PENGARUH PELUKAAN FISIK BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE SELAMA PROSES PEMATANGAN

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PELUKAAN FISIK BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL DAN AKTIVITAS

ENZIM DEHIDROGENASE SELAMA PROSES PEMATANGAN

Oleh Putra Adinata

Penelitian tentang pengaruh pelukaan fisik buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) terhadap kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase selama proses pematangan telah dilaksanakan pada bulan April 2012.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelukaan fisik mempengaruhi degradasi klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase buah padabuahjeruk nipis selama proses pematangan. Penelitian dilakukan dalam percobaan faktorial 2x2 dengan faktor A adalah waktu pengukuran dengan 2 taraf yaitu 4 dan 8 hari setelah pelukaan fisik. Faktor B adalah perlakuan dengan 2 taraf yaitu tidak dilukai (kontrol) dan dilukai. Pelukaan fisik dilakukan dengan memberi 4 torehanluka secara memanjang sepanjang 3 cm pada kulit buah. Kandungan klorofil diukur dengan spektrofotometer dan ditentukan jumlahnya menurut rumus dalam Witham et al. 1986. Aktivitas enzim dehidrogenase ditentukan berdasarkan metode metilen blue dan transmisi larutan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm (Witham et al. 1986). Data kandungan klorofil dan transmisi larutan metilen blue dianalisis ragam pada taraf nyata 5%, dan dilanjutkan dengan uji F pada taraf nyata 5%. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan kandungan klorofil ditentukan berdasarkan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelukaan fisik berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil a, b dan total. Kandungan klorofil a, b dan total perlakuan lebih rendah dari kontrol. Waktu pengukuran hanya berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil a dan b kontrol.Hal ini menunjukkan normalnya terjadi penurunan kandungan klorofil a selama proses pematangan, tetapi terjadi peningkatan kandungan klorofil b. Penurunan kandungan klorofil a yang diikuti dengan peningkatan kandungan klorofil a menyebabkan kandungan klorofil total relative konstan selama proses pematangan. Hasil penelitian juga menunjukkan


(2)

dehidrogenase. Aktivitas enzim dehidrogenase 8 hari setelah pelukaan lebih rendah dari 4 hari setelah pelukaan. Pengaruh pelukaan terhadap hubungan aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil a,b dan total hanya terlihat 8 hari setelah perlakuan. Pelukaan fisik mengubah hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil a,b dan total dari negatif pada kontrol menjadi positif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelukaan fisik mempercepat degradasi klorofil, namun tidak mempengaruhi aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis.

Kata kunci : Pelukaan fisik, klorofil, enzim dehidrogenase, jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.).


(3)

PENGARUH PELUKAAN FISIK BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL DAN AKTIVITAS

ENZIM DEHIDROGENASE SELAMA PROSES PEMATANGAN

(Skripsi) Oleh: Putra Adinata

0717021059

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman Gambar 1. Skema prediksi pengaruh pelukaan terhadap kandungan

klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase

pada buah jeruk nipis... 6

Gambar 2. Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)... 8

Gambar 3. Skema lintasan biosintesis IAA dari tryptophan ... 11

Gambar 4. Skema lintasan biosintesis etilen ... 12

Gambar 5. Grafik laju perubahan kandungan gula dan asam pada buah jeruk ... 13

Gambar 6. Perubahan kandungan klorofil pada buah jeruk selama proses pematangan... 14

Gambar 7. Rumus struktur kimia klorofil a dan klorofil b pada tumbuhan tingkat tinggi ... 15

Gambar 8. Skema tata letak percobaan ... 17

Gambar 9. Grafik perubahan kandungan klorofil a ... 22

Gambar 10. Grafik perubahan kandungan klorofil b ... 23

Gambar 11. Grafik perubahan kandungan klorofil total ... 24

Gambar 12. Aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis (transmisi) ... 25

Gambar 13. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil a 4 hari setelah pelukaan ... 26

Gambar 14. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil a 8 hari setelah pelukaan ... 27

Gambar 15. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil b 4 hari setelah pelukaan ... 28

Gambar 16. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil b 8 hari setelah pelukaan ... 29

Gambar 17. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil total 4 hari setelah pelukaan ... 29


(5)

Gambar 20. Buah jeruk nipis yang dlukai dan tidak dilukai ... 38

Gambar 21. Buah jeruk nipis 8HSP ... 39

Gambar 22. Buah jeruk nipis 4HSP setelah diambil kulitnya ... 39

Gambar 23. Kandungan klorofil buah jeruk nipis 4HSP ... 40

Gambar 24. Aktivitas enzim dehidrogenase jeruk nipis 4 HSP sebelum diinkubasi ... 40

Gambar 25. Aktivitas enzim dehidrogenase jeruk 4HSP setelah diinkubasi ... 41

Gambar 26. Buah jeruk nipis 8HSP ... 41

Gambar 27. Pengambilan kulit buah jeruk nipis 8HSP ... 42

Gambar 28. Kandungan klorofil buah jeruk nipis 8HSP ... 42

Gambar 29. Aktivitas enzim dehidrogenase jeruk nipis 8HSP pada kontrol dan perlakuan 8HSP ... 43

Gambar 30. Aktivitas enzim dehidrogenase jeruk nipis 8HSP ... 43

Gambar 31.Sfektrofotometer... 44


(6)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ... I LEMBAR PENGESAHAN ... II DAFTAR ISI ... III DAFTAR TABEL ... IV DAFTAR GAMBAR ... V

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Kerangka Pikir ... 3

E. Hipotesis ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Jeruk Nipis ... 6

B. Morfologi Jeruk Nipis ... 6

C. Kandungan dan Khasiat Jeruk Nipis ... 9

D. Manfaat Jeruk Nipis ... 9

E. Biosintesis IAA dan Interaksinya dengan Etilen ... 10

F. Biosintesis Etilen dan Regulasinya ... 11

G. Deskripsi Pematangan Buah ... 13

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

B. Alat dan Bahan ... 16

C. Rancangan Percobaan ... 16

D. Parameter... 17

E. Pelaksanaan ... 17

1. Penyiapan cawan petri... 17


(7)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ... 21

1. Kandungan klorofil a... 21

2. Kandungan klorofil b ... 22

3. Kandungan klorofil total ... 23

4. Aktivitas enzim dehidrogenase ... 24

5. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil a 4 hari setelah pelukaan ... 25

6. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil b 4 hari setelah pelukaan ... 26

7. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dan klorofil total 4 hari setelah pelukaan ... 28

8. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan klorofil a 8 hari setelah pelukaan ... 29

B. Pembahasan ... 30

V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

Tabel 1. Notasi kombinasi perlakuan dan ulangan ... 17

Tabel 2. Kandungan klorofil a buah jeruk nipis (mg/g jaringan) ... 21

Tabel 3. Kandungan klorofil b buah jeruk nipis (mg/g jaringan) ... 22

Tabel 4. Kandungan klorofil total jeruk nipis (mg/g jaringan) ... 23

Tabel 5. Aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis (transmisi) ... 24

Tabel 6. Absorbansi ekstrak kulit buah jeruk nipis (4HSP) ... 45

Tabel 7. Penentuan kandungan klorofil a kontrol (4HSP) ... 45

Tabel 8. Penentuan kandungan klorofil a perlakuan (4HSP) ... 46

Tabel 9. Absorbansi ekstrak kulit buah jeruk nipis (8HSP) ... 46

Tabel 10. Penentuan kandungan klorofil a kontrol (8HSP) ... 46

Tabel 11. Penentuan kandungan klorofil b perlakuan (8HSP) ... 47

Tabel 12. Kandungan klorofil a,b dan total (4HSP) ... 47

Tabel 13. Kandungan klorofil a,b dan total (8HSP) ... 48

Tabel 14. Pengelompokan perlakuan klorofil a ... 48

Tabel 15. Total perlakuan klorofil a ... 48

Tabel 16. Analisis ragam dan uji F kandungan klorofil a ... 49

Tabel 17. Uji F kandungan klorofil a ... 49

Tabel 18. Pengelompokan perlakuan klorofil b ... 51

Tabel 19. Total perlakuan klorofil b ... 51

Tabel 20. Analisis ragam kandungan klorofil b ... 52

Tabel 21. Uji F kandungan klorofil b buah jeruk nipis ... 52

Tabel 22. Pengelompokan perlakuan klorofil total ... 54

Tabel 23. Total perlakuan klorofil total ... 55

Tabel 24. Analisis ragam kandungan klorofil total ... 56


(9)

Tabel 28. Total perlakuan aktivitas enzim dehidrogenase ... 58 Tabel 29. Analisis ragam aktivitas enzim dehidrogenase ... 58 Tabel30. Uji F aktivitas enzim dehidrogenase ... 58


(10)

(11)

Lampiran 1. Perhitungan Kandungan Klorofil a,b dan total Tabel 6. Absorbansi Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (4HSP)

Tabel 7. Penentuan Kandungan Klorofil a Kontrol (4HSP)

D663 12,7 (D663) D645 2,69 (D645) 12,7(D663)-2,69(D645)

0,586 7,4422 0,281 0,75589 6,68631 0,200589

0,587 7,4549 0,378 1,01682 6,43808 0,193142

0,455 5,7785 0,31 0,8339 4,9446 0,148338

0,559 7,0993 0,366 0,98454 6,11476 0,183443

0,652 8,2804 0,386 1,03834 7,24206 0,217262

0,586 7,4422 0,415 1,11635 6,32585 0,189776

0,587 7,4549 0,378 1,01682 6,43808 0,193142

0,526 6,6802 0,355 0,95495 5,72525 0,171758

Ulangan

663 nm 645 nm

Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan

1 0,586 0,405 0,281 0,241

2 0,587 0,374 0,378 0,277

3 0,455 0,292 0,31 0,209

4 0,559 0,469 0,366 0,337

5 0,652 0,309 0,386 0,277

6 0,586 0,388 0,415 0,241

7 0,587 0,404 0,378 0,241

8 0,526 0,374 0,355 0,277

ў 0,56725 0,376875 0,358625 0,2625 s 0,05736537 0,05601642 0,043319206 0,038600518 SE 0,020281916 0,019804985 0,015315799 0,013647475


(12)

Tabel 8. Penentuan Kandungan Klorofil a Perlakuan (4HSP)

D663 12,7(D663) D645 2,69(D645) 12,7(D663)-2,69(D645)

0,405 5,1435 0,241 0,64829 4,49521 0,134856

0,374 4,7498 0,277 0,74513 4,00467 0,12014

0,292 3,7084 0,209 0,56221 3,14629 0,094389

0,469 5,9563 0,337 0,90653 5,04977 0,151493

0,309 3,9243 0,277 0,74513 3,17917 0,095375

0,388 4,9276 0,241 0,64829 4,27931 0,128379

0,404 5,1308 0,241 0,64829 4,48251 0,134475

0,374 4,7498 0,277 0,74513 4,00467 0,12014

Tabel 9. Absorbansi Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (8HSP)

Ulangan

663 nm 645 nm

Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan

1 0,651 0,372 0,471 0,274

2 0,347 0,404 0,359 0,356

3 0,478 0,444 0,401 0,417

4 0,523 0,404 0,392 0,356

5 0,322 0,504 0,258 0,247

6 0,507 0,284 0,453 0,272

7 0,364 0,266 0,311 0,265

8 0,507 0,464 0,453 0,341

ў 0,462375 0,39275 0,38725 0,316

S 0,110954222 0,083371372 0,074823125 0,059866518 SE 0,039228617 0,029476514 0,026454223 0,021166213

CV 24,00% 21,23% 19,32% 18,95%

Tabel 10. Penentuan Kandungan Klorofil a Kontrol (8HSP)

D663 12,7 (D663) D645 2,69 (D645) 12,7(D663)-2,69(D645)

0,486 6,1722 0,364 0,97916 5,19304 0,155791

0,347 4,4069 0,359 0,96571 3,44119 0,103236

0,478 6,0706 0,401 1,07869 4,99191 0,149757

0,523 6,6421 0,392 1,05448 5,58762 0,167629

0,486 6,1722 0,364 0,97916 5,19304 0,155791

0,507 6,4389 0,453 1,21857 5,22033 0,15661

0,364 4,6228 0,311 0,83659 3,78621 0,113586


(13)

Tabel 11. Penentuan Kandungan Klorofil b Perlakuan (8HSP)

D663 12,7 (D663) D645 2,69 (D645) 12,7(D663)-2,69(D645)

0,372 4,7117 0,274 0,73706 3,97464 0,119239

0,404 5,1308 0,356 0,95764 4,17316 0,125195

0,444 5,6388 0,332 0,89308 4,74572 0,142372

0,404 5,1308 0,356 0,95764 4,17316 0,125195

0,385 4,8895 0,332 0,89308 3,99642 0,119893

0,284 3,6068 0,272 0,73168 2,87512 0,086254

0,385 4,8895 0,265 0,71285 4,17665 0,1253

0,464 5,8928 0,341 0,91729 4,97551 0,149265

Tabel 12. Kandungan Klorofil a,b dan total (4HSP)

Ulangan

Klorofil a Klorofil b Total

kontrol perlakuan kontrol perlakuan kontrol perlakuan

1 0,2 0,134 0,134 0,108 0,334 0,242

2 0,193 0,12 0,177 0,122 0,37 0,242

3 0,148 0,094 0,149 0,102 0,297 0,196

4 0,183 0,151 0,172 0,165 0,355 0,316

5 0,217 0,095 0,173 0,221 0,39 0,316

6 0,189 0,128 0,179 0,111 0,368 0,239

7 0,193 0,134 0,177 0,108 0,37 0,242

8 0,171 0,12 0,17 0,079 0,341 0,199

ў 0,18675 0,122 0,166375 0,127 0,353125 0,249 s 0,020485 0,019589 0,016142 0,045058692 0,02882676 0,0455663 SE 0,007243 0,019589 0,016142 0,015930806 0,0101919 0,0161103 CV 10,97% 16,06% 9,70% 35,47% 8,16% 18,29%


(14)

Tabel 13. Kandungan Klorofil a,b dan Total (8HSP)

ulangan

Klorofil a Klorofil b Total

Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Kotrol Perlakuan

1 0,21 0,119 0,232 0,136 0,442 0,255

2 0,103 0,125 0,197 0,187 0,3 0,312

3 0,149 0,135 0,208 0,224 0,357 0,359

4 0,167 0,125 0,195 0,187 0,362 0,312

5 0,101 0,172 0,132 0,098 0,233 0,27

6 0,156 0,086 0,24 0,146 0,396 0,232

7 0,113 0,079 0,162 0,144 0,275 0,223

8 0,156 0,149 0,24 0,169 0,396 0,318

ў 0,144375 0,12375 0,20075 0,161375 0,345125 0,285125 S 0,037202 0,030579 0,038518 0,038714846 0,070216883 0,047510713 SE 0,013153 0,010811 0,013618 0,013687896 0,024825655 0,016797735 CV 25,76% 24,71% 19,18% 23,99% 20,34% 16,66%

Lampiran 2. Analisis Ragam dan Uji F Kandungan Klorofil a Tabel 14. Pengelompokan Perlakuan klorofil a

a1=4HSP a2=8SP

a1b1=Kontrol a1b2=Perlakuan a2b1=Kontrol a2b2=Perlakuan

0,2 0,134 0,155 0,119

0,193 0,12 0,103 0,125

0,148 0,094 0,149 0,142

0,183 0,151 0,167 0,125

0,217 0,095 0,155 0,119

0,189 0,128 0,156 0,086

0,193 0,134 0,113 0,125

0,171 0,12 0,156 0,149

ΣY 1,494 0,976 1,154 0,99

ΣY2

0,281942 0,121758 0,17019 0,124958

ў 0,18675 0,122 0,14425 0,12375

(ΣY)2

2, 232036 0,952576 1,331716 0,9801

Tabel 15. Total Perlakuan klorofil a

Factor A = Waktu Pengukuran

Level a1=4HSP a2=8HSP TOTAL b1=Kontrol 1,494 1,154 2,648 B=Pelukaan b2=Perlakuan 0,976 0,99 1,966


(15)

Faktor Koreksi = 0,66528125 JK Total = 0,03356675 JK Perlakuan = 0,02177225 JK Error = 0,0117945 JK(A) = 0,003321 JK (B) = 0,014535 JK (AB) = 0,00391625

Tabel 16. Analisis Ragam dan Uji F Kandungan Klorofil a

Sumber Db JK KT Fhit F tabel

Perlakuan 3 0,02177225

A 1 0,003321 0,003321 7,8* 4,2

B 1 0,014535 0,014535 34,5*

AB 1 0,00391625 0,00391625 9,3*

Error 28 0,0117945 0,000421

Total 31 0,03356675

Tabel 17. Uji F kandungan klorofil a

Perbandingan Perlakuan db KT Fhitung Ftabel

JK(A dalam b1) 0,007225 Antar waktu dalam kontrol 1 0,007225 17,16* 4,2

JK(A dalam b2) 0,00235225 Antar waktu dalam perlakuan 1 0,00235225 5,8

JK(B dalam a1) 0,01677025 Antar level pelukaan,4HSP 1 0,01677025 39,8*

JK(B dalam a2) 0,001681 Antar level pelukaan,8HSP 1 0,001681 3,9

Rumus Perlakuan klorofil a JK (A) = � � ²

� − ��

= (2,47)2 + (2,144)2 - 0,66528125

8 (2)

= (6,1009) + (4,596736)- 0,66528125

16

= (10,697636) - 0,66528125

16

= 0,66860225 - 0,66528125 = 0,003321


(16)

JK (B) = � � ²

� − ��

= (2,648)2 + (1,966)2 - 0,66528125

8 (2)

= (7,011904) + (3,865156)- 0,66528125

16

= (10,87706) - 0,66528125

16

= 0,67981625 - 0,66528125 = 0,014535

JK (AB) = JK Perlakuan - JK (A) – JK (B)

= 0,02177225 - 0,003321- 0,014535 = 0,00391625

JK (A dalam b1) =[(1,494 – 1,154)

2

] / 16 = 0,1156 / 16

= 0,007225 JK (A dalam b2) =[(0,976 – 0,99)

2

] / 16 = 0,000196 / 16 = 0,00001225 JK (B dalam a1) =[(1,494 – 0,976)

2

] / 16 = 0,268324 / 16

= 0,01677025 JK (B dalam a2) =[(1,154 – 0,99)

2

] / 16 = 0,26896 / 16


(17)

Lampiran 2. Analisis Ragam dan Uji F Kandungan Klorofil b Tabel 18. Pengelompokan Perlakuan klorofil b

a1= 4HSP a2 = 8HSP

ulangan a1b1=Kontrol a1b2=1Perlakuan a2b1=Kontrol a2b2=Perlakuan

1 0,134 0,108 0,232 0,136

2 0,177 0,122 0,197 0,187

3 0,149 0,102 0,208 0,224

4 0,172 0,165 0,195 0,187

5 0,173 0,221 0,132 0,098

6 0,179 0,111 0,24 0,146

7 0,177 0,108 0,162 0,144

8 0,17 0,079 0,24 0,169

ΣY 1,331 1,016 1,606 1,291

ΣY2

0,223269 0,143244 0,33279 0,218827

ў 0,166375 0,127 0,20075 0,161375

(ΣY)2 1,771561 1,032256 2,579236 1,666681

Tabel 19. Total Perlakuan klorofil b

Factor

A=Waktu Pengukuran

Level a1=4HSP a2=8HSP TOTAL

b1=Kontrol 1,331 1,606 2,937

B=Pelukaan b2=Perlakuan 1,016 1,291 2,307

Total 2,347 2,897 5,244

Faktor koreksi 0,8593605 JK(A) 0,00945312

JKT 0,0587695 JK(B) 0,01240313

JKP 0,02185625 JK(AB) 3,33O7E-16


(18)

Tabel 20. Analisis ragam kandungan klorofil b

Sumber DB JK KT Fhitung F Tabel

Perlakuan 3 0,02185625

A 1 0,00945312 0,00945312 7,170524405 4,2

B 1 0,01240313 0,01240313 9,408210873

AB 1 3,33O7E-16 3,33O7E-16 2,52645E-13

Error 28 0,03691325 0,00131833

Total 31 0,0587695 0,00189579 Tabel 21. Uji F kandungan klorofil b buah jeruk nipis

Perbandingan Perlakuan db KT Fhitung Ftabel

JK(A dalam b1) 0,004726563 Antar waktu dalam kontrol 1 0,004726563 3,5 4,2

JK(A dalam b2) 0,004726563 Antar waktu dalam perlakuan 1 0,004726563 3,5

JK(B dalam a1) 0,00620156 Antar level pelukaan,4HSP 1 0,00620156 4,7

JK(B dalam a2) 0,00620156 Antar level pelukaan,8HSP 1 0,00620156 4,7

Rumus Perlakuan kandungan klorofil b JK (A) = � � ²

� − ��

= (2,347)2 + (2,897)2 - 0,8593605 8 (2)

= (5,508409) + (8,392609)- 0,8593605 16

= (13,901018) - 0,8593605 16

= 0,86881363 - 0,8593605 = 0,00945312

JK (B) = � � ²

� − ��

= (2,937)2 + (2,307)2- 0,8593605 8 (2)

= (8,625969) + (5,322249)- 0,8593605

16

= (13,948218) - 0,8593605

16

= 0,87176363 - 0,8593605 = 0,01240313

JK (AB) = JK Perlakuan - JK (A) – JK (B)


(19)

= 3,33O7E-16

JK (A dalam b1) = [(1,606 – 1,331)2] / 16

= 0,075625 / 16 = 0,004726562

JK (A dalam b2) = [(1,291 – 1,016)2] / 16

= 0,075625 / 16 = 0,004726562

JK (B dalam a1) = [(1,331 – 1,016)2] / 16

= 0,0992255 / 16 = 0,006201562

JK (B dalam a2) = [(1,331 – 1,016)2] / 1

= 0,0992255 / 16 = 0,006201562


(20)

Lampiran 3. Analisis Ragam dan Uji F Kandungan Klorofil total Tabel 22. Pengelompokan Perlakuan klorofil total

ΣΣY = 9,859

ΣΣY2

= 3,167511

Σ(ΣY)2

= 24,774771

Faktor Koreksi = (ΣΣY ) 2 / rt = (9,859)2/32 = 97,199881 / 32 = 3,037496281

JK Total = ΣΣY2

- Faktor Koreksi = 3,167511- 3,037496281 = 0,130014719

JK Perlakuan = Σ(ΣY)2 / r – Faktor Koreksi = 24,774771/ 8 - 3,037496281 = 3,096846375 - 3,037496281

= 0,059350094

JK Error = JK Total – JK Perlakuan = 0,130014719- 0,059350094 = 0,070664625

Ulangan

a1= 4HSP a2=8HSP

a1b1=Kontrol a1b2=Perlakuan a2b1=Kontrol a2b2=Perlakuan

1 0,334 0,242 0,442 0,255

2 0,37 0,242 0,3 0,312

3 0,297 0,196 0,357 0,359

4 0,355 0,316 0,362 0,312

5 0,39 0,316 0,233 0,27

6 0,368 0,239 0,396 0,232

7 0,37 0,242 0,275 0,223

8 0,341 0,199 0,396 0,318

ΣY 2,825 1,992 2,761 2,281

ΣY2

1,003395 0,510542 0,987403 0,666171

Ȳ 0,353125 0,249 0,345125 0,285125

(ΣY)2


(21)

Tabel 23. Total Perlakuan klorofil total

Factor A=Waktu Pengukuran

Level a1=4HSP a2=8HSP TOTAL

b1=Kontrol 2,825 2,761 5,586

B=Pelukaan b2=Perlakuan 1,992 2,281 4,273

Total 4,817 5,042 9,859

Rumus Perlakuan kandungan klorofil total JK (A) = � � ²

� − ��

= ( 4,817)2 + (5,042)2 - 3,037496281 8 (2)

= (23,203489) + (25,421764)- 3,037496281 16

= (48,625253) - 3,037496281 16

= 3,039078313 - 3,037496281 = 0,001582031

JK (B) = � � ²

� − ��

= (5,586)2 + (4,273)2- 3,037496281 8 (2)

= (31.203396) + (18.258529)- 3,037496281

16

= (49.461925) - 3,037496281

16

= 3.091370313 - 3,037496281 = 0.053874031

JK (AB) = JK Perlakuan - JK (A) – JK (B)

= 0,059350094 - 0.001582031 - 0.053874031

= 0.003894032

JK(A dalam b1) =[ (2,825 – 2,761 )

2

] / 16 = 0,004096 / 16

= 0,000256

JK(A dalam b2) =[ (2,281 – 1,992)

2

] / 16 = 0,083521 / 16


(22)

JK(B dalam a1) =[ (2,825 – 1,992 )

2

] / 16 = 0,693889 / 16

= 0,043368062

JK(B dalam a2) =[ (2,761– 2,281)]

2

/ 16 = 0,2304 / 16

= 0,0144

Tabel 24. Analisis ragam kandungan klorofil total

Sumber

Keragaman db JK KT Fhitung Ftabel

Perlakuan 3 0,059350094

A 1 0,001582031 0,001582031 0,6 4,2

B 1 0,053874031 0,053874031 21,3* AB 1 0.003894032 0.003894032 1,5 Error 28 0,070664696 0,002523739

Total 31 0,130014719

Tabel 25. Uji F kandungan klorofil total buah jeruk nipis

Perbandingan Perlakuan db KT Fhitung F Tabel Antar waktu dalam kontrol 1 0,000256 0,1 4,2 Antar waktu dalam perlakuan 1 0,005220063 2,0

Antar level pelukaan,4HSP 1 0,043368063 17,1* Antar level pelukaan,8HSP 1 0,0144 5,7*


(23)

Lampiran 4. Transmisi Larutan Metilen blue Untuk Penentuan Aktivitas Enzim Dehidrogenase

Tabel 26. Transmisi Larutan Metilen blue

ulangan (4HSP) (8HSP)

kontrol perlakuan kontrol perlakuan

1 0,592 0,011 0,301 0,166

2 0,794 0,698 0,305 0,289

3 0,627 0,585 0,265 0,336

4 0,679 0,516 0,233 0,246

5 0,54 1,102 0,373 0,171

6 0,333 0,96 0,222 0,237

7 0,599 0,49 0,309 0,165

8 0,491 0,903 0,274 0,28

ў 4,655 5,265 2,282 1,89

S 0,135653 0,342739 0,048062 0,0643778 SE 0,047961 0,121178 0,016993 0,0227612

CV 2,91% 6,51% 2,11% 3,41%

Tabel 27. Analisis Ragam dan Uji F

a1=4HSP a2=8HSP

a1b1=Kontrol a1b2=Perlakuan a2b1=Kontrol a2b1=Perlakuan

1 0,592 0,011 0,301 0,166

2 0,794 0,698 0,305 0,289

3 0,627 0,585 0,265 0,336

4 0,679 0,516 0,233 0,246

5 0,54 1,102 0,373 0,171

6 0,333 0,96 0,222 0,237

7 0,599 0,49 0,309 0,165

8 0,491 0,903 0,274 0,28

ΣY 4,655 5,265 2,282 1,89

ΣY2

2,837441 4,287319 0,66711 0,475524

Ў 0,581875 0,658125 0,28525 0,23625

(ΣY)2


(24)

Tabel 28. Total Perlakuan aktivitas enzim dhidrogenase

Factor A=Waktu Pengukuran

Level a1=4HSP a2=8HSP TOTAL

b1=Kontrol 4,655 2,282 6,937

B=Pelukaan b2=Perlakuan 5,265 1,89 7,155

Total 9,92 4,172 14,092

Faktor

koreksi 6,205765 JK(A) 1,0324845

JKT 2,061629 JK(B) 0,001485125

JKP 1,06534425 JK(AB) 0,034344875

JKE 0,99628475

Tabel 29. Analisis ragam aktivitas enzim dehidrogenase

Sumber DB JK KT Fhitung F Tabel

Treatment 3 1,06534425

A 1 1,0324845 1,0324845 29,0173728 4,2

B 1 0,001485125 0,001485125 0,04173857

AB 1 0,034344875 0,034344875 0,96524262

Error 28 0,99628475 0,035581598

Total 31 2,061629 0,066504161

Tabel 30. Uji F aktivitas enzim dehidrogenase

Perbandingan Perlakuan db KT Fhitung

F Tabel JK(A dalam b1) 0,351945563 Antar waktu dalam kontrol 1 0,351945563 9,891224134* 4,2

JK(A dalam b2) 0,711914063 Antar waktu dalam perlakuan 1 0,711914063 20,00792822*

JK(B dalam a1) 0,02325625 Antar level pelukaan,4HSP 1 0,02325625 0,6536033


(25)

Rumus Perlakuan

JK (A) = � � ²

� − ��

= (2,92 )2 + (4,172)2 - 6,2057645 8 (2)

= (98,4064) + (17,405584)- 6,2057645 16

= (115,811984) - 6,2057645 16

= 7,238249- 6,2057645 = 1,0324845

JK (B) = � � ²

� − ��

= (4,655)2 + (2,282)2- 6,2057645 8 (2)

= (48,121969) + (51,194025)- 6,2057645

16

= (99,315994) - 6,2057645

16

= 6,207249625- 6,2057645 = 0,001485125

JK (AB) = JK Perlakuan - JK (A) – JK (B

= 6,2057645 - 1,0324845 - 0,001485125

= 0,034344875

JK(A dalam b1) =[ (4,655 – 2,282 )

2

] / 16 = 5,631129/ 16

= 0,3519455625

JK(A dalam b2) =[ (1,89 – 5,265)

2

] / 16 = 11,390625 / 16 = 0,7119140625

JK(B dalam a1) =[ (4,655 – 5,265)

2

] / 16 = 0,3721/ 16

= 0,02325625

JK(B dalam a2) =[ (2,282– 1,89)]

2

/ 16 = 0,153664 / 16 = 0,009604


(26)

(27)

menguburkannya ke dalam abu..

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan

memutuskan apa-apa yang Allah perintah supaya disambung dan membuat kerusakan

di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat

kediaman yang buruk (Jahannan).”(Ar

-Ra'du:25)

“Seseorang sudah cukup dikatakan berdosa ketika ia menelantarkan orang

yang mestinya ia beri makan”

“Barangsiapa konsisten beristighfar, maka Allah memberinya

pelipur lara dari semua kesedihan, memberinya solusi atas

semua kesulitan , dan memberinya rezeki dari arah yang tidak


(28)

(29)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Muara Karang, Kecamatan Pendopo Lintang Kabupaten Lintang 4 Lawang (L4L) Sum-Sel, pada tanggal 08 April 1989, putra bungsu dari enam bersaudara pasangan Bapak Yuhan Soli dan Juwairiyah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SDN) 16 Muara Karang pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Sarang Bulan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Muara Pinang pada tahun 2007. Penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Biologi Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2007.

Selama menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama penulis pernah aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) periode 2002-2003. Begitu juga di

Sekolah Menengah Atas (SMA) penulis aktif di OSIS bidang kepemimpinan dan kreativitas siswa periode 2004-2005. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) Jurusan Biologi FMIPA Unila periode 2008-2009.anggota Biro Belajar Baca Qur'an (BBQ) periode 2007-2008, Penulis juga pernah aktif di ROHIS FMIPA Universitas


(30)

Kerja Praktik (KP) di Taman Wisata Alam Wira Garden Batu Putu Bandar Lampung.


(31)

SANWACANA

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridhoNya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pelukaan Fisik Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Terhadap Kandungan Klorofil dan Aktivitas Enzim Dehidrogenase Selama

Proses Pematangan”.

Dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini, ada sedikit halangan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc. selaku pembimbing pertama atas bimbingan, saran, nasehat, dukungan, ilmu, dan kritik yang telah diberikan mulai dari awal penelitian hingga skripsi ini terselesaikan.

2. Ibu Dra. Ellyzarti, M.Sc. selaku pembimbing kedua atas nasehat,

bimbingan, saran, kritik dan dukungan yang telah diberikan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.

3. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P. selaku pembahas atas saran, kritik, ilmu dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Dr. M. Kanedi, M.Si. selaku Pembimbing Akademik atas masukan, saran, dan dukungan yang diberikan pada penulis mulai dari awal kuliah


(32)

Lampung ini.

5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc. Selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung.

6. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu dosen berserta staf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis. 8. Kepada yang tercinta Bak dan Emak, Ananda persembahkan skripsi ini

sebagai rasa hormat dan sayang ananda sepanjang masa atas jerih payah dan tanggung jawab dalam mendidik ananda. Doa ananda semoga karya ananda ini memberikan kebanggaan dan kebahagiaan bagi Bak dan Emak. 9. Keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan moril dan

semangat yang tidak ada hentinya. Terima kasih khususnya untuk Ayuk Prima Suliaty (Alm), Bram, Serli, Neknang, Kak Kam, Yuk Deti dan seluruh keluarga besar yang tidak dapat ditulis satu persatu.

10.Teman-teman dan kakak tingkat yang senasib seperjuangan dan satu bimbingan Arin, Riski, Indah, Bhakti, Lian, kak Riyan, kak Badri, semangat terus untuk kita semua.

11.Untuk seseorang yang pernah memberikan arti kesabaran, arti sebuah kehilangan dan arti sebuah kerinduan.

12.Untuk teman-teman seangkatan, bhakti, lian, gita, nita, nunu, rohman, miswandi, koko, ndrue, pius, anton, mika, eca, tria, anjar, desi, lia, wiwik, dora, ana, mara, eka, dwi, diah, zahra, ratna, iik, ovy, tika, heni, mpud,


(33)

akhirat.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 14.Almamater tercinta Universitas Lampung.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah mereka berikan. Dan semoga skripsi bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Mey 2013 Penulis


(34)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Tanaman jeruk di Indonesia ada yang tumbuh baik secara alami dan dibudidayakan dan selalu tersedia disepanjang tahun. Kualitas jeruk nipis diketahui dari warna, kejernihan dan tekstur kulit, bukan dari ukuran buahnya. Bentuk buahnya bulat sampai bulat telur, diameter 2.5 – 5 cm, permukaan licin dan berkulit tipis (Tjitrosoepomo,Gembong, 1985). Kulit buahnya memiliki 3 lapisan yaitu :

1. Lapisan luar yang kaku dan mengandung banyak kelenjar minyak atsiri, yaitu mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut lapisan flavedo 2. Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga

karang yang biasanya berwarna putih, lapisan ini dinamakan albedo 3. Lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan,

dalam ruangan ini terdapat gelembung-gelembung berair, dan bijinya terdapat bebas di antar gelembung-gelembung ini


(35)

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) merupakan salah satu buah non klimakterik disebut juga sebagai buah yang proses pematangannya tidak diikuti dengan laju respirasi yang tinggi. Peningkatan laju respirasi ini bertujuan untuk mensuplai kebutuhan ATP dan NADH untuk biosintesis etilen serta sintesis protein dan enzim yang baru (Taiz dan Zeiger, 1991) Salah satu enzim yang sangat berperan penting dalam proses respirasi adalah enzim dehidrogenase. Enzim dehidrogenase berperan sebagai katalisator dalam reaksi reduksi oksidasi yang terjadi selama proses respirasi. Jika NADH dan FADH2 yang dihasilkan dari glikolisis maupun siklus krebs

dioksidasi, maka akan dihasilkan ATP. Sehingga aktivitas enzim dehidrogenase berkaitan erat dengan laju respirasi ( Lakitan, 2010). Pengembangan teknologi pasca panen tersebut menuntut pemahaman

berbagai proses fisiologis yang terjadi pada saat pematangan jeruk nipis, serta pengaruh faktor –faktor lingkungan terhadap proses fisiologis yang terjadi pada saat pematangan buah jeruk nipis. Proses fisiologis tersebut diantaranya pengaruh stres lingkungan seperti luka terhadap degradasi klorofil serta aktivitas enzim dehidrogenase. Dalam penelitian ini dipelajari bagaimana hubungan antara luka (wounding) dengan degradasi klorofil serta aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis.


(36)

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh pelukaan fisik buah jeruk nipis terhadap kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase selama proses pematangan buah jeruk nipis.

2. Hubungan antara aktivitas enzim dehidrogenase dengan kandungan klorofil pada buah jeruk nipis.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai proses metabolisme pada jeruk nipis selama proses pematangan dan bagaimana pengaruh faktor lingkungan seperti luka mempengaruhi proses metabolisme tersebut.

D. Kerangka Pemikiran

Buah jeruk nipis merupakan buah non klimaterik yaitu buah yang proses pematangannya tidak diikuti dengan laju respirasi yang tinggi sehingga proses pematangannya berjalan dengan lambat.

Auksin dalam konsentrasi tinggi akan menghambat proses pematangan buah (auksin deferral) sedangkan dalam konsentrasi yang relatif rendah akan mendorong produksi etilen yaitu hormon yang mempercepat pematangan buah. Salah satu faktor luar yang mendorong produksi etilen adalah luka.


(37)

Salah satu pertanyaan penting yang berkenaan dengan metabolisme buah non klimakterik akibat luka diikuti dengan peningkatan degradasi klorofil,

perubahan biosintesis auksin, serta perubahan dalam laju respirasi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut pendekatan yang dilakukan adalah dengan menentukan apakah ada perbedaan kandungan klorofil serta aktivitas enzim dehidrogenase antara buah yang dilukai dengan buah yang tidak dilukai. Perbedaan kandungan klorofil mencerminkan perubahan dalam proses pematangan buah jeruk nipis. Perubahan aktivitas enzim dehidrogenase mencerminkan perubahan-perubahan dalam reaksi reduksi oksidasi yang dominan dalam siklus Krebs dan biosintesis auksin.

Apakah peningkatan produksi etilen akibat luka diikuti dengan peningkatan laju respirasi yang tinggi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti membandingkan aktivitas enzim dehidrogenase yang merupakan enzim vital dalam siklus krebs antara buah jeruk nipis yang dilukai dan buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

Peningkatan aktivitas enzim dehidrogenase akibat luka mencerminkan peningkatan laju respirasi. Disamping aktivitas enzim dehidrogenase peneliti juga membandingkan kandungan klorofil antara buah jeruk nipis yang dilukai dan buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis yang dilukai lebih


(38)

HЅ : µЅ = µІ HІ : µЅ <µІ

Pelukaan disimpulkan meningkatkan aktivitas enzim dehidrogenase jika HЅ ditolak atau HІ diterima.

2. Kandungan klorofil buah jeruk nipis yang dilukai lebih rendah daripada kandungan klorofil buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

HЅ: µЅ =µІ

HІ : µЅ >µІ

Pelukaan disimpulkan menurunkan kandungan klorofil buah jeruk nipis jika HЅ ditolak atau HІ diterima.

3. Ada hubungan linier antara kandungan klorofil dengan aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis.

Keterangan:

µЅ = Nilai tengah kandungan klorofil atau aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis yang dilukai

µІ= Nilai tengah kandungan klorofil atau aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis yang tidak dilukai


(39)

Dilukai Tidak dilukai

Gambar 1. Skema prediksi pengaruh pelukaan terhadap kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis.

Buah jeruk nipis (non klimakterik)

Produksi Etilen meningkat

Aktivitas enzim dehidrogenase meningkat

Kandungan klorofil menurun Laju Respirasi Meningkat

Buah jeruk nipis (non klimakterik)

Produksi Etilen rendah

Kandungan klorofil tinggi Laju Respirasi Rendah

Aktivitas enzim dehidrogenase menurun


(40)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi tanaman jeruk nipis

1. Klasifikasi

Klasifikasi jeruk nipis menurut (Sarwono,2001) adalah sebagai berikut : Regnum : Plantae

Devisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Subclass : Dialypetalae Ordo : Rutales Family : Rutacea Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurantifolia Swingle

B. Morfologi

Morfologi tanaman dan buah jerik nipis yang direview dari (Rukmana 1996 dan Steenis et al 2006) adalah sebagai berikut:

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) termasuk salah jenis citrus geruk. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.


(41)

Daunnya majemuk, berbentuk elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm (Rukmana, 1996).

Buah jeruk nipis diameternya berukuran 1,5 – 2,5 cm, daun mahkotanya berwarna putih kuning. Kelopak berjumlah 4 – 5, bersatu atau lepas. Mahkota berjumlah 4-5, berdaun lepas lepas. Benang sari 4-5 atau 8-10, kepala ruang sari beruang 2. Tonjolan dasar bunga beringgit atau berlekuk. Bunga

beraturan, berkelamin 2, bentuk aak payung, tandan atau malai (Steenis et al., 2006).

Tanaman jeruk nipis pada umur 2,5 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm. Kulitnya berwarna hijau atau kekuning-kuningan dengan tebal 0,2-05 cm. Daging buahnya berwarna kuning kehijauan (Rukmana, 1996 dan Steenis et al., 2006).


(42)

C. Kandungan dan khasiat buah jeruk nipis

Jeruk nipis juga mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat, seperti asam sitrat, asam amino (triftopan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, flandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-asetat, linali-asetat,

aktiladehid, nonildehid), damar, glikosida, asam situn, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C (Alicce, 2010).

D. Manfaat jeruk nipis

Buah jeruk nipis selain kaya vitamin dan mineral juga mengandung zat bioflavonoid yang berguna untuk mencegah terjadinya pendarahan pada pembuluh nadi, kemunduran mental dan fisik, serta mengurangi luka memar. Disamping itu sari buah jeruk nipis mengandung asam sitrat 7% dan minyak

atsiri “limonen” (Rukmana, 1996).

Manfaat lain jeruk nipis adalah sebagai obat tradisional seperti obat batuk, penghilang rasa lelah, panas dalam, anti mabuk dan lain sebagainya. Jeruk nipis juga berguna untuk minuman seperti juice, sirup, perawatan kecantikan dan penyedap bumbu masakan (Yusmeiarti, dkk., 1998).

E. Biosintesis IAA dan interaksinya dengan etilen

Mekanisme biosintesis IAA yang direview dari (Taiz and Zeiger,1991) adalah sebagai berikut. Pada sebagian besar tumbuhan IAA disintesis dari asam amino tryptophan. Beberapa lintasan dari tryptophan ke IAA telah di ketahui. Lintasan melibatkan asam indol 3 piruvat dan asam indol 3 asetaldehid. Di dalam tanaman etilen mengadakan interaksi dengan hormon auxin. Apabila


(43)

konsentrasi auxin meningkat maka produksi etilen pun akan meningkat pula. Peranan auxin dalam pematangan buah hanya membantu merangsang

pembentukan etilen, tetapi apabila konsentrasi etilen cukup tinggi dapat mengakibatkan terhambatnya sintesis dan aktifitas auxin.


(44)

Gambar 3. Skema lintasan biosintesis IAA dari tryptophan.

F. Biosintesis etilen dan regulasinya

Biosintesis etilen dan regulasinya yang direview dari (Taiz and Zeiger,1991) adalah sebagai berikut. Pada tumbuhan tingkat tinggi asam amino metionin merupakan prekursor etilen. Metionin dikonversi menjadi etilen dalam suatu rangkaian reaksi :


(45)

Metionin S-adenosylmethionine (SAM) 1-amynocyclopropane- 1 – carboxylic acid (ACC) C2H4

Faktor-faktor yang mendorong biosintesis etilen adalah pematangan buah, senescene bunga, IAA, pelukaan fisik (physical wounding), cedera dingin, stress kekeringan, genangan air (flooding).

Pembentukan etilen dalam jaringan-jaringan tanaman dapat dirangsang oleh adanya kerusakan-kerusakan mekanis dan infeksi. Oleh karena itu adanya kerusakan mekanis pada buah-buahan baik di pohon maupun setelah dipanen akan dapat mempercepat pematangannya.


(46)

G. Deskripsi proses pematangan buah

Proses pematangan buah yang direview dari (Leopold and Kriedemann, 1975) adalah sebagai berikut. Perubahan fisiologis yang terjadi selama pematangan meliputi pelunakan daging buah, hidrolisis cadangan makanan (storage material), dan perubahan pigmen dan aroma. Hidrolisis pati selama proses pematangan menghasilkan gula. Buah bervariasi dalam laju aktivitas hidrolisisnya. Buah pisang aktivitas hidrolisis relatif cepat, sedangkan jeruk aktivitas hidrolisisnya relatif lambat.

12 9 6 3 0

Gambar 5. Grafik laju perubahan kandungan gula dan asam pada buah jeruk. Perubahan pigmen selama proses pematangan umumnya berkaitan dengan penurunan kandungan klorofil dan pembentukan karotenoid. Pewarnaan buah yang matang merupakan akibat dari pembentukan pigmen karotenoid (seperti pada jeruk) atau akibat hilangnya klorofil dengan sedikit atau tanpa

pembentukan karotenoid (seperti pada pisang). Perubahan pigmen terutama terjadi di kloroplas, yang mengubah dari kloroplas hijau dengan grana menjadi kromoplas dengan membran tilakoid yang menyebar.

gula asam (x10) jeruk K a n d u n g a n

% 0 60 120 180 240


(47)

150 100 50 0

Gambar 6. Perubahan kandungan klorofil pada buah jeruk selama proses pematangan (Leopold and Kriedemann, 1975)

Jeruk Klorofil

karotenoid Mg

/kg ber at seg ar


(48)

Gambar 7. Rumus struktur kimia klorofil a dan klorofil b pada tumbuhan tingkat tinggi (Taiz and Zeiger, 1991)


(49)

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan di Laboratorium Molukuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi dan raknya, mortar dan penumbuk, beaker gelas, gelas ukur, cawan petri, erlemeyer, tissue, kertas label, plastik, corong, pisau, pipet volume, neraca analitik, dan spektofotometer.

Bahan yang digunakan adalah buah jeruk nipis yang belum matang, aseton (80%, v/v) metilen blue (0,25% w/v), dan aquadest.

C. Rancangan Percobaan

Penelitian dilaksanakan dalam percobaan factorial 2x2. Faktor A adalah waktu pengukuran dengan 2 taraf yaitu 4 dan 8 hari setelah pelukaan. Faktor B adalah pelukaan dengan 2 taraf yaitu tidak dilukai (kontrol) dan dilukai. Setiap kombinasi perlakuan diulang 8 kali. Kombinasi kedua faktor dapat dilihat pada tabel 1:


(50)

Tabel.1. Notasi kombinasi perlakuan dan ulangan

a1 = 4HSP a2 = 8HSP

a1b1 = dilukai a1b2 = tidak dilukai a2b1 = dilukai a2b2 = tidak dilukai

u1 u1 u1 u1

u2 u2 u2 u2

u3 u3 u3 u3

u4 u4 u4 u4

u5 u5 u5 u5

u6 u6 u6 u6

u7 u7 u7 u7

u8 u8 u8 u8

Keterangan: HSP = Hari Setelah Pelukaan u = Ulangan

D. Variabel dan Parameter

Variabel dalam penelitian ini adalah kandungan klorofil a, b dan total serta aktivitas enzim dehidrogenase. Parameter dalam penelitian ini adalah nilai tengah kandungan klorofil a, b dan total serta aktivitas enzim dehidrogenase dari setiap kombinasi perlakuan 4 dan 8 hari setelah pelukaan.

E. Cara Kerja

1. Penyiapan Cawan Petri

Cawan petri sebanyak 32 buah dicuci bersih dengan sabun cuci dan dilap kering, cawan petri dilabel dengan kombinasi perlakuan dan ulangan. Cawan petri digunakan sebagai wadah buah jeruk nipis baik yang telah diberi


(51)

perlakuan dan kontrol. Tata letak satuan percobaan dapat dilihat pada gambar 2:

Keterangan : L: Dilukai T : Tidak dilukai

2. Pemberian Perlakuan

Pemberian luka pada jeruk nipis dilakukan dengan membuat goresan sepanjang 3 cm secara vertikal pada kulit buah. Pada setiap buah dibuat 4 goresan dengan jarak masing-masing 1cm.

3. Penentuan Kandungan Klorofil

Penentuan kandungan klorofil dilakukan menurut Witham et al (1986). 1 gram kulit buah jeruk nipis digerus sampai halus di dalam mortar, dan

H4U111 TH4U5

TH8U1 TH4U8 TH8U5

TH8U2

LH8U3 TH4U3

LH8U2

LH4U3 TH8U4

LH8U4 LH4U2

LH4U8 TH4U4

LH8U6 LH4U6 TH8U6 TH4U7 LH4U7 TH8U7 LH8U1

T H4U2 TH4U1 LH8U5

LH4U5 LH8U8 LH8U7 LH4U4 TH8U8 TH8U3 TH4U6


(52)

kemudian ditambahkan 30ml aseton, cairan disaring kedalam erlemeyer, sisa gerusan yang masih melekat dikertas saring digerus kembali kemudian disaring kembali kedalam erlemeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 100ml dengan menambahkan aseton. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, b dan totalnya.

Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada panjang gelombang 645 dan 663nm. Kandungan klorofil dinyatakan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan dihitung berdasarkan persamaan berikut: Mg klorofil a/g jaringan = [ 12.7 (D663) – 2.69 (D645)] x 1000 ݒݔݓ

Mg klorofil b/g jaringan = [22.9] (D643)- 4.68 (D663)] x 1000 ݒݔݓ

4. Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh pelukaan terhadap kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis maka data dianalisis ragam denga taraf nyata 5% serta diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hubungan antara kandungan klorofil dengan aktivitas enzim


(53)

5. Diagram Alir

Prosedur penelitian yang dilakukan dapat disajikan ke dalam bentuk diagram alir kerja berikut ini :

Menyiapkan cawan petri yang akan digunakan sebagai wadah untuk meletakkan jeruk nipis

Membuat 4 luka pada kulit buah jeruk nipis secara longitudinal sepanjang 3 cm dengan jarak antar luka 1 cm

Analisis data

Menentukan kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis


(54)

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis yang dilukai terlihat lebih besar daripada aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

2. kandungan klorofil buah jeruk nipis yang dilukai terlihat lebih rendah dibandingkan dengan kandungan klorofil buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

3. Ada hubungan linier antara kandungan klorofil dengan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis karena aktivitas enzim

dehidrogenase berkorelasi negative dengan kandungan klorofil dan kandungan klorofil berasosiasi dengan aktivitas enzim dehidrogenase yang tinggi.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mempengaruhi pelukaan fisik terhadap level hormon IAA dan aktivitas enzim IAA oksidase pada buah jeruk nipis.


(55)

DAFAR PUSTAKA

Alicce. 2010. Jeruk Nipis. http://alice-herbal.blogspot.com/2010/04/jeruk

snipis.html. Diakses Pada Tanggal 23 Rukmana, R. 1996. Jeruk Nipis.

Jakarta. Kanisius. 08 Maret 2012 pukul 09.45 WIB.

Chang, L.C. and Kinghorn, A.D.2001. Flavonoid as Cancer Chemopreventive Agents. In Trigal, C, Bioactive, Coumpounds from Natural Sources, Isolation, Characterisation and Biological Properties. Taylor and Francis, New York.

Guo, X.M., Lu Q.,Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A.2006. Effects of D-Limonene on Leukimia Cells HL-60 and K562 in vitro, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi. 14(4):692-5.

Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Leopold, A. C., and P. E. Kriedemann. 1975. Fruit Ripening. In : Plant Growth and Develloment., pp 328-324 Mc Graw Hill Book Company, New York. Rukmana, R. 1996. Jeruk Nipis. Jakarta. Kanisius.

Sarwono, B. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Jakarta. AgroMedia. Spurr, A. R and Haris. 1970. Morphological changes in repening fruit.

Hortscience 5:33-35

Steenis, V., Bloembergen, S dan Eyma, P.J. 2006. Flora untuk sekolah di Indonesia. Jakarta. PT Pradyna Paramita. Hal.237-239.

Taiz and Zeiger. 1991. Plant Physiology. The Benjamin/Cummings. Publishing Company, Inc. Hal 186.

Tjitrosoepomo,Gembong, 1985, Morfologi Tumbuhan, 81-82, 236-237, Gajah Mada University Press, Yogyakarta


(56)

(1)

18

perlakuan dan kontrol. Tata letak satuan percobaan dapat dilihat pada gambar 2:

Keterangan : L: Dilukai T : Tidak dilukai

2. Pemberian Perlakuan

Pemberian luka pada jeruk nipis dilakukan dengan membuat goresan sepanjang 3 cm secara vertikal pada kulit buah. Pada setiap buah dibuat 4 goresan dengan jarak masing-masing 1cm.

3. Penentuan Kandungan Klorofil

Penentuan kandungan klorofil dilakukan menurut Witham et al (1986). 1 gram kulit buah jeruk nipis digerus sampai halus di dalam mortar, dan

H4U111

TH4U5

TH8U1 TH4U8 TH8U5

TH8U2 LH8U3 TH4U3

LH8U2

LH4U3 TH8U4

LH8U4 LH4U2

LH4U8 TH4U4

LH8U6 LH4U6 TH8U6 TH4U7 LH4U7 TH8U7 LH8U1

T H4U2 TH4U1 LH8U5

LH4U5 LH8U8 LH8U7 LH4U4 TH8U8 TH8U3 TH4U6


(2)

19

kemudian ditambahkan 30ml aseton, cairan disaring kedalam erlemeyer, sisa gerusan yang masih melekat dikertas saring digerus kembali kemudian disaring kembali kedalam erlemeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 100ml dengan menambahkan aseton. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, b dan totalnya.

Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada panjang gelombang 645 dan 663nm. Kandungan klorofil dinyatakan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan dihitung berdasarkan persamaan berikut: Mg klorofil a/g jaringan = [ 12.7 (D663) – 2.69 (D645)] x ݒ

1000 ݔݓ Mg klorofil b/g jaringan = [22.9] (D643)- 4.68 (D663)] x 1000 ݒݔݓ

4. Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh pelukaan terhadap kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis maka data dianalisis ragam denga taraf nyata 5% serta diuji lanjut dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hubungan antara kandungan klorofil dengan aktivitas enzim


(3)

20

5. Diagram Alir

Prosedur penelitian yang dilakukan dapat disajikan ke dalam bentuk diagram alir kerja berikut ini :

Menyiapkan cawan petri yang akan digunakan sebagai wadah untuk meletakkan jeruk nipis

Membuat 4 luka pada kulit buah jeruk nipis secara longitudinal sepanjang 3 cm dengan jarak antar luka 1 cm

Analisis data

Menentukan kandungan klorofil dan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis


(4)

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis yang dilukai terlihat lebih besar daripada aktivitas enzim dehidrogenase buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

2. kandungan klorofil buah jeruk nipis yang dilukai terlihat lebih rendah dibandingkan dengan kandungan klorofil buah jeruk nipis yang tidak dilukai.

3. Ada hubungan linier antara kandungan klorofil dengan aktivitas enzim dehidrogenase pada buah jeruk nipis karena aktivitas enzim

dehidrogenase berkorelasi negative dengan kandungan klorofil dan kandungan klorofil berasosiasi dengan aktivitas enzim dehidrogenase yang tinggi.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mempengaruhi pelukaan fisik terhadap level hormon IAA dan aktivitas enzim IAA oksidase pada buah jeruk nipis.


(5)

DAFAR PUSTAKA

Alicce. 2010. Jeruk Nipis. http://alice-herbal.blogspot.com/2010/04/jeruk snipis.html. Diakses Pada Tanggal 23 Rukmana, R. 1996. Jeruk Nipis. Jakarta. Kanisius. 08 Maret 2012 pukul 09.45 WIB.

Chang, L.C. and Kinghorn, A.D.2001. Flavonoid as Cancer Chemopreventive Agents. In Trigal, C, Bioactive, Coumpounds from Natural Sources, Isolation, Characterisation and Biological Properties. Taylor and Francis, New York.

Guo, X.M., Lu Q.,Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A.2006. Effects of D-Limonene on Leukimia Cells HL-60 and K562 in vitro, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi. 14(4):692-5.

Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Leopold, A. C., and P. E. Kriedemann. 1975. Fruit Ripening. In : Plant Growth and Develloment., pp 328-324 Mc Graw Hill Book Company, New York. Rukmana, R. 1996. Jeruk Nipis. Jakarta. Kanisius.

Sarwono, B. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Jakarta. AgroMedia. Spurr, A. R and Haris. 1970. Morphological changes in repening fruit.

Hortscience 5:33-35

Steenis, V., Bloembergen, S dan Eyma, P.J. 2006. Flora untuk sekolah di Indonesia. Jakarta. PT Pradyna Paramita. Hal.237-239.

Taiz and Zeiger. 1991. Plant Physiology. The Benjamin/Cummings. Publishing Company, Inc. Hal 186.

Tjitrosoepomo,Gembong, 1985, Morfologi Tumbuhan, 81-82, 236-237, Gajah Mada University Press, Yogyakarta


(6)

Witham, H., Francis., D.F. Blaydes and R.M Delvin. 1986. Exercise in Plant Phisiology. Psw Publisher. Hal 150.


Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

1 31 48

Pengaruh Pelukaan Fisik Terhadap Kandungan Triptophan Dan Aktivitas Enzim Dehidrogenase Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L)

2 7 33

PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP DEGRADASI KLOROFIL PADA KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SELAMA PROSES PEMATANGAN

0 8 26

PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP LAJU RESPIRASI DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE PADA BUAH NON KLIMAKTERIK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SELAMA PROSES PEMATANGAN

0 3 7

Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pencegahan Pembentukan, Penghambatan Pertumbuhan, dan Penghancuran Biofilm Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 11 105

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP RESIDU NITRIT DAGING CURING SELAMA PROSES CURING

0 12 93

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 4 14

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 3 14

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 1 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ISOLAT KLINIS

0 6 8