BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat agar dapat bersosialisasi. Indonesia banyak memiliki bentuk kerja sama yang baik
dengan beberapa negara dunia, seperti dengan negara Jepang. Agar terjalinnya hubungan yang baik, maka sebaiknya kita mempelajari bahasa jepang.
Bahasa Jepang memiliki tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia, terutama pada bentuk tata bahasanya. Karena adanya perbedaan struktur tersebut,
maka sering ditemui kejanggalan dalam penerjemahan. Didalam bahasa Jepang ada beberapa joshi yang menyatakan arti “pun” seperti
joshi mo, sae, wa dan lain-lain. Penggunaan joshi yang menyatakan arti “pun” ini sering terjadi kesalahan didalam penggunaan kalimat. Karena itulah dalam penulisan
kertas karya ini, penulis mencoba menguraikan tentang penggunaan joshi mo dan sae dalam kalimat dengan mengacu pada referensi yang ada.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan kertas karya ini adalah : 1.
Untuk dapat mengetahui penggunaan joshi mo dan sae dalam kalimat bahasa jepang.
2. Untuk memenuhi syarat kelulusan dari program D-3 Bahasa Jepang Fakultas
Sastra Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis hanya membatasi masalah mengenai penggunaan
joshi mo dan sae dalam kalimat bahasa Jepang.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan, pengumpulan data-data atau informasi dengan cara membaca buku
referensi yang berkaitan dengan judul yang ditulis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL
Pengertian Joshi
Joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata yang lain serta untuk
menambah arti kata tersebut lebih jelas lagi. Kelas kata joshi tidak mengalami perubahan bentuknya Hirai, 1982 : 161. Joshi sama dengan jodoshi, kedua-duanya
termasuk fuzokugo, namun kelas kata jodoshi dapat mengalami perubahan sedangkan joshi tidak dapat mengalami perubahan.
Oleh karena joshi termasuk fuzokugo, maka kelas kata ini tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, satu bunsetsu, apalagi sebagai satu kalimat. Joshi akan
mununjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kelas kata lain yang dapat berdiri sendiri jiritsugo sehingga membentuk sebuah bunsetsu atau sebuah bun.
Jenis-jenis Joshi
Berdasarkan fungsinya joshi dapat dibagi menjadi empat macam sebagai berikut : 1
Kakujoshi Kakujoshi adalah joshi yang dipakai setelah nomina untuk menunjukkan
hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya ga, no, o, ni, e, to, yori, kara, de, dan ya.
2 Setsuzokujoshi
Setsuzokujoshi adalah joshi yang dipakai setelah yoogen dooshi, i-keiyooshi, na- keyooshi atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata yang ada sebelumnya
terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya ba, keredo,shi, temo, te, nagara, noni, dan node.
Universitas Sumatera Utara
3 Fukujoshi
Fukujoshi adalah joshi yang dipakai setelah berbagai macam kata. Seperti kelas kata fukushi, fukujoshi berkaitan erat dengan bagian kata berikutnya. Joshi yang
termasuk kelompok ini misalnya wa, mo, sae, shika, made, bakari. 4
Shuujoshi Shuujoshi adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata
pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pertanyaan, larangan, seruan, rasa haru, dan sebagainya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya ka,
kashiro, na, naa, zo, tomo, yo, wa, sa.
Pengertian Joshi Mo dan Sae
A. Pengertian Joshi Mo
Pada dasarnya joshi mo memiliki arti juga atau pun. Adapun fungsi dari joshi ini untuk menyatakan sesuatu yang sama. Seperti joshi wa, joshi mo juga di pakai
untuk menekankan berbagai hal atau kata dan menjadikannya pokok kalimat. Akan tetapi, joshi mo hanya dipakai pada waktu mengulangi keterangan yang sama dengan
yang sudah dinyatakan sebelumnya. Contoh kalimat :
a. Ryan-san wa gakuseidesu, Budi-san mo gakuseidesu
Saudara ryan adalah mahasiswa, Budi juga mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
B. Pengertian joshi Sae
Joshi sae dapat diartikan bahkan atau pun. Joshi sae biasanya merupakan penekanan positif bahwa tingkat nyata sesuatu yang lebih besar dari pada awalnya
yang diharapkan. Penggunaan meishi dengan sae dapat dirangkaikan pada meishi. Apabila menggunakan sae maka kakujoshi ga dan wo dihilangkan.
Contoh Kalimat : a.
jisho sae areba yomeru bahkan kalau ada kamus bisa membaca
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGGUNAAN JOSHI MO DAN SAE