550 -0.0905 11,300 0.0138 12,000 0.0877 Juni 5,000 0.1100 7,350 0.0426 9,850 0.0314 12,000 0.0877 12,250 0.0314 Juli 5,550 -0.0721 7,450 0.0136 11,200 0.1371 12,500 0.0136 12,150 0.1067 Agustus 5,150 0.0388 7,900 0.0604 10,850 -0.0313 12,250 -0.0644 13,500 0.0138 September 5,350 -0.0654 8,450 0.0696 11,000 0.0138 12,500 0.0138 12,750 -0.0159 Oktober 5,000 0.1000 8,400 -0.0059 10,750 -0.0227 12,750 0.1371 13,250 0.0202 November 5,500 0.0727 9,900 0.1786 10,150 -0.0558 12,250 0.0314 13,500 0.1100 Desember 5,900 -1,000 10,100 0.0202 10,150 0.0000 11,750 0.0138 12,750 -0.0905

Jumlah 0.2303 0.5718 0.0322 0.2597 0.2882


(53)

Lampiran 4

Tabel 4. : perhitungan Beta (β) Bula

n

2008 2009 2010 2011 2012

Rm (x)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm

(X)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm

(X)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm

(X)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm

(X)

Ri (Y)

X.Y X 2

Jan 0.02 -0.0

052

-0.0 0104

0.00 04

0.08 0.0 678

0.00 542

0.00 64

0.08 -0.0 644

-0.0 0515

0.00 64

0.06 -0.0 052

-0.0 004

0.00 36

0.10 0.01 38

0.00 138

0.01

Febr 0.02 -0.0

781

0.00 1562

0.00 04

0.06 -0.0 159

-0.0 009

0.00 36

0.06 -0.0 582

-0.0 0349

0.00 36

0.06 0.06 60

0.00 396

0.00 36

0.10 0.08 77

0.00 877

0.01

Mar 0.10 0.01

13

0.00 113

0.01 0.11 0.11 29

0.01 24

0.01 21

0.08 0.10 67

0.00 8536

0.00 64

0.08 0.04 26

0.00 3408

0.00 64

0.08 0.01 38

0.00 1104

00.0 064

April 0.08 -0.0

447

-0.0 0357

0.00 64

0.09 0.09 42

0.00 8478

0.00 81

0.10 0.06 60

0.00 66

0.01 0.10 -0.0 905

-0.0 090

0.01 0.08 -0.0 905

-0.0 0724

0.00 64

Mei 0.10 0.08

77

0.00 877

0.01 0.09 -0.0 662

-0.0 0595

0.00 81

0.08 -0.0 905

-0.0 0724

0.00 64

0.10 0.01 38

0.00 138

0.01 0.06 0.08 77

0.00 5262

0.00 36

Juni 0.10 0.07

53

0.00 753

0.01 0.04 0.04 25

0.00 17

0.00 16

0.10 0.03 14

0.00 314

0.01 0.08 0.08 77

0.00 7016

0.00 64

0.08 0.03 14

0.00 2512

0.00 64

Juli 0.08 0.11

00

0.00 88

0.00 64

0.10 0.01 36

0.00 136

0.01 0.12 0.13 71

0.01 6452

0.01 44

0.10 0.01 36

0.00 136

0.01 0.10 0.10 67 0.01 067 0.01 Agu stus

0.03 -0.0 721

-0.0 021

0.00 09

0.08 0.06 04

0.00 4832

0.00 64

0.12 -0.0 313

-0.0 0375

0.01 44

0.08 -0.0 644

-0.0 0515

0.00 64

0.08 0.01 38

0.00 1104

0.00 64

Sep 0.05 0.03

88

0.00 194

0.00 25

0.09 0.06 96

0.00 6264

0.00 81

0.12 0.01 38

0.00 1656

0.01 44

0.06 0.01 38

0.00 0828

0.00 36

0.10 -0.0 159

-0.0 0159

0.01

Okt 0.06 -0.0

654

-0.0 0392

0.00 36

0.06 -0.0 059

-0.0 0035

0.00 36

0.12 -0.0 227

-0.0 0272

0.01 44

0.08 0.13 71

0.01 0968

0.00 64

0.12 0.02 02

0.00 2424

0.01 44

Nov 0.04 0.10

00

0.00 4

0.00 16

0.08 0.17 86

0.01 428

0.00 64

0.08 -0.0 558

-0.0 0446

0.00 64

0.06 0.03 14

0.00 1884

0.00 36

0.10 0.11 00

0.01 1

0.01


(54)

27 2181 09 02 1414 49 00 38 1104 64 905 0724 64 Juml

ah

0.71 0.23 03

0.16 35

0.50 41

0.95 0.57 18

0.54 321

0.90 25

1,16 0.03 0.03 48

1.34 56

0.94 0.25 97

0.24 4118

0.88 36

1,8 0.28 82

0.51 876

3.24


(55)

Lampiran 5

Tabel 9. : Perhitungan Market Value Added (MVA)

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Saham Beredar

20,159,999,279 20,159,999,279 20,159,999,279 20,159,999,279 20,159,999,279

Harga Saham Akhir Tahun (Rp)

5,900 10,100 10,150 10,850 11,350

Equity Market

118,943,995,746,100 203,615,992,717,900 204,623,992,681,850 218,735,992,177,150 228,815,991,135,650

Nilai Nominal Saham (Rp)

250 250 250 250 250

Equity Book Value (Rp)

5,039,999,819,750 5,039,999,819,750 5,039,999,819,750 5,039,999,819,750 5,039,999,819,750


(1)

ii. Kredit

iii. Spot dan derivative 152,107

iv. Aset keuangan lainnya

b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan (mark to market)

c. Kerugian penjualan aset keuangan 1,199

i. Surat berharga 1,199

ii. Kredit

iii. Aset keuangan lainnya

d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) 46,146 e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 2,315,855 i. Surat berharga

ii. Kredit 2,315,855

iii. Pembiayaan syariah iv. Aset keuangan lainnya

f. Kerugian terkait risiko operasional 18,971

g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method

h. Komisi/provisi/fee dan administrasi 16,451

i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)

j. Beban tenaga kerja 7,648,141

k. Beban promosi 380,249

l. Beban lainnya 5,581,132

Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (10,482,730 )

LABA (RUGI) OPERASIONAL 16,000,170

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 8,863 2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing

3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 541,871

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 550,734

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 16,550,904

4. Pajak Penghasilan 3,131,259

a. Taksiran pajak tahun berjalan 2,741,398

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (389,861)

LABA (RUGI) BERSIH 13,419,645


(2)

Tabel 2 : Tingkat Pengembalian Pasar (Rm)

Bulan

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

IHSG Rm IHSG Rm IHSG Rm IHSG Rm IHSG Rm

Januari 2,627.25 0.02 1,332.67 0.08 2,610.80 0.08 3,409.17 0.06 3,941.69 0.10 Februari 2,721.94 0.02 1,285.48 0.06 2,549.03 0.06 3,470.35 0.06 3,985.21 0.10 Maret 2,447.30 0.10 1,434.07 0.11 2,777.30 0.08 3,678.67 0.08 4,121.55 0.08 April 2,304.52 0.08 1,722.77 0.09 2,971.25 0.10 3,819.62 0.10 4,180.73 0.08 Mei 2,444.35 0.10 1,916.83 0.09 2,796.96 0.08 3,836.97 0.10 3,832.82 0.06 Juni 2,349.10 0.10 2,026.78 0.04 2,913.68 0.10 3,888.57 0.08 3,955.58 0.08 Juli 2,304.51 0.08 2,323.24 0.10 3,069.28 0.12 4,130.80 0.10 4,142.34 0.10 Agustus 2,165.94 0.03 2,341.54 0.08 3,081.88 0.12 3,841.73 0.08 4,060.33 0.08 September 1,832.51 0.05 2,467.59 0.09 3,501.30 0.12 3,549.03 0.06 4,262.56 0.10 Oktober 1,256.70 0.06 2,367.70 0.06 3,635.32 0.12 3,790.85 0.08 4,350.29 0.12 November 1,241.54 0.04 2,415.84 0.08 3,531.21 0.08 3,715.08 0.06 4,276.14 0.10 Desember 1,355.41 0.03 2,534.36 0.07 3,703.51 0.10 3,821.99 0.08 4,316.69 0.08 Jumlah 25,051.07 0.71 24,168.87 0.95 37,141.52 1,16 41,161.98 0.94 49,425.93 1,8 Rata-Rata 2,087.58 0.059 2,014.07 0,079 3,095.12 0.096 3,430.16 0.078 4,118.82 0.15


(3)

Tabel 3 : Tingkat Pengembalian Individual (Ri) Periode 2008-2012

Bulan 2008 2009 2010 2011 2012

P Ri P Ri P Ri P Ri P Ri

Januari 4,800 -0.0052 6,300 0.0678 9,450 -0.0644 10,150 -0.0052 11,750 0.0138 Februari 4,425 0.0113 6,200 -0.0159 8,900 -0.0582 10,750 0.0660 12,000 0.0877 Maret 4,475 -0.0447 6,900 0.1129 9,850 0.1067 11,200 0.0426 11,750 0.0138 April 4,275 0.0877 7,550 0.0942 10,500 0.0660 11,250 -0.0905 11,500 -0.0905 Mei 4,650 0.0753 7,050 -0.0662 9,550 -0.0905 11,300 0.0138 12,000 0.0877 Juni 5,000 0.1100 7,350 0.0426 9,850 0.0314 12,000 0.0877 12,250 0.0314 Juli 5,550 -0.0721 7,450 0.0136 11,200 0.1371 12,500 0.0136 12,150 0.1067 Agustus 5,150 0.0388 7,900 0.0604 10,850 -0.0313 12,250 -0.0644 13,500 0.0138 September 5,350 -0.0654 8,450 0.0696 11,000 0.0138 12,500 0.0138 12,750 -0.0159 Oktober 5,000 0.1000 8,400 -0.0059 10,750 -0.0227 12,750 0.1371 13,250 0.0202 November 5,500 0.0727 9,900 0.1786 10,150 -0.0558 12,250 0.0314 13,500 0.1100 Desember 5,900 -1,000 10,100 0.0202 10,150 0.0000 11,750 0.0138 12,750 -0.0905

Jumlah 0.2303 0.5718 0.0322 0.2597 0.2882


(4)

Tabel 4. : perhitungan Beta (β) Bula

n

2008 2009 2010 2011 2012

Rm (x)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm (X)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm (X)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm

(X)

Ri (Y)

X.Y X 2 Rm

(X)

Ri (Y)

X.Y X 2

Jan 0.02 -0.0 052

-0.0 0104

0.00 04

0.08 0.0 678

0.00 542

0.00 64

0.08 -0.0 644

-0.0 0515

0.00 64

0.06 -0.0 052

-0.0 004

0.00 36

0.10 0.01 38

0.00 138

0.01

Febr 0.02 -0.0 781

0.00 1562

0.00 04

0.06 -0.0 159

-0.0 009

0.00 36

0.06 -0.0 582

-0.0 0349

0.00 36

0.06 0.06 60

0.00 396

0.00 36

0.10 0.08 77

0.00 877

0.01

Mar 0.10 0.01 13

0.00 113

0.01 0.11 0.11 29

0.01 24

0.01 21

0.08 0.10 67

0.00 8536

0.00 64

0.08 0.04 26

0.00 3408

0.00 64

0.08 0.01 38

0.00 1104

00.0 064 April 0.08 -0.0

447

-0.0 0357

0.00 64

0.09 0.09 42

0.00 8478

0.00 81

0.10 0.06 60

0.00 66

0.01 0.10 -0.0 905

-0.0 090

0.01 0.08 -0.0 905

-0.0 0724

0.00 64 Mei 0.10 0.08

77

0.00 877

0.01 0.09 -0.0 662

-0.0 0595

0.00 81

0.08 -0.0 905

-0.0 0724

0.00 64

0.10 0.01 38

0.00 138

0.01 0.06 0.08 77

0.00 5262

0.00 36 Juni 0.10 0.07

53

0.00 753

0.01 0.04 0.04 25

0.00 17

0.00 16

0.10 0.03 14

0.00 314

0.01 0.08 0.08 77

0.00 7016

0.00 64

0.08 0.03 14

0.00 2512

0.00 64 Juli 0.08 0.11

00

0.00 88

0.00 64

0.10 0.01 36

0.00 136

0.01 0.12 0.13 71

0.01 6452

0.01 44

0.10 0.01 36

0.00 136

0.01 0.10 0.10 67 0.01 067 0.01 Agu stus

0.03 -0.0 721

-0.0 021

0.00 09

0.08 0.06 04

0.00 4832

0.00 64

0.12 -0.0 313

-0.0 0375

0.01 44

0.08 -0.0 644

-0.0 0515

0.00 64

0.08 0.01 38

0.00 1104

0.00 64 Sep 0.05 0.03

88

0.00 194

0.00 25

0.09 0.06 96

0.00 6264

0.00 81

0.12 0.01 38

0.00 1656

0.01 44

0.06 0.01 38

0.00 0828

0.00 36

0.10 -0.0 159

-0.0 0159

0.01

Okt 0.06 -0.0 654

-0.0 0392

0.00 36

0.06 -0.0 059

-0.0 0035

0.00 36

0.12 -0.0 227

-0.0 0272

0.01 44

0.08 0.13 71

0.01 0968

0.00 64

0.12 0.02 02

0.00 2424

0.01 44 Nov 0.04 0.10

00

0.00 4

0.00 16

0.08 0.17 86

0.01 428

0.00 64

0.08 -0.0 558

-0.0 0446

0.00 64

0.06 0.03 14

0.00 1884

0.00 36

0.10 0.11 00

0.01 1

0.01


(5)

27 2181 09 02 1414 49 00 38 1104 64 905 0724 64 Juml

ah

0.71 0.23 03

0.16 35

0.50 41

0.95 0.57 18

0.54 321

0.90 25

1,16 0.03 0.03 48

1.34 56

0.94 0.25 97

0.24 4118

0.88 36

1,8 0.28 82

0.51 876

3.24


(6)

Tabel 9. : Perhitungan Market Value Added (MVA)

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Saham Beredar

20,159,999,279 20,159,999,279 20,159,999,279 20,159,999,279 20,159,999,279

Harga Saham Akhir Tahun (Rp)

5,900 10,100 10,150 10,850 11,350

Equity Market

118,943,995,746,100 203,615,992,717,900 204,623,992,681,850 218,735,992,177,150 228,815,991,135,650

Nilai Nominal Saham (Rp)

250 250 250 250 250

Equity Book Value (Rp)

5,039,999,819,750 5,039,999,819,750 5,039,999,819,750 5,039,999,819,750 5,039,999,819,750