Ruang Lingkup Penenelitian Jenis dan Sumber Data Model dan Analisis Data Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.1 Ruang Lingkup Penenelitian

Adapun ruang lingkup penelitian adalah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak hotel dan restoran di kota Medan dalam kurun waktu 1988 – 2007.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara, serta bahan-bahan kepustakaan berupa bacaan yang berhubungan dengan penelitian, artikel, majalah dan laporan yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti.

3.3 Model dan Analisis Data

Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan model ekonometrika, yaitu meregresikan variable-variabel yang ada dengan Ordinary Least Square OLS. Data-data yang digunakan dianilisis secara kuantitatif dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara analisa statistik yaitu persamaan regresi linier berganda. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah program E-Views versi 5.0. Dengan Model Persamaan sebagai berikut : Y= α+β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +µ Dimana : Y = Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Juta Rupiah  = Konstanta β 1, β 2, β 3 = Koefisien Regresi X 1 = Produk Domestik Regional Bruto Perkapita atas dasar harga konstan Juta Rupiah X 2 = Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Orang X 3 = Jumlah Tempat Tidur Unit  = Term of error 3.4 Uji Kesesuaian 3.4.1 Koefisien Determinasi R-Square Koefisien determinasi R-Square dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama dapat memberi penjelasan terhadap variabel dependen atau merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang diestimasi. Dimana nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0 R 2 1 Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Uji F-Statistik

Uji F-Statistik dilakukan untuk mengetahui proporsi varibel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen secara serempak atau gabungan, dilakukan pengujian hipotesis secara serentak dengan menggunakan Uji F. H o : β 1 = β 2 = β 3 artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H o : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan : Jika F hitung F tabel , maka H o diterima. Berarti variabel independen tersebut secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika F hitung F tabel maka H o ditolak. Berarti variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3.4.3 Uji T-Statistik

Tujuan penggunaan uji T-Statistik adalah untuk menguji parameter secara parsial atau sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu. H o : β 1 = artinya variabel independen secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. H o : β 1 artinya variabel independen secara individu berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Pengambilan keputusan : Jika t hitung t tabel , maka H o diterima. Berarti variabel independen tersebut secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika t hitung t tabel maka H o ditolak. Berarti variabel independen tersebut secara individu berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap variabel dependen. 3.5 Uji Asumsi Klasik 3.5.1 Multikolineritas Multikolineritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari nilai R-Square, F- Hitung, T-Hitung serta standar error. Adanya multikolineritas ditandai dengan : 1. standar error tidak terhingga 2. tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 10, α = 5, α = 1 3. terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori 4. R 2 sangat tinggi

3.5.2 Autokorelasi

Adalah adanya korelasi antara variable-variabel gangguan pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan dengan satu sama lainnya Universitas Sumatera Utara atau karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Uji yang digunakan adalah dengan uji Durbin Watson Test uji DW. Hipotesis: :   o H , artinya H o diterima, tidak ada autokorelasi :   a H , artinya H a diterima, terdapat autokorelasi 0 dl du 2 4-du 4-dl 4 Gambar 3.1 Kurva Durbin Watson Test Dimana : Ho : tidak ada autokorelasi Dw dl : tolak Ho ada korelasi positif Dw 4-dl : tolak Ho ada korelasi negatif Du Dw 4-du : terima Ho tidak ada korelasi dl ≤ Dw ≤ du : pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive 4-du ≤ Dw ≤ 4-dl : pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive Inconclusive Inconclusive Ho: Accept Autokorelasi - Autokorelasi + Universitas Sumatera Utara

3.6 Defenisi Operasional

1. Pajak Hotel dan Restoran adalah Pajak yang dipungut atas pembayaran pelayanan di Hotel atau Restoran di Kota medan. 2. PDRB Perkapita adalah pendapatan yang diterima oleh masing-masing perkepala penduduk. 3. Wisatawan adalah Pengunjung yang mengunjungi suatu tempat atau Negara diluar tempat tinggalnya paling sedikit 24 Jam. 4. Tempat Tidur adalah Fasilitas yang disediakan pada hotel untuk beristirahat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional.

4.2 Kota Medan Secara Geografis

Secara umum ada 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, 1 faktor geografis, 2 faktor demografis dan 3 faktor Universitas Sumatera Utara