Statistical Process Control Control Chart Process Capability Ukuran

Khawarita Siregar 31

3. PEMBATASAN PENELITIAN

Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis masalah dilakukan pada produk pakan ayam S-11. 2. Variabel yang akan diuji adalah variabel kadar protein, lemak, serat, kalsium, dan fosfor. 3. Spesifikasi standar mutu terhadap variabel uji adalah: - Kadar Protein = 19 –21 - Kadar Lemak = 6 –7 - Kadar Serat = 3 – 4 - Kadar Kalsium = 0,9 – 1,1 - Kadar Fosfor = 0,7 – 0,9 4. Tidak melakukan suatu evaluasi sistem manajemen perusahaan yang berhubungan dengan penerapan pengendalian mutu. 5. Tidak menggunakan konsep zero defect . 4. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat historis yaitu memakai data masa lalu perusahaan untuk dianalisis dengan menggunakan prinsip perhitungan pengendalian kualitas secara proses. 4.2 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah kajian process capability dan acceptance sampling plans berdasarkan MIL-STD 1916 untuk melihat sejauh mana studi ini dapat diterapkan pada PT X. 4.3 Identifikasi Masalah Masalah yang ditemui akan diidentifikasi untuk selanjutnya akan dicari penyelesaiannya. Secara umum tahapan-tahapan yang akan dilewati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi dan perumusan masalah 2. Penetapan tujuan penelitian 3. Studi kepustakaan 4. Penentuan metode penyelesaian penelitian

4.3.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi yang berarti mengenal masalah harus didasarkan pada tingkat urgensi dan relevansi permasalahan. Identifikasi dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap fakta yang terjadi pada perusahaan. Perlunya memakai prisip pengendalian secara statistik dimaksudkan agar perusahaan secara kontiniu dapat melakukan pengendalian produk secara terstruktur, sehingga hasil yang didapat dapat ditindaklanjuti dengan melakukan analisis untuk mengambil kesimpulan dari kondisi sebenarnya dan untuk memberikan petunjuk dan arahan atas pelaksanaan tersebut.

4.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengendalikan keseluruhan proses yang berlangsung dalam menghasilkan pakan ayam S- 11 dengan memakai process capability serta memberikan usulan berupa tindakan-tindakan korektif yang dapat diambil untuk meningkatkan kemampuan proses. 2. Mengendalikan pemeriksaan produk akhir dengan menentukan rencana sampel penerimaan variabel berdasarkan metode MIL-STD 1916 dan dapat memberikan petunjuk pelaksanaan atas kegiatan pemeriksaan terhadap lot yang diterima atau ditolak.

4.3.3 Studi Kepustakaan Kualitas produk biasanya dipakai dalam

penggunaan produk atau jasa yang dapat memenuhi harapan expectation pelanggan. Harapan ini didasarkan pada kepuasan akan kebutuhan pelanggan fitness for use dan harganilai jual produk. Kualitas sendiri dapat didefenisikan sebagai keseluruhan segi, keistimewaan feature dan karakteristik sebuah produk atau jasa layanan yang memberikan kepuasan akan kebutuhan pelanggan.

A. Statistical Process Control

Merupakan alat utama untuk memonitor sebuah proses, mendiagnosis masalah-masalah yang timbul pada saat proses dan membuat usaha-usaha prioritas untuk melakukan perbaikan kualitas. Tujuan pokok pengendalian proses statistik adalah menyelidiki dengan cepat sebab-sebab penyimpangan kualitas sehingga penyelidikan terhadap proses itu dan tindakan pembetulan unit dapat dilakukan sebelum terlalu banyak produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

B. Control Chart

Suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk memperlihatkan variasi-variasi didalam kualitas keluaran yang disebabkan oleh penyebab khusus dan penyebab umum dan sekaligus melalui peta kendali dapat digunakan untuk menghilangkan variasi data yang tidak normal. Manfaat dari peta kendali adalah memberitahukan kapan harus membiarkan suatu proses berjalan seadanya atau kapan harus mengambil tindakan untuk mengatasi gangguan. Peta kendali dapat dibagi atas dua tipe umum, yaitu: 1. Peta kendali atribut sifat, digunakan apabila karakteristik mutu tidak dapat dinyatakan secara numerik. 2. Peta kendali variabel, digunakan apabila karakteristik mutu dapat diukur dan dinyatakan dalam bilangan. Untuk mengendalikan mutu pada perusahaan ini, penulis menggunakan peta kendali untuk variabel, yaitu peta X dan R, karena karakteristik mutu yang diamati adalah variabelnya. Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No. 4 Oktober 2006 32 ™ Revisi Peta Kendali X dan R Jika terdapat data yang di luar batas kendali, maka dilakukan revisi terhadap peta kendali tersebut, dengan cara membuang data yang di luar kendali dan menghitung kembali batas-batas kendali.Data yang berada di luar batas pengendalian merupakan jenis data yang tidak normal yang disebabkan oleh jenis variasi penyebab khusus variasi tidak alami.

C. Process Capability Ukuran

dari proses capability disebut capability index , yaitu Cp dan Cpk. Capability Index suatu proses adalah perbandingan variasi proses terhadap spesifakasi yang telah ditentukan. Nilai capability index minimum untuk distribusi normal adalah satu. Perlu diketahui, nilai Cp tidak mengindikasikan bahwa suatu proses telah benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan terhadap proses, tetapi hanya merupakan hasil perhitungan dari proses statistical control . Nilai yang menentukan bahwa proses telah sesuai atau tidak terhadap karakteristik proses adalah nilai dari Cpk performance index, di mana nilai minimum dari Cpk yang dianjurkan adalah 1,00. Kedua nilai ini harus dilakukan secara bersama, untuk menghasilkan standar proses yang diinginkan. Berikut adalah merupakan analisis hubungan antara nilai Cp dan Cpk: Secara jelasnya dapat dilihat melalui gambar 1. D. Accepatance Sampling Plans Melakukan rencana sampling penerimaan tidak terlepas dari cara pemilihan sampel yang representatif, sehingga dapat memberi gambaran yang tepat tentang karakteristik populasi yang diselidiki. Rencana sampling menunjukkan ukuran sampel dan cacat yang diizinkan dalam sampel untuk menentukan apakah suatu populasi diterima atau tidak. Dalam penelitian ini, jenis sampel yang digunakan adalah simple random. Simple random adalah sampel yang terdiri dari unsur-unsur di mana setiap unsur mempunyai probabilitas yang sama untuk dipilih. Pemilihan sampel yang bersifat random akan memberikan hasil yang memuaskan bila populasi dari sampel tersebut adalah yang homogen. 1. Metode Accepatance Sampling Plans Metode perencanaan sampling penerimaan yang dibahas pada penelitian ini adalah metode penerimaan sampling alternatif alternative acceptence sampling methode atau disebut sebagai MIL-STD 1916 yang dikeluarkan pada 1 April 1996 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang digunakan sebagai standar metode penerimaan produk methods for acceptance product. MIL-STD 1916 adalah singkatan dari Military Standard 1916 yang merupakan salah satu dari teknik untuk rencana sampel penerimaan yang teriri dari tiga perencanaan sampling sekaligus yaitu pemeriksaan sampel dari lot atau batch yang bersifat variabel atau atribut. Perlu diketahui bahwa kedua sifat sampel tersebut dapat dipilih salah satunya sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan disesuaikan dengan produk yang dihasilkan. Dalam menentukan proses perencanaan sampling, hal-hal yang pertama sekali yang harus diketahui lebih dahulu adalah: Gambar 1. Nilai C p dan C pk Khawarita Siregar 33 1. Verification Level Verification Level VL adalah gambaran dari tingkat utilitas suatu karakteristik dalam suatu proses. Penetuan nilai VL tergantung jenis karakteristik yang diteliti. Jenis karakteristik dalam hal pemeriksaan dibagi atas tiga bagian, yaitu: minor karakteristik, major karakteristik dan kritikal karakteristik. a. Minor karakteristik adalah gambaran karakteristik yang menunjukkan bahwa kurangnya usaha untuk menghindari adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi, baik itu pada saat produksi atau penanganan material. Tingkat VL yang digunakan adalah mulai dari VL-I sampai VL-III, yaitu: VL-I : digunakan apabila kondisi produksi tidak pernah mengalami kesalahan. VL-II : pemeriksaan dengan kondisi variasi produksi hampir tidak pernah ada. VL-III : pemeriksaan dengan sedikit variasi dalam produksi. b. Major karakteristik adalah gambaran karakteristik yang harus menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material material reduction pada saat proses lagi berjalan. Tingkat VL yang digunakan adalah mulai VL- IV sampai VL-VI, yaitu: VL-IV : jenis level umum yang digunakan oleh perusahaan. VL-V : jenis level yang membutuhkan satu kali pemeriksaan dari VL-IV. VL-VI : jenis pemeriksaan yang diguna– kan apabila ada perbedaan yang besar terhadap spesifikasi yang ditetapkan. c. Kritikal karakteristik adalah karakteristik yang menunjukkan bahwa suatu sistem dalam keadaan sangat berbahaya hazardous atau bisa dikatakan sebagai kondisi tak terselamatkan unsafe condition bila dalam jangka tertentu tidak diantisipasi dengan menggunakan pemeriksaan prinsip otomatis yang menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini terdapat pada kondisi suatu perusahaan yang terancam hancurtutup unsafe manufacture. Verification level yang digunakan adalah VL- VII. 2. Tipe dari sampling yang diteliti variabel Penggunaan perencanaan sampling variabel, atribut dan continous MIL-STD 1916 harus menggunakan prinsip sampel secara random dan khusus untuk variabel distribusinya normal. 3. Penentuan kode huruf CL terhadap besar lot yang diperiksa. Setelah VL dispesifikasi maka kode huruf jumlah lotbatch bisa dilihat dari tabel 1. 4. Tingkat pemeriksaan normal, diperketat, diperlonggar Aturan tingkat pemeriksaan hanya diaplikasikan terhadap ukuran yang ada yaitu: normal, diperketat tightened, diperlonggar reduced. Tabel 1. Kode Huruf untuk LotBatch Verification Levels Lot Or Poduction Interval Size VII VI V VI III II I 2 – 170 A A A A A A A 171 – 288 A A A A A A B 289 – 544 A A A A A B C 545 – 960 A A A A B C D 961 – 1632 A A A B C D E 1633 – 3072 A A B C D E E 3073 – 5440 A B C D E E E 5441 – 9216 B C D E E E E 9217 – 17408 C D E E E E E 17409 – 30720 D E E E E E E 30721 – dst E E E E E E E Sumber: DoD Article MIL-STD 1916 USA Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No. 4 Oktober 2006 34 2. Aturan Pengalihan Prosedur Pemeriksaan Aturan pengalihan pemeriksaan prosedur pemeriksaan normal, ketat dan diperlonggar adalah sebagai berikut: 1. Normal ke ketat Dua lot tidak memenuhi kriteria penerimaan dari lima lot terakhir yang diperiksa. 2. Ketat ke normal - Penyebab-penyebab produk rusak yang telah ditemukan. - Lima lot secara berurutan diterima atau sesuai dengan kriteria penerimaan. 3. Normal ke longgar - Sepuluh lot secara berurutan diterima atau sesuai dengan kriteria penerimaan. - Proses produksi dalam keadaan mantap. 4. Longgar ke normal - 1 lot ditolak. - Proses produksi tidak teratur dan sering mengalami delay. - Kondisi pabrikasi lainnya menjamin pemeriksaan normal untuk dilakukan kembali. Bagi perencanaan sampling penerimaan, pemeriksaan normal dilakukan pada awal pemeriksaan. Pengalihan prosedur pemeriksaan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau yang terjadi. 5. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1 Pengumpulan Data