Tingkat pendidikan petani responden Jumlah tanggungan keluarga

sebesar 100 persen. Hal ini menunjukan bahwa seluruh petani responden di daerah penelitian berada pada usia produktif secara ekonomi dimana petani cukup potensial untuk melakukan kegiatan usahataninya.

1. Tingkat pendidikan petani responden

Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi kreativitas dan kemampuan seseorang dalam menerima inovasi baru, serta berpengaruh terhadap perilaku petani dalam mengelola kegiatan usahataninya. Tingkat pendidikan yang paling banyak dicapai oleh petani adalah tamat sekolah menengah pertama sebanyak 31 orang 51,67 . Sebaran petani responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sebaran petani responden berdasarkan tingkat pendidikan, 2011 Tingkat pendidikan Jumlah orang Persentase SD 14 23,33 SMP 31 51,67 SMA 11 18,33 STMMTS 4 6,67 Jumlah 60 100,00 Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan petani. Petani yang memiliki jenjang pendidikan tinggi pada umumnya akan lebih cepat menguasai dan menerapkan teknologi yang diterima dibandingkan dengan petani yang berpendidikan rendah. Mayoritas tingkat pendidikan di daerah penelitian cukup baik sehingga pihak penyuluh tidak terlalu sulit dalam memberikan informasi dan penyuluhan mengenai usahatani cabai merah. Di daerah penelitian tingkat pendidikan yang paling rendah adalah tamat Sekolah Dasar dan tertinggi mencapai STMMTS atau setara dengan SMA sederajat, namun belum ada yang mencapai jenjang perguruan tinggi.

2. Jumlah tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan jumlah seluruh orang yang berada dalam satu rumah yang menjadi tanggungan kepala rumah tangga. Jumlah tanggungan keluarga petani responden cabai merah di Kecamatan Adiluwih dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Sebaran petani responden berdasarkan tanggungan keluarga, 2011 Tanggungan Keluarga orang Jumlah orang Persentase 1-2 23 38,33 3-4 35 58,33 5-6 2 3,34 Jumlah 60 100,00 Tabel 12 menunjukan bahwa jumlah anggota keluarga yang ditanggung oleh petani responden dominan 3-4 orang 58,33, yang berarti bahwa jumlah anggota yang harus ditanggung oleh petani responden tidak terlalu banyak. Besarnya jumlah anggota keluarga dapat mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga untuk kepentingan usahatani.

3. Pengalaman berusahatani petani responden