Gambaran Umum Lokasi Penelitian .1 Gambaran Umum Kota Tangerang

64

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kota Tangerang Kota Tangerang yang terbentuk pada tanggal 28 Februari 1993 berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Daerah ini berfungsi sebagai salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI Jakarta dan memiliki letak yang strategis karena berada di antara DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Kondisi ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan diatur pula dalam Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur. Kota Tangerang memiliki motto seperti yang tercantum dalam lambang daerahnya yaitu “Bhakti Karya Adhi Kertaraharja” yang memiliki arti sebagai semangat pengabdian dalam bentuk karya pembangunan untuk kebesaran negeri dan kemakmuran serta kesejahteraan wilayah. Kota Tangerang berada pada posisi yang strategis sehingga menjadikan perkembangan kota Tangerang berjalan dengan pesat. Pada satu sisi, menjadi daerah limpahan dari berbagai kegiatan dikota Jakarta, di sisi lainnya kota Tangerang menjadi daerah kolektor pengembangan wilayah kabupaten Tangerang sebagai daerah dengan sumber daya alam yang produktif. 64 65 Pesatnya perkembangan kota Tangerang, didukung pula dari tersedianya system jaringan transportasi terpadu dengan wilayah Jabodetabek, serta aksesibilitas dan konektivitas berskala nasional dan internasional yang baik sebagaimana tercermin dari keberadaan Bandara International Soekarno-Hatta, Pelabuhan Internasional Tanjung Priok, serta pelabuhan Bojonegara sebagai gerbang maupun outlet nasional. Dengan adanya Bandara Internasional Soekarno- Hatta hal ini merupakan melambangkan semangat pacu dalam mencapai cita-cita Pembangunan yang luhur sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Kedudukan geostrategis kota Tangerang tersebut telah mendorong bertumbuh kembangnya aktivitas industri, perdagangan dan jasa yang merupakan basis perekonomian kota Tangerang yang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan sektor perindustrian saat ini.

4.1.2 Visi Kota Tangerang

Visi pembangunan daerah kota Tangerang tahun 2014-2018 berdasarkan visi Walikotadan Wakil Walikota Tangerang terpilih adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Kota Tangerang yang Maju, Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera, dengan Masyarakat y ang Berakhlakul Karimah”. 66 Penjelasan dari Visi Kota Tangerang adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Penjelasan Visi Kota Tangerang Visi Pokok Visi Penjelasan Visi Terwujudnya Kota Tangerang yang Maju, Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera,dengan masyarakat yang Berakhlakul Karimah Terwujudnya Kota Tangerang yang Maju Terwujudnya Kota Tangerang yang maju dalam berbagai hal, melalui pemberian pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan tata kelola perkotaan yang berorientasi lingkungan. Terwujudnya Kota Tangerang yang Mandiri Terwujudnya Kota Tangerang yang mandiri, melalui pembangunan yang dilakukan dengan memaksimalkan segenap potensi daerah yang dimiliki untuk mendorong tumbuhnya rasa percaya diri dalam diri segenap masyarakat dan seluruh stakeholder untuk bersamasama dan ikut bertanggung jawab dalam kelangsungan pelaksanaan pembangunan daerah Terwujudnya Kota Tangerang yang Dinamis Terwujudnya Kota Tangerang yang dinamis yaitu kehidupan yang berkesinambungan dengan mengikuti era perkembangan zaman dengan tetap menjaga 67 mencerminkan kehidupan masyarakat KotaTangerang yang meskipun berbeda latar belakang etnis dan budaya, namun memiliki semangat kebersamaan dan nasionalisme berbasis kedaerahan, tenggang rasa dan tanggung jawab, sikap toleransi yang universal, dalammembangun Kota Tangerang. Terwujudnya Kota Tangerang yang Sejahtera Terwujudnya Kota Tangerang yang sejahtera, melaluiperwujudan masyarakat kota Tangerang yang sejahterayaitu memiliki tatanan kehidupan yang baik danberkualitas sehingga terbentuk kehidupan masyarakat yang makmur dan berkeadilan, dan menjadikanmasyarakat sebagai subjek dalampembangunan daerah. Terwujudnya Masyarakat Akhlakul Karimah Terwujudnya masyarakat Kota Tangerang yang memiliki akhlakul karimah, yaitu terwujudnya masyarakat yang memiliki sikap dan perilaku akhlak mulia yang dicerminkan melalui kualitas hubungan antar manusiadengan Tuhan dan hubungan antar manusia itu sendiri,dan menjadi landasan moral dan etika dalambermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemahamandanpengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya 68 masyarakat yang religius, demokratis, mandiri, berkualitas sehat jasmani dan rohani, serta tercukupi kebutuhan material spiritual, sehingga mampu mewujudkan sebuah masyarakat madani madaniyyah dan hidup menuju negeri yang adil, makmur, dan diberkati baldatun toyibatun warabunghafur.

4.1.3 Misi Kota Tangerang

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi dalam dokumen RPJMD dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Misi pembangunan Kota Tangerang Tahun 2014-2018 berdasarkan misi Walikota dan Wakil Walikota Tangerang terpilih adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten, dan professional. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi. 69 3. Mengembangkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial demi terwujudnya masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi. 4. Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas. 5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Penjelasan dari misi tersebut bisa diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.2 Penjelasan Misi Kota Tangerang Visi Misi Penjelasan Misi Terwujudnya Kota Tangerang yang Maju, Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera, dengan Masyarakat yang Berakhlakul Karimah Mewujudkan tata pemerintahan yang baik,akuntabel, dan transparandidukung dengan strukturbirokrasi yang berintegritas,kompeten, dan professional. Pelaksanaan pembangunan akan berjalan dengan optimal apabila ditunjang oleh tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan.Perwujudan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan didukung dengan struktur birokrasi aparatur yang mengedepankanprofesionalisme, kompetensi, kualitas, transparansi, objektifitas, dan bebasdari intervensi politik dan korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN berintegritas, kompeten, dan profesional. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saingtinggi Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saingtinggi merupakan salah satu upaya untuk mempercepatkemajuan kota Tangerang, yang dilakukan dengan memajukankegiatan ekonomi yang menjadi sektor unggulan,sepertiperdagangan dan jasa, industri, dan 70 memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasisehingga mampu bersaing, serta memperluaskesempatankerja, mengurangi pengangguran, dan mengentaskankemiskinan. Mengembangkan kualitaspendidikan, kesehatan, dankesejahteraan sosial demi terwujudnya masyarakatyang berdaya saing di eraglobalisasi Pengembangan kualitas pendidikan dan kesehatan ditujukanuntuk meningkatkan masyarakat yang berdaya saing, kualitaskehidupan masyarakat kota Tangerang, yang ditunjang dengan upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. Demi terwujudnya masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kualitas pelayanan sumberdaya manusia, kualitas dan kuantitassarana dan prasarana pelayanan, serta faktor pendukunglainnya. Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas Penyediaan dan peningkatan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas. mutlak diperlukansekaligus dapat untuk menjamin pemenuhan kebutuhanpelayanan dasar masyarakat dalam rangka mendukungberlangsungnya kegiatan ekonomi dan investasi secaraproduktif. Sarana perkotaan merupakan faktor penunjangbagi kegiatan ekonomi kota Tangerang. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman Peningkatan kualitas dan daya dukung lingkungan untuk mendukung dalam rangka melaksanakan merupakan salah satu pilar pembangunan berkelanjutan.Pembangunan yangberkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih,sehat, dan nyaman, serta 71 seimbang antara dapatmenciptakan kondisi kemajuan yang seimbang antara peningkatan aspek sosial dan ekonomi dengan kelestarian lingkungan hidup.

4.1.4 Letak Geografis

Kota Tangerang memiliki luas wilayah berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPSTahun 2014, seluas ±184,24 km 2 termasuk Bandara Soekarno – Hatta seluas ±19,69 km 2 , yang secara administratif terdiri dari 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan dengan 970 Rukun Warga RW dan 4.820 Rukun Tetangga RT. Kota Tangerang berjarak ±60 km dari Ibukota Provinsi Banten dan berjarak ±27 km dari Ibukota DKI Jakarta. Kota Tangerang secara geografis terletak pada 106.036 ο –106.042 ο Bujur Timur BT dan606 ο –613 ο Lintang Selatan LS, dengan batas wilayah administrasi sebagai berikut. a. Sebelah Utara: Berbatasan dengan kecamatan Teluknaga, kecamatanKosambi dan kecamatan Sepatan di kabupaten Tangerang; b. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan kecamatan Curug di kabupaten Tangerang serta kecamatan Serpong Utara dan kecamatan Pondok Aren di Kota Tangerang Selatan; c. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan di DKI Jakarta; d. Sebelah Barat: Berbatasan dengan kecamatan Pasar Kemis dan kecamatan Cikupa di kabupaten Tangerang. 72 Diantara ke-13 kecamatan, kecamatan Larangan merupakan kecamatan terjauh dariIbukota Tangerang sekitar 14 km dan Kecamatan Tangerang merupakan kecamatanterdekat dari Ibukota Tangerang. Jarak paling jauh antar kecamatan adalah antara kecamatan Larangan dengan kecamatan Benda yaitu sekitar 21 km dan Jarak palingdekat antar kecamatan adalah antara kecamatan Cibodas dengan kecamatan Jatiuwungyaitu sekitar 1 km. Untuk lebih jelasnya, gambaran kondisi geografis kota Tangerang bisa dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Peta Administrasi Wilayah Kota Tangerang 73 Letak geografis yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta membuat kota Tangerang memiliki posisi yang sangat strategis.Nilai strategis tersebut semakin bertambah dengan dimasukannya kota Tangerang dalam konsep pengembangan metropolitan Jabodetabekpunjur, yaitu konsep pengintegrasian tata ruang beberapa kawasan yang memiliki keterkaitan erat dalam konteks pengembangan wilayah. Lokasi strategis yang ditunjang oleh keberadaan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, menjadikan Kota Tangerang sebagai pintu gerbang bagi masuknya pergerakan orang, barang dan jasa, sehingga menjadi daya tarik investor untuk melakukan investasi di sektor industri. Faktor tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi perkembangan pembangunan Kota Tangerang di bidang industri, perdagangan dan jasa. Dukungan aksesibilitas yang baik, ketersediaan sarana dan prasarana, kemudahan berinvestasi, serta kondisi lingkungan yang kondusif menjadikan Kota Tangerang memiliki prospek yang cerah dan menjanjikan sebagai lokasi pengembangan berbagai kegiatan perekonomian perkotaan.

4.1.5 Kondisi Ekonomi

Pembangunan perekonomian daerah merupakan suatu proses yang berdampak terhadap kondisi ekonomi daerah serta tingkat kehidupan masyarakat di daerah yang secara nyata dapat dilihat melalui peningkatan pendapatan perkapita dan peningkatan daya beli masyarakat. Pembangunan perekonomian membutuhkan kebijakan ekonomi yang mampu mengarahkan segala tindakan perekonomian menuju tujuan dan sasaran pembangunan daerah. 74 Kebijakan ekonomi daerah merupakan suatu hal yang kompleks, karena banyaknya keterkaitan variabel ekonomi yang harus diperhitungkan.Hal ini menuntut daerah untuk lebih serius dan seksama memperhatikan seluruh faktor, variabel, dan indicator ekonomi makro yang terlibat di dalam pembangunan. Kondisi ekonomi daerah akan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi secara umum pada tahun sebelumnya diantaranya PDRB, Struktur Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Perkapita, dan Inflasi, serta rencana ekonomi makro pada kurun waktu tertentu. Perekonomian daerah dapat menjadi reflektor dan tolok ukur kinerja perekonomian daerah sebagai bagian dari proses pembangunan di bidang ekonomi. Kerangka ekonomi daerah akan memuat faktor fundamental ekonomi daerah yang memberikan kontribusi agregat ekonomi, berdasarkan penggunaan maupun sektor riil lapangan usaha dalam batasan-batasan kemampuan ekonomi daerah.Perekonomian daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan eksternal dan internal. Kondisi lingkungan eksternal dapat berupa perkembangan dan perubahan faktor, variabel, dan indikator ekonomi dalam wilayah cakupan yang lebih luas seperti ekonomi Regional atau Nasional.Sementara itu, kondisi lingkungan internal dapat berupa perkembangan dan perubahan berbagai faktor, variabel, dan indikator ekonomi yang berada di dalam daerah tersebut akibat adanya gejolak sosial –politik yang membawa kepada adanya perubahan kebijakan pembangunan. 75

4.2 Gambaran Umum Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Nias)

7 96 50

Analisis Pengaruh Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang Tahun 2000-2011

0 6 117

Pengaruh Penerimaan Pajak Relame Dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) : Pada Suku Dinas Pendapat Daerah Kodya Jakarta Barat 11

4 18 128

PENGARUH PAJAK HIBURAN, PAJAK PARKIR, PAJAK REKLAME, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SEMARANG (2009-2013).

0 3 6

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SEMARANG.

0 7 12

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2008-2012

0 3 119

PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

0 3 87

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, RESTORAN, REKLAME, DAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH Analisis Kontribusi Pajak Hotel, Restoran, Reklame, Dan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelol

0 1 18

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, RESTORAN, REKLAME, DAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH Analisis Kontribusi Pajak Hotel, Restoran, Reklame, Dan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelol

0 1 18

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010-2014.

0 0 16