32 b.
Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode Test for Linearity pada
taraf signifikan 0, 05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi Linearity kurang dari 0, 05.
c. Uji Korelasi
Pada penelitian ini, untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Korelasi
Bivariate. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00
– 0,19 0,20
– 0,39 0,40
– 0,59 0,60
– 0,79 0,80
– 1,00 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sugiyono, 2010: 257
Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi,
dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, untuk melihat pengaruh dalam bentuk persentase.
33 d.
Uji Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linear sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya. Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi seberapa tinggi nilai variabel
terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif.
′
= +
Dengan: =
2
−
2
−
2
= −
2
−
2
Priyatno 2010: 55 Untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Reggression Linear.
e. Uji Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui efisiensi perhitungan analisis data Uji Regresi Linier Berganda digunakan Aplikasi Program SPSS 17.0 For Windows. Kriteria uji yang
digunakan adalah jika F
hitung
dari F
tabel
maka terima H
1
. Selanjutnya dengan adanya pertimbangan efesien perhitungan analisis data uji analisis regresi linear
sederhana digunakan aplikasi program SPSS 17.0. Persamaan yang harus diselesaikan dalam regresi linear berganda, yaitu:
′ = +
1 1
+
2 2
+ …
34 Keterangan :
Y’ = Variabel dependen nilai yang diprediksikan
X
1
, X
2
, X
n
= Variabel independen = Konstanta nilai
′ apabila X
1
, X
2
,….,X
n
= 0 b
1
, b
2
, b
n
= Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan Adapun hipotesis yang telah diuji adalah:
1 Hipotesis pertama
Ho : Tidak terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap hasil belajar
IPA fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode discovery. H
₁ : Terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap hasil belajar IPA
fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode discovery. 2
Hipotesis kedua
Ho : Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA fisika
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode discovery. H
₁ : Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA fisika siswa
yang pembelajarannya menggunakan metode discovery. 3
Hipotesis ketiga Ho : Tidak terdapat pengaruh keterampilan metakognisi dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar IPA fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan
metode discovery.
35 H
₁ : Terdapat pengaruh keterampilan metakognisi dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar IPA fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode discovery.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas: a.
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas
0,05 maka Ho diterima. b.
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas
0,05 maka Ho ditolak.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap hasil belajar IPA fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode discovery sebesar 15.
2. Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA fisika siswa
yang pembelajarannya menggunakan metode discovery sebesar 27. 3.
Terdapat pengaruh keterampilan metakognisi dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
discovery sebesar 32.
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil belajar siswa, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut: 1.
Pembelajaran menggunakan keterampilan metakognisi dengan metode discovery dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA fisika siswa sehingga siswa dapat benar-benar aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
68 2.
Agar pembelajaran menggunakan keterampilan metakognisi dengan metode discovery dapat berjalan dengan baik, guru harus mempersiapkan diri dan
perlengkapan secara matang. Dari mulai mempersiapkan perangkat pembelajaran, alat yang akan digunakan saat eksperimen, mental guru dan
pengetahuan, alokasi waktu yang sesuai, serta siswa yang harus berada dalam kondisi yang kondusif, sehingga secara teknis seluruh proses pembelajaran
akan berlangsung dengan lancar dan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson dan Krathwoh. 2001. Metakognisi dalam Pembelajaran. Artikel Pendidikan. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2012 dari
http:lenterakecil.commetakognisi-dalam-pembelajaranMetacog.html. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
_________
2007. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Corebima, A. D. dan Idrus, A. A. 2006. Pemberdayaan dan Pengukuran
Kemampuan Berpikir pada Pembelajaran Biologi. Makalah. disajikan dalam International Conference on Measurement and Evaluation in
Education, School of Educational Studies University Sains. Malaysia Penang: Malaysia.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Umar . 2006. Perancangan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
_________ 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Harun, R dan Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana
Prima. Herdy. 2010. Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Artikel Pendidikan. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2012 dari http:herdy07.wordpress.com20100527metode-pembelajaran-
discovery-penemuan.
Ibrahim, M. 2005. Strategi Pembelajaran Inovatif untuk Pembelajaran Fisika. Makalah. Disampaikan pada Symposium Fisika Regional Kalimantan.
Surabaya: University Press.
Limonu, Ramlan. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar di SMK Manado. Jurnal Pendidikan. Diunduh pada tanggal 11 Februari 2013
dari http: unima.ac.id.jurnal43-pengaruh-motivasi-belajar-terhadap-hasil- belajar-di-smk-negeri-2-manado.html.
Livingstone, Jennifer A. 1997. Metacognition: An Overview. Artikel Pendidikan. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2012 dari
http:www.gse.buffalo.edufasshuellCEP564Metacog.html. Miranda, Yula. 2010. Pembelajaran Metakognitif Strategi Kooperatif Think Pair
Share danThink Pair Share Metakognitif terhadap Kemampuan Metakognitif Siswa pada Biologi di SMA Negeri Palangkaraya. Jurnal
Pendidikan. Diunduh pada tanggal 14 Februari 2013 dari http:www.vilila.com201009pembelajaran-metakognitif.html.
Nuryana, Eka dan Bambang Sugiarto. 2012. Hubungan Keterampilan Metakognisi dengan Hasil Belajar Siswa pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Kelas
X
1
SMA Negeri 3 Sidoarjo. UNESA Journal Of Chemical Education. Diunduh pada tanggal 14 Februari 2013. dari http:ejournal.unesa.ac.id.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta: PT. Buku Seru.
Project, Taccasu. 2008. Metacognition. Artikel Pendidikan. Diunduh pada tanggal
23 September 2012 dari
http:www.hku.hkcepctaccasurefmetacognition.html. Saputri, Lisa. 2012. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery pada Pelajaran IPA
Pokok Bahasan Bunyi terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan. Diunduh pada tanggal 18 Februari 2013 dari
http:repository.library.uksw.edu.
Saputri, Novika. 2010. Pengaruh Fasilitas di Rumah dan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Fisika melalui Metode Pemberian Tugas terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Trimurjo Tahun Pelajaran 20092010. Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung.
Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2003. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suhadi. 2008. Angket Motivasi Terhadap Pelajaran. Diunduh pada tanggal 10 Juni 2011 dari http:suhadinet.files.wordpress.com.