VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Populasi kukang Sumatera di Hutan Lindung Batutegi Blok Rilau adalah 7 ekor.
2. Kepadatan populasi kukang Sumatera di Hutan Lindung Batutegi Blok Rilau
yaitu 0.17 individu km
2
. 3.
Tumbuhan pakan kukang Sumatera yang ada di Hutan Lindung Batutegi Blok Rilau Petak 19 yaitu arei Fragaria vesca, arei cakar elang Rubus reflexus,
meranti tembaga Shorea leprosula, dan pasang Quercus sundaica serta tumbuhan tempat mencari serangga kukang Sumatera yaitu terap Artocarpus
elasticus dan pasang.
34
B. Saran
Saran yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai kesesuaian habitat alami kukang
Sumatera dan anti predator kukang Sumatera di Hutan Lindung Batutegi Blok Rilau.
2. Perlu adanya kerjasama bagi pihak terkait pengelolaan konservasi kukang
Sumtera yang baik agar upaya pelestariannya dapat lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra. 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Dirjen Dikti dan PAU IPB. Bogor.Fahrul. 2007.
Departemen Kehutanan RI. 1990. Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta:
Pemerintah Republik Indonesia. Departemen Kehutanan. 1999. Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999
tentang pengawetan
jenis tumbuhan
dan satwa
liar. http:www.dephut.go.id. 24 Maret 2013. Pkl. 20.03 WIB.
Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2010. Peta KPHL Batutegi. Lampung. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2013. Gambaran Umum KPHL
Batutegi. Lampung. Glassman DM, Wells JP. 1984. Positional and activity behavior in a captive
slow loris: a quantitative assessment. Am J Primatol 7:121-132. IUCN, TRAFIC. 2007a. The World Conservation Union, The Wildlife Trade
Monitoring Network. [review teknis]. IUCNTRAFFIC. 2007b. Analyses of the
Proposals to Amend the CITES Appendices at the 14th Meeting of the
Conference of the Parties and TRAFFIC.
Switzerland: IUCN-The World Conservation Union.
http:www.iucn.orgthemessscour_workwildlife_ tradecitescop14cop14analyses.htm.
Kusmana. 1997. Mamalia Indonesia Inventarisasi Satwa. Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam. Dept. Kehutanan.
MacKinnon J, MacKinnon K. 1987. Conservation status of primates in Malesia, with special reference to Indonesia. Primate Conservation
8:175-183. Malone N, Purnama AR, Wedana M. 2002. Assessment of the sale of
primates at Indonesian bird markets. Asian Primates 8:7 –11.
Mittermeier. 2009. Primates in Peril: The World’s 25 Most
Endangered Primates 2008 –2010. http:www.primate-sg.or.
Bogota: Panamericana Formas e Impresos SA. Nandini R, Kakati K, Ved N. 2009. Occurence records of the Bengal slow
Loris Nycticebus bengalensis in Northeastern India. Am J Primatol 12:12-18
Napier JR, Napier PH. 1967. A Handbook of Living Primates. New York: Academic Press.