30
4.3 Persepsi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Terhadap Paradigma Asuhan Kefarmasian
Persepsi merupakan perlakuan yang melibatkan penafsiran melalui proses
pemikiran tentang apa yang dilihat, didengar, dialami atau dibaca pengalaman, sehingga persepsi sering mempengaruhi tingkah laku, percakapan serta perasaan
seseorang Febriani, 2014.Satu hal yang perlu dipahami bahwa pengalaman seseorang tidak hanya sekedar bertambah dalam proses pembentukan kepribadian,
namun terintegrasi dengan pengalaman sebelumnya, karena pada dasarnya kepribadian yang memberikan ciri khas pada perilaku dan pola penyesuaian diri
tidak dibangun dengan menyusun suatu peristiwa atas peristiwa lain, karena arti dan pengaruh suatu pengalaman tergantung pada pengalaman-pengalaman yang
mendahuluinya dan pengalaman yang dominan akan membentuk kepribadian Kulsum, 2014.
Dari Tabel 4.4 dibawahdapat diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki persepsi negatif sebanyak 8 orang 5,6 dan responden yang memiliki
persepsi positifsebanyak 136 orang 94,4. Berdasarkan jumlah tersebut dapat dikatakan jumlah responden yang memiliki persepsi positif lebih banyak
dibandingkan dengan responden yang memiliki persepsi negatif. Dari total 13 pernyataan dalam kuesioner persepsi terdapat 71 responden dengan persepsi
negatif pada pernyataan nomor 13. Dimana kuesioner nomor 13 menanyakan pada responden “apakah anda setuju dengan praktek pharmaceutical care yang
berlangsung pada saat ini”, sehingga dapat disimpulkan bahwa 49,3 responden tidak setuju dengan praktek asuhan kefarmasian yang berlangsung saat
ini.Sedangkan pada pernyataan nomor 6 dalam kuesioner tidak terdapat satupun
31 responden dengan persepsi negatif.Pernyataan nomor 6 yaitu “apoteker harus
menindaklanjuti follow-up hasil terapi dari pasien yang ditanganinya”. Kuesioner persepsi dapat dilihat pada lampiran 1. Objek persepsi dapat berada di
luar individu yang mempersepsi dan juga dapat berada dalam diri individu. Dalam mempersepsi, individu mempunyai kemampuan, perasaan, harapan, dan
pengalaman tertentu yang berbeda satu dengan yang lain, juga akan menghasilkan persepsi yang berbeda Kulsum, 2014. Hasil distribusi frekuensi dan persentase
persepsi dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi dan persentase persepsi mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara terhadap paradigma asuhan
kefarmasian n=144.
Persepsi Mahasiswa Frekuensi
Persentase
Positif Negatif
136 8
94,4 5,6
Gambar 4.2 Distribusi persentase persepsi mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara terhadap paradigma asuhan kefarmasian.
Persepsi yang positif akan mempengaruhi rasa puas seseorang dalam bentuk sikap dan perilakunya terhadap suatu kegiatan pelayanan kesehatan, begitu
juga sebaliknya persepsi negatif akan ditunjukkan melalui kinerjanya Febriani,
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
Persepsi Positif
Negatif
32 2014.Persepsi yang negatif atau disebut juga dengan prasangka merupakan suatu
kekeliruan persepsi yang muncul karena kondisi rendahnya pemahaman Kulsum, 2014.
4.4 Pengaruh Faktor Perbedaan Usia, Jenis Kelamin, Semester, dan IPK