2.2 Fungsi Pajak
1. Fungsi Budgetir atau Fungsi Finansial Fungsi Budgetir atau Fungsi Finansial yaitu memasukkan uang sebanyak-
banyaknya kas Negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran negara.
2. Fungsi Reguralend atau Fungsi Mengatur Fungsi Reguralend atau Fungsi Mengatur yaitu pajak digunakan sebagai
alat untuk mengatur baik masyarakat baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik dengan tujuan tertentu.
2.3 Pembagian Pajak
Pembagian pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan, wewenang pemungut, maupun sifatnya.
2.3.1 Berdasarkan Golongan
1. Pajak Langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain. 2. Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan atau
digeserkan kepada pihak lain sehingga sering disebut juga sebagai pajak tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Berdasarkan Wewenang Pemungut Pajak PusatPajak Negara
Pajak PusatPajak Negara adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen
Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. Pajak Pusat diatur dalam undang- undang dan hasilnya akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Daerah. Pajak Pajak Pusat diatur dalam undang-undang dan hasilnya akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pajak Daerah yang diatur dalam
undang-undang nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terdiri dari 3 jenis Pajak Daerah Tingkat I dan 6 jenis Pajak Daerah Tingkat II.
Pajak Daerah Tingkat I
a. Pajak Kendaraan Bermotor PKB b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBNKB
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBBKB
Pajak Daerah Tingkat II
a. Pajak Hotel dan Restoran
b. Pajak Hiburan
c. Pajak Reklame
Universitas Sumatera Utara
d. Pajak Penerangan Jalan
e. Pajak Pengambilan Pengolahan Bahan Galian golongan C
f. Pajak Pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan
2.3.3 Berdasarkan Sifat
1. Pajak
Subjektif Pajak Subjektif adalah pajak yang memeperhatikan kondisikeadaan wajib
pajak. Dalam menentukan pajaknya harus ada alas an-alasan objektif yang berhubungan erat dengan keadaan materialnya, yaitu gaya pikul. Gaya
pikul adalah kemampuan wajib pajak memikul pajak setelah dikurangi biaya hidup minimum.
2. Pajak Objektif
Pajak Objektif adalah pajak yang pada awalnya memperhatikan objek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian baru dicari
subjeknya baik orang pribadi maupun badan. Jadi dengan kata lain pajak objektif adalah pengenaan pajak yang hanya memperhatikan kondisi
objeknya saja.
2.4 Pajak Hotel
Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap istirahat memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan
dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. Pajak yang
Universitas Sumatera Utara
dikenakan atas pelayanan hotel disebut pajak hotel dan masa pajaknya adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim.
2.4.1 Objek Pajak Hotel
Objek pajak hotel adalah pembayaran atas fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek antara lain hotel, gubuk pariwisata cottage, motel,
wisma pariwisata, pesanggrahan hostel, losmen dan rumah penginapan. Termasuk kos dengan jumlah kamar minimal 10 sepuluh atau lebih yang
menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tempat tinggal jangka pendek yang sifatnya
memberikan kemudahan dan kenyamanan antara lain telepon, fax, fotocopy, pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya yang disediakan atau
dikelola hotel, fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel, bukan untuk umum anatara lain pusat kebugaran, pub, diskotik, yang
disediakan atau dikelola hotel, pasca penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, dan penjualan makanan dan minuman untuk kegiatan
acara atau pertemuan di hotel juga merupakan objek pajak hotel.
2.4.2 Subjek dan Wajib Pajak Hotel serta tarif Pajak
Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan pembayaran kepada pihak hotel. Wajib pajak hotel adalah pengusaha
hotel, dasar pengenaan pajaknya adalah jumlah pembayaran kepada pihak hotel dengan tarif tertinggi sebesar 10 yang ditetapkan dengan peraturan daerah.
Besarnya pokok pajak hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
Universitas Sumatera Utara
pajak dengan dasar pengenaan. Pajak yang terutang dalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat kegiatan pelayanan hotel dilakukan dan pemungutannya
dilakukan didalam daerah yang bersangkutan.
2.5 Pajak Restoran
Restoran adalah tempat menyantap makanan dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk jasa boga dan catering. Pajak
yang dikenakan atas pelayanan restoran disebut pajak restoran yang masa pajaknya adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim.
2.5.1 Objek Pajak Restoran
Objek Pajak Restoran adalah setiap palayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk bar, kafe, rumah makan, buffet, kantin, kedai
nasi atau kedai kopi dan meliputi penjualan makanan minuman di tempat penjualan ataupun yang dibawa pulang take away. Dikecualikan dari objek pajak
restoran adalah pelayanan atas jasa boga atau catering, pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang pendapatan brutonya tidak melebihi batas
Rp.600.000,- enam ratus ribu rupiah per bulan dan penjualan makanan dan atau minuman di tempat yang disertai dengan fasilitas penyantapannya di hotel
2.5.2 Subjek dan Wajib Pajak Restoran serta tarif Pajak
Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan di restoran. Wajib pajak restoran adalah pengusaha
restoran, rumah makan, kedai nasi kopi, warung nasi. Dasar pengenaan pajaknya
Universitas Sumatera Utara
adalah jumlah pembayaran kepada pihak restoran dengan tarif tertinggi sebesar 10 yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Besarnya pokok pajak restoran
yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan. Pajak yang terutang dalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat
kegiatan pelayanan restoran dilakukan dan pemungutannya dilakukan didalam daerah yang bersangkutan.
2.6 Penelitian Sebelumnya
Ami Fadila 2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan daerah.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pajak hotel dan pajak restoran, dan variabel dependen yang digunakan adalah pendapatan asli
daerah PAD. Metode statistik yang digunakan adalah statistik inferensial dengan analisis regresi berganda Uji F, dan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
koefisien dari pajak hotel adalah b
1
= 8,534 dan koefisien pajak restoran b
2
= 3,742 yang menunjukkan bahwa pajak hotel pajak restoran berpengaruh positif
terhadap PAD, nilai adjusted R
2
adalah sebesar 0,967 yang artinya bahwa 96,7 variabel dependen PAD kota Medan dijelaskan oleh variabel independen pajak
hotel dan pajak restoran sedang sisanya sebesar 3,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.
Pada hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa kedua variabel independen yaitu pajak hotel dan pajak restoran secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap PAD, dan pada uji hipotesis parsial
Universitas Sumatera Utara
menyatakan pajak hotel dan pajak restoran secara terpisah berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah PAD.
Ardiansyah 2005 Melakukan penelitian untuk melihat seberapa besar pajak hotel dan restoran memberikan kontribusi terhadapa pendapatan Asli
Daerah PAD kabupaten Purworejo selama tahun 1989-2003. Penelitian digunakan dengan analisis efektifitas dan analisis efesiensi serta melakukan
analisis regeresi untuk menguji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan penerimaan pajak hotel dan restoran. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap PAD kabupaten Purworejo rata-rata selama tahun 1989-2003 adalah 1,79 dan rata-rata tingkat efisiensi
adalah 24,66-27,29. Variabel-variabel yang mempengaruhi pajak hotel dan restoran adalah jumlah hotel dan restoran yang berpengaruh positif dan signifikan,
tingkat inflasi dan jumlah wisatawan berpengaruh positif tapi tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam penelitian langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa
penelitian. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
3.1 Ruang Lingkup Penenelitian
Adapun ruang lingkup penelitian adalah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak hotel dan restoran di kota Medan dalam kurun
waktu 1988 – 2007.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara, serta
bahan-bahan kepustakaan berupa bacaan yang berhubungan dengan penelitian, artikel, majalah dan laporan yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti.
3.3 Model dan Analisis Data
Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan model ekonometrika, yaitu
meregresikan variable-variabel yang ada dengan Ordinary Least Square OLS. Data-data yang digunakan dianilisis secara kuantitatif dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara