Biosintesis IAA dan interaksinya dengan etilen Biosintesis etilen dan regulasinya

Metionin S-adenosylmethionine SAM 1-amynocyclopropane- 1 – carboxylic acid ACC C 2 H 4 Faktor-faktor yang mendorong biosintesis etilen adalah pematangan buah, senescene bunga, IAA, pelukaan fisik physical wounding, cedera dingin, stress kekeringan, genangan air flooding. Pembentukan etilen dalam jaringan-jaringan tanaman dapat dirangsang oleh adanya kerusakan-kerusakan mekanis dan infeksi. Oleh karena itu adanya kerusakan mekanis pada buah-buahan baik di pohon maupun setelah dipanen akan dapat mempercepat pematangannya. Gambar 4 . Skema lintasan biosintesis etilen Taiz and Zeiger,1991

G. Deskripsi proses pematangan buah

Proses pematangan buah yang direview dari Leopold and Kriedemann, 1975 adalah sebagai berikut. Perubahan fisiologis yang terjadi selama pematangan meliputi pelunakan daging buah, hidrolisis cadangan makanan storage material, dan perubahan pigmen dan aroma. Hidrolisis pati selama proses pematangan menghasilkan gula. Buah bervariasi dalam laju aktivitas hidrolisisnya. Buah pisang aktivitas hidrolisis relatif cepat, sedangkan jeruk aktivitas hidrolisisnya relatif lambat. 12 9 6 3 Gambar 5. Grafik laju perubahan kandungan gula dan asam pada buah jeruk. Perubahan pigmen selama proses pematangan umumnya berkaitan dengan penurunan kandungan klorofil dan pembentukan karotenoid. Pewarnaan buah yang matang merupakan akibat dari pembentukan pigmen karotenoid seperti pada jeruk atau akibat hilangnya klorofil dengan sedikit atau tanpa pembentukan karotenoid seperti pada pisang. Perubahan pigmen terutama terjadi di kloroplas, yang mengubah dari kloroplas hijau dengan grana menjadi kromoplas dengan membran tilakoid yang menyebar. gula asam x10 jeruk K a n d u n g a n 60 120 180 240 Waktu pematangan hari 150 100 50 Gambar 6. Perubahan kandungan klorofil pada buah jeruk selama proses pematangan Leopold and Kriedemann, 1975 Jeruk Klorofil karotenoid Mg kg ber at seg ar 30 60 90 120 150 Gambar 7. Rumus struktur kimia klorofil a dan klorofil b pada tumbuhan tingkat tinggi Taiz and Zeiger, 1991

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan di Laboratorium Molukuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan raknya, mortar dan penumbuk, beaker gelas, gelas ukur, cawan petri, erlemeyer, tissue, kertas label, plastik, corong, pisau, pipet volume, neraca analitik, dan spektofotometer. Bahan yang digunakan adalah buah jeruk nipis yang belum matang, aseton 80, vv metilen blue 0,25 wv, dan aquadest.

C. Rancangan Percobaan

Penelitian dilaksanakan dalam percobaan factorial 2x2. Faktor A adalah waktu pengukuran dengan 2 taraf yaitu 4 dan 8 hari setelah pelukaan. Faktor B adalah pelukaan dengan 2 taraf yaitu tidak dilukai kontrol dan dilukai. Setiap kombinasi perlakuan diulang 8 kali. Kombinasi kedua faktor dapat dilihat pada tabel 1:

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

1 31 48

Pengaruh Pelukaan Fisik Terhadap Kandungan Triptophan Dan Aktivitas Enzim Dehidrogenase Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L)

2 7 33

PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP DEGRADASI KLOROFIL PADA KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SELAMA PROSES PEMATANGAN

0 8 26

PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP LAJU RESPIRASI DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE PADA BUAH NON KLIMAKTERIK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SELAMA PROSES PEMATANGAN

0 3 7

Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pencegahan Pembentukan, Penghambatan Pertumbuhan, dan Penghancuran Biofilm Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 11 105

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP RESIDU NITRIT DAGING CURING SELAMA PROSES CURING

0 12 93

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 4 14

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 3 14

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 1 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ISOLAT KLINIS

0 6 8