Variabel Penelitian Defenisi Operasional

4.6 Variabel Penelitian

4.6.1 Variabel beba Variabel Bebas

 SIK Fuji IX GP  SIK Ketac Molar Easymix Variabel tergantung Ketahanan fraktur compressive strength SIK pada restorasi minimal preparasi kelas II Variabel terkendali  Gigi Premolar pertama dan premolar kedua mandibula manusia  Perendaman sampel dalam larutan salin 3  Desain preparasi kavitas  Teknik preparasi Klass II satu operator yang sama  Teknik pengadukan pengaplikasian SIK  Manipulasi alat dan bahan  Teknik pengujian tekanan alat, besar, kecepatan, dan sudut pemberian tekanan  Jangka waktu pencabutan dan penyimpanan gigi  Perbandingan liquid powder sesuai petunjuk pabrik  Penggunaan satu bur untuk tiga gigi  Teknik peletakan bahan  Transparan matriks  Variabel tidak terkendali  Variasi ukuran gigi  Perlakuan terhadap bahan sebelum pembelian  Ikatan SIK – gigi  Aplikasi varnish setelah penumpatan Universitas Sumatera Utara

4.6.1 Variabel bebas

 Semen ionomer kaca Fuji IX GP GCCorporation  Semen ionomer kaca Ketac Molar Easymix 3M ESPE

4.6.2 Variabel tergantung

 Ketahanan fraktur compressive strength SIK pada restorasi minimal preparasi kelas II

4.6.3 Variabel terkendali

 Gigi Premolar pertama dan premolar kedua mandibula manusia  Perendaman sampel dalam salin 3  Desain preparasi kavitas  Teknik preparasi Klas II satu operator yang sama  Teknik pengaplikasian SIK  Teknik pengujian tekanan alat, besar, kecepatan, dan sudut pemberian tekanan  Jangka waktu pencabutan dan penyimpanan gigi  Perbandingan liquid powder sesuai petunjuk pabrik  Penggunaan satu bur untuk tiga gigi  Transparan matriks  Getaran bur Universitas Sumatera Utara

4.6.4 Variabel tak terkendali

 Variasi ukuran gigi  Perlakuan terhadap bahan sebelum pembelian  Ikatan semen ionomer kaca dengan gigi yang sudah dicabut  Aplikasi varnish setelah penumpatan bahan

4.7 Defenisi Operasional

 Prinsip minimal intervensi dapat disebut juga sebagai atraumatic restorative treatment ART merupakan suatu pendekatan tentang penyingkiran karies dengan menggunakan instrumen tangan dan merestorasi kavitas serta melapisi pit dan fisur yang dengan bahan adhesif yaitu semen ionomer kaca  Semen ionomer kaca merupakan semen berbasis air dengan powder kalsium, strontium aluminiumsilikat glass basis dikombinasikan dengan polimer larut dalam air asam. Ketika komponen tersebut dicampur bersamaan, akan mengalami setting reaksi meliputi netralisasi kelompok asam oleh powder basis glass padat. Dapat digunakan pada gigi posterior dan pada teknik ART dengan prinsip minimal preparasi.  Fuji IX adalah salah satu contoh SIK high viscosity , yang diindikasikan untuk restorasi pada gigi posterior.  Ketac Molar Easymix adalah extra high viscosity SIK, yang baru-baru ini ditemukan dengan peningkatan rasio liquid powder 25 lebih tinggi dari SIK high viscosity .  Compressive strength restorasi yaitu ketahanan restorasi sampai terjadinya fraktur saat diberi tekanan pada bagian distomesio oklusal dengan kecepatan 0.5 Universitas Sumatera Utara mmmenit. Besar beban dicatat dari alat uji tekan Torsee’s Universal Testing Machine, Japan dalam satuan kilogramforce KGF dan dikonversikan kedalam satuan newton N  Desain kavitas Klas II dengan prinsip minimal intervensi yaitu desain kavitas berdasarkan klasifikasi karies yang baru dengan mengkombinasikan size dan site dari lesi karies. Yaitu size 2 site 2 daerah kontakproksimal gigi 4.8 Alat Penelitian 4.8.1 Alat untuk persiapan sampel