Deskripsi proses pematangan buah

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan di Laboratorium Molukuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan raknya, mortar dan penumbuk, beaker gelas, gelas ukur, cawan petri, erlemeyer, tissue, kertas label, plastik, corong, pisau, pipet volume, neraca analitik, dan spektofotometer. Bahan yang digunakan adalah buah jeruk nipis yang belum matang, aseton 80, vv metilen blue 0,25 wv, dan aquadest.

C. Rancangan Percobaan

Penelitian dilaksanakan dalam percobaan factorial 2x2. Faktor A adalah waktu pengukuran dengan 2 taraf yaitu 4 dan 8 hari setelah pelukaan. Faktor B adalah pelukaan dengan 2 taraf yaitu tidak dilukai kontrol dan dilukai. Setiap kombinasi perlakuan diulang 8 kali. Kombinasi kedua faktor dapat dilihat pada tabel 1: Tabel.1. Notasi kombinasi perlakuan dan ulangan a 1 = 4HSP a 2 = 8HSP a 1 b 1 = dilukai a 1 b 2 = tidak dilukai a 2 b 1 = dilukai a 2 b 2 = tidak dilukai u 1 u 1 u 1 u 1 u 2 u 2 u 2 u 2 u 3 u 3 u 3 u 3 u 4 u 4 u 4 u 4 u 5 u 5 u 5 u 5 u 6 u 6 u 6 u 6 u 7 u 7 u 7 u 7 u 8 u 8 u 8 u 8 Keterangan: HSP = Hari Setelah Pelukaan u = Ulangan

D. Variabel dan Parameter

Variabel dalam penelitian ini adalah kandungan klorofil a, b dan total serta aktivitas enzim dehidrogenase. Parameter dalam penelitian ini adalah nilai tengah kandungan klorofil a, b dan total serta aktivitas enzim dehidrogenase dari setiap kombinasi perlakuan 4 dan 8 hari setelah pelukaan.

E. Cara Kerja

1. Penyiapan Cawan Petri

Cawan petri sebanyak 32 buah dicuci bersih dengan sabun cuci dan dilap kering, cawan petri dilabel dengan kombinasi perlakuan dan ulangan. Cawan petri digunakan sebagai wadah buah jeruk nipis baik yang telah diberi perlakuan dan kontrol. Tata letak satuan percobaan dapat dilihat pada gambar 2: Keterangan : L: Dilukai T : Tidak dilukai

2. Pemberian Perlakuan

Pemberian luka pada jeruk nipis dilakukan dengan membuat goresan sepanjang 3 cm secara vertikal pada kulit buah. Pada setiap buah dibuat 4 goresan dengan jarak masing-masing 1cm.

3. Penentuan Kandungan Klorofil

Penentuan kandungan klorofil dilakukan menurut Witham et al 1986. 1 gram kulit buah jeruk nipis digerus sampai halus di dalam mortar, dan H4U111 TH4U5 TH8U1 TH4U8 TH8U5 TH8U2 LH8U3 TH4U3 LH8U2 LH4U3 TH8U4 LH8U4 LH4U2 LH4U8 TH4U4 LH8U6 LH4U6 TH8U6 TH4U7 LH4U7 TH8U7 LH8U1 T H4U2 TH4U1 LH8U5 LH4U5 LH8U8 LH8U7 LH4U4 TH8U8 TH8U3 TH4U6 kemudian ditambahkan 30ml aseton, cairan disaring kedalam erlemeyer, sisa gerusan yang masih melekat dikertas saring digerus kembali kemudian disaring kembali kedalam erlemeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 100ml dengan menambahkan aseton. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, b dan totalnya. Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada panjang gelombang 645 dan 663nm. Kandungan klorofil dinyatakan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan dihitung berdasarkan persamaan berikut: Mg klorofil ag jaringan = [ 12.7 D 663 – 2.69 D 645 ] x ݒ 1000 ݔ ݓ Mg klorofil bg jaringan = [22.9] D 643 - 4.68 D 663 ] x ݒ 1000 ݔ ݓ

4. Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh pelukaan terhadap kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis maka data dianalisis ragam denga taraf nyata 5 serta diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf nyata 5. Hubungan antara kandungan klorofil dengan aktivitas enzim dehidrogenase ditentukan melalui regresi.

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

1 31 48

Pengaruh Pelukaan Fisik Terhadap Kandungan Triptophan Dan Aktivitas Enzim Dehidrogenase Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L)

2 7 33

PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP DEGRADASI KLOROFIL PADA KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SELAMA PROSES PEMATANGAN

0 8 26

PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP LAJU RESPIRASI DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE PADA BUAH NON KLIMAKTERIK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SELAMA PROSES PEMATANGAN

0 3 7

Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pencegahan Pembentukan, Penghambatan Pertumbuhan, dan Penghancuran Biofilm Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 11 105

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP RESIDU NITRIT DAGING CURING SELAMA PROSES CURING

0 12 93

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 4 14

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 3 14

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 1 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ISOLAT KLINIS

0 6 8