Analisis Process Capability Dan Acceptance Sampling Plans Berdasarkan Mil-STD 1916 Untuk Mengendalikan Kualitas Produk Di PT. XYZ

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani Dorothea Wahyu, Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Andi, 2003.

Besterfield D. H. Quality Control, 5th Edition. Prentice-Hall International, Inc, United State of Amerika, 1998.

DoD Test Method Standard. Approve for Public release, MIL-STD 1916, United State of Amerika, 1996.

Grant, Eugene L., Leavenworth, Richard S. International Statistical Quality Control, 7th Edition, Mc. Graw-Hill, United State of Amerika, 1999.

Montgomery, Dounglas C. Introducing to Statistical Quality Control, 2th Edition, John Wiley & Sons, Inc. Canada, 1985.

Siregar Khawarita, Jurnal Studi Penerapan Proses Capability dan Acceptance Sampling Plans berdasarkan MIL_STD 1916 untuk Mengendalikan Kualitas Produk pada PT.X. 2006.

Suprapto Johannes,Sampling untuk Pemeriksaan, Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1992.


(2)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Kualitas

Mutu atau kualitas diartikan sebagai seluruh karakteristik suatu produk, proses, organisasi, orang ataupun sistem yang memberikan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan pihak tertentu yang membutuhkannya. Karakterisik dari suatu produk meliputi kesesuaian (suitability), daya tahan (durability), kehandalan (reliability), keseragaman (uniform), dan kemudahan perawatan (maintenance)2. Kualitas dapat didefenisikan sebagai keseluruhan segi, keistimewaan dan karakteristik sebuah produk atau jasa layanan yang memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan. Harga lebih mudah diartikan kepada nilai rupiah produk itu sendiri. Sementara kebutuhan yang lain didefinisikan dengan menerjemahkan karakteristik itu oleh perusahaan penghasil produk ke dalam spesifikasi-spesifikasi yang ditetapkan. Jika spesifikasi tidak memuaskan kebutuhan pelanggan, spesifikasi-spesifikasi tersebut harus dirubah3

Pengendalian kualitas merupakan suatu system verifikasi dan penjagaan/perawatan dari suatu tingkat/derajat kualitas produk atau proses yang dikehendaki dengan perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus-menerus serta tindakan yang korektif bilamana diperlukan.


(3)

apakah produk itu baik (accept) atau cacat (reject). Pengendalian kualitas dilakukan mulai dari proses input informasi/bahan baku dari pihak marketing dan purchasing hingga bahan baku diolah dipabrik, dan juga produk tersebut harus dimonitoring sampai ke pelanggan. Maka unutuk memenuhi kebutuhan ini, tentu perlu adanya berbagai macam tool yang mampu mempresentasikan data yang dibutuhkan dan menganalisa data tersebut hinggadidapat suatu kesimpulan.

Adapun pendapat dari beberapa ahli mendefinisikan kualitas adalah sebagai berikut:

Juran (1962), “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.”

Crosby (1979), “kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realibility, maintainability, dan cost efffectivenes.”

Deming (1982), “kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang.”

Feigenbaum (1991), “kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintanance, dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.” Dalam istilah ISO 8402 dan dari Standar Nasional (SNI 19-8402-1991), “kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas


(4)

Dari beberapa definisi diatas, dapat dikatakan secara garis besar bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuaanya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud di sini bukan pelanggan atau konsumen yang hanya datang sekali untuk mencoba dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli dan membeli4

3.2. Pengendalian Proses Statistik

Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola, dan memperbaiki proses dengan menggunakan metode-metode statistik. Filosofi pada konsep pengendalian kualitas proses statistik atau yang lebih dikenal dengan pengendalian proses statistik (Statistical Process Control) adalah output pada proses atau pelayanan dapat dikemukakan ke dalam pengendalian statistik melalui alat-alat manajeman dan tindakan perancangan.

Sasaran pengendalian proses statistik terutama adalah mengadakan pengurangan terhadap variasi atau kesalahan-kesalahan proses. Selain itu, tujuan utama dalam pengendalian proses statistik adalah mendeteksi adanya sebab khusus (assignable cause atau special cause) dalam variasi atau kesalahan proses melalui analisis data dari masa lalu maupun masa mendatang. Variasi proses sendiri terdiri dari dua macam penyebab, yaitu penyebab umum (random cause


(5)

atau chance cause) yang sudah melekat pada proses, dan penyebab khusus (assignable cause atau special cause).

Sementara itu, untuk menentukan apakah proses berada dalam pengendalian, pengendalian proses statistik menggunakan alat yang disebut peta pengendali (control chart) yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis, dimana garis tengah yang disebut garis pusat (center line) merupakan target nilai pada beberapa kasus, dan kedua garis lainnya merupakan batas kendali pengendali atas dan batas pengendali bawah.

3.2.1. Peta Control (Control Chart)

Peta kontrol merupakan penggambaran secara visual mengenai mutu produk. Peta pengendali (contro chart) tersebut memisahkan penyebab penyimpangan menjadi penyebab umum dan penyebab khusus melalui batas pengendalian. Peta control tersebut juga digunakan untuk mengandalkan perbaikan kualitas proses, menentukan kemampuan proses, membantu menentukan spesifikasi-spesifikasi yang efektif, menentukan kapan proses dapat dijalankan sendiri, dan kapan dibuat penyesuaian, dan menemukan penyebab dari tidak diterimanya standar kualitas tersebut5

- Mencapai suatu keadaan terkendali secara statistik, dimana semua nilai rata-rata dan range dari sebuah sub grup sampel berada dalam batas-batas

.


(6)

- Memonitor proses secara kontinu sepanjang proses berjalan

- Memonitor kemampuan proses (process capability) dengan cara menentukan indeks capability dengan batas-batas kendali yang sudah dalam pengendalian. Peta kendali dapat dibagi atas dua tipe umum, yaitu:

1. Peta kendali atribut (sifat), digunakan apabila karakteristik mutu tidak dapat dinyatakan secara numerik. Peta kendali atribut dapat dibagi atas peta p, np, u dan c 6

a. Peta control p adalah salah satu peta yang paling luas penggunaannya. Peta control p, yaitu perbandingan antara banyaknya cacat dengan semuapengamatan. Ini dapat digunakan untuk karakteristik kualitas yang dapat diamati hanya atribut, yaitu setiap produk hanya diklarifikasi sebagai “diterima” atau “ditolak”.

: CL =

= = = k i i k i i i n p n p 1 1

LCLi =

i

n p p

p+ (1− ) dan UCLi =

i

n p p p_ (1− )

b. Peta kendali c yaitu peta kendali jumlah ketidaksesuaian (number of nonconformities) atau kecacatan dalam sampel berukuran konstan. Peta ini dirancang untuk mempelajari banyaknya cacat atau ketidaksesuaian yang diamati dari bagian tak sesuai.


(7)

CL = k p c k i i

= = 1

UCLc = c+3 c dan LCLc = c−3 c

c. Peta kendali u yaitu peta kendali untuk menggambarkan banyaknya ketidaksesuaian dalam suatu unit sampel dan dapat dipergunakan untuk ukuran sampel tidak konstan(number of nonconformities per unit).

= = = n i i n i i n c u 1 1 n u u LCL atau n u u

UCLu = +3 u = −3

d. Peta kendali np yaitu peta kendali jumlah bagian yang ditolak (number of nonconforming items).

npo = n k p k i i . 1

=

UCLnp = nUCLp = np + 3 np(1− p)

LCLnp = nLCLp = np - 3 np(1− p)

2. Peta kendali variabel, digunakan apabila karakteristik mutu dapat diulur dan dinyatakan dalam bilangan. Peta kendali variabel dapat dibagi atas :


(8)

Pengendali rata-rata (X ) proses tingkat kualitas biasanya dengan peta kendali X . Variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan peta kendali atau rentang yang disebut peta R.

b. Peta kendali X dan s

Perbandingan rata-rata (X ) dengan data awal dikendalikan dengan peta s. c. Peta kendali mX , mR.

Perhitungan rata-rata dan range secara berkelompok digunakan peta kendali mX , mR.

d. Peta kendali X , mR merupakan peta kendali yang bersifat individual, dengan ukuran sampel yang digunakan adalah n = 1. Digunakan apabila data bersifat individual.

Untuk mengendalikan mutu pada perusahaan ini, penulis menggunakan peta kendali untuk variabel, yaitu peta X dan R, karena karakteristik mutu yang diamati adalah variabelnya.

Pada dasarnya control chart digunakan untuk:

- Mencapai suatu keadaan terkendali secara statistic, dimana semuai nilai rata-rata dan range dari sebuah sub grup sampel berada dalam batas-batas pengendalian, sehingga variasipenyebab khusus tidak ada lagi dalam proses. - Memonitor proses secara kontinu sepanjang proses berjalan


(9)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Papetaries De Mauduit (XYZ) Indonesia yang terletak di jalan Brigjen Zein Hamid, Km 6,9 Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014 – selesai.

4.2. Jenis Penelitian

Berdasarkan penggolongannya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu tanpa membuat prediksi atau mencari pemecahan atas masalah yang ada dalam objek tersebut.

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Metode yang dipakai untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling. Metode ini dipilih karena populasi yang akan diteliti bersifat homogen. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah dengan rumus slovin.


(10)

Keteranagan : n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

D = Presisis/persentasi kelonggaran ketidak telitian kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi sebesar 0,05

4.4. Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk menentukan variable penelitian, dilakukan studi pendahuluan terhadap objek penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah karakteristik mutu pengujian meliputi:

1) Variabel Basis weight : berat/ massa kertas rokok adalah 25,6-26,4 gr/m2. 2) Variabel Citrare : jumlah bahan kimia (Natrium atau Kalium) yang digunakan

untuk menghasilkan asap pembakaran kertas adalah 0,60-0,72 %.

3) Variabel Opacity : parameter pada permukaan kertas rokok agar tidak tembus pandang adalah 70,50-72,25 %.

4) Variabel Brightness : Jumlah cahaya yang dipantulkan permukaan kertas adalah 90,5-92,0 %.

5) Variabel Porocity : Kemampuan kertas untuk dapat ditembus oleh udara yaitu 25,0-29,0 ml/mnt.


(11)

sistematis. Penelitian ini dilakukan karena masih tingginya variasi penyimpangan karakteristik mutu produk dalam proses produksi. Variasi yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor seperti dari operator, mesin, ataupun kesalahan dari bahan digunakan. Untuk itu dilakukan identifikasi dengan mengumpulkan data-data yang menjadi peyebab masalah yang ada. Berdasarkan masalah yang teridentifikasi maka dilihat kemampuan proses perusahaan dalam menghasilkan kertas rokok dengan metode process capability dan merencanakan petunjuk pelaksanaan kegiatan pemerikasaan sampel yang diambil berdasarkan metode MIL-STD 1916. Metode ini akan memberikan usulan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas produk kertas rokok di PT.XYZ.

Basis Weight

Citrate

Opacity

Brightness

Porocity

Quality of Control Produk Tidak

Seragam

Perbaikan Quality of Control dengan Process Capability dan

Acceptance Sampling Plans


(12)

Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian dilapangan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan studi literatur.

Mengumpulkan informasi yang berkenan dengan pengendalian proses stasistika, kemudian mempelajarinya dan menyesuaikannya dengan literatur yang ada. Melihat masalah yang mungkin muncul dilapangan dan membandingkan dengan teori-teori yang telah dikumpulkan.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti

Peneliti telah melakukan pengamatan awal secara langsung diperusahaan, maka ditentukan masalah yang mungkin muncul dalam perusahaan.

3. Menetapkan Tujuan Penelitian

Dengan mengetahui pokok permasalahan, maka ditetapkan tujuan dari penelitian

4. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini adalah data sekunder. Data Sekunder adalah data yang yang telah dimiliki oleh perusahaan yaitu spesifikasi standar mutu dari variabel uji. Selain itu juga data umum perusahaan seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan uraian proses produksi.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam melakukan penelitian ini, yaitu:


(13)

Pengumpulan data dengan cara melakukan interaksi tanya jawab dengan staff quality control. Tanya jawab berkaitan dengan proses produksi yang berlangsung, mesin yang digunakan dalam produksi, metode pengambilan sampel, jenis-jenis defect, standar quality kertas rokok.

b. Studi Lapangan (observasi)

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti. Metode ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh pekerja.

5. Pengolahan Data

Secara garis besar tahap-tahap pengolahan data dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)Uji kecukupan data

Data yang telah didapat harus diuji dulu kecukupan datanya. Bentuk persamaan yang dipergunakan untuk mengetahui kecukupan data :

(

)

2 2 2 '             =

i i i X X X N s k N Dimana:

N’ = jumlah pengukuran yang diperlukan N = jumlah pengukuran yang telah dilakukan Xi = hasil pengukuran


(14)

Apabila N’< N, maka jumlah pengukuran pendahuluan yang dilakukan telah mencukupi.

2)Uji kenormalan data dengan pendekatan Chi Square Test.

Uji kenormalan data dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Kenormalan data ini menggunakan pendekatan Chi Square Test, dengan prosedur sebagai berikut :

a. Membuat distribusi frekuensi dengan melakukan perhitungan-perhitungan.

- Menentukan rentang

Rentang = data max – data min - Menentukan banyak kelas

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n - Menentukan panjang kelas interval

Interval kelas = rentang / banyak kelas b. Membuat tabel distribusi frekuensi.

c. Menghitung rata-rata dan standar deviasi yang didapat dari tabel distribusi frekuensi dengan rumus :

= i i i f x f

X

( )

1 2 − − =

n X x f

s i i


(15)

s = standart deviasi

N = jumlah data pengamatan

i

f = frekuensi kelas d. Penentuan Hipotesa

Ho : data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha : data yang diambil dari populasi yang tidak berdistribusi normal e. Pengujian Hipotesa

Pengujian ini dilakukan berdasarkan perhiyungan harga χ2, yaitu:

(

)

=

= k

i i

i i

e e o 1 2

χ

Keterangan:

i

o = frekuensi pengamatan pada kelas ke-i

i

e = frekuensi yang diharapkan pada kelas ke-i k = banyak kelas interval

Kriteria pengujian H0 diterima apabila : χ2hitung < χ2tabel 2

χ table = didapat dari table Distribusi χ2

α = harga taraf nyata (signifikan) =0,05

Dk = derajat kebebasan (dk = k-3) karena parameter yang diperlukan ada 3 yaitu frekuensi, harga rata-rata dan standart deviasi7


(16)

BAB V

PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pencatatan harus dipertimbangkan hasil yang diukur dengan standart dan spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Spesifikasi dan standar dari kertas rokok grade verge HOS/LST dapat dilihat pada Table 5.1.

Tabel 5.1. Standart Spesifikasi Produk

Variabel Spesifikasi Spesifikasi Standar

Basis Weight (gr/m2) 25,60-26,40

Citrate (%) 0,60-0,72

Opacity (%) 70,50-72,25

Brightness (%) 90,5-92,0

Porosity (ml/mnt) 25,0-29,0

Sumber : Quality Control Departement

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode simple random sampling. Sampel yang diambil hanya sebagian dari populasi dan rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah dengan rumus slovin.

Data Hasil Pengukuran Basis Weightt, Citrat, Opacity, Brightness dan Porocity pada kertas rokok dapat dilihat dalam tabel 5.2. sampai tabel 5.5. dibawah ini. Data tersebut merupakan hasil pengukuran oleh pihak laboratorium quality control PT.XYZ pada bulan Maret 2014. Pengukuran dilakukan 4 kali pengukuran (X1 sampai X4) selama 30 hari yang disajikan menjadi 30 subgroup.


(17)

Tabel 5.2. Data Hasil Pengukuran Basis Weight

Subgrup Sampel (X)

X1 X2 X3 X4

1 26,90 27,40 26,70 26,10 2 26,10 26,10 26,20 25,70 3 26,30 25,90 26,30 25,70 4 26,80 26,70 26,40 26,60 5 26,80 26,50 26,50 26,20 6 26,70 26,80 26,50 26,60 7 27,30 26,70 27,30 26,80 8 26,00 26,20 26,70 26,20 9 26,60 26,40 26,40 26,30 10 26,30 26,40 25,90 25,90 11 26,00 26,80 26,10 26,20 12 27,20 26,60 26,90 26,60 13 26,30 26,00 26,40 25,90 14 27,00 26,10 26,40 26,00 15 26,90 26,60 26,60 26,70 16 26,60 25,60 25,90 26,80 17 25,50 25,50 26,10 25,50 18 26,20 26,40 26,60 26,40 19 26,60 26,50 26,70 25,90 20 25,80 25,80 25,70 27,10 21 26,00 26,30 26,70 27,00 22 25,90 25,60 26,20 26,30 23 26,20 26,00 25,70 26,30 24 25,60 26,10 26,00 26,20 25 26,00 26,40 26,40 26,60 26 27,10 26,30 26,40 26,90 27 26,20 25,90 25,80 26,30 28 26,90 26,70 27,20 26,90 29 26,60 27,10 26,70 26,10 30 27,10 26,90 26,80 25,70


(18)

Tabel 5.3. Data Hasil Pengukuran Citrate

Subgrup Sampel (X)

X1 X2 X3 X4

1 0,63 0,63 0,61 0,67 2 0,67 0,64 0,66 0,63 3 0,68 0,63 0,62 0,65 4 0,61 0,63 0,65 0,64 5 0,66 0,65 0,64 0,68 6 0,63 0,64 0,64 0,62 7 0,59 0,63 0,63 0,65 8 0,65 0,67 0,62 0,68 9 0,63 0,64 0,63 0,65 10 0,63 0,63 0,62 0,60 11 0,64 0,65 0,62 0,59 12 0,62 0,64 0,62 0,65 13 0,62 0,64 0,66 0,68 14 0,64 0,62 0,63 0,65 15 0,62 0,64 0,64 0,65 16 0,64 0,64 0,60 0,63 17 0,63 0,63 0,67 0,64 18 0,67 0,6 0,63 0,63 19 0,60 0,62 0,64 0,63 20 0,63 0,63 0,65 0,67 21 0,62 0,60 0,65 0,59 22 0,64 0,65 0,64 0,61 23 0,67 0,6 0,63 0,64 24 0,62 0,64 0,62 0,66 25 0,62 0,63 0,62 0,64 26 0,63 0,65 0,64 0,66 27 0,63 0,66 0,64 0,62 28 0,66 0,64 0,58 0,59 29 0,62 0,66 0,66 0,67 30 0,69 0,63 0,65 0,65


(19)

Tabel 5.4. Data Hasil Pengukuran Opacity

Subgrup Sampel (X)

X1 X2 X3 X4

1 72,10 71,60 71,90 72,20 2 71,70 71,80 71,70 71,30 3 72,10 71,60 71,50 71,70 4 72,20 71,90 71,80 71,60 5 71,80 71,70 72,00 71,70 6 71,90 72,10 71,90 71,90 7 71,60 71,90 72,30 71,50 8 71,40 71,20 71,40 71,90 9 72,20 71,50 71,80 71,60 10 71,30 71,20 71,50 71,60 11 71,30 71,40 71,20 71,40 12 71,50 71,30 71,30 71,40 13 71,80 71,40 71,50 72,10 14 71,40 71,50 71,50 71,60 15 71,20 71,90 71,90 71,00 16 71,30 72,10 72,00 71,60 17 71,50 71,50 71,60 71,40 18 70,90 71,50 72,00 71,80 19 71,10 71,50 71,30 71,70 20 71,80 72,00 71,30 72,10 21 71,70 71,00 71,10 71,50 22 71,70 71,00 71,70 71,20 23 70,90 71,00 71,80 71,60 24 71,80 71,70 71,50 71,70 25 72,30 71,80 71,40 71,70 26 70,90 71,60 71,60 71,50 27 71,80 71,80 71,60 71,60 28 70,80 71,90 71,80 71,40 29 71,60 71,50 71,80 71,50 30 71,20 72,00 71,60 71,60 Sumber : Quality Control Departement


(20)

Tabel 5.5. Data Hasil Pengukuran Brightness

Subgrup Sampel (X)

X1 X2 X3 X4

1 91,00 91,20 91,30 91,20 2 91,00 91,50 91,50 91,30 3 91,10 91,40 91,40 91,60 4 90,90 91,40 91,30 91,40 5 91,80 91,50 91,40 91,50 6 91,20 90,80 91,40 90,90 7 91,10 91,20 91,10 90,90 8 91,50 91,50 91,30 91,70 9 91,30 91,10 91,40 91,40 10 91,10 91,20 91,30 91,60 11 90,80 90,90 91,10 91,50 12 91,00 91,20 91,40 90,80 13 91,20 91,20 91,30 91,80 14 91,70 91,60 91,40 91,50 15 90,90 91,00 91,10 91,40 16 90,70 90,70 91,10 91,60 17 91,30 91,40 91,30 91,20 18 91,40 91,20 91,20 91,60 19 91,40 91,10 91,20 90,90 20 91,60 91,40 91,30 91,30 21 91,40 91,50 91,60 91,20 22 91,30 91,70 91,40 91,60 23 91,20 91,80 91,60 91,80 24 91,00 91,40 91,50 91,10 25 91,30 91,20 91,60 91,70 26 91,30 90,80 90,50 91,40 27 91,50 91,20 91,20 91,60 28 91,00 91,10 91,70 91,30 29 91,30 91,20 90,90 91,20 30 91,50 91,30 91,50 91,80 Sumber : Quality Control Departement


(21)

Tabel 5.6. Data Hasil Pengukuran Porosity

Subgrup Sampel (X)

X1 X2 X3 X4

1 25,50 27,10 24,40 27,20 2 24,80 26,90 26,80 28,90 3 27,80 25,30 26,80 29,70 4 24,40 25,30 25,20 26,30 5 25,00 25,70 24,40 25,40 6 27,00 28,30 29,20 30,20 7 25,00 28,60 26,70 25,60 8 27,20 27,60 28,50 28,60 9 26,40 28,40 30,50 30,10 10 26,80 26,90 29,30 28,10 11 24,50 27,70 26,20 28,40 12 25,20 27,40 25,80 26,60 13 27,90 27,20 26,80 29,80 14 26,90 27,00 25,90 25,70 15 28,50 26,60 30,30 28,90 16 24,90 25,70 26,90 25,30 17 25,80 27,10 26,10 27,50 18 26,60 29,80 27,30 30,50 19 28,00 25,80 25,10 29,40 20 29,30 27,20 28,20 28,50 21 28,00 27,20 26,20 26,70 22 26,50 28,70 25,90 26,50 23 27,50 24,70 25,30 26,40 24 27,10 28,20 28,90 29,20 25 28,20 26,20 25,20 28,40 26 28,80 27,20 25,60 27,60 27 27,40 27,30 23,40 29,30 28 25,70 27,50 27,10 28,60 29 28,00 27,20 28,80 25,40 30 29,50 29,90 27,60 28,50 Sumber : Quality Control Departement


(22)

5.2. Pengolahan Data

Untuk mengetahui apakah data yang diamati telah mencakupi, terlebih dahulu dilakukan uju kecukupan data. Perhitungan uji kecukupan data melakukan nilaiX dan X yang dapat dilihat pada table 5.7. 2

5.2.1 Uji kecukupan Data

1. Data Pengujian Basis Weight

Tabel 5.7. Data Pengujian Basis Weight serta Perhitungan x dan x 2

Subgrup Sampel Mean

X

Range (R)

2 X

X1 X2 X3 X4

1 26,90 27,40 26,70 26,10 26,78 1,30 716,90 2 26,10 26,10 26,20 25,70 26,03 0,50 677,30 3 26,30 25,90 26,30 25,70 26,05 0,60 678,60 4 26,80 26,70 26,40 26,60 26,63 0,40 708,89 5 26,80 26,50 26,50 26,20 26,50 0,60 702,25 6 26,70 26,80 26,50 26,60 26,65 0,30 710,22 7 27,30 26,70 27,30 26,80 27,03 0,60 730,35 8 26,00 26,20 26,70 26,20 26,28 0,70 690,38 9 26,60 26,40 26,40 26,30 26,43 0,30 698,28 10 26,30 26,40 25,90 25,90 26,13 0,50 682,52 11 26,00 26,80 26,10 26,20 26,28 0,80 690,38 12 27,20 26,60 26,90 26,60 26,83 0,60 719,58 13 26,30 26,00 26,40 25,90 26,15 0,50 683,82 14 27,00 26,10 26,40 26,00 26,38 1,00 695,64 15 26,90 26,60 26,60 26,70 26,70 0,30 712,89 16 26,60 25,60 25,90 26,80 26,23 1,20 687,75 17 25,50 25,50 26,10 25,50 25,65 0,60 657,92 18 26,20 26,40 26,60 26,40 26,40 0,40 696,96 19 26,60 26,50 26,70 25,90 26,43 0,80 698,28


(23)

Tabel 5.7. Data Pengujian Basis Weight serta Perhitungan x dan x2

(Lanjutan)

Subgrup Sampel Mean

X

Range (R)

2 X

X1 X2 X3 X4

23 26,20 26,00 25,70 26,30 26,05 0,60 678,60 24 25,60 26,10 26,00 26,20 25,98 0,60 674,70 25 26,00 26,40 26,40 26,60 26,35 0,20 694,32 26 27,10 26,30 26,40 26,90 26,68 0,80 711,56 27 26,20 25,90 25,80 26,30 26,05 0,50 678,60 28 26,90 26,70 27,20 26,90 26,93 0,50 724,96 29 26,60 27,10 26,70 26,10 26,63 1,00 708,89 30 27,10 26,90 26,80 25,70 26,63 1,40 708,89

Jumlah 791,38 20,70 20878,89

Berdasarkan Tabel 5.7. didapat nilai dari

X =791,38 dan

X2 =20878,89 sehingga jumlah pengamatan yang seharusnya dibuat (N’) dengan N = 30 adalah

(

)

2

2 2 '             =

i i i X X X N s k N 2 2 38 , 791 ) 38 , 791 ( 89 , 20878 . 30 05 , 0 96 , 1 '             = N 2267 , 0 '= N


(24)

5.2.2 Uji Kenormalan Data

Uji kenormalan data bertujuan untuk membuktikan apakah sebuah variabel memiliki sebaran data yang bersifat normal atau tidak. Uji sebaran normal yang digunakan adalah dengan uji hipotesa menggunakan uji Chi Square.

1. Uji Kenormalan Data Basis Weigt Data Minimum = 25,50

Data Maksimum = 27,40 Range (R) = max – min

= 27,40 – 25,50 = 1,90 Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 120 = 7,86 ≈ 8

Panjang Kelas = 0,24 80 , 7 90 , 1 = = K R

Dari keterangan yang diperoleh diatas, kita buat tabel distribusi Normal. Berikut adalah tabel distribusi Normal.

BKA = NKA + 0.5(skala terkecil) = 25,73 + 0,5 (0,01) = 25,735 BKB = NKB - 0.5(skala terkecil)

= 25,50 - 0,5 (0,01) = 25,495 xi =

2 735 , 25 495 , 25 2 + = +BKB BKA


(25)

BAB VI

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis dan Evaluasi karakteristik Mutu

Dari pengolahan data, terdapat dua macam keadaan dari peta kendali, yaitu data yang diluar batas kendali dan data yang berada dalam batas kendali spesifikasi yang telah ditetapkan.

Pada pengolahan data dengan menggunakan peta kontrol variabel X dan R didapat bahwa untuk parameter citrate, opacity, brightness, dan porocity berada di dalam batas kontrol. Sedangkan untuk parameter basis weight terdapat data yang diluar batas kontrol. Untuk karakteristik mutu basis weight dilakukan revisi untuk peta X dan R, sehingga semua data telah berada dalam batas kendali dan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan. Data karakteristik mutu yang berada pada batas kontrol dan data yang out of control dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Batas Kontrol

No Karakteristik Mutu

Batas Kontrol Peta X

Data Out of

Control

Batas Kontrol Peta

R

Data Out of

Control

1 Basis Weight 25,877-26,833 Data ke 7,17

dan 28 0-1,575 -

2 Citrate 0,605-0,669 - 0-0,100 - 3 Opacity 71,207-71,999 - 0-1,239 - 4 Brightness 90,945-91,649 - 0-1,102 - 5 Porosity 25,093-29,267 - 0-6,533 -


(26)

uji kenormalan data, maka data yang diperoleh secara keseluruhan bersifat normal.

Karakteristik mutu mempunyai variasi penyebab umum (random cause). Variasi ini ditandai dengan titik-titik pengamatan yang berada dalam batas-batas pengendalian yang didefenisikan dengan peta kendali (control chart) pada proses, maka proses menjadi stabil.

Aspek-aspek pada variasi penyebab umum ini bersifat acak pada proses, maka diperlukan pengawasan untuk memonitor proses secara kontinu sepanjang proses berjalan dan mendeteksi adanya penyebab khusus yang tampak dalam variasi, misalnya bahan baku, manusia, metode kerja, lingkungan dan mesin melalui analisis data dari masa lalu maupun masa mendatang untuk mempertahankan kualitas produk.

6.2. Analisis dan Evaluasi Indeks Prosess Capability dan Indeks Performance

Untuk melihat sejauh mana proses mampu (capable) dalam memproduksi sesuai spesifikasi yang ditentukan, maka dilakan dengan cara menganalisa indeks process capability dan indeks performance. Kriteria penilaian terhadap kapabilitas proses (Cp) adalah:

- Jika Cp > 1,33, maka process capability sangat baik. - Jika 1,00 ≤ Cp≤ 1,33, maka process capability baik.


(27)

Indeks process capability dari hasil revisi untuk masing-masing karakteristik mutu dapat dilihat pada tabel 6.2

Tabel 6.2. Indeks Process Capability dari Hasil Masing-Masing Karakteristik Mutu

No Karakteristik Mutu Batas Spesifikasi Batas Kontrol Batas Kontrol Revisi Process Capability Central Line

1 Basis Weight

25,6-26,4 (gr/m2)

25,877-26,883

25,849-26,875

Cp = 0,390 Cpu = 0,037 Cpl = 0,743 Cpk = 0,037

26,38

2 Citrate

0,60-0,72 (%)

0,605-0,669 -

Cp = 0,936 Cpu = 1,925 Cpl = 0,577 Cpk = 0,577

0,6365

3 Opacity

70,50-72,25 (%)

71,207-91,999 -

Cp = 1,106 Cpu = 0,818 Cpl = 1,394 Cpk = 0,818

71,603

4 Brightness

90,5-92,0 (%)

90,945-91,649 -

Cp = 1,066 Cpu = 0,999 Cpl =1,132 Cpk = 0,999

91,297

5 Porosity

25,0-29,0 (ml/mnt)

25,093-29,267 -

Cp = 0,479 Cpu = 0,436 Cpl = 0,523 Cpk =0,436

27,18

Dari Tabel 6.2 didapat analisa hasil dari perhitungan process capability dan indeks process capability untuk karakteristik mutu basis weight, citrate, opacity, brightness, dan porocity, adalah sebagai berikut :

A. Karakteristik basis weight kertas rokok

Nilai Cp = 0,390, menunjukkan bahwa process capability adalah sangat rendah untuk memenuhi spesifikasi basis weight yaitu dalam batasan


(28)

25,6-Nilai Cpk = Cpu = 0,037, yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan tidak mampu memenuhi Upper Spesification Level (USL) dalam memproduksi kertas rokok karena berada pada kriteria Cpk <1.

B. Karakteristik citrate kertas rokok

Nilai Cp = 0,936, menunjukkan bahwa process capability tergolong rendah rendah untuk memenuhi spesifikasi citrate yaitu dalam batasan 0,60-0,72 %. Nilai Cpk = Cpl = 0,577, yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan tidak mampu memenuhi Lower Spesification Level (LSL) dalam memproduksi kertas rokok karena berada pada kriteria Cpk <1.

C. Karakteristik opacity kertas rokok

Nilai Cp = 1,106, menunjukkan bahwa process capability sudah baik untuk memenuhi spesifikasi opacity yaitu dalam batasan 70,50-72,25 %.

Nilai Cpk = Cpu = 0,818, yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan tidak mampu memenuhi Upper Spesification Level (USL) dalam memproduksi kertas rokok karena berada pada kriteria Cpk <1.

D. Karakteristik brightness kertas rokok

Nilai Cp = 1,066, menunjukkan bahwa process capability sudah baik untuk memenuhi spesifikasi brightness yaitu dalam batasan 90,5-92,0 %.

Nilai Cpk = Cpu = 0,999, yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan tidak mampu memenuhi Upper Spesification Level (USL) dalam memproduksi kertas rokok karena berada pada kriteria Cpk <1.


(29)

E. Karakteristik porocity kertas rokok

Nilai Cp = 0,479, menunjukkan bahwa process capability tergolong rendah rendah untuk memenuhi spesifikasi porocity yaitu dalam batasan 25,0-29,0 ml/mnt.

Nilai Cpk = Cpu = 0,818, yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan tidak mampu memenuhi Upper Spesification Level (USL) dalam memproduksi kertas rokok karena berada pada kriteria Cpk <1.

6.3. Analisis dan Evaluasi Rencana Sampling Penerimaan

Penggunaan acceptance sampling plans untuk karakteristik mutu basis weight, citrate, opacity, brightness, dan porocity, dengan menggunakan MIL-STD 1916 dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3. Penentuan Acceptance Sampling Plans

No Jenis

Pengujian

Jenis Pemeriksaan

Keterangan Keputusan Normal

CL VL nv K FTabel QU QL F'

1 Basis

Weight A IV 29 2,4 0,193 1,356 1,444 0,357

1,356 ≥ 2,40 1,444 ≥ 2,40 0,357≤ 0,193

Ditolak

2 Citrate A IV 29 2,4 0,193 1,867 1,467 0,300

1,867 ≥ 2,40 1,467 ≥ 2,40 0,300 ≤ 0,193

Ditolak

3 Opacity A IV 29 2,4 0,193 1,706 2,118 0,262

1,706 ≥ 2,40 2,118 ≥ 2,40 0,262 ≤ 0,193

Ditolak

4 Brightness A IV 29 2,4 0,193 2,219 2,012 0,236

2,219 ≥ 2,40 2,012 ≥ 2,40 0,236 ≤ 0,193


(30)

Dari Tabel 6.3. dapat dilihat bahwa: a. Rencana Sampling untuk basis weight.

Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak .

Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu menjadi VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat (tightened) dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL-STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik.

b. Rencana Sampling untuk citrate.

Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak .

Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat (tightened) dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang


(31)

produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik.

c. Rencana Sampling untuk opacity

Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak .

Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat (tightened) dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL-STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik.

d. Rencana Sampling untuk brightnes.

Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak .

Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat (tightened) dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu


(32)

STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik.

e. Rencana Sampling untuk porocity

Setelah dilakukan pengujian disimpulkan bahwa lot ditolak .

Peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat verifikasi (VL) satu tingkat ke kiri yaitu VL-V. Perpindahan ini dilakukan sesuai dengan aturan prosedur pengalihan pemerikasaan. Perpindahan tingkat pemeriksaan normal ke ketat (tightened) dilakukan karena penyebab dari penyimpangan karakteristik mutu sudah ditentukan, dan dari kegiatan pemerikasaan yang dilakukan lot yang diperiksa ditolak karena tidak memenuhi syarat pengujian berdasarkan MIL-STD 1916 sehingga karakteristik proses dapat menghindari kesalahan produksi atau pengurangan material dalam proses yang sedang berlangsung agar didapatkan hasil yang lebih baik.


(33)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan batas kontrol dengan menggunakan peta kontrol variabel didapat karakteristik mutu basis weight perlu dilakukan revisi karena ada data yang berada di luar batas kontrol, sedangkan untuk parameter citrate, opacity, brightness, dan porocity berada di dalam batas kontrol.

2. Berdasarkan hasil perhitungan batas kontrol dengan menggunakan peta control variabel didapat batas kendali untuk masing-masing karakteristik basis weight, citrate, opacity, brightness, dan porocity yaitu:

- basis weight kertas rokok (25,849-26,857) dengan garis tengah 26,362.

- citrate kertas rokok (0,605-0,669) dengan garis tengah 0,637.

- opacity kertas rokok (71,207-71,999) dengan garis tengah 71,603.

- brightness kertas rokok (90,945-91,649) dengan garis tengah 91,297.

- porocity kertas rokok (25,093-29,267) dengan garis tengah 27,18.

3. Perhitungan nilai process capability untuk masing–masing karakteristik, untuk basis weight Cp= 0,390 ,untuk citrate Cp = 0,936, untuk opacity Cp =1,106,


(34)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan1

PT. Kimsari Paper Indonesia didirikan pada tanggal 24 Februari 1984 berdasarkan akte N0. 427 Notaris Ridwan Suselo, Jakarta. Perusahaan ini didirikan atas prakarsa tiga pemegang saham, yaitu PT. Sarida Perkasa, PT. Duta Mendut dan Kimberly Clark Corporation yang mana pada akhir tahun 1983 membeli seluruh aset eks. PT Delitua Paper Mill yang mengalami likuidasi dengan Surat Persetujuan Presiden RI (SPP) No. 41/I/PMA/83 pada tanggal 31 Desember 1983. PT. Kimsari Paper Indonesia mulai melakukan produksi kertas pada tahun 1985.

Papeteries de Mauduit (XYZ), yang merupakan anak perusahaan Schweitzer Mauduit International di Perancis, terlibat dalam desain dan konstruksi pabrik PT. Kimsari Paper Indonesia pada pertengahan tahun 1980-an, serta memberikan lisensi kepada PT. Kimsari Paper Indonesia untuk mengunakan merek dagang “XYZ” dalam memasarkan produk PT. Kimsari Paper Indonesia di Indonesia. Sejak April tahun 2004, PT Kimsari Paper Indonesia berubah menjadi PT. XYZsesuai dengan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 129/B.1/A.6/2004 tentang Perubahan Nama Perusahaan.


(35)

Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. XYZberubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri yang disahkan didepan Notaris Wesley Tanudjaya, S.H., dalam Akta No. 2 Tahun 2013. Dengan dijualnya seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh pemegang saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi. PT. Pusaka Prima Mandiri.

Produk PT. Pusaka Prima Mandiri mencakup kertas rokok dan plug wrap konvensional untuk industri rokok. Sampai saat ini penjualan produk PT. Pusaka Prima Mandiri sebahagian besar untuk pasar Indonesia dan selebihnya untuk pasar luar negeri.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Kertas rokok tersebut diproduksi dalam dua bentuk yaitu bobbin dan ream. Adapun ukurannya yaitu :

Bobbin (gulungan), lebar 24-29 mm Panjang 5500-6000 cm

Ream (lembaran), lebar 51 cm

Panjang 76-83 cm, Jumlah 500 lembar

Produk ini dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Pasar terbesar perusahaan terutama adalah dari Pulau Jawa sekitar 75% dan daerah Sumatera Utara sekitar 25%.


(36)

2.3. Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab 2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menunjukkan aspek hubungan langsung ataupun tidak langsung antar bagian, aspek pengawasan, aspek tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian departemen. Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan sangat perlu dilakukan kerja sama dan koordinasi yang baik dari setiap elemen pada organisasi perusahaan yang membentuk suatu unit kesatuan perusahaan dari berbagai departemen dan fungsi yang berbeda, sehingga dapat menciptakan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan demi kemajuan perusahaan

Menurut cara pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, hubungan kerja antara orang-orang yang ada dalam organisasi dapat dibedakan atas:

a. Bentuk Organisasi garis b. Bentuk Organisasi staf

c. Bentuk Organisasi garis dan staf d. Bentuk Organisasi fungsional

e. Bentuk Organisasi garis dan fungsional f. Bentuk Organisasi fungsonal dan staf g. Bentuk Organisasi garis, fungsional dan staf


(37)

Executive Secretary Mill Operation Manager Finance Manager

HR & GA Manager Product Development & Technical Manager Sales Manager Strategic Procurement Manager Production Manager Engineering Manager Ware house Manager Converting Manager EHS Koordinator Accounting &Tax Manager Financial Analysist MIS Manager Customer

Service Staff Staff

Supervisor QA

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

General Manager

Keterangan : Lini : Fungsional


(38)

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Pepeteries De Mauduit Indonesia adalah struktur organisasi lini dan fungsional. Struktur lini merupakan struktur dimana didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional merupakan struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada bagian yang yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan oleh pekerja dengan keahlian khusus.

2.3.2. Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Pepeteries De Mauduit adalah sebagai berikut:

a. Manajer Umum (General Manager)

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari

2) Berindak sebagai decision making untuk kepentingan dan keberlangsungan perusahaan sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

3) Melakukan hubungan kerja dengan pihak pemerintah dan swasta. b. Manajer Keuangan (Finance Manajer)

1) Memeriksa dan menganalisa data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.


(39)

c. Manajer Operasi (Mill Operation Manager)

1) Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses produksi.

2) Merencanakan produksi sesuai dengan spesifikasi standar mutu untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

3) Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi dengan mendeteksi kesalahan penyimpangan sehingga dapat dilakukan tindakan

d. Supervisor Quality Assurance

1) Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas. 2) Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu

dari produk.

e. Manajer Keteknikan (Engineering Manager)

1) Mengawasi setiap operasi mesin-mesin produksi yang ada dilantai pabrik. 2) Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas

pendukungnya agar produksi dapat berjalan dengan baik.

3) Melakukan koordinir untuk memperbaiki mesin-mesin atau peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Manajer Pembelian (Strategic Procurement Manager)

1) Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong

2) Membuat jadwal ordering barang berdasarkan request dari bagian-bagian tertentu.


(40)

g. Manager Personalia (Human Resources & General Affairs Manager)

1) Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumberdaya manusia.

2) Menjamin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan perusahan lain maupun pejabat yang mengenai ketenagakerjaan.

h. Manajer MIS (Management Information System)

1) Merencanakan system informasi yang ada diperusahaan agar berjalan dengan baik serta mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal penyaluran informasi.

2) Membuat saluran LAN (Locak Area Network) yang menghubungkan setiap bagian didalam perusahaan.

i. Financial Analyst

1) Melakukan pemeriksaan kegiatan internal perusahaan baik di kantor maupun di pabrik afar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

2) Menangani perencanaan budget perusahaan dan mengontrol rencana pengeluaran perusahaan.

j. Bagian Administrasi Penjualan dan Pemasaran

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangani urusan administrasi penjualan.


(41)

Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja diluar bagian produksi. Sedangkan golongan karyawan adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi. a. Jam Kerja Non-Shift (Regular)

Jam Kerja Non-Shift merupakan jam kerja efektif staf pada hari Senin sampai Jumat selama 7 jam dalam sehari. Jadwal kerja golongan staf dapat dilihat sebagai berikut:

- Pukul 08.30 – 12.00 waktu kerja - Pukul 12.00 – 13.30 waktu istirahat - Pukul 13.30 – 17.00 waktu kerja b. Jam Kerja Shift

Jam kerja shift merupakan jam kerja yang berlaku untuk karyawan. Jadwal kerja dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya pada hari senin - minggu adalah 7 jam sehari. Jadwal kerja shift adalah berikut:

Shift 1 Pukul 06.00 – 12.00 waktu kerja Pukul 12.00 – 13.00 waktu istirahat Pukul 13.00 – 14.00 waktu kerja Shift 2 Pukul 14.00 – 18.00 waktu kerja

Pukul 18.00 – 19.00 waktu istirahat Pukul 19.00 – 22.00 waktu kerja Shift 3 Pukul 22.00 – 02.00 waktu kerja


(42)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, para pelaku industri memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Terlebih sejak ACFTA (ASEAN China Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang-barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk - produk buatan Indonesia.

Kerja sama negara-negara ASEAN dengan China (ACFTA) ini akan memberikan peluang atau kemudahan bagi Indonesia. Namun disisi lain akan memberikan dampak negatif, maka untuk menghadapi perdagangan bebas ini, setiap pelaku industri tanah air harus memperkuat daya saing guna menaikkan posisi tawar produk-produk lokal. Daya saing setiap industri dapat ditingkatkan dangan inovasi produk, dan perbaikan secara berkelanjutan agar mampu bertahan bahkan memenangkan persaingan dihati konsumen. Perbaikan yang dilakukan diantaranya dengan meningkatkan kualitas untuk meningkatkan kepercayaan dan


(43)

Perusahaan harus dikelola dengan baik untuk menghasilkan produk dengan kualitas sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu departemen quality control yang bertanggungjawab untuk mengendalikan dan menjaga kualitas produk agar memiliki daya saing menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Manfaat yang diperoleh apabila perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas diantaranya adalah pangsa pasar yang lebih besar, peningkatan citra perusahaan.

Metode ini sebelumnya sudah pernah digunakan dalam penelitan Khawarita Siregar dalam studi khasus di PT X. Studi ini menggunakan teknik pengendalian proses secara statistik untuk menekan variabilitas, mengendalikan proses dan menentukan rencana sampling penerimaan menggunakan acceptance sampling plans dari produk jenis pakan ternak. Dari hasil analisis didapat proses kapabilitas yang rendah karena kinerja operator, peralatan dan kondisi gudang. Dari penerimaan sampel lot, didapat dua karakteristik mutu yang ditolak yaitu kadar fosfor dan kadar kalsium. Sedangkan tiga lot lainnya diterima yaitu kadar protein, lemak dan serat.

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan produksi kertas rokok dengan sistem produksi kontinu. Kertas rokok yang diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen dan telah memiliki standart kualitas kertas rokok. Namun dalam proses produksinya, perusahaan masih mendapati variasi karakteristik mutu produk dari yang telah ditetapkan. Dengan


(44)

Proses pengendalian kualitas yang dilakukan di PT. XYZ meliputi pengendalian material baku (raw material), pengendalian bahan dalam proses (material in proses), pengendalian produk akhir (end item) dan pengendalian persediaan (supplies in storage). Untuk mengendalikan kualitas produk selama proses produksi dapat dilakukan dengan process capability. Proses pengendalian ini dilakukan untuk mengurangi banyaknya variasi produk selama proses produksi, mempermudah mengawasi apakah proses dalam kondisi stabil, dan menentukan tindakan yang dilakukan apabila terjadi variasi. Untuk pengendalian produk akhir dilakukan dengan menggunakan acceptance sampling plans. Metode ini dipakai untuk menolak atau menerima suatu produk sebelum dikirim ke konsumen. Proses pengendalian ini dilakukan untuk mengurangi produk cacat akibat variasi selama proses produksi dan mencegah produk cacat terkirim kepada konsumen sehingga complain maupun return (produk kembali) dari konsumen.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang terjadi adalah tingginya variasi yang terjadi selama proses produksi sehingga harus dilakukan pengendalian statistik untuk menurunkan jumlah produk cacat yang akan berakibat pada berkurangnya kerugian yang dialami oleh perusahaan dan mencegah terjadinya complain ataupun return produk dari pelanggan.


(45)

2. Mengetahui kemampuan proses dalam menghasilkan produk kertas rokok dengan menggunakan konsep pengendalian statistik yaitu proses kapabilitas. 3. Untuk mengendalikan pemeriksaan produk akhir dan mengetahui tindakan

yang dapat diambil dalam menerima atau menolak lot dari petunjuk pelaksanaan kegiatan pemeriksaan produk kertas rokok.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Perusahaan diharapkan mampu memenuhi spesifikasi mutu yang diiginkan. 2. Menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan perbaikan

spesifikasi mutu.

3. Memberikan masukan bagi perusahaan cara menerapkan metode statistik untuk mengendalikan produk.

4. Sebagai tambahan refrensi dan studi mengenai pengendalian kualitas di dunia industri bagi Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Parameter yang diuji adalah basis weight, citrate, opacity, brightness, dan porocity.


(46)

1.6. Asumsi yang Digunakan

Asumsi yang digunkan dalam penelitian ini adalah:

1. Kondisi dan dan metode kerja perusahaan tidak berubah selama penelitian berlangsung.

2. Karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan terhadap yang dihasilkan perusahaan tidak mengalami perubahan.

3. Tidak terjadi perubahan prosedur pengendalian kualitas selama penelitian berlangsung.

4. Proses produksi yang berlangsung tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

5. Spesifikasi standar mutu produk kertas rokok tidak mengalami perubahan. 6. Seluruh data yang diperoleh dari pihak perusahaan PT. XYZ dianggap benar.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian Tugas Akhir ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika yang ada. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah-masalah yang akan dibahas mengenai kualitas kertas rokok, perumusan masalah, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi


(47)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini diutarakan mengenai sejarah perusahaan PT. XYZ Indonesia, proses produksi, struktur organisai, produk yang dihasilkan, serta objek penelitian.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori mengenai kualitas, perencanaan sampel berdasarkan MIL-STD 1916 yang digunkan sebagai landasan dalam pembahas dan pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang bahan/materi penelitian, alat dan tata cara penelitian, variable data yang akan diteliti, dan langkah-langkah analisis yang dipakai, serta diagram alirnya.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menjelaskan mengenai pengumpulan data penelitian, pengolahan data berdasarkan hasil perhitungan yaitu data variable, uji kecukupan data, pengujian distribusi normal, perhitungan capability process dan peta control, perhitungan acceptance sampling berdasarkan MIL-STD 1916.

BAB VI PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menjelaskan tentang analisis dan pembahasan hasil berdasarkan pengolahan data dengan cara membandingkan dengan


(48)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah maupun dari pengumpulan data serta diajukan beberapa saran untuk peninjauan berikutnya.


(49)

ABSTRAK

PT. XYZ adalah perusahaan swasta yang melakukan kegiatan produksi kertas rokok. Salah satu produk kertas rokok yang dihasilkan diantaranya adalah Varge LST/HOS. Permasalahan adalah selama proses produksi, Varge LST/HOS terjadi variasi dan keluar dari standart yang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan kualitasnya belum sesuai dengan standart mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan proses yang berlangsung dalam menghasilkan kertas rokok dengan memakai Proses Capability dan mengendalikan pemeriksaan produk akhir dengan menggunakan Acceptance Smpling Plans berdasarkan MIL-STD 1916.

Jenis penilitan digolongkan sebagai penelitian deskriktif. Teknik sampling adalah probability sampling dengan metode simple random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Jumlah data sebanyak 30 hari pengamatan. Metode pengolahan data digunakan adalah uji kecukupan data, uji kenormalan data dengan uji chi-square, peta kontrol variabel X dan R, perhitungan Process Capability, dan menentukan Acceptance Sampling Plans berdasarkan MIL-STD 1916.

Dari spesifikasi mutu diperoleh nilai process capability untuk masing – masing karakteristik, untuk basis weight Cp= 0,390 ,untuk citrate Cp = 0,936, untuk opacity Cp =1,106, brightness Cp =1,066, dan porocity Cp = 0,479. Dapat disimpulkan bahwa tiga dari lima karakteristik memiliki kemampuan yang rendah dalam berproduksi karena Cp kurang dari 1. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan prosesnya masih rendah. Berdasarkan Sampling Penerimaan denganMIL-STD 1916, bahwa semua karakteristik uji mutu ditolak sehingga perlu dilakukan pengalihan pemeriksaan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaan dari normal ke ketat.

Kata kunci :Statistcal Process Control, Capability Process, Acceptance


(50)

ANALISIS PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE

SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK

MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK

DI PT. XYZ

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

RNF. P. ADI PUTRA SIMANULLANG NIM. 100423034

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I


(51)

ANALISIS PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING

PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK

MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

RNF. P. ADI PUTRA SIMANULLANG 100423034

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

(Ir. Khawarita Siregar, MT.) ( Rahmi M. Sari, ST, MM(T) )

P R O G R A M P E N D I D I K A N S A R J A N A E K S T E N S I

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I


(52)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Kasih dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik.

Tugas Sarjana ini berjudul “ANALISIS PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916

UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ”. Tugas

Sarjana ini bertujuan memenuhi persyaratan akademis penyelesaian program sarjana Teknik Industri Univesitas Sumatera Udara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Sarjana ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis selalu terbuka mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan Tugas Sarjana ini ke depan. Akhir kata, penulis berharap agar Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Medan, Agustus 2014


(53)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan Tugas Sarjana ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan dukungan yang besar dari berbagai pihak, baik berupa materi, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen Pembimbing I dalam pengerjaan Tugas Sarjan Ini.

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc dan Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku koordinator Tugas Akhir Departemen Teknik Industri USU.

4. Ibu Rahmi M. Sari, ST, MM(T), selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, arahan, dan masukan yang diberikan dalam penyusunan Tugas Sarjana ini. 5. Pimpinan PT. XYZ dan jajarannya yang memberikan izin dan membimbing

peneliti dalam melakukan penelitian ini.

6. Orang tua, kakak dan adik penulis yang telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada penulis baik doa, moral maupun materi dalam


(54)

8. Bang Nurmansyah, Bang Mijo, Kak Dina, Kak Ani, dan Bang Ridho atas bantuan dan tenaga yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian Tugas Sarjana ini.

Kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaian laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua

Medan, Agustus 2014


(55)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang Masalah ... I-1 1.2. Rumusan Masalah... I-3 1.3. Tujuan Penelitian ... I-3 1.4. Manfaat Penelitian ... I-4 1.5. Batasan Masalah ... I-4 1.6. Asumsi yang Digunakan ... I-5 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... I-5


(56)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.3. Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab ... II-3 2.3.1. Struktur Organisasi ... II-3 2.3.2. Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5 2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan ... II-7 2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan ... II-9 2.4. Proses Produksi ... II-11 2.4.1. Bahan yang Digunakan ... II-11 2.4.1.1. Bahan Baku ... II-12 2.4.1.2. Bahan Penolong ... II-13 2.4.1.3. Bahan Tambahan ... II-15 2.4.2. Uraian Proses Produksi ... II-15 2.4.2.1. Tahap Persiapan ... II-16 2.4.2.2. Tahap Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine ... II-19 2.4.2.3. Tahap Finishing ... II-21 2.5. Pengendalian Mutu Produk ... II-24


(57)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.2.2. Peta Kendali X dan R ... III-8 3.2.3. Revisi Peta Kendali X dan R ... III-11 3.3. Kapabiliti Proses (Process Capability) ... III-11 3.4. Teknik Sampel ... III-15 3.4.1. Sampel Acak (Probability Sampling) ... III-16 3.4.2. Sampel Tidak Acak (Nonprobability Sampling) ... III-18 3.5. Acceptance Sampling Plans (Rencana Sampling

Penerimaan) ... III-20 3.6. Metode Perencanaan Sampling Penerimaan ... III-22 3.7. Aturan Pengalihan Prosedur Pemeriksaan ... III-27

IV METODE PENELITIAN ... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Metode Pengambilan Sampel ... IV-1 4.4. Identifikasi Variabel Penelitian ... IV-2 4.5. Kerangka Berpikir ... IV-2 4.6. Pelaksanaan Penelitian ... IV-6


(58)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1

5.1. Pengumpulan Data ... V-1 5.2. Pengolahan Data ... V-1 5.2.1. Uji Kecukupan Data ... V-7 5.2.2. Uji Kenormalan Data ... V-15 5.2.3. Penentuan Batas Kendali untuk Masing-Masing

Karakteristik Mutu ... V-30 5.2.4. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan ... V-47

5.2.4.1. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan

untuk Pengujian Basis Weight Kertas Rokok V-47 5.2.4.2. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan untuk Pengujian Citrate Kertas Rokok ... V-52 5.2.4.3. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan

untuk Pengujian Opacity Kertas Rokok ... V-56 5.2.4.4. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan

untuk Pengujian Brightness Kertas Rokok .. V-60 5.2.4.5. Penentuan Rencana Sampling Penerimaan


(59)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1

6.1. Analisis dan Evaluasi Karakteristik Mutu ... VI-1 6.2. Analisis dan Evaluasi Indeks Prosess Capability dan

Indeks Performance ... VI-2 6.3. Analisis dan Evaluasi Rencana Sampling Penerimaan... VI-5

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2


(60)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jenis Pulp Serat Panjang ... II-12 2.2. Jenis Pulp Serat Pendek ... II-12 2.3. Perbedaan Kertas Biasa dengan Kertas ... II-26

3.1. Kode Huruf (CL) terhadap besar sampel yang diperiksa ... II-26 5.1. Standart Spesifikasi Produk ... V-1 5.2. Data Hasil Pengukuran Basis Weight ... V-2 5.3. Data Hasil Pengukuran Citrate ... V-3 5.4. Data Hasil Pengukuran Opacity ... V-4 5.5. Data Hasil Pengukuran Brightness ... V-5 5.6. Data Hasil Pengukuran Porosity ... V-6 5.7. Data Pengujian Basis Weight serta Perhitungan x dan x ... 2 V-7 5.8. Data Pengujian Citrate serta Perhitungan X dan X ... 2 V-9 5.9. Data Pengujian Opacity serta Perhitungan X dan X ... V-10 2 5.10. Data Pengujian Brightness serta Perhitungan X dan X ... V-12 2 5.11. Data Pengujian Porocity serta Perhitungan X dan X ... V-13 2 5.12. Distribusi Frekuensi Basis Weight ... V-16 5.13. Peluang Distribusi Normal ... V-17


(61)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.15. Distribusi Frekuensi Citrate ... V-19 5.16. Peluang Distribusi Normal ... V-20 5.17. Distribusi Normal ... V-20 5.18. Distribusi Frekuensi Opacity ... V-22 5.19. Peluang Distribusi Normal ... V-23 5.20. Distribusi Normal ... V-23 5.21. Distribusi Frekuensi Brightness ... V-25 5.22. Peluang Distribusi Normal ... V-26 5.23. Distribusi Normal ... V-26 5.24. Distribusi Frekuensi Porocity ... V-28 5.25. Peluang Distribusi Normal ... V-29 5.26. Distribusi Normal ... V-29 5.27. Data Ukuran Basis Weight Kertas Rokok (gr/m2) ... V-48 5.28. Hasil distribusi frekuensi basis wight ... V-49 5.29. Peluang Distribusi Normal ... V-49 5.30. Distribusi Normal ... V-50 5.31. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-51


(62)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.35. Distribusi Normal ... V-54 5.36. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-55 5.37. Data Ukuran Opacity Kertas Rokok (%) ... V-56 5.38. Hasil distribusi frekuensi Opacity ... V-57 5.39. Peluang Distribusi Normal ... V-58 5.40. Distribusi Normal ... V-58 5.41. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-59 5.42. Data Ukuran Brightness Kertas Rokok (%) ... V-60 5.43. Hasil distribusi frekuensi Brightness ... V-61 5.44. Peluang Distribusi Normal ... V-62 5.45. Distribusi Normal ... V-62 5.46. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-63 5.47. Data Ukuran Porocity Kertas Rokok (ml/mnt) ... V-64 5.48. Hasil distribusi frekuensi Porocity ... V-65 5.49. Peluang Distribusi Normal ... V-66 5.50. Distribusi Normal ... V-66 5.51. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-67 6.1. Batas Kontrol ... VI-1


(63)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

6.3. Penentuan Acceptance Sampling Plan ... VI-6 2.1 Struktur Organisasi PT. XYZ ... II-4 2.2 Block Diagram Pembuatan Kertas Rokok ... II-23 3.1 Control Chart ... III-8 3.2. Skema Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Peta Batas

Kendali ... III-13 3.3 Niali Cp dan Cpk ... III-15 3.4. Hirarki Sampling Penerimaan ... III-22 3.5. Aturan Pemeriksaan Terhadap Lot ... III-27 4.1. Kerangka Pikir Penelitian ... IV-III 4.2. Diagram Blok Pengolahan data ... IV-10 4.2. Diagram Blok Prosedur Penelitian ... IV-11 5.1. Peta Kontrol X Basis Weight ... V-31 5.2. Peta Kontrol R Basis Weight ... V-32 5.3. Revisi Peta Kontrol X Basis Weight ... V-33 5.4. Revisi Peta Kontrol R Basis Weight ... V-33 5.5. Penentuan Process Capability dari Basis Weight ... V-34


(64)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.9. Peta Kontrol X Opacity... V-39 5.10. Peta Kontrol R Opacity ... V-39 5.11. Penentuan Process Capability dari Opacity ... V-40 5.12. Peta Kontrol X Brightness ... V-42 5.13. Peta Kontrol R Brightness ... V-43 5.14. Penentuan Process Capability dari Brightness ... V-43 5.15. Peta Kontrol X Porocity ... V-45 5.16. Peta Kontrol R Porocity ... V-45 5.17. Penentuan Process Capability dari Porocity ... V-46


(65)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1 Data Hasil Pengukuran Basis Weight ... L-1 2 Faktor-faktor Perhitungan Garis Tengah dan Batas Kontrol 3σ untuk

Peta X, s dan R... L-5 3 Nilai Kritis Sebaran Chi- Kuadrat ... L-6 4 Faktor-Faktor Perhitungan MIL-STD 1916 untuk Variabel Sampling

Plans ... L-7 5 Kode Huruf untuk Lot/Batch ... L-8 6 Bilangan Random untuk Sampling Pemeriksaan ... L-9 7 Data Return Produk Periode Januari – Desember 2013 ... L-10 8 Data Kecatatan Pada Bulan Februari 2014 ... L-12 9 Data Kecatatan Pada Bulan Maret 2014 ... L-14


(66)

ABSTRAK

PT. XYZ adalah perusahaan swasta yang melakukan kegiatan produksi kertas rokok. Salah satu produk kertas rokok yang dihasilkan diantaranya adalah Varge LST/HOS. Permasalahan adalah selama proses produksi, Varge LST/HOS terjadi variasi dan keluar dari standart yang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan kualitasnya belum sesuai dengan standart mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan proses yang berlangsung dalam menghasilkan kertas rokok dengan memakai Proses Capability dan mengendalikan pemeriksaan produk akhir dengan menggunakan Acceptance Smpling Plans berdasarkan MIL-STD 1916.

Jenis penilitan digolongkan sebagai penelitian deskriktif. Teknik sampling adalah probability sampling dengan metode simple random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Jumlah data sebanyak 30 hari pengamatan. Metode pengolahan data digunakan adalah uji kecukupan data, uji kenormalan data dengan uji chi-square, peta kontrol variabel X dan R, perhitungan Process Capability, dan menentukan Acceptance Sampling Plans berdasarkan MIL-STD 1916.

Dari spesifikasi mutu diperoleh nilai process capability untuk masing – masing karakteristik, untuk basis weight Cp= 0,390 ,untuk citrate Cp = 0,936, untuk opacity Cp =1,106, brightness Cp =1,066, dan porocity Cp = 0,479. Dapat disimpulkan bahwa tiga dari lima karakteristik memiliki kemampuan yang rendah dalam berproduksi karena Cp kurang dari 1. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan prosesnya masih rendah. Berdasarkan Sampling Penerimaan denganMIL-STD 1916, bahwa semua karakteristik uji mutu ditolak sehingga perlu dilakukan pengalihan pemeriksaan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaan dari normal ke ketat.

Kata kunci :Statistcal Process Control, Capability Process, Acceptance


(1)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.15. Distribusi Frekuensi Citrate ... V-19 5.16. Peluang Distribusi Normal ... V-20 5.17. Distribusi Normal ... V-20 5.18. Distribusi Frekuensi Opacity ... V-22 5.19. Peluang Distribusi Normal ... V-23 5.20. Distribusi Normal ... V-23 5.21. Distribusi Frekuensi Brightness ... V-25 5.22. Peluang Distribusi Normal ... V-26 5.23. Distribusi Normal ... V-26 5.24. Distribusi Frekuensi Porocity ... V-28 5.25. Peluang Distribusi Normal ... V-29 5.26. Distribusi Normal ... V-29 5.27. Data Ukuran Basis Weight Kertas Rokok (gr/m2) ... V-48 5.28. Hasil distribusi frekuensi basis wight ... V-49 5.29. Peluang Distribusi Normal ... V-49 5.30. Distribusi Normal ... V-50 5.31. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-51 5.32. Data Ukuran Citrate Kertas Rokok (% ) ... V-52 5.33. Hasil distribusi frekuensi Citrate ... V-53 5.34. Peluang Distribusi Normal ... V-54


(2)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.35. Distribusi Normal ... V-54 5.36. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-55 5.37. Data Ukuran Opacity Kertas Rokok (%) ... V-56 5.38. Hasil distribusi frekuensi Opacity ... V-57 5.39. Peluang Distribusi Normal ... V-58 5.40. Distribusi Normal ... V-58 5.41. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-59 5.42. Data Ukuran Brightness Kertas Rokok (%) ... V-60 5.43. Hasil distribusi frekuensi Brightness ... V-61 5.44. Peluang Distribusi Normal ... V-62 5.45. Distribusi Normal ... V-62 5.46. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-63 5.47. Data Ukuran Porocity Kertas Rokok (ml/mnt) ... V-64 5.48. Hasil distribusi frekuensi Porocity ... V-65 5.49. Peluang Distribusi Normal ... V-66 5.50. Distribusi Normal ... V-66 5.51. Perhitungan Penarikan Sampel ... V-67 6.1. Batas Kontrol ... VI-1 6.2. Indeks Process Capability dari Hasil Masing-Masing Karakteristik


(3)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

6.3. Penentuan Acceptance Sampling Plan ... VI-6 2.1 Struktur Organisasi PT. XYZ ... II-4 2.2 Block Diagram Pembuatan Kertas Rokok ... II-23 3.1 Control Chart ... III-8 3.2. Skema Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Peta Batas

Kendali ... III-13 3.3 Niali Cp dan Cpk ... III-15

3.4. Hirarki Sampling Penerimaan ... III-22 3.5. Aturan Pemeriksaan Terhadap Lot ... III-27 4.1. Kerangka Pikir Penelitian ... IV-III 4.2. Diagram Blok Pengolahan data ... IV-10 4.2. Diagram Blok Prosedur Penelitian ... IV-11 5.1. Peta Kontrol X Basis Weight ... V-31 5.2. Peta Kontrol R Basis Weight ... V-32 5.3. Revisi Peta Kontrol X Basis Weight ... V-33 5.4. Revisi Peta Kontrol R Basis Weight ... V-33 5.5. Penentuan Process Capability dari Basis Weight ... V-34 5.6. Peta Kontrol X Citrate ... V-36 5.7. Peta Kontrol R Citrate ... V-36 5.8. Penentuan Process Capability dari Citrate... V-37


(4)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.9. Peta Kontrol X Opacity... V-39 5.10. Peta Kontrol R Opacity ... V-39 5.11. Penentuan Process Capability dari Opacity ... V-40 5.12. Peta Kontrol X Brightness ... V-42 5.13. Peta Kontrol R Brightness ... V-43 5.14. Penentuan Process Capability dari Brightness ... V-43 5.15. Peta Kontrol X Porocity ... V-45 5.16. Peta Kontrol R Porocity ... V-45 5.17. Penentuan Process Capability dari Porocity ... V-46


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1 Data Hasil Pengukuran Basis Weight ... L-1 2 Faktor-faktor Perhitungan Garis Tengah dan Batas Kontrol 3σ untuk

Peta X, s dan R... L-5 3 Nilai Kritis Sebaran Chi- Kuadrat ... L-6 4 Faktor-Faktor Perhitungan MIL-STD 1916 untuk Variabel Sampling

Plans ... L-7

5 Kode Huruf untuk Lot/Batch ... L-8 6 Bilangan Random untuk Sampling Pemeriksaan ... L-9 7 Data Return Produk Periode Januari – Desember 2013 ... L-10 8 Data Kecatatan Pada Bulan Februari 2014 ... L-12 9 Data Kecatatan Pada Bulan Maret 2014 ... L-14


(6)

ABSTRAK

PT. XYZ adalah perusahaan swasta yang melakukan kegiatan produksi kertas rokok. Salah satu produk kertas rokok yang dihasilkan diantaranya adalah Varge LST/HOS. Permasalahan adalah selama proses produksi, Varge LST/HOS terjadi variasi dan keluar dari standart yang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan kualitasnya belum sesuai dengan standart mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan proses yang berlangsung dalam menghasilkan kertas rokok dengan memakai Proses Capability dan mengendalikan pemeriksaan produk akhir dengan menggunakan Acceptance Smpling Plans berdasarkan MIL-STD 1916.

Jenis penilitan digolongkan sebagai penelitian deskriktif. Teknik sampling adalah probability sampling dengan metode simple random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Jumlah data sebanyak 30 hari pengamatan. Metode pengolahan data digunakan adalah uji kecukupan data, uji kenormalan data dengan uji chi-square, peta kontrol variabel X dan R, perhitungan Process Capability, dan menentukan Acceptance Sampling Plans berdasarkan MIL-STD 1916.

Dari spesifikasi mutu diperoleh nilai process capability untuk masing – masing karakteristik, untuk basis weight Cp= 0,390 ,untuk citrate Cp = 0,936, untuk opacity Cp =1,106, brightness Cp =1,066, dan porocity Cp = 0,479. Dapat disimpulkan bahwa tiga dari lima karakteristik memiliki kemampuan yang rendah dalam berproduksi karena Cp kurang dari 1. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan prosesnya masih rendah. Berdasarkan Sampling Penerimaan denganMIL-STD 1916, bahwa semua karakteristik uji mutu ditolak sehingga perlu dilakukan pengalihan pemeriksaan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaan dari normal ke ketat.

Kata kunci :Statistcal Process Control, Capability Process, Acceptance Sampling, MIL-STD 1916