BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Tahap Penentuan Kriteria dan Subkriteria
Tahap pertama pengumpulan data pada penelitian ini yaitu penentuan kriteria dan subkriteria penilaian teknologi pengolahan limbah cair. Pemilihan
kriteria dan subkriteria ini dilakukan dengan wawancara pada pihak ahli dalam teknologi pengolahan limbah cair terhadap kriteria dan subkriteria yang dianggap
berpengaruh terhadap alternatif teknologi pengolahan limbah cair serta dengan menggunakan referensi serta studi literatur. Rekapitulasi hasil wawancara
terhadap pemilihan criteria dan subkriteiaa penilaian teknologi pengolahan limbah cair dapat dilihan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Kriteria dan Subkriteria Terpilih Penilaian Teknologi Pengolahan Limbah Cair
No. Kriteria
Subkriteria Keterangan
1 Aspek
Ekonomi AE
Biaya Instalasi AE-BI Biaya yang dikeluarkan pada saat pembuatan awal
teknologi pengolahan limbah cair. Biaya Maintenance
AE-BM Biaya yang dikeluarkan pada saat pemeliharaan
dan perawatan teknologi pengolahan limbah cair. Biaya Oprasional
AE-BO Biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian
teknologi pengolahan limbah cair seperti biaya listrik, biaya air, dan lain-lain.
Biaya SDM AE-BSDM
Biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan sumber daya manusia dalam menjalankan teknologi
pengolahan limbah cair. Sumber : Hasil Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Kriteria dan Subkriteria Terpilih Penilaian Teknologi Pengolahan Limbah Cair Lanjutan
No. Kriteria
Subkriteria Keterangan
2 Aspek
Lingkungan AL
Nilai Mutu Limbah
AL-NML Kandungan kimia dari hasil pengolahan limbah cair
seperti BOD, COD, pH. Kadar Lumpur
AL-KL Zat berupa lumpur yang masih terkandung dalam
hasil pengolahan limbah cair.. Tingkat Emisi
AL-TE Zat yang dikeluarkan dari hasil pengolahan limbah
cair ke udara
3 Aspek
Teknologi AT Performance
AT-P Kinerja dari teknologi pengolahan limbah cair yang
akan menentukan hasil akhir dari pengolahan limbah cair.
Maintenance AT-M
Pemeliharaan dan perawatan dari teknologi pengolahan limbah cair yang digunakan.
Sumber Daya Manusia
AT-SDM Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
menjalankan teknologi pengolahan limbah cair.
Luas Area AT-LA
Jumlah daerah yang diperlukan untuk membuat teknologi pengolahan limbah cair
Durability AT-
D Lamanya suatu teknologi pengolahan limbah cair
dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. User Friendly
AT-UF Kemudahan dalam pengoperasian teknologi
pengolahan limbah cair. Sumber : Hasil Pengumpulan Data
Dalam teknologi pengolahan limbah cair, terdapat tiga enisteknologi pengolahan limbah cair, yaitu:
1. Sistem Kompos
Sistem kompos adalah suatu sistem pengolahan limbah cair dengan pemanfaatan limbah cair yang diolah sebagai pelunak tandan kosong yang
sudah dicacah dan ditumpuk terlebih dahulu uuntuk menghasilkan produk berupa pupuk.
Universitas Sumatera Utara
2. Sistem Kolam
Sistem kolam adalah suatu sistem pengolahan limbah cair dengan menggunakan beberapa kolam yang berguna untuk menurunkan nilai mutu
seperti BOD, COD, dan pH dalam limbah cair dari hasil proses pengolahan kelapa sawit.
3. Sistem RANUT Reaktor Anaerobik Unggun Tetap
Sistem RANUT Reaktor Anaerobik Unggun Tetap adalah suatu sistem pengolahan limbah cair dengan menggunakan dua buah reaktor untuk
pengurangi nilai mutu limbah pada limbah cair serta dapat memanfaatkan gas metan menadi biogas.
Pada ketiga teknologi pengolahan limbah cair ini, terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknologi pengolahan limbah cair tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel. 5.2. Kelebihan dan Kekurangan Alternatif
No Teknologi
Pengolahan Limbah Cair
Kelebihan Kekurangan
Output yang Dihasilkan
1 Sistem Kompos
a. Nutrisi limbah
sebagai fermentasi b.
Dapat menghasilkan produk
a. Memerlukan
biaya investasi yang cukup
tinggi b.
Luas area
yang diperlukan banyak
Produk berupa pupuk kompos untuk lahan kelapa sawit
2 Sistem Kolam
a. Membutuhkan biaya
investasi yang murah a.
Nutrisi terbuang b.
Potensi energi yang kurang
c. Bahaya gas metan
d. Luas
area yang
diperlukan banyak e.
Tidak terkontrol dalam pelaksanaannya
Air yang dapat dibuang atau dapat diaplikasikan untuk land
aplication
3 Sistem RANUT
Reaktor Anaerobik
Unggun Tetap a.
Dapat menghasilkan energi biogas
b. Tidak ada polusi gas
c. Luas
area yang
diperlukan sedikit d.
Mudah dalam
engoperasiannya a.
Membutuhkan biaya
investasi yang cukup tinggi
b. Memerlukan
perawatan berkala Air yang dapat dibuang atau
dapat diaplikasikan untuk land application
dan menghasilkan biogas sebagai pembangkit
listrik
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Tahap Pembuatan Struktur Jaringan