Usulan Penerapan Process Capability Dan Acceptance Sampling Plans Berdasarkan Mil-Std 1916 Untuk Pengendalian Kualitas Produk Pada PT. Pantja Surya

(1)

USULAN PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PT. PANTJA SURYA

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

DARNEVI SEPRIANI 030403003

Disetujui Oleh :

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam melaksanakan penelitian untuk Tugas Sarjana ini sampai dengan selesainya laporan ini, banyak pihak yang telah membantu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta, ayahanda Harlen Harun dan Ibunda T. Lismina Erad,

kakanda Elfina Muchairiza, Novita Dwiyani, dan Chaiprilza Faradina, SP yang selalu memberikan dorongan, nasehat, kasih sayang, doa, dukungan material dan spiritual.

2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3. Bapak Ir. Sugiharto Pujangkoro, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan penulis dalam penulisan laporan.

4. Bapak Aulia Ishak, ST, MT, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan Tugas Sarjana ini.

5. Bapak Ir. Harmein Nasution, MSIE, Ibu Ir. Elisabeth Ginting, M.Si, serta

Bapak Ir. Mangara Tambunan, M.Sc, selaku dosen pembanding yang banyak memberikan pengarahan dan motivasi bagi penulis dalam penulisan laporan ini.

6. Bapak S. Tamba selaku Manager Pabrik yang telah bersedia mengizinkan


(3)

7. Bapak Yahya, selaku kepala HRD, Bapak Iwan Wahyu, Sutarman, serta seluruh staff dan karyawan PT. Pantja Surya yang telah meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

8. Suherial Andika Putra, ST yang telah memberikan dukungan, doa, waktu dan

bantuan yang tak ternilai buat penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini.

9. Teman-temanku yang tercinta Nurul, Ria, Gita Ani, Ulfah, Widya, Ipoel,

Ihsan, Imran, Yogi, Eko Susanto, Bag K untuk semua dukungan, motivasi, dan pengalaman yang tak kan pernah terlupakan selama 4 tahun lebih kita menjalani suka dan duka di Teknik Industri yang tercinta ini, serta teman-teman stambuk 03 yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas semangat dan dukungan selama pelaksanaan penelitian ini.

10.Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara. Bang Bowo, Kak Dina, Bang Mijo dan Kak Upik terima kasih atas semua bantuannya.


(4)

ABSTRAK

PT. Pantja Surya merupakan suatu perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan karet yaitu pengolahan karet mentah menjadi karet remah (crumb rubber). Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sehingga diperlukan pemeriksaan terhadap produk akhir, namun karena keterbatasan pemakaian alat dan biaya pemeriksaan yang tinggi sehingga pemeriksaan 100 % tidak mungkin dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan process capability dari produk crumb rubber yang diteliti untuk melihat sejauh kemampuan proses dalam menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan menentukan rencana sampel penerimaan variabel berdasarkan metode MIL-STD 1916 dalam pemeriksaan produk akhir yang berupa crumb rubber untuk mengurangi biaya pemeriksaan yang tinggi dan dapat memberikan petunjuk terhadap lot yang diterima atau ditolak.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data persentase kadar kotoran, abu, zat menguap, plastisitas awal (Po), Plasticity Retention Index (PRI, serta kadar nitrogen dari produk crumb rubber untuk menentukan process

capability dengan melihat nilai Cp dan Cpk dan penentuan rencana sampling

penerimaan berdasarkan MIL-STD 1916.

Dari perhitungan nilai Cp dan Cpk, didapat bahwa untuk kotoran, abu, zat menguap, Plasticity Retention Index (PRI), serta kadar nitrogen nilai Cp > 1 yang berarti bahwa proses yang telah dijalankan adalah baik untuk memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kadar Po nilai Cp < 1 yang berarti bahwa proses tidak baik dalam memenuhi spesifikasi. Untuk kadar kotoran, abu, zat menguap, serta kadar nitrogen nilai Cpk > 1 dan untuk kadar Po dan PRI nilai Cpk < 1. Dari hasil penentuan rencana sampling penerimaan disimpulkan bahwa untuk kadar kotoran, abu, dan zat menguap, lot diterima sedangkan untuk kadar Po, PRI, dan kadar nitrogen disimpulkan bahwa lot ditolak. Untuk lot yang diterima tingkat pemeriksaan dapat diperlonggar dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kanan yaitu VL-III sedangkan untuk lot yang ditolak tingkat pemeriksaan harus diperketat dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu VL-V.


(5)

D A F T A R I S I

Halaman JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

ABSTRAK ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang Masalah ... I- 1

1.2. Pokok Permasalahan ... I- 3

1.3. Tujuan Penelitian ... I- 3 1.4. Manfaat Penelitian ... I- 4 1.5. Pembatasan Penelitian ... I- 4

1.6. Asumsi yang Digunakan ... I- 5


(6)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1 2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2

2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2 2.4. Pemasaran ... II-3

2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-4

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-5

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5

2.5.3. Tenaga Kerja ... II-17 2.5.4. Jam Kerja ... II-19

2.5.5. Sistem Upah dan Fasilitas yang Digunakan ... II-20

2.6. Proses Produksi ... II-23

2.6.1. Standar Mutu Produk ... II-23

2.6.2. Bahan ... II-25 2.6.2.1. Bahan Baku ... II-25

2.6.2.2. Bahan Tambahan ... II-25

2.6.2.3. Bahan Penolong ... II-26

2.6.3. Uraian Proses Produksi ... II-26


(7)

BAB III LANDASAN TEORI ... III-1 3.1. Konsep Kualitas ... III- 1 3.2. Pengendalian Proses Statistik ... III- 3 3.2.1. Peta Kendali (Control Chart) ... III- 4 3.2.2. Peta Kendali X dan R ... III- 9

3.2.3. Revisi Peta Kendali X dan R ... III-13

3.2.4. Variasi Dalam Proses ... III-14 3.3. Process Capability ... III-16

3.4. Acceptance Sampling Plans

(Rencana Sampling Penerimaan) ... III-19 3.5. Metode Perencanaan Sampling Penerimaan ... III-22 3.5.1. Aturan Pengalihan Prosedur Pemeriksaan ... III-27

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Objek Penelitian ... IV-1 4.3. Metode Penelitian... IV-1 4.4. Data yang Digunakan dan Metode Pengumpulan

Data ... IV-2 4.5. Populasi yang Digunakan ... IV-2 4.6. Langkah-Langkah Penelitian ... IV-2


(8)

5.1. Pengumpulan Data ... V-1 5.2. Pengolahan Data ... V-2 5.2.1. Uji Kecukupan Data ... V-2 5.2.2. Uji Kenormalan Data ... V-5 5.2.3. Penentuan Batas Kendali Mutu dan Penentuan

Indeks Capability untuk Masing-Masing

Karakteristik ... V-22 5.2.3.1. Penentuan Batas Kendali Mutu dan

Penentuan Indeks Capability untuk

Kadar Kotoran ... V-22 5.2.3.2. Penentuan Batas Kendali Mutu dan

Penentuan Indeks Capability untuk

Kadar Abu ... V-26 5.2.3.3. Penentuan Batas Kendali Mutu dan

Penentuan Indeks Capability untuk

Kadar Zat Menguap ... V-29 5.2.3.4. Penentuan Batas Kendali Mutu dan

Penentuan Indeks Capability untuk

Kadar Po ... V-32 5.2.3.5. Penentuan Batas Kendali Mutu dan

Penentuan Indeks Capability untuk

Kadar PRI ... V-36 5.2.3.6. Penentuan Batas Kendali Mutu dan


(9)

Penentuan Indeks Capability untuk

Kadar Nitrogen ... V-41 5.2.4. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan .... V-44

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1

6.1. Analisis Peta Kontrol ... VI-1

6.2. Analisis Penentuan Index Capability ... VI-3 6.2. Analisis Penentuan Rencana Sampling Penerimaan .. VI-13

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-3


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Pada PT. Pantja Surya ... II-18

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Non Shift ... II-19

Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Shift... II-20 Tabel 2.4. Standar Mutu Barang Jadi PT. Pantja Surya ... II-24 Tabel 2.5. Perbandingan Bahan Baku (Mixing Ratio) untuk SIR 20... II-29

Tabel 3.1. Kode Huruf untuk Lot/Batch ... III-26

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Kadar Kotoran ... V- 6

Tabel 5.2. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Kotoran ... V- 7

Tabel 5.3. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Kotoran setelah Digabung .... V- 8

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Kadar Abu ... V- 9

Tabel 5.5. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Abu ... V- 10

Tabel 5.6. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Abu setelah Digabung ... V- 10

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Kadar Zat Menguap ... V- 12

Tabel 5.8. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Zat Menguap ... V- 13

Tabel 5.9. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Zat Menguap

setelah Digabung ... V- 13 Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Kadar Po ... V- 15

Tabel 5.11. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Po ... V-15


(11)

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Kadar PRI ... V-17

Tabel 5.14. Penentuan Nilai x2hitung Kadar PRI ... V-18

Tabel 5.15. Penentuan Nilai x2hitung Kadar PRI setelah Digabung ... V-18

Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Kadar Nitrogen ... V-20

Tabel 5.17. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Nitrogen ... V-21

Tabel 5.18. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Nitrogen setelah Digabung .. V-21

Tabel 5.19. Perhitungan Batas Kendali Kadar Kotoran ... V-23 Tabel 5.20. Perhitungan Batas Kendali Kadar Abu ... V-26 Tabel 5.21. Perhitungan Batas Kendali Kadar Zat Menguap ... V-29 Tabel 5.22. Perhitungan Batas Kendali Kadar Po ... V-32 Tabel 5.23. Perhitungan Batas Kendali Kadar PRI ... V-37 Tabel 5.24. Perhitungan Batas Kendali Kadar Nitrogen ... V-41 Tabel 5.25. Data Ukuran Sampel Kotoran yang Diambil Secara Acak .. V-45 Tabel 5.26. Distribusi Frekuensi Kadar Kotoran ... V-46

Tabel 5.27. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Kotoran ... V-46

Tabel 5.28. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Kotoran setelah Digabung ... V-47

Tabel 5.29. Perhitungan Penarikan Sampel Kadar Kotoran ... V-48 Tabel 5.30. Data Ukuran Sampel Kadar Abu yang Diambil

Secara Acak ... V-49 Tabel 5.31. Distribusi Frekuensi Kadar Abu ... V-50

Tabel 5.32. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Abu ... V-51


(12)

Tabel 5.34. Perhitungan Penarikan Sampel Kadar Abu ... V-52 Tabel 5.35. Data Ukuran Sampel Kadar Zat Menguap yang Diambil

Secara Acak ... V-53 Tabel 5.36. Distribusi Frekuensi Kadar Zat Menguap ... V-54

Tabel 5.37. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Zat Menguap ... V-55

Tabel 5.38. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Zat Menguap setelah

Digabung ... V-55 Tabel 5.39. Perhitungan Penarikan Sampel Kadar Zat Menguap ... V-57 Tabel 5.40. Data Ukuran Sampel Kadar Po yang Diambil

Secara Acak ... V-57 Tabel 5.41. Distribusi Frekuensi Kadar Po ... V-58

Tabel 5.42. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Po ... V-59

Tabel 5.43. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Po setelah Digabung ... V-59

Tabel 5.44. Perhitungan Penarikan Sampel Kadar Po ... V-60 Tabel 5.45. Data Ukuran Sampel Kadar PRI yang Diambil

Secara Acak ... V-61 Tabel 5.46. Distribusi Frekuensi Kadar PRI ... V-62

Tabel 5.47. Penentuan Nilai x2hitung Kadar PRI ... V-63

Tabel 5.48. Penentuan Nilai x2hitung Kadar PRI setelah Digabung ... V-64

Tabel 5.49. Perhitungan Penarikan Sampel Kadar PRI ... V-65 Tabel 5.50. Data Ukuran Sampel Kadar Nitrogen yang Diambil


(13)

Tabel 5.51. Distribusi Frekuensi Kadar Nitrogen ... V-67

Tabel 5.52. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Nitrogen ... V-67

Tabel 5.53. Penentuan Nilai x2hitung Kadar Nitrogen setelah Digabung . V-68

Tabel 5.54. Perhitungan Penarikan Sampel Kadar Nitrogen ... V-69 Tabel 6.1. Batas Kontrol ... VI-2

Tabel 6.2. Indeks Process Capability untuk Masing-Masing

Karakteristik Mutu ... VI-3 Tabel 6.3. Rencana Penanggulangan Masalah ... VI-11 Tabel. 6.4. Pelaksanaan Penanggulangan Masalah ... VI-12 Tabel 6.5. Penentuan Rencana sampling Penerimaan ... VI-13


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Pantja Surya ... II- 6 Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Crumb Rubber

di PT. Pantja Surya ... II-28 Gambar 3.1. Control Chart ... III- 5

Gambar 3.2. Diagram Penggunaan Peta-peta Kendali ... III-9

Gambar 3.3. Skema Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Peta

Batas Kendali ... III-17 Gambar 3.4. Nilai Cp dan Cpk ... III-18

Gambar 3.5. Aturan Pemeriksaan Terhadap Lot ... III-26 Gambar 4.1. Blok Diagram Metodologi Penelitian ... IV- 8

Gambar 5.1. Peta Kontrol

X

Kadar Kotoran ... V- 24

Gambar 5.2. Peta Kontrol R Kadar Kotoran ... V- 24

Gambar 5.3. Grafik Process Capability Kadar Kotoran ... V- 25

Gambar 5.4. Peta Kontrol

X

Kadar Abu ... V- 27

Gambar 5.5. Peta Kontrol R Kadar Abu ... V- 27

Gambar 5.6. Grafik Process Capability Kadar Abu ... V- 28

Gambar 5.7. Peta Kontrol

X

Kadar Zat menguap ... V- 30

Gambar 5.8. Peta Kontrol R Kadar Zat Menguap ... V- 30

Gambar 5.9. Grafik Process Capability Kadar Zat Menguap ... V- 31


(15)

Gambar 5.11. Peta Kontrol R Kadar Po ... V- 33

Gambar 5.12. Revisi Peta Kontrol

X

Kadar Po ... V- 35

Gambar 5.13. Grafik Process Capability Kadar Po ... V- 36

Gambar 5.14. Peta Kontrol

X

Kadar PRI ... V- 38

Gambar 5.15. Peta Kontrol R Kadar PRI ... V- 38

Gambar 5.16. Revisi Peta Kontrol

X

Kadar PRI ... V- 39

Gambar 5.17. Grafik Process Capability Kadar PRI ... V- 40

Gambar 5.18. Peta Kontrol

X

Kadar Nitrogen ... V- 42

Gambar 5.19. Peta Kontrol R Kadar Nitrogen ... V- 42

Gambar 5.20. Grafik Process Capability Kadar Nitrogen ... V- 43

Gamber 6.1. Process Capability Kadar Kotoran ... VI-5

Gamber 6.2. Process Capability Kadar Abu ... VI-6

Gamber 6.3. Process Capability Kadar Zat Menguap ... VI-7

Gamber 6.4. Process Capability Kadar Po ... VI-8

Gamber 6.5. Process Capability Kadar PRI ... VI-9

Gamber 6.6. Process Capability Kadar Nitrogen ... VI-10


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Data Pengukuran Kadar Kotoran pada

1 Februari - 5 Maret 2008 ... L-1 Lampiran 2. Data Pengukuran Kadar Abu pada

1 Februari - 5 Maret 2008 ... L-2 Lampiran 3. Data Pengukuran Kadar Zat Menguap pada

1 Februari - 5 Maret 2008 ... L-3 Lampiran 4. Data Pengukuran Kadar Po pada

1 Februari - 5 Maret 2008 ... L-4 Lampiran 5. Data Pengukuran Kadar PRI pada

1 Februari - 5 Maret 2008 ... L-5 Lampiran 6. Data Pengukuran Kadar Nitrogen pada

1 Februari - 5 Maret 2008 ... L-6

Lampiran 7. Tabel Distribusi Normal ... L-7

Lampiran 8. Tabel Distribusi Chi Kuadrat ... L-8

Lampiran 9. Tabel Variabel Sampling plans Pada MIL-STD 1916 ... L-9


(17)

ABSTRAK

PT. Pantja Surya merupakan suatu perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan karet yaitu pengolahan karet mentah menjadi karet remah (crumb rubber). Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sehingga diperlukan pemeriksaan terhadap produk akhir, namun karena keterbatasan pemakaian alat dan biaya pemeriksaan yang tinggi sehingga pemeriksaan 100 % tidak mungkin dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk

menentukan process capability dari produk crumb rubber yang diteliti untuk

melihat sejauh kemampuan proses dalam menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan menentukan rencana sampel penerimaan variabel berdasarkan metode MIL-STD 1916 dalam pemeriksaan produk akhir yang

berupa crumb rubber untuk mengurangi biaya pemeriksaan yang tinggi dan dapat

memberikan petunjuk terhadap lot yang diterima atau ditolak.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data persentase kadar

kotoran, abu, zat menguap, plastisitas awal (Po), Plasticity Retention Index (PRI,

serta kadar nitrogen dari produk crumb rubber untuk menentukan process

capability dengan melihat nilai Cp dan Cpk dan penentuan rencana sampling penerimaan berdasarkan MIL-STD 1916.

Dari perhitungan nilai Cp dan Cpk, didapat bahwa untuk kotoran, abu, zat

menguap, Plasticity Retention Index (PRI), serta kadar nitrogen nilai Cp > 1 yang

berarti bahwa proses yang telah dijalankan adalah baik untuk memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kadar Po nilai Cp < 1 yang berarti bahwa proses tidak baik dalam memenuhi spesifikasi. Untuk kadar kotoran, abu, zat menguap, serta kadar nitrogen nilai Cpk > 1 dan untuk kadar Po dan PRI nilai Cpk < 1. Dari hasil penentuan rencana sampling penerimaan disimpulkan bahwa untuk kadar kotoran, abu, dan zat menguap, lot diterima sedangkan untuk kadar Po, PRI, dan kadar nitrogen disimpulkan bahwa lot ditolak. Untuk lot yang diterima tingkat pemeriksaan dapat diperlonggar dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kanan yaitu VL-III sedangkan untuk lot yang ditolak tingkat pemeriksaan harus diperketat dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu VL-V.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas terbaiklah yang akan mendapatkan keuntungan yang terbesar dan mengalahkan perusahaan sejenisnya. Untuk itulah setiap perusahaan memiliki satu departemen quality control yang bertanggungjawab dalam menangani masalah kualitas produk.

PT. Pantja Surya merupakan suatu perusahan industri yang bergerak dibidang pengolahan karet remah (crumb rubber). Untuk memenuhi keinginan konsumen maka harus ada standar spesifikasi yang telah ditetapkan dan dipenuhi oleh perusahaan yang menggambarkan kualitas produk. Hal ini dilakukan agar setiap pelanggan mendapatkan peluang yang sama untuk menerima produk tanpa cacat. Untuk itu diperlukan usaha yang keras dari pihak manajemen perusahaan yang berupa kebijakan-kebijakan tertulis dan juga kesadaran dan tingkat komitmen dari individu dan organisasi yang terlibat.

Penelitian ini menggunakan teknik pengendalian proses statistik untuk melihat kemampuan proses perusahaan dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan, sehingga dengan menggunakan teknik process capability dapat membantu mengurangi variabilitas yang selama ini masih terjadi sehingga output


(19)

yang dihasilkan lebih seragam. Perlunya dilakukan pengendalian kualitas adalah untuk menghasilkan produk tanpa cacat yaitu yang memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selama ini perusahaan melakukan pemeriksaaan mutu produk berpedoman pada alat yang digunakan dan standarisasi yang telah ditetapkan sedangkan pengujian secara teoritis dengan statistika belum dilakukan sepenuhnya, oleh sebab itu penulis ingin melihat sejauh mana pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan ilmu statistik. Dengan dilakukan pengendalian ini diharapkan perusahaan dapat mengendalikan keseluruhan proses yang berlangsung.

Disamping itu untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik, maka pemeriksaan yang efisien dan efektif terhadap material-material yang sangat mempengaruhi kualitas hasil produksi perlu diperhatikan. Namun untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh produk (pemeriksaan 100 %) memerlukan biaya yang tinggi, keterbatasan pemakaian alat serta kelelahan operator, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan terhadap setiap unit produk (pemeriksaan 100%). Untuk itu perlu dilakukan sampling penerimaan untuk mengendalikan kualitas produk akhir dengan menggunakan MIL-STD 1916. Sampling penerimaan merupakan suatu alat yang baik untuk melakukan pemeriksaan terhadap produk dengan biaya yang rendah dan resiko kerusakan yang kecil karena dilakukan dengan cara sampling.


(20)

1.2.Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas, yang menjadi pokok permasalahan adalah masih terdapat variasi pada produk sehingga masih terdapat produk belum memenuhi spesifikasi yang dapat dikatakan bahwa produk yang dihasilkan cacat. Selain itu faktor-faktor seperti keterbatasan pemakaian alat, kelelahan operator, dan biaya pemeriksaan yang tinggi, maka pemeriksaan produk akhir tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh unit produk (pemeriksaaan 100%).

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan process capability dalam keseluruhan proses yang berlangsung dari produk crumb rubber yang diteliti untuk melihat sejauh mana kemampuan proses dalam menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, mengurangi variabilitas yang terjadi sehingga output yang dihasilkan lebih seragam.

2. Menentukan rencana sampel penerimaan variabel berdasarkan metode MIL-STD 1916 dalam pemeriksaan produk akhir yang berupa crumb rubber untuk dapat memberikan petunjuk terhadap lot yang diterima atau ditolak.


(21)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain adalah :

1. Menjadi bahan masukan bagi perusahan dalam menyusun rencana

peningkatan kualitas dan produktivitas dengan memaksimalkan pengendalian dan pengawasan terhadap mutu produk dan proses.

2. Meningkatkan keterampilan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan

permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan produktivitas lini produksi pada perusahaan.

3. Menambah jumlah hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan referensi bagi Jurusan Teknik Industri USU.

1.5. Pembatasan Penelitian

Batasan-batasan yang diberikan dalam penelitian ini antara lain : 1. Analisa masalah dilakukan pada produk crumb rubber SIR 20.

2. Variabel yang akan diuji adalah variabel persentase kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, kadar plastisitas awal (Po), kadar Plasticity Retention Index (PRI) dan kadar nitrogen yang terkandung dalam produk crumb rubber.

3. Spesifikasi standar mutu terhadap variabel uji adalah : - Kadar kotoran = 0,08 – 0,14%

- Kadar abu = 0,5 – 0,7 %

- Kadar zat menguap = 0,18 – 0,35 %


(22)

- Kadar PRI = 70 – 80 % - Kadar nitrogen = 0,2 – 0,3 %

1.6. Asumsi yang Digunakan

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data yang dikumpulkan adalah data yang mewakili kualitas produk jadi yaitu crumb rubber SIR 20.

2. Kelayakan data yang dikumpulkan dapat diyakini sebagai informasi yang akurat yang akan digunakan sebagai landasan rencana penerimaan sampling. .

1.7. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri maka sistematika penulisan tugas sarjana ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan, dan asumsi yang digunakan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Diuraikan secara singkat dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi, serta organisasi dan manajemen.


(23)

BAB III : LANDASAN TEORI

Diuraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori mengenai process capability dan acceptance sampling plans serta pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan masalah.

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Diuraikan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya.

BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Diuraikan data-data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pemecahan masalah.

BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Diuraikan pembahasan hasil dari pengolahan data dan pemecahan masalah.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Diuraikan kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian ini serta rekomendasi saran-saran yang perlu bagi perusahaan.


(24)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Pantja Surya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan karet, yaitu pengolahan karet mentah menjadi crumb rubber (karet remah).

Pada awal didirikannya PT. Pantja Surya bernama “Fa. Theam Hap and Co” berdiri berdasarkan akte Notaris Christian Joseph johan Gottogeus tertanggal 30 Juli 1949 No.89 yang memproduksi blanket rubber (karet selendang). Kemudian pada tanggal 10 Februari 1965 diadakan perubahan akte oleh Notaris Kusmulyanto Ongko dan dilakukan perubahan nama perusahaan menjadi PT. Remilling dan Usaha Dagang Theam Hap and Co. yang disingkat PT. Theam Hap and Co. Lalu pada tanggal 17 Juli 1965 akte No.112 diadakan perubahan nama perusahaan menjadi PT. Remilling dan Usaha Dagang Pantja Surya atau disingkat PT Pantja Surya dengan Notaris Ong Kiem Lian. Akhirnya pada tahun 1970 dengan keluarnya Peraturan Pemerintah tentang larangan export karet selendang maka perusahaan mengadakan Renovasi Producer dan Export Karet Selendang menjadi Producer dan Export Crumb Rubber SIR 20 pada tahun yang sama.

Kemudian pada tahun 1983 PT. Pantja Surya bergabung dengan ASTRA GROUP dan pada tahun 1992 semua perusahaan karet yang bergabung dengan


(25)

perusahaan Astra Group memisahkan diri dan bergabung di perusahaan PT.Kirana Megatara sampai sekarang.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Pada mulanya PT Pantja Surya bergerak di bidang pengolahan getah selendang (blanket). Tetapi setelah pemerintah melarang pengeksporan getah selendang ke luar negeri, perusahaan ini menghentikan kegiatannya dan beralih mengelola getah selendang menjadi karet remah (crumb rubber).

Adapun tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk menangani sebagian hasil karet dari perkebunan rakyat dan mengelola karet tersebut menjadi Standard Indonesian Rubber 20 (SIR 20), yang artinya standar kotorannya max 0,20%. Perusahaan hanya mampu memproduksi karet remah (crumb rubber) dengan standar kotoran 0,20% karena karet mentah diperoleh dari perkebunan rakyat yang penanganannya belum sempurna.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Pantja Surya terletak di Jln. Kuala Tanjung, Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara yang mempunyai luas areal 12,45 Hektar. Letak PT. Pantja Surya tepat di pinggir kota Perdagangan sehingga memudahkan transportasi. Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan untuk karyawannya seperti perumahan karyawan, tempat peribadatan, lapangan olah raga dan sebagainya. Disamping itu PT. Pantja Surya


(26)

juga memanfaatkan sungai sebagai alat pembantu untuk melaksanakan proses pengolahan karet.

2.4. Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan yang berperan sebagai interface perusahaan dengan konsumen yang dilayaninya. Informasi pemasaran merupakan input yang dibutuhkan dalam tahap perancangan produk dan terutama keberhasilan usaha yang pada akhirnya ditentukan oleh keberhasilan perusahaan dalam mengelola fungsi pemasarannya. Konsep pemasaran PT Pantja Surya menitikberatkan orientasi pada mutu produk yang berhubungan dengan kepuasan konsumen.

Didirikannya suatu perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilakukannya, baik yang bersifat sosial maupun yang bersifat ekonomis. Terlepas dari dicantumkan atau tidaknya laba sebagai suatu tujuan, setiap perusahaan berkeinginan memperoleh laba dari usahanya. Walaupun banyak cara yang diusahakan oleh perusahaan namun usaha yang paling utama adalah penjualan barang atau jasa yang menjadi produk perusahaan.

Terhambatnya pendistribusian produk akan menyulitkan perusahaan dalam merealisasikan laba. Karena itu perusahaan yang memperhatikan dan melayani konsumen dalam jangka panjang lebih berhasil dari pada perusahaan yang mengabaikan hal tersebut.


(27)

Segmentasi pasar untuk crumb rubber yang dihasilkan PT. Pantja Surya adalah untuk ekspor ke luar negeri seperti Asia, Eropa dan Amerika dengan standar mutu yang berbeda-beda pula sesuai dengan keinginan pelanggan.

Dalam hal pendistribusian produk, PT. Pantja Surya secara langsung mendistribusikan produknya kepada konsumen dengan menggunakan truk milik perusahaan sendiri yang akan dibawa ke Belawan dan akan dikirimkan kepada konsumen melalui jalur laut yang akan sampai pada konsumen maksimal 3 bulan setelah proses pengiriman dilakukan.

2.5. Organisasi dan Manajemen

Struktur organisasi pada dasarnya mengandung arti penerapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu di dalam organisasi tersebut. Dengan demikian diharapkan ada satu kesatuan perintah dalam gerak dan langkah untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2.5.1. Struktur Organisasi

Organisasi dan manajemen PT. Pantja Surya disusun menurut struktur organisasi berbentuk garis dan fungsional. Adapun bentuk struktur organisasinya dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Struktur organisasi lini merupakan suatu bentuk struktur organisasi dimana kekuasaan dan tanggung jawab diturunkan secara garis dari tingkat pimpinan atas kepada tingkat bawahannya. Dari gambar, struktur organisasi lini merupakan


(28)

hubungan antara Direktur dengan Manajer Pembelian, Manajer Pabrik, dan Manajer Kantor. Begitu juga hubungan antara Manajer Pembelian dengan kepala kadar, dan kepala timbang, Manajer Pabrik dengan kepala Quality Control, kepala produksi, kepala teknik, dan kepala gudang, serta Manajer Kantor dengan kepala HRD, kepala administrasi dan keuangan, dan kepala umum.

Struktur organisasi fungsional merupakan bentuk organisasi dimana masing-masing atasan suatu unit kerja dapat memberikan komando kepada unit lain sesuai dengan bidang atau fungsinya dan tiap unit bertugas sebagai penasehat dan pemberi bantuan baik pada pimpinan maupun kepada unit lain sesuai dengan bidang masing-masing. Hal ini dapat dilihat pada hubungan antara Manajer Pembelian, Manajer Pabrik, dan Manajer Kantor. Manager Pembelian tidak hanya dapat memberikan perintah pada kepala kadar dan kepala timbang, tetapi juga kepada kepala QC, kepala produksi, kepala teknik, kepala gudang, kepala umum, kepala administrasi dan keuangan serta kepala HRD. Demikian pula halnya untuk Manajer Pabrik dan Manajer Kantor.

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk menggerakkan suatu organisasi dibutuhkan adanya personil yang memegang jabatan tertentu, seperti yang terdapat dalam struktur organisasi dimana masing-masing personil mempunyai tugas dan wewenang yang seimbang dengan wewenang yang diterima. Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya


(29)

MANAGER PABRIK KASUBBAG BENGKEL & PEMELIHARAAN KASUBBAG LISTRIK & POWER HOUSE KARYAWAN KARYAWAN KEPALA TEKNIK DIREKTUR MANAGER KANTOR KASUBBAG EKSPEDISI/ EKSPOR KASUBBAG UMUM & DINAS LUAR KARYAWAN KARYAWAN KEPALA UMUM KASUBBAG KASIR KASUBBAG ADM & PEMBUKUAN KARYAWAN KARYAWAN KEPALA ADM. &

KEUANGAN KASUBBAG ADM & PERSONALIA KARYAWAN KA. HRD MANAGER PEMBELIAN ADM. PEMBELIAN KARYAWAN KARYAWAN KEPALA TIMBANG KARYAWAN KEPALA KADAR KASUBBAG LABORATORIUM KASUBBAG KONTROL PRODUKSI KARYAWAN KARYAWAN KEPALA QUALITY CONTROL KASUBBAG SHIFT 1, 2, 3

KARYAWAN KEPALA PRODUKSI KASUBBAG MATERIAL KASUBBAG BARANG JADI KARYAWAN KARYAWAN KASUBBAG BAHAN BAKU KARYAWAN KEPALA GUDANG Gambar 2.1.

Struktur Organisasi PT. Pantja Surya

Ket:

: Hubungan lini : Hubungan fungsional


(30)

setiap pemangku jabatan memiliki gambaran, batasan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh karyawan PT. Pantja Surya adalah sebagai berikut:

1. Direktur

Tugas:

- Memimpin dan mengurus semua aspek kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan dan senantiasa meningkatkan efisiensi perusahaan.

- Membawahi langsung Manajer Pembelian, Manajer Kantor dan Manajer Pabrik.

- Mengawasi pencatatan transaksi administrasi perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab kepada pemegang saham.

- Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan termasuk laporan keuangan, baik laporan tahunan ataupun laporan berkala lainnya kepada pemegang saham.

2. Manajer Pembelian

Tugas:

- Merencanakan dan mengkoordinir pengadaan bahan baik melalui

pembelian dari daerah maupun dari luar daerah.

- Menginformasikan kepada pemasok perihal harga bahan dan


(31)

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab mendapatkan bahan-bahan yang baik dan bermutu.

3. Manajer Pabrik

Tugas:

- Memimpin dan mengurus semua aspek produksi.

- Membawahi langsung Kepala Quality Control, Kepala Produksi, Kepala Teknik, dan Kepala Gudang.

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi. - Bertanggung jawab terhadap efisiensi operasi. - Bertanggung jawab atas semua kualitas produk.

- Bertanggung jawab atas pengaturan seluruh proses produksi yang berhubungan dengan Maintenance dan Electrical dalam mencapai sasaran pengoperasian pabrik, kebijaksanaan, strategi dan program.

4. Manajer Kantor

Tugas:

- Membina hubungan dengan instansi pemerintah dan lain-lain yang berhubungan dengan personalia dan administrasi.

- Mengatur penyediaan jasa-jasa administrasi, keuangan, sekretariat dan arsip.

- Menyalurkan sasaran perusahaan, kebijaksanaan dan instruksi dari direktur kepada semua yang berkewajiban.


(32)

- Mengawasi segala bagian umum, personalia dan administrasi, keuangan, ekspedisi dalam kebijakan-kebijakan yang sesuai, membuat strategi dan program-program melalui pengawasan yang efisien.

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap kegiatan personalia dan administrasi, laporan keuangan perusahaan dan kegiatan ekspedisi/ekspor.

5. Kepala Kadar

Tugas:

- Memeriksa bahan baku apakah memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan oleh perusahaan.

- Melakukan negosiasi dengan pemasok apabila tidak ada kesepakatan harga bahan.

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap bahan baku yang memenuhi persyaratan untuk diolah.

6. Kepala Timbang

Tugas:

- Melakukan penimbangan bahan baku yang memenuhi syarat.

- Menginformasikan kepada kepala gudang bahan baku perihal kondisi bahan baku yang diterima.

Tanggung Jawab:


(33)

7. Kepala Quality Control

Tugas:

- Merencanakan dan mengatur kondisi bahan sebelum diolah, sedang diolah sampai produk jadi.

- Mengkoordinir kegiatan laboratorium. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas mutu produk.

- Bertanggung jawab atas pengembangan dan kelangsungan kegiatan laboratorium.

8. Kepala Produksi

Tugas:

- Merencanakan dan mengatur produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah diberikan.

- Membuat laporan produksi secara periode mengenai pemakaian dari bahan baku dan jumlah produksi.

- Mengawasi kegiatan produksi. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan secara menyeluruh terhadap kegiatan produksi.

9. Kepala Teknik

Tugas:

- Memperhitungkan dan merencanakan kebutuhan sparepart untuk


(34)

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi dan penjadwalan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan seluruh peralatan produksi.

10. Kepala Gudang

Tugas:

- Memastikan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk proses produksi.

- Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan kegiatan di gudang. - Mengkoordinasi dan memonitor kegiatan penerimaan, penyimpanan,

pendistribusian dan re-ordering barang stok. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi.

- Bertanggung jawab atas pengembangan dan kelangsungan kegiatan

laboratorium.

11. Kepala HRD

Tugas:

- Melaksanakan kebijakan perusahaan dalam bidang umum dan personalia. - Melakukan perekrutan tenaga kerja, penetapan gaji, upah karyawan, sesuai

dengan bakat, kemampuan, tingkat keterampilan dan pengalaman kerja.


(35)

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun kualitas.

- Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan

kemasyarakatan.

12. Kepala Administrasi dan Keuangan

Tugas:

- Menyiapkan laporan keuangan secara periodik.

- Mengelola sumber-sumber keuangan yang ada dengan efektif. - Menyusun neraca laba-rugi setiap bulan.

- Mengatur perhitungan dan kewajiban-kewajiban finansial perusahaan. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas pengeluaran uang untuk pembiayaan usaha dan pembayaran kepada pihak lain.

- Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.

13. Kepala Umum

Tugas:

- Merencanakan dan mengatur ekspedisi/ ekspor barang jadi.

- Mengatur semua yang berhubungan dengan tugas luar/ dinas luar dari perusahaan.

Tanggung Jawab:


(36)

- Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang diadakan baik dalam maupun luar daerah.

14. Kasubbag Administrasi Pembelian

Tugas:

- Membukukan dalam catatan harian setiap transaksi pembelian bahan baku. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap pembukuan dan catatan harian transaksi pembelian bahan baku setiap periode.

15. Kasubbag Kontrol Produksi

Tugas:

- Mengawasi dan mengontrol pekerjaan di bagian produksi dan memastikan sumber daya yang diperlukan baik berupa material maupun tenaga kerja. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas pengontrolan kegiatan produksi dan sumber daya yang diperlukan baik berupa material maupun tenaga kerja.

16. Kasubbag Laboratorium

Tugas:

- Mengawasi dan mengkoordinir pekerjaan dan kegiatan di laboratorium. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas pekerjaan dan kegiatan di dalam laboratorium.

17. Kasubbag Produksi Shift I, II, dan III

Tugas:


(37)

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap jalannya proses produksi sesuai dengan yang ditetapkan.

18. Kasubbag Power House/ Listrik

Tugas:

- Memeriksa pengadaan listrik untuk kelancaran seluruh kegiatan

perusahaan.

- Memelihara pembangkit listrik yang ada (power house) Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pemakaian listrik perusahaan.

19. Kasubbag Bengkel dan Pemeliharaan

Tugas:

- Memperbaiki kerusakan mesin-mesin produksi dan seluruh alat

transportasi perusahaan.

- Mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan mesin-mesin dan fasilitas lain. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas perbaikan mesin-mesin produksi dan seluruh alat transportasi perusahaan.

- Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharan mesin-mesin fasilitas lain.

20. Kasubbag Bahan Baku

Tugas:


(38)

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas keamanan bahan baku di gudang bahan baku.

21. Kasubbag Barang Jadi

Tugas:

- Mencatat jumlah barang jadi yang diproduksi.

- Mengatur pengepakan dan penyimpanannya sesuai dengan pesanan. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang ada di gudang barang jadi.

- Bertanggung jawab atas barang-barang yang akan dikirim/diekspor.

22. Kasubbag Material

Tugas:

- Mencatat pemasukan material dan mengatur penyimpanannya. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang ada di gudang material.

23. Satpam

Tugas:

- Membantu tamu yang berkunjung ke perusahaan, melayani mereka, dan mengantarkan tamu untuk bertemu dengan karyawan ingin dijumpainya. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas keamanan perusahaan baik pada saat produksi berlangsung ataupun tidak.


(39)

24. Kasubbag Administrasi dan Personalia

Tugas:

- Membuat laporan jumlah karyawan kepada departemen tenaga kerja dan mencatat lowongan kerja serta menerapkan syarat bagi karyawan baru. - Memeriksa daftar absensi yang ditujuk dalam time recorded card untuk

menentukan jumlah jam kerja biasa dan jam kerja lembur serta mencatatnya dalam daftar gaji.

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab dalam penambahan, pengurangan, dan pelatihan sumber daya manusia.

- Mengadakan hubungan keluar dengan perusahaan lain dan pejabat yang menangani bidang perburuhan atau ketenagakerjaan.

25. Kasubbag Administrasi dan Pembukuan

Tugas:

- Membukukan dalam catatan harian setiap transaksi dan mencatat seluruh pengeluaran untuk kegiatan perusahaan.

- Membuat neraca dan laporan laba rugi setiap periode. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap pembukuan dan catatan harian setiap transaksi dan laporan laba rug setiap periode.

26. Kasubbag Kasir:

Tugas:


(40)

- Menyimpan bukti-bukti keuangan. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas setiap hari.

27. Kasubbag Umum dan Dinas Luar

Tugas:

- Mengatur semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan alat

transportasi untuk dinas luar. Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab atas semua fasilitas yang digunakan selama dinas luar.

28. Kasubbag Ekspedisi / Ekspor

Tugas:

- Mengawasi dan memeriksa barang jadi yang akan diekspor. - Menjadwalkan keberangkatan barang jadi.

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab terhadap semua administrasi yang dibutuhkan dalam pengiriman barang jadi.

2.5.3. Tenaga Kerja

Adapun jumlah tenaga kerja untuk pelaksanaan operasi produksi pada PT Pantja Surya adalah 306 orang karyawan dengan pembagian bahwa tenaga kerja tetap adalah 58 orang karyawan sedangkan tenaga kerja harian adalah 248 orang karyawan, dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut:


(41)

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Pada PT. Pantja Surya

No. Uraian Jabatan

Jumlah Pegawai Tetap (orang) Jumlah Pegawai Honor (orang)

1. Direktur 1

2. Kepala Departemen / Wakil 3

3. Departemen Kantor

HRD / Adm. Keuangan / Umum 11

4.

Departemen Pembelian

Kadar / Krani Timbang / Timbang Bahan Baku

7 35

5.

Departemen Pabrik

QC / Lab / Kontrol Lab

Produksi Shift I, / Kasie-Kasub Shift II

Shift III

Produksi Mill I Produksi Mill II Serba serbi Teknik Gudang Satpam 10 3 1 1 1 1 1 12 6 3 34 33 34 33 35 8 10 11 12

6 Jumlah 58 248

Sumber: HRD PT. Pantja Surya

2.5.4. Jam Kerja

Pada prinsipnya karyawan menjalankan pekerjaan selama 8 jam sehari dan 40 jam seminggu sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1981 mengenai pengaturan dan pembagian waktu kerja untuk setiap bagian diatur oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan bagian tersebut dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun jadwal kerja karyawan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu karyawan non shift dan karyawan shift.


(42)

1. Karyawan Non Shift

Karyawan non shift adalah karyawan pada bagian kantor yaitu Manajer Kantor dan bawahannya dan bagian gudang. Jam kerja untuk karyawan non shift adalah 7 jam kerja pada hari Senin – Jumat dan 5 jam kerja pada hari Sabtu, yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. berikut:

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Non Shift

Hari Jam Kerja Istirahat

Senin-Jumat 08.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB

Sabtu 08.00-13.00 WIB -

Minggu - -

Sumber: HRD PT. Pantja Surya

2. Karyawan Shift

Sedangkan untuk karyawan shift adalah karyawan selain dari karyawan kantor dan gudang. Dalam satu hari kerja, karyawan shift terbagi atas 3 shift. Jam kerja dan istirahat dapat dilihat pada Tabel 2.3. berikut ini:

Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Shift

Shift Jam Kerja Istirahat

I 07.00 WIB - 15.00 WIB ½ jam dalam sehari sesuai kebijaksanaan kepala bagian

masing-masing II 15.00 WIB - 23.00 WIB

III 23.00 WIB – 07.00 WIB Sumber: HRD PT. Pantja Surya

2.5.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan

Pembayaran upah di PT. Pantja Surya besarnya upah atau gaji yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja. Perusahaan ini juga memberikan tambahan gaji karyawan yang diberikan


(43)

berdasarkan insentif yang penentuan besarnya didasarkan pada lama dan prestasi kerja.

Sistem pengupahan pada perusahaan ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan status dari karyawan atau pegawai dalam perusahaan tersebut. Adapun pembagian status tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Karyawan Tetap

Karyawan yang diangkat dan diberhentikan berdasarkan surat keputusan direksi dan mendapatkan tambahan gaji bulanan yang dimasukkan ke dalam skala gaji berdasarkan keahlian, masa kerja dan kedudukannya.

2. Karyawan Harian

Tenaga kerja yang menerima gaji satu bulan dua kali periode yaitu pada pertengahan bulan dan akhir bulan. Upah yang diterima berdasarkan UMSP (Upah Minimum Sektoral Propinsi) yang dibayarkan berdasarkan waktu kerja dan hasil kerja.

PT Pantja Surya juga memberikan jasa produksi kepada semua karyawan yang dibayarkan pada akhir tahun (Desember) sesuai dengan masa kerja. Selain itu setiap karyawan juga diberikan insentif dan fasilitas untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat dalam meningkatkan prestasinya. Adapun insentif dan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pemberian Cuti

Perusahaan memberikan cuti tahunan kepada karyawan maksimal 12 hari kerja.


(44)

2. Tunjangan Hari Besar Agama

Perusahaan memberikan tunjangan hari besar agama kepada para karyawan. Yang diberikan pada saat hari raya Idul Fitri sebesar satu bulan gaji.

3. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Perusahaan memberikan asuransi keselamtan kerja untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi selama melaksanakan pekerjaannya. Adapun Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) ini berupa:

- Jaminan Hari Tua (JHT) dengan premi 5,7 % perbulan, dimana 2 % dibayar oleh karyawan dan 3,7 % dibayar oleh perusahaan.

- Jaminan Kematian (JK) dengan premi sebesar 0,3 % yang dibayarkan oleh perusahaan.

- Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ( JPK), dimana karyawan yang belum berkeluarga dipotong sebesar 3 % dan karyawan yang telah berkeluarga sebesar 6 % yang dibayarkan oleh perusahaan

- Kecelakaan, untuk ini premi asuransi sebesar 0,89% dibayarkan oleh perusahaan.

4. Perawatan Kesehatan

Perusahaan menyediakan saran perawatan kesehatan berupa poliklinik yang terletak di lokasi perusahaan.

5. Fasilitas Kerja

Untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan


(45)

kesehatan kerja seperti kaca mata las, penutup mulut, marker, helm, sarung tangan, sepatu pengaman dan sebagainya.

6. Sarana Ibadah

PT. Pantja Surya menyediakan sarana beribadah bagi karyawan, yaitu sebuah Mesjid yang berada di areal pabrik.

7. Perumahan

Selain itu perusahaan juga menyediakan sarana untuk kesejahteraan karyawannya yang berupa perumahan untuk para karyawan khususnya untuk karyawan bagian produksi, teknik / bengkel yang jam kerjanya dengan system shift dan juga bagian bagian lain yang dianggap layak untuk mendapat fasilitas perumahan oleh perusahaan. Selain itu karyawan yang tinggal di perumahan karyawan juga mendapatkan sarana air bersih dan listrik yang juga ditanggung oleh perusahaan.

2.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada.

2.6.1. Standar Mutu Produk

Bahan baku (Raw Material) yang diguankan pada PT. Pantja Surya ini diperoleh dari beberapa kota di Sumatera Utara. Dalam penerimaan bahan baku PT. Pantja Surya menetapkan standar bahan baku yang layak diterima yaitu:


(46)

1. Kadar karet kering (Dry Rubber Content) ≥30%.

2. Bebas dari kontaminasi (kain, plastik, logam, vulkanis, lumpur).

Dalam usaha meningkatkan dan mempertahankan hasil produksi, PT. Pantja Surya membuat suatu klasifikasi standar mutu produk. Produk yang dihasilkan di PT. Pantja Surya memiliki standar mutu yang harus dipenuhi agar kepuasan konsumen yang menggunakan produk yang dihasilkan oleh PT. Pantja Surya akan terjamin. Adapun spesifikasi produk crumb rubber di PT Pantja Surya dapat dilihat pada Tabel 2.4. berikut:

Tabel 2.4. Standar Mutu Barang Jadi PT. Pantja Surya No Grade DIRT

(%) Maks

ASH (%) VM (%) Po (%) PRI (%)

N2 (%)

1 SIR 20 0,14 0,5 – 0,7 0,18 – 0,35 34 – 39 >65 0,2 – 0,3

2 SIR 20-C 0,14 0,5 – 0,7 0,18 – 0,35 34 – 41 >70 0,2 – 0,3

3 SIR 20-VK 0,16 0,5 – 0,7 0,18 – 0,35 30 – 35 >50 0,2 – 0,3

Sumber :Laboratorium Quality Control PT. Pantja Surya

Keterangan:

1. SIR : Standard Indonesian Rubber 2. DIRT

Kotoran disini merupakan benda asing yang tidak dapat larut dan tidak dapat melalui saringan dengan ukuran 325 mesh. Kadar kotoran ini berpengaruh kepada tahanan retak dan kelenturan barang-barang dari karet nantinya.

3. ASH : Kadar abu

Untuk melindungi konsumen terhadap penambahan bahan-bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan.


(47)

4. VM (Volatile Matter) : Kadar zat menguap

Kadar zat menguap adalah bobot yang hilang dari potongan uji setelah mengalami proses pengeringan. Zat menguap di dalam karet mentah terdiri dari uap air dan sisanya adalah zat – zat lain seperti serum yang mudah menguap pada suhu 1000C. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa karet yang disajikan cukup kering.

5. Po : Platisitas awal

Untuk menjamin kekenyalan barang-barang yang akan dibuat dari karet ini. 6. PRI (Plasticity Retention Indeks)

Ketahanan karet terhadap degradasi oleh oksidasi, semakin besar harga PRI semakin bagus karet tersebut.

7. N2 : Kadar nitrogen

Untuk menjamin jumlah maksimum kadar N2 yang boleh terdapat pada karet.

2.6.2. Bahan

Dalam memproduksi Crumb Rubber selain bahan baku utama juga menggunakan bahan tambahan dan bahan penolong. Bahan-bahan tesebut adalah:

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase komposisi bahan yang tinggi dan merupakan bagian yang integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah:

- Cup Lump : Karet mentah yang berbentuk mangkok kecil - Slap : Karet mentah berbentuk gumpalan


(48)

- SlapLump : Karet mentah gabungan beberapa slap

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam komposisi kecil tetapi cukup mempengaruhi produk dan dibutuhkan utnuk menyelesaikan suatu produk. Bahan tambahan ini ada yang turut bereaksi dengan bahan baku, ada yang tidak turut, ada yang turut tetapi tidak mengubah bentuk (kimia) bahan yang direaksikan (inert).

Adapun bahan tambahan yang digunakan untuk memproduksi crumb rubber ini adalah air dan hidroksilamin sulfat (HNS). Air digunakan untuk membantu dalam proses perataan campuran bahan baku (homogenisasi) pada Feeder Breaker, Tunning Tank, Mixing Tank I dan Mixing Tank II. Sedangkan HNS khusus digunakan untuk proses perendaman untuk pembuatan crumb rubber dengan spesifikasi SIR 20 VK.

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung pada produk dan bukan merupakan komposisi produk tetapi digunakan untuk menyelesaikan suatu produk atau sebagai pelengkap produk. Bahan penolong yang digunakan adalah:

a. Plastik kantong untuk membungkus barang jadi (crumb rubber).

b. Metal Box sebagai tempat meletakkan crumb rubber yang telah dibungkus c. Plastik interlayer digunakan sebagai pembatas antar lapis kantong barang jadi. d. Plastik selubung sebagai penutup atas.


(49)

f. Bahan bakar elpiji untuk merekatkan plastik selubung penutup atas metal box.

Uraian Proses Produksi

Proses produksi pembuatan crumb rubber dapat dikelompokkan atas beberapa tahap sebagai berikut:

1. Penerimaan Bahan Baku

Ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan dalam penerimaan bahan baku (Checking of Raw Material System), yaitu:

a. Cutting and Selecting

Bahan baku yang datang terlebih dahulu dipotong dan dipisahkan berdasarkan bentuknya apakah cup lump, slap lump atau slap.

b. Inspection to Pick-Out Foreign Contamination

Memeriksa dan membuang kotoran-kotoran yang masih ada. c. Sampling for Testing : Po, Dirt and DRC (kadar karet kering)

Mengambil sampel bahan baku untuk melihat kadar karet kering, plastisitas, dan kekotorannya.

2. Proses Pengolahan

Secara umum proses pengolahan di PT. Pantja Surya dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu proses milling, penjemuran/penganginan, proses produksi crumb, dan pengepakan (packing). Proses pengolahannya dapat diuraikan atas beberapa kegiatan seperti yang terlihat pada Blok Diagram Gambar 2.2.


(50)

Check Kotoran Homogenisasi (Penyeragaman Awal)

Homogenisasi (Penyeragaman Kedua) Pencacahan Kedua (Halus)

Pencacahan Ketiga (Lebih Halus)

Pembentukan Awal Blanket

Blanket

Homogenisasi (Penyeragaman Ketiga)

Homogenisasi Blanket

Penjemuran/Penganginan

Peremahan

Pengisian ke Trolley ( Static Separator )

Pengeringan (Drier Automech)

Pengepresan (Hidraulich Press)

Packing (Pengepakan) Pencacahan Awal

Pretreatment (Pencucian Awal Bahan Baku)

Bahan Baku (Raw Material)

Pengambilan Kotoran

Check Kotoran


(51)

a. Proses Produksi Milling

Proses produksi milling adalah proses pembuatan blanket. Bahan baku yang digunakan ada tiga bentuk yaitu cup lump, slap dan slap lump. Perbandingan penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Perbandingan Bahan Baku (Mixing Ratio) untuk SIR 20

Description SIR 20

Cup lump 20%

Slap 20%

Slap lump 60%

Sumber : Bag. Produksi PT. Pantja Surya

Bahan baku ini dimasukkan ke dalam Feeder Breaker untuk dicuci dengan menggunakan air. Air ini dipompa dari unit pengolahan air yang diperoleh dari sungai yang ada di dekat lokasi pabrik. Pencucian ini berguna untuk membersihkan bahan baku dari kotoran–kotoran yang ada misalnya kayu, daun-daunan, vulkanis, tanah dan pasir. Bahan yang telah dicuci dimasukkan ke dalam Breaker untuk dicacah (dipotong-potong). Bahan yang telah dipotong tadi masuk ke Screw Conveyor dan ditransfer ke Belt Conveyor. Di Belt Conveyor ini dilakukan pengambilan kontaminasi (kotoran) masih ada secara manual. Setelah itu bahan baku masuk ke dealam Turning Tank dimana air yang ada di dalam tangki berputar yang berguna untuk penyeragaman dan pencucian awal cacahan karet selama 15 menit.

Dari Turning Tank, bahan yang telah diseragamkan masuk ke dalam Screw Cutter untuk dicacah kembali sampai halus (pencacahan kedua) dengan menggunakan Feeder Screw Cutter. Hasil cacahan dibawa ke Mixing Tank I


(52)

dengan menggunakan Screw Conveyor untuk menyeragamkan hasil cacahan yang kedua.

Setelah penyeragaman dilakukan, kemudian hasil cacahan yang kedua masuk kedalam hammer mill untuk dipecah-pecah menjadi lebih halus dan masuk kedalam rotary statik. Setelah itu masuk kedalam Mixing Tank II untuk penyeragaman yang ketiga dengan bantuan air.

Selanjutnya karet yang telah diseragamkan (homogenisasi) masuk kedalam Creeper 1 untuk dipress, perlakuan ini untuk pembentukan awal blanket satu lapis. Kemudian blanket awal masuk ke dalam creeper 2 sampai dengan creeper 6 secara kontinu untuk pembentukan blanket dua lapis dan keseragaman tebal blanket. Setelah selesai dari creeper didapatlah blanket dengan berat 7 – 8 kg per tiga meter, dan tebal 7,0 – 8,0 mm ( standar pengendalian blanket).

b. Penjemuran/Penganginan

Penjemuran dan penganginan dilakukan di kamar gantung blanket yang ada di pabrik selang waktu idealnya 7-12 hari.

c. Proses Produksi Crumb

Blanket yang telah dijemur dan dianginkan selama 7-12 hari diturunkan dan dimasukkan ke dalam mesin Shredder untuk dicacah. Karet remahan diisi ke dalam Trolley dengan menggunakan statik pengisisan trolley untuk membentuk Cake. Trolley yang telah terisi karet remahan dimasukkan ke dalam Drier Automech untuk dikeringkan pada suhu 135-140°C selama 4,5-5,5 menit untuk menghasilkan SIR/Bale.


(53)

Karet remahan yang telah dipanaskan/dikeringkan kemudian dipress dengan Hydraulich Press membentuk bale dengan berat 35 kg/bale.

d. Pengepakan

Crumb rubber yang telah jadi dengan berat 35 kg/bale dikemas dengan menggunakan kantong plastik dan setiap bale ke 9,18, 27 dan 36 dipotong sampel ±250 gram untuk dianalisa di laboratorium. Lalu setiap bale ke 6, 12, 18, 24, 30, dan 36 bagian tengahnya dipotong untuk memastikan bahwa karet remah ini telah masak dengan sempurna. Yang menandakannya adalah jika pada bale masih terdapat bintik – bintik putih maka perlu dilakukan proses pemeraman kembali agar karet remah masak dengan sempurna dan dapat segera dikirim kepada pelanggan.

Bale yang telah dikemas ke dalam kantong plastik (kemasan SIR) kemudian ditimbang kembali agar berat setiap bale karet remah 35 kg untuk kemudian dikemas di dalam metal box yang berisikan 36 bale karet remah yang disusun dalam enam lapisan. Sebelum dikemas dalam metal box, bale terlebih dahulu dilewatkan melalui metal detector dengan conveyor untuk mendeteksi logam yang ada di dalam bale. Karet remah yang telah dikemas didalam metal box kemudian ditimpa dengan alat timpa sebanyak dua kali penimpaan agar tidak ada bale yang keluar dari metal box untuk kemudian metal box ditutup dengan plastik selubung dan plastik selubung dibakar untuk merekatkan plastik selubung dengan metal box.


(54)

Mesin dan Peralatan

Dalam menjalankan proses produksinya PT. Pantja Surya menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Adapun mesin dan peralatan itu adalah:

1. Pompa I

Fungsi : Memompakan air dari Water Treatment ke Feeder

Breaker Conveyor dan Turning tank.

Jumlah : 1 unit Laju alir : 10m3/jam Daya pompa : 5,5 KW

Putaran : 2900 rpm

Voltage : 380 Volt

Arus : 14,5 Ampere

Cos φ : 0,83 2. Feeder Breaker

Fungsi : Tempat pencucian bahan baku ( pencucian awal) Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem Operasi : Batch

3. Breaker

Fungsi : Pemotong bahan baku (pencacahan awal) Tahun / Merk : 1997/ Lokal

Jumlah : 1 unit


(55)

Sistem Operasi : Kontinu 4. Screw Conveyor 1

Fungsi : Pembawa bahan baku ke Belt Conveyor Tahun / Merk : 1997 / Lokal

Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem Operasi : Kontinu, aliran

Elektromotor : 10 Hp, 1420 Rpm, 14 Amp 5. Belt Conveyor

Fungsi : Pembawa bahan baku ke Turning Tank Tahun / Merk : 1998 / Lokal ; 2002 / Lokal

Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem Operasi : Kontinu, aliran

Elektromotor : 5 HP, 1420 Rpm, 7 Amp ; 7,5 HP, 1420 Rpm, 10,5 Amp Spesifikasi : Putaran Akhir 24 Rpm ; Putaran Akhir 21 Rpm

6. Turning Tank

Fungsi : Tempat penyeragaman bahan baku (homogenisasi awal) Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

Tipe : Silinder tegak


(56)

7. Screw Cutter

Fungsi : Pemotong (pencacah) bahan sampai halus

(pencacahan kedua)

Tahun / Merk : 2002 / Lokal Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 100 HP, 1420 Rpm, 140 Amp

Spesifikasi : Putaran akhir 42 Rpm, screen 25 lubang 8. Screw Conveyor 2

Fungsi : Pembawa bahan ke Mixing I Tahun / Merk : 2002 / Lokal

Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu, aliran

Elektromotor : 10 HP, 1460 Rpm, 14 Amp Spesifikasi : Putaran Akhir 27 Rpm

9. Pompa II

Fungsi : Memompakan air dari Water Treatment ke Mixing Tank I dan II

Jumlah : 1 unit Laju alir : 10 m3/jam Daya pompa : 4 KW


(57)

Putaran : 2900 rpm Voltage : 380 Volt

Arus : 10,5 Ampere

Cos φ : 0,8

10. Mixing Tank I

Fungsi : Tempat penyeragaman bahan (homogenisasi tahap kedua) Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu, aliran 11. Hammer Mill

Fungsi : Memecah karet agar lebih halus (pencacahan ketiga) Tahun / Merk : 1998 / Lokal ; 2004 / Lokal

Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu, aliran

Elektromotor : 150HP, 2920 Rpm, 210 Amp ; 150HP, 2920 Rpm,

210 Amp

Spesifikasi : 40 buah hammer, putaran akhir 2920 Rpm ;

84 buah hammer putaran akhir 1635 Rpm

12. Mixing Tank II

Fungsi : Tempat penyeragaman bahan (homogenisasi tahap ketiga) Jumlah : 1 unit


(58)

Sistem operasi : Kontinu, aliran 13. Creeper Jumbo 1

Fungsi : Pengepresesan awal blanket (pembentukan blanket satu

lapis)

Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1994 / Lokal Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp ;

75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp

14. Creeper Jumbo 2

Fungsi : Pembentukan blanket 2 lapis (pengepresan lanjut) Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1994 / Lokal

Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp ;

75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp

Spesifikasi : Putaran akhir 37 Rpm ; Putaran akhir 37 Rpm 15. Creeper Jumbo 3

Fungsi : Pembentukan blanket 2 lapis (pengepresan lanjut) Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1994 / Lokal


(59)

Bahan : Stainless Steel Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp ;

75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp

Spesifikasi : Putaran akhir 47 Rpm ; Putaran akhir 47 Rpm 16. Creeper Jumbo 4

Fungsi : Pembentukan blanket 2 lapis (pengepresan lanjut) Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1994 / Lokal

Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp ;

75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp

Spesifikasi : Putaran akhir 51,5 Rpm ; Putaran akhir 51,5 Rpm 17. Creeper Jumbo 5

Fungsi : Pembentukan blanket 2 lapis (pengepresan lanjut) Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1994 / Lokal

Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp ;

75 HP, 1460 Rpm, 105 Amp


(60)

18. Creeper 6

Fungsi : Pembentukan blanket 2 lapis (pengepresan lanjut) Tahun / Merk : 1999 / Lokal ; 1999 / Lokal ; 1998 / Lokal ; 1998 / Lokal Jumlah : 4 unit

Bahan : Stainless Steel

Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 50 HP, 1460 Rpm, 70 Amp ; 50 HP, 1460 Rpm, 70 Amp ;

50 HP, 1460 Rpm, 70 Amp ; 50 HP, 1460 Rpm, 70 Amp

Spesifikasi : Putaran akhir 51,4 Rpm ; Putaran akhir 51,4 Rpm ;

Putaran akhir 51,4 Rpm ; Putaran akhir 51,4 Rpm

19. Weighing Scale

Fungsi : Menimbang blanket sebelum penjemuran/penganginan Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel

20. Lift Kamar Gantung Blanket (KGB)

Fungsi : Membawa blanket tang telah ditimbang ke hanging sheed Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1997 / Lokal

Jumlah : 2 unit

Elektromotor : 20 HP, 1460 Rpm, 42 Amp ; 30 HP, 1460 Rpm, 42 Amp Spesifikasi : Putaran akhir 24 Rpm ; Putaran akhir 29 Rpm

21. Hanging Sheed

Fungsi : Tempat penjemuran/penganginan Jumlah : 5 tingkat


(61)

Bahan : Kayu 22. Shredder

Fungsi : Pemotongan blanket (peremahan kembali untuk

pembentukan crumb rubber)

Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1996 / Lokal Jumlah : 2 unit

Bahan : Stainless Steel

Elektromotor : 150 HP, 1460 Rpm, 210 Amp ;

150 HP, 1460 Rpm, 210 Amp

Spesifikasi : Putaran akhir 85 Rpm ; Putaran akhir 85 Rpm 23. Drier Automech

Fungsi : Pengeringan karet remahan Tahun / Merk : 1994 / Malaysia (local) Jumlah : 1 unit

Bahan : Stainless Steel dilapisi batu bata Sistem operasi : Kontinu

Elektromotor : 150 HP, 1460 Rpm, 210 Amp 24. Hidraulic Press

Fungsi : Pengepresan karet remahan (pembentukan bale) Tahun / Merk : 1994 / Lokal ; 1995 / Lokal ; 1998 / Lokal Jumlah : 3 unit

Bahan : Stainless Steel


(62)

Elektromotor : 30 HP, 1460 Rpm, 42 Amp ; 30 HP, 1460 Rpm, 42 Amp ;

30 HP, 1460 Rpm, 42 Amp

25. Metal Detector

Fungsi : Pendeteksian logam sebelum dikemas

Jumlah : 1 unit


(63)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Kualitas

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia bisnis akan memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh pada kualitas akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu : dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan.

Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki standar yang tinggi sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin. Sehingga pemborosan dapat dihindarkan dan ongkos produksi per unit akan menjadi rendah dan menyebabkan harga produk yang lebih kompetitif. Sedangkan dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif dipasaran. Produk-produk yang berkualitas yang dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan tertentu. Hal ini akan meningkatkan penjualan dari produk-produk yang berkualitas tinggi yang berarti dapat pula meningkatkan pangsa pasar (market share) sehingga pada akhirnya akan meningkatkan penjualan.1

1


(64)

Kualitas produk biasanya dipakai dalam penggunaan produk atau jasa yang mampu memenuhi harapan pelanggan. Harapan didasarkan pada kepuasan akan kebutuhan pelanggan dan harga/nilai jual produk.

Kualitas dapat didefenisikan sebagai keseluruhan segi, keistimewaan dan karakteristik sebuah produk atau jasa layanan yang memberikan kepuasan akan kebutuhan pelanggan. Kebutuhan pelanggan ini meliputi harga, keamanan, kemampuan, ketahanan, keandalan, kemudahan penggunaan dan lain sebagainya. Harga lebih mudah diartikan kepada nilai rupiah produk itu sendiri. Sementara kebutuhan yang lain didefenisikan dengan menterjemahkan karakteristik-karakteristik kepada perusahaan penghasil produk kedalam spesifikasi-spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualitas juga merupakan kesesuaian spesifikasi. Jika spesifikasi tidak memuaskan kebutuhan pelanggan, maka spesifikasi-spesifikasi tersebut harus diubah.2

Menurut Eugene L. Grant, kualitas memiliki empat arti yang berbeda secara teknik3. Arti yang pertama murni bersifat deskriptif yang lebih menggambarkan beberapa karakteristik dari barang atau jasa. Pada pengertian ini, tidak ada implikasi akan tingkat kepuasan, akan tetapi hanya memberitahukan fakta-fakta yang dapat diukur. Arti yang kedua mengacu pada kualitas rancangan yang menggambarkan seberapa baik rancangan dapat memenuhi tujuan yang dicapai.

2

Besterfield, Dale H., Quality Control, Fifth Edition, Prentice Hall International Inc., Simon & Schuster, New Jersey, 1998, hal 1.

3

Grant, Eugene L., Leavenworth, Richard S., International Edition Statistical Quality Control, 7th Edition, Mc Graw-Hill, 1996, hal 4.


(65)

Arti yang ketiga berhubungan dengan kualitas spesifikasi yang menjelaskan keefektifan spesifikasi rancangan dalam merealisasikan pernyataan tujuan. Ini merupakan tahapan dimana konsep sudah dituangkan dalam bentuk penggambaran, prosedur, dimensi, bill of materials, proses, penjadwalan dan lain sebaginya.

Dan arti yang keempat menyangkut kualitas kesesuaian yang mengartikan kesesuaian jasa dan produk terhadap spesifikasi rancangan.

Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Dengan demikian produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, maka suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik serta diproduksi dengan cara yang baik dan benar.

3.2. Pengendalian Proses Statistik

Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control) merupakan alat utama untuk memonitor sebuah proses, mendiagnosa masalah-masalah yang timbul pada saat proses dan membuat usaha-usaha prioritas untuk melakukan perbaikan kualitas.4

Tujuan pokok pengendalian proses statistik adalah menyelidiki dengan cepat sebab-sebab penyimpangan kualitas sehingga penyelidikan terhadap proses 4

DoD Handbook, United States of America, MIL-STD-1916, Approve for Public Release, 10 Februari 1999, hal 11.


(66)

dan tindakan pembetulan unit dapat dilakukan sebelum terlalu banyak produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Peta kendali adalah teknik pengendali proses yang digunakan untuk melaksanakan tujuan tersebut, yang dapat memperlihatkan variasi-variasi didalam kualitas keluaran yang disebabkan oleh penyebab khusus dan penyebab umum serta dapat digunakan untuk menghilangkan variasi data yang tidak normal.5

3.2.1. Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali atau Control Chart adalah grafik garis dengan pencantuman batas maksimum dan batas minimum yang merupakan batas daerah pengendalian, menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu tetapi tidak menunjukkan penyebab penyimpangan, meski penyimpangan terlihat pada peta kendali. Manfaat peta kendali adalah memberitahukan kapan harus membiarkan suatu proses berjalan seadanya atau kapan harus mengambil tindakan untuk mengatasi gangguan. Penghapusan sebab yang menimbulkan fluktuasi yang menyimpang disebut sebagai pengaturan sebuah proses menjadi terkendali dan akan menyebabkan terjadinya penurunan biaya akibat pengendalian mutu secara statistik.

Pada dasarnya control chart digunakan untuk6 :

- Mencapai suatu keadaan terkendali secara statistik, dimana semua nilai rata-rata dan range dari sebuah sub grup sampel berada dalam batas-batas pengendalian sehingga variasi penyebab khusus tidak ada lagi dalam proses. 5

ibid, hal 18.

6


(67)

- Memonitor proses secara kontinu sepanjang proses berjalan.

- Memonitor kemampuan proses (process capability) dengan cara menentukan

indeks capability dengan batas-batas kendali yang sudah dalam

pengendalian.

Bentuk peta kendali sangat sederhana, sumbu datar X menyatakan nomor sampel penelitian dan sumbu tegak Y menunjukkan karakteristik yang sedang diselidiki, misalnya rata-rata dan persentase masalah.

Penggunaan peta kendali selalu memiliki ketiga unsur berikut :

- Garis tengah (central line), yaitu rata-rata dari semua sampel yang diteliti. - Upper Control Limit (UCL), yaitu suatu batas kendali yang berada diatas

garis tengah.

- Lower Control Limit (LCL), yaitu batas kendali yang berada dibawah garis tengah.

Adapun contoh dari gambar control chart dapat dilihat pada Gambar 3.1.

0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

sample number of time

s a m p e l q u a li ty c h a ra c te ri s ti c data range central line upper control limit low er control limit


(68)

Suatu grafik pengendali dapat menunjukkan keadaan tidak terkendali apabila satu atau beberapa titik jatuh di luar batas pengendali, atau apabila titik-titik tersebut dalam grafik menunjukkan pola yang tidak random.

Pengambilan kesimpulan bahwa proses tidak terkendali apabila salah satu hal berikut terpenuhi :

1. Satu titik jatuh di luar batas pengendali 3-sigma (daerah A).

A

A B

C

C

B UCL

LCL CL

Gambar 3.2. Satu Titik Jatuh Di Luar Batas Pengendali 3-Sigma

2. Dua dari tiga titik yang berurutan jatuh di luar batas pengendali 2-sigma (daerah B).

A

A B

C

C

B UCL

LCL CL

Gambar 3.3. Dua Dari Tiga Titik Yang Berurutan Jatuh Di Luar Batas Pengendali 2-Sigma

3. Empat dari lima titik yang berurutan jatuh pada jarak 1-sigma atau lebih jauh dari garis tengah (daerah C).


(1)

Data Pengukuran Kadar Kotoran pada 1 Februari - 5 Maret 2008

Sampel Tanggal Pengukuran (%)

X

X

2

X1 X2 X3 X4

1 1 – Feb – 08 0,115 0,120 0,115 0,114 0,116 0,013456 2 2 – Feb – 08 0,116 0,111 0,107 0,114 0,112 0,012544 3 4 – Feb – 08 0,110 0,120 0,119 0,092 0,11025 0,0121550625 4 6 – Feb – 08 0,112 0,106 0,109 0,099 0,1065 0,01134225 5 8– Feb – 08 0,107 0,110 0,097 0,108 0,1055 0,01113025 6 9 – Feb – 08 0,100 0,106 0,118 0,089 0,10325 0,010660563 7 11 – Feb – 08 0,107 0,114 0,109 0,101 0,10775 0,011610063 8 12 – Feb – 08 0,104 0,116 0,105 0,099 0,106 0,011236 9 13 – Feb – 08 0,104 0,102 0,093 0,112 0,10275 0,010557563 10 14 – Feb – 08 0,102 0,114 0,101 0,105 0,1055 0,01113025 11 15 – Feb – 08 0,112 0,105 0,117 0,102 0,109 0,011881 12 16 – Feb – 08 0,112 0,12 0,108 0,099 0,10975 0,012045063 13 18 – Feb – 08 0,102 0,103 0,100 0,110 0,10375 0,010764063 14 19 – Feb – 08 0,112 0,109 0,097 0,110 0,107 0,011449 15 22 – Feb – 08 0,103 0,104 0,112 0,1 0,10475 0,010972563 16 23 – Feb – 08 0,100 0,112 0,118 0,120 0,1125 0,01265625 17 25 – Feb – 08 0,103 0,098 0,115 0,119 0,10875 0,011826563 18 26 – Feb – 08 0,100 0,112 0,109 0,092 0,10325 0,010660563 19 27 – Feb – 08 0,100 0,113 0,09 0,102 0,10125 0,010251563 20 28 – Feb – 08 0,104 0,105 0,102 0,106 0,10425 0,010868063 21 29 – Feb – 08 0,11 0,115 0,092 0,117 0,1085 0,01177225 22 1 – Maret – 08 0,11 0,117 0,114 0,102 0,11075 0,012265563 23 3 – Maret – 08 0,114 0,102 0,106 0,115 0,10925 0,011935563 24 4 – Maret – 08 0,102 0,11 0,119 0,089 0,105 0,011025 25 5 – Maret – 08 0,1 0,099 0,112 0,104 0,10375 0,010764063


(2)

Data Pengukuran Kadar Abu pada 1 Februari - 5 Maret 2008

Sampel Tanggal Pengukuran (%)

X

X

2

X1 X2 X3 X4

1 1 – Feb – 08 0,60 0,59 0,61 0,58 0,6 0,354025 2 2 – Feb – 08 0,61 0,63 0,62 0,60 0,615 0,378225 3 4 – Feb – 08 0,60 0,58 0,62 0,63 0,61 0,3690563 4 6 – Feb – 08 0,61 0,62 0,61 0,60 0,61 0,3721 5 8– Feb – 08 0,59 0,61 0,61 0,60 0,6025 0,36300625 6 9 – Feb – 08 0,61 0,59 0,63 0,64 0,6175 0,38130625 7 11 – Feb – 08 0,59 0,61 0,62 0,63 0,6125 0,37515625 8 12 – Feb – 08 0,59 0,61 0,62 0,63 0,6125 0,37515625 9 13 – Feb – 08 0,61 0,62 0,59 0,63 0,6125 0,37515625 10 14 – Feb – 08 0,59 0,61 0,59 0,63 0,605 0,366025 11 15 – Feb – 08 0,62 0,61 0,62 0,60 0,6125 0,37515625 12 16 – Feb – 08 0,59 0,61 0,59 0,63 0,605 0,366025 13 18 – Feb – 08 0,58 0,61 0,62 0,58 0,6 0,35700625 14 19 – Feb – 08 0,65 0,59 0,62 0,59 0,6125 0,37515625 15 22 – Feb – 08 0,63 0,61 0,62 0,60 0,615 0,378225 16 23 – Feb – 08 0,64 0,63 0,59 0,63 0,6225 0,38750625 17 25 – Feb – 08 0,61 0,62 0,59 0,60 0,605 0,366025 18 26 – Feb – 08 0,58 0,59 0,58 0,62 0,5925 0,35105625 19 27 – Feb – 08 0,63 0,61 0,62 0,60 0,615 0,378225 20 28 – Feb – 08 0,58 0,59 0,62 0,59 0,5950 0,354025 21 29 – Feb – 08 0,61 0,58 0,60 0,62 0,6 0,36300625 22 1 – Maret – 08 0,64 0,61 0,60 0,65 0,63 0,390625 23 3 – Maret – 08 0,62 0,59 0,61 0,62 0,61 0,3721 24 4 – Maret – 08 0,58 0,61 0,59 0,61 0,5975 0,35700625 25 5 – Maret – 08 0,65 0,61 0,62 0,58 0,62 0,378225


(3)

Data Pengukuran Kadar Zat Menguap pada 1 Februari - 5 Maret 2008

Sampel Tanggal Pengukuran (%)

X

X

2

X1 X2

1 1 – Feb – 08 0,25 0,24 0,245 0,060025 2 2 – Feb – 08 0,26 0,27 0,265 0,070225 3 4 – Feb – 08 0,27 0,24 0,255 0,065025 4 6 – Feb – 08 0,26 0,28 0,27 0,0729 5 8– Feb – 08 0,27 0,26 0,265 0,070225 6 9 – Feb – 08 0,23 0,22 0,23 0,0506 7 11 – Feb – 08 0,22 0,25 0,24 0,0552 8 12 – Feb – 08 0,27 0,24 0,255 0,065025 9 13 – Feb – 08 0,25 0,27 0,26 0,0676 10 14 – Feb – 08 0,27 0,24 0,255 0,065025 11 15 – Feb – 08 0,26 0,28 0,27 0,0729 12 16 – Feb – 08 0,27 0,26 0,265 0,070225 13 18 – Feb – 08 0,26 0,26 0,26 0,0676 14 19 – Feb – 08 0,23 0,25 0,24 0,0576 15 22 – Feb – 08 0,26 0,24 0,25 0,0625 16 23 – Feb – 08 0,25 0,23 0,24 0,0576 17 25 – Feb – 08 0,23 0,28 0,255 0,065025 18 26 – Feb – 08 0,23 0,23 0,23 0,0529 19 27 – Feb – 08 0,28 0,24 0,26 0,0676 20 28 – Feb – 08 0,28 0,27 0,275 0,075625 21 29 – Feb – 08 0,25 0,23 0,24 0,0576 22 1 – Maret – 08 0,23 0,24 0,235 0,055225 23 3 – Maret – 08 0,26 0,28 0,27 0,0729 24 4 – Maret – 08 0,24 0,27 0,255 0,065025 25 5 – Maret – 08 0,27 0,25 0,26 0,0676


(4)

Data Pengukuran Kadar Po pada 1 Februari - 5 Maret 2008

Sampel Tanggal Pengukuran (%)

X

X

2

X1 X2 X3 X4

1 1 – Feb – 08 34 37 35 36 35,5 1260,25 2 2 – Feb – 08 40 37 36 38 37,75 1425,0625 3 4 – Feb – 08 40 39 40 41 40 1600 4 6 – Feb – 08 37 36 36 37 36,5 1332,25 5 8– Feb – 08 36 36 37 37 36,5 1332,25 6 9 – Feb – 08 38 37 36 37 37 1369 7 11 – Feb – 08 36 37 35 34 35,5 1260,25 8 12 – Feb – 08 39 40 39 40 39,5 1560,25 9 13 – Feb – 08 37 36 37 37 36,75 1350,5625 10 14 – Feb – 08 34 37 36 35 35,5 1260,25 11 15 – Feb – 08 38 38 35 36 36,75 1350,5625 12 16 – Feb – 08 38 39 37 38 38 1444 13 18 – Feb – 08 37 36 35 35 35,75 1278,0625 14 19 – Feb – 08 38 35 35 38 36,5 1332,25 15 22 – Feb – 08 38 36 38 38 37,5 1406,25 16 23 – Feb – 08 38 37 37 38 37,5 1406,25 17 25 – Feb – 08 36 37 36 36 36,25 1314,0625 18 26 – Feb – 08 37 38 36 39 37,5 1406,25 19 27 – Feb – 08 35 36 38 36 36,25 1314,0625 20 28 – Feb – 08 35 36 35 36 35,5 1260,25 21 29 – Feb – 08 37 38 38 39 38 1444 22 1 – Maret – 08 37 36 34 37 36 1296 23 3 – Maret – 08 36 39 36 36 36,75 1350,5625 24 4 – Maret – 08 35 34 36 38 35,75 1278,0625 25 5 – Maret – 08 38 39 38 37 38 1444


(5)

Data Pengukuran Kadar PRI pada 1 Februari - 5 Maret 2008

Sampel Tanggal Pengukuran (%)

X

X

2

X1 X2 X3 X4

1 1 – Feb – 08 73 73 74 75 73,75 5439,0625 2 2 – Feb – 08 75 73 72 74 73,5 5402,25 3 4 – Feb – 08 75 74 78 76 75,75 5738,0625 4 6 – Feb – 08 73 72 72 73 72,5 5256,25 5 8– Feb – 08 75 75 76 76 75,25 5662,5625 6 9 – Feb – 08 74 73 72 73 73 5329 7 11 – Feb – 08 72 73 74 75 73,5 5402,25 8 12 – Feb – 08 77 75 77 78 76,75 5890,5625 9 13 – Feb – 08 73 75 76 76 75 5625 10 14 – Feb – 08 75 73 72 74 73,5 5402,25 11 15 – Feb – 08 74 71 74 72 72,75 5292,5625 12 16 – Feb – 08 74 72 76 76 74,5 5550,25 13 18 – Feb – 08 76 72 74 74 74 5476 14 19 – Feb – 08 74 74 72 74 73,5 5402,25 15 22 – Feb – 08 71 72 74 74 72,75 5292,5625 16 23 – Feb – 08 74 73 71 74 73 5329 17 25 – Feb – 08 72 71 75 75 73,25 5365,5625 18 26 – Feb – 08 73 74 72 73 73 5329 19 27 – Feb – 08 74 72 74 72 73 5329 20 28 – Feb – 08 71 73 71 72 71,5 5112,25 21 29 – Feb – 08 73 74 76 73 74 5476 22 1 – Maret – 08 73 78 75 73 74,75 5587,5625 23 3 – Maret – 08 72 74 72 75 73,25 5365,5625 24 4 – Maret – 08 71 73 72 71 71,75 5148,0625 25 5 – Maret – 08 74 72 74 72 73 5329


(6)

Data Pengukuran Kadar Nitrogen pada 1 Februari - 5 Maret 2008

Sampel Tanggal Pengukuran (%)

X

X

2

X1 X2

1 1 – Feb – 08 0,24 0,23 0,235 0,055225 2 2 – Feb – 08 0,24 0,25 0,245 0,060025 3 4 – Feb – 08 0,26 0,24 0,25 0,0625 4 6 – Feb – 08 0,23 0,25 0,24 0,0576 5 8– Feb – 08 0,27 0,26 0,265 0,070225 6 9 – Feb – 08 0,23 0,25 0,24 0,0576 7 11 – Feb – 08 0,28 0,29 0,285 0,081225 8 12 – Feb – 08 0,23 0,24 0,24 0,0552 9 13 – Feb – 08 0,26 0,24 0,25 0,0625 10 14 – Feb – 08 0,26 0,27 0,265 0,070225 11 15 – Feb – 08 0,23 0,25 0,24 0,0576 12 16 – Feb – 08 0,25 0,27 0,26 0,0676 13 18 – Feb – 08 0,23 0,26 0,245 0,060025 14 19 – Feb – 08 0,23 0,25 0,24 0,0576 15 22 – Feb – 08 0,27 0,28 0,275 0,075625 16 23 – Feb – 08 0,23 0,23 0,23 0,0529 17 25 – Feb – 08 0,26 0,28 0,27 0,0729 18 26 – Feb – 08 0,27 0,28 0,275 0,075625 19 27 – Feb – 08 0,29 0,28 0,285 0,081225 20 28 – Feb – 08 0,29 0,27 0,28 0,0784 21 29 – Feb – 08 0,25 0,28 0,265 0,070225 22 1 – Maret – 08 0,24 0,23 0,235 0,055225 23 3 – Maret – 08 0,26 0,28 0,27 0,0729 24 4 – Maret – 08 0,27 0,29 0,28 0,0784 25 5 – Maret – 08 0,29 0,28 0,285 0,081225