Driver Relay Solenoid Valve Rangkaian Buzzer

29 29 Gambar 3.7. Skematik driver relay kipas DC Ketika input dari pin 22 yaitu Port C0 pada IC ATMega32, yang memberikan logika low 0 apabila tidak ada kode yang dikirimkan ke alat melalui modem wavecom begitu juga apabila nomor ponsel yang mengirimkan SMS bukan nomor ponsel yang sudah diprogram ataupun kode yang dikirimkan tidak tepat. Sehingga kontak CO Change Over pada relay berada pada posisi NO Normally Open yang kemudian kipas DC tidak bekerja atau dengan kata lain sistem pengamanan kipas DC tidak dalam keadaan aktif.

3.8. Driver Relay Solenoid Valve

Pada alat ini solenoid valve yang menggunakan driver relay yang ditunjukkan pada gambar 3.8 difungsikan sebagai output, dimana relay mendapatkan input dari pin 23 yaitu Port C1 pada IC ATMega32, yang memberikan logika high 1 apabila kode yang dikirimkan melalui ponsel diterjemahkan oleh mikrokontroler sebagai kode yang tepat dan berasal dari nomor ponsel yang tepat sesuai dengan kode ASCII yang telah diprogramkan dalam mikrokontroler ATMega32 sebagai kode yang tepat sehingga kontak CO Change Over pada relay berada pada posisi NC Normally Close yang kemudian mengakibatkan solenoid terdorong ke bawah dan jalur antara regulator dan selang gas dalam keadaan tertutup sehingga gas tidak bisa keluar melalui selang gas atau dengan kata lain sistem pengaman sedang dalam keadaan aktif. 30 30 Gambar 3.8. Skematik driver relay solenoid valve Ketika input dari pin 23 yaitu Port C1 pada IC ATMega32, yang memberikan logika low 0 apabila tidak ada kode yang dikirimkan ke alat melalui modem wavecom begitu juga apabila nomor ponsel yang mengirimkan SMS bukan nomor ponsel yang sudah diprogram ataupun kode yang dikirimkan tidak tepat. Sehingga kontak COChange Over pada relay berada pada posisi NO Normally Open yang kemudian mengakibatkan solenoid terdorong ke atas atau dengan kata lain sistem pengamanan solenoid valve tidak dalam keadaan aktif.

3.9. Rangkaian Buzzer

Pada alat ini buzzer juga difungsikan sebagai output, dimana ketika buzzer mendapatkan input dari pin 21 yaitu Port D7 pada IC ATMega32, yang memberikan logika high 1 apabila kode yang dikirimkan melalui ponsel diterjemahkan oleh mikrokontroler sebagai kode yang tepat dan berasal dari nomor ponsel yang tepat sesuai dengan kode ASCII yang telah diprogramkan dalam mikrokontroler ATMega32 sebgai kode yang tepat, maka buzzer akan berbunyi memberikan peringatan suara, dengan kata lain sistem pengamanan melalui suara peringatan sedang dalam keadaan aktif. Adapun rangkaian buzzer dapat dilihat pada gambar 3.9. 31 31 Gambar 3.9. Skematik buzzer Ketika input dari pin 21 yaitu Port D7 pada IC ATMega32, yang memberikan logika low 0 apabila tidak ada kode yang dikirimkan ke alat melalui modem wavecom begitu juga apabila nomor ponsel yang mengirimkan SMS bukan nomor ponsel yang sudah diprogram ataupun kode yang dikirimkan tidak tepat maka buzzer tidak akan mengeluarkan suara apapun, dengan kata lain sistem pengamanan melalui suara peringatan tidak dalam keadaan aktif.

3.10. Diagram Alir Pemrograman