karena keterbatasan yang dimiliki peneliti dan alas an lain karena penelitian ini masih jarang dilakukan sehingga power
β yang dipakai yaitu 20.
F. Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: 1. Data Sekunder
Dilakukan oleh peneliti sendiri dengan cara melihat data rekam medik pasien gagal ginjal kronik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
2. Data Primer Pelaksanaan pengumpulan data primer dilakukan dengan pemeriksaan kadar
besi serum SI TIBC di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
2. Analisis Data
Data yang didapat dianalisa secara deskriptif , semua data variabel ditabulasi secara manual dan dinyatakan dalam rata-rata dan nilai terendah dan nilai tertinggi.
Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan perangkat lunak komputer SPSS 17.0 menggunakan analisis statistik univariat satu variabel
bebas dengan teknik analisis Independent t-test jika sebaran data berdistribusi
normal, namun jika sebaran data tidak berdistribusi normal digunakan statistik non parametrik Mann-Whitney Test, yaitu membandingkan rata-rata pasangan data satu
sampel, data hasil pemeriksaan kadar serum besi TIBC yang menjalani hemodialisa 1tahun dan
≥ 1 tahun.
G. Instrumen Penelitian
1. Formulir Data Responden.
2. Formulir Persetujuan Mengikuti Pemeriksaan.
3. Tabung Reaksi
4. Spuit 10 cc
5. Sentrifus
6. Alat uji fotometer
H. Alur Penelitian
Kriteri Inklusi Kriteria Eksklusi
Gambar 5 . Alur penelitian
Penentuan sampel Meminta izin dan informed consent
Menjalani Hemodialisa 1 tahun
Pengambilan sampel dan penentuan kadar serum Fe TIBC
dengan alat uji Sebelum menjalani hemodialisis
Pengolahan dan penganalisaan data dengan program statistik yang
tersedia Data Rekam Medik
Menjalani Hemodialisa ≥ 1 tahun
Jumlah sampel
IV. DAFTAR PUSTAKA
Brunner, L dan Suddarth, D. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah H. Kuncara, A. Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan. Ed.8 Vol 1. Jakarta :
EGC. Imroatul Ulya, Suryanto. 2007. Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisa
Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Diunduh dari : http:umy.ac.id. Diakses tanggal 20 September
2012.
Barsoum,R.S. M.D. Chronic Kidney Disease I in the Developing World. New England Journal of Medicine. 2006;354:997-999
Corresh, J, Selvin, E, Stevens, LA, et al. Prevalence of Chronic Kidney disease in the United. States. JAMA 2007; 298: 2038-2047
Suwitra K. Penyakit ginjal kronis. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,. Simadibrata KM, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I edisi IV.
Jakarta: FKUI, 2007, hal 570-573
Nettina, Sandra M. 2001 Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setyawan dkk.
Ed. 1. Jakarta : EGC Levy, J., Morgan, J., and Brown, E., 2004. Oxford Handbook of Dialysis 2
nd
edition. Oxford University Press, London.
Price S.A., Wilson L.M. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Buku II. Edisi 6. EGC, Jakarta.
Segal GM, Eschbach JW, Egrie JC, Stueve T, Adamson JW. The anemia of end-stage renal disease: hematopoietic progenitor cell response. Kidney Int. 1988
May;335:983-8. Yendriwati, 2002. Status Besi pada penderita gagal ginjal kronik GGK dalam
menentukan diagnosa anemia defisiensi besi. Program Pasca Sarjana USU, Medan.
Ria Bandiara. 2003. Penatalaksanaan Anemi Defisiensi Besi Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis. Diunduh dari : http:pustaka.undap.ac.id.
Diakses tanggal 26 Oktober 2012.
Sodeman. 1995 Patofisiologi.alih bahasa Hartono, A.Hipokrates, Jakarta
Leeson, C. Roland. 1996. Buku Ajar Histologi. Jakarta. EGC. Peterson, JC. 1997. Gagal Ginjal Kronik. EGC. Jakarta.
Kiyatno ,Sr. 1991. Fisiologi II Ginjal. Depdikbud. Jakarta
Tambayong, Jan.2000, Patofisiologi Untuk Perawatan, EGC, Jakarta Prodjosudjadi W. 2006. Incidence, prevalence, treatment and cost of end-stage renal
disease in Indonesia. PMID:16774003
Sukandar, Enday. 2006. Gagal Ginjal dan Panduan Terapi Dialisis. Pusat Informasi Ilmiah RS. Dr. Hasan Sadikin. Bandung
Astuti, N.H., 2000. Waspadai Nefropati Diabetik. Jurnal Kedokteran dan Farmasi Medika. No.4 Tahun ke XXVI.
Suhardjono. 2007. Gagal Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I.
Edisi Keempat. FK UI, Jakarta.
Alatas H., Tambunan T, dan Partini P., 2004. Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi 2.
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta. Bustan, N. M., 1997. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta, Jakarta.
Lumenta
A.N., 1992.
Penyakit Ginjal,
Penyebab Pengobatan
dan Pencegahannya. P.T BK Gunung Mulia, Jakarta.
Rindiastuti, Y., 2008. Deteksi Dini Dan Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronik.http:www.journal.UNS.ac.idABfilter20Compilation
Thought. htm
Reeves, J.C, Gayle, R., dan Lockhart, R., 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edis
Pertama. Salemba, Jakarta.