KOMPONEN INTI GEOGRAFI GEOGRAFI, DAN KOMPETENSINYA DALAM KAJIAN GEOGRAFI FISIK

8 ALASAN UNTUK MENJADI GEOGRAFI TERPADU 1 Satuan unit yang lebih besar akan membawa keuntungan yang berarti, akan dan memberikan arah yang jelas dalam pengetahuan dan pemahaman; fokus yang besar dan menyatu dalam Geografi akan memerkuat identitas Geografi dan dapat memberikan masukan dalam kebijakan pembangunan; 2 Satuan unit yang lebih besar memberikan makna yang lebih besar bagi mahasiswa dalam, disiplin geografi yang terpisah-pisah tidak menyatu akan membingungkan dalam penyusunan kurikulum. Pada hal geografi menempati posisi tempat yang menonjol dalam mempelajari dunia, yang menawarkan kajian terpadu terhadap hubungan timbalbalik antara manusia dan lingkungan alamnya, sehingga kalau tidak menjadi satu kesatuan maka tidak akan lengkap kajiannya. Satuan yang lebih besar dapat memberikan prioritas dalam pengajaran dan penelitian, yang kesemuannya itu untuk mempromosisikan geografi agar lebih berperan. 3 Satuan yang lebih besar dapat menunjukkan kepada masyarakat tentang kemampuan akademiknya untuk memberikan kontribusi nyata dalam menentukan kebijakan dan memperbaiki pemahaman umum tentang Geografi.

5. KOMPONEN INTI GEOGRAFI

Untuk menuju geografi terpadu unifying geography perlu ditegaskan komponen inti Geografi. Matthews, et al., 2004 mengusulkan empat komponen inti Geografi : ruang space, tempat place, lingkungan environment dan peta maps. Ruang menjadi satu konsep dalam inti geografi, yang dapat dipandang sebagai pendekatan spasial-korologikal untuk Geografi. Ruang juga mendominasi Geografi setiap waktu, ketika analisis spatial menjadi satu pendeskripsi untuk satu bentuk dari pekerjaan geografis. Pola spasial umumnya menjadi titik awal untuk kajian geografis; yang selanjutnya dapat dilacak proses perubahan secara spasial dan sistem spasial. Tempat merupakan komponen kedua dalam inti geografi. Tempat terkait dengan kosep teritorial dalam Geografi dan menunjukkan karakteristik, kemelimpahan dan batas. Tempat merupakan bagian dari dunia nyata tempat manusia bertem dan dapat dikenali, dinterpretasi dan dikelola. Dalam ahli geografi manusia tempat merupakan refleksi dari 9 identitas idividu maupun kelompok; sedang bagi ahli geografi fisik tempat tempat merupakan refleksi dari perbedaan lingkungan biofisik. Lingkungan merupakan komponen inti Geografi ketiga yang mencakup lingkungan alami topografi, iklim, air, biota, tanah dan sebagai komponen inti yang memadukan dengan komponen geografi lainnya. Lingkungan menjadi interface antara lingkungan alam dan budaya, lahan dan kehidupan, penduduk dan lingkungan biofisikalnya. Peta sebagai komponen inti Geografi keempat lebih merupakan bentuk representasi, tehnik dan metodologi dari pada sebagai satu konsep atau teori. Peta dipandang sebagai pernyerhanaan perpektif spasial dari fenomenaperistiwa yang dikaji dalam Geografi. Ruang, tempat, lingkungan dan peta menjadi label dari Geografi. Komponen tersebut mempunyai kedudukan yang sama dalam kajian Geografi, baik dalam kajian Geografi Fisik maupun Geografi Manusia. Demikian juga dapat menjadi dasar konsep untuk disiplin Geografi secara utuh. Komponen inti Geografi tersebut bersifat dinamik, dalam arti dapat terjadi perubahan, yang tergantung karakteristik lingkungan, proses yang berlangsung dan waktu. Oleh sebab itu perlu ada dimensi kualifikasi dari komponen inti geografi tersebut. Dimensi yang dimaksud adalah waktu, proses, keterbukaan dan skala. Sebagai contoh tempat yang terletak di pegunungan yang semula subur menjadi lahan kritis dalam waktu 10 tahun, karena proses erosi dan longsor karena daerahnya terbuka akibat pembalakan hutan di atasnya, yang luasnya melebihi 70. Komponen inti geografi dan dimensi kualifikasinya tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Komponen esensial inti Geografi dan dimensi kualifikasinya Komponen esensial Dimensi kualifikasi 1. Ruang 2. Tempat 3. Lingkungan 4. Peta 1. Waktu 2. Proses 3. Keterbukaan 4. Skala Sumber: Matthews, et al., 2004 10

6. SPESIALISASI DALAM GEOGRAFI TERPADU