pembelajaran  intrakulikuler  yang  berkaitan  dengan  pendekatan,  metode  dan  prinsip yang  mengedepankan  siswa  aktif  mengamati  menganalis,  mengkomunikasikan
demikian  pula  dengan  penilaian  yang  pemperhatikan  semua  aspek  yang  kemudian dikenal dengan penilai autentik.
2.2.3  Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013  didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: 1  Kurikulum  bukan  hanya  merupakan  sekumpulan  daftar  mata  pelajaran
karena  mata  pelajaran  hanya  merupakan  sumber  materi  pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2  Kurikulum  didasarkan  pada  standar  kompetensi  lulusan  yang  ditetapkan untuk  satu  satuan  pendidikan,  jenjang  pendidikan,  dan  program
pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12  Tahun  maka  Standar  Kompetensi  Lulusan  yang  menjadi  dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan  yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3  Kurikulum  didasarkan  pada  model  kurikulum  berbasis  kompetensi. Model  kurikulum  berbasis  kompetensi  ditandai  oleh  pengembangan
kompetensi  berupa  sikap,  pengetahuan,  ketrampilan  berpikir,  ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4 Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan  yang  dirumuskan  dalam  kurikulum  berbentuk  Kompetensi
Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik mastery learning sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5  Kurikulum  dikembangkan  dengan  memberikan  kesempatan  kepada peserta  didik  untuk  mengembangkan  perbedaan  dalam  kemampuan  dan
minat. 6  Kurikulum  berpusat  pada  potensi,  perkembangan,  kebutuhan,  dan
kepentingan  peserta  didik  dan  lingkungannya.  Kurikulum  dikembangkan berdasarkan  prinsip  bahwa  peserta  didik  berada  pada  posisi  sentral  dan
aktif dalam belajar. 7  Kurikulum  harus  tanggap  terhadap  perkembangan  ilmu  pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni. 8  Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9 Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10  Kurikulum  didasarkan  kepada  kepentingan  nasional  dan  kepentingan daerah.
11  Penilaian  hasil  belajar  ditujukan  untuk  mengetahui  dan  memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui  kekurangan  yang  dimiliki  setiap  peserta  didik  atau sekelompok  peserta  didik.  Kekurangan  tersebut  harus  segera  diikuti
dengan  proses  memperbaiki  kekurangan  dalam  aspek  hasil  belajar  yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.
2.2.4 Esensi Pendekatan Saintifik Pendekatan Ilmiah
Proses  pembelajaran  dapat  dipadankan  dengan  suatu  proses  ilmiah,  karena  itu Kurikulum  2013  mengamanatkan  esensi  pendekatan  saintifik  dalam  pembelajaran.
Pendekatan  saintifik  diyakini  sebagai  titian  emas  perkembangan  dan  pengembangan sikap,  keterampilan,  dan  pengetahuan  peserta  didik.  Dalam  pendekatan  atau  proses
kerja  yang  memenuhi  kriteria  ilmiah,  para  ilmuan  lebih  mengedepankan  pelararan induktif
inductive reasoning
dibandingkan dengan
penalaran deduktif
deductivereasoning. Penalaran  deduktif  melihat  fenomena  umum  untuk  kemudian  menarik
simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi  spesifik  untuk  kemudian  menarik  simpulan  secara  keseluruhan.  Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke  dalam relasi idea  yang lebih luas.  Metode  ilmiah  umumnya  menempatkan  fenomena  unik  dengan  kajian  spesifik
dan  detail  untuk  kemudian  merumuskan  simpulan  umum.  Metode  ilmiah  merujuk pada  teknik-teknik  investigasi  atas  suatu  atau  beberapa  fenomena  atau  gejala,
memperoleh  pengetahuan  baru,  atau  mengoreksi  dan  memadukan  pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus
berbasis  pada  bukti-bukti  dari  objek  yang  dapat  diobservasi,  empiris,  dan  terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya
memuat  serangkaian  aktivitas  pengumpulan  data  melalui  observasi  atau  ekperimen, mengolah  informasi  atau  data,  menganalisis,  kemudian  memformulasi,  dan  menguji
hipotesis.
2.3  Peran Kepala Sekolah Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Kepala  sekolah  merupakan  kunci  keberhasilan  dalam  memberdayakan  masyarakat dan  lingkungan  sekolah  untuk  itu  sebagai  seorang  pemimpin  kepala  sekolah  harus
mampu untuk membina, mengelola dan mengembangkan sumber daya-sumber daya yang ada di sekolah.
Kepala  Sekolah  mempunyai  tugas  pokok  mengelola  penyelenggaraan  kegiatan pendidikan  dan  pembelajaran  di  sekolah.  Secara  lebih  operasional  tugas  pokok
kepala  sekolah  mencakup  kegiatan  menggali  dan  mendayagunakan  seluruh  sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif
dan efisien. Hal  tersebut  diperkuat  oleh  Permendiknas  No.  13  tahun  2007  mengenai  standar
kepala  sekolahmadrasah  yang  telah  mencantumkan  5  kompetensi  yang  harus dimiliki  oleh  kepala  sekolah  yaitu  kompetensi  kepribadian,  kompetensi  manajerial,
kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan juga kompetensi sosial. Selanjutnya  peran  kepala  sekolah  dalam  implementasi  kurikulum  menurut
Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  2013:8  peran  kepala  sekolah  dalam implemetasi kurikulum 2013  ditunjukan pada table dibawah ini