Relay Perangkat Tanda Peringatan Suara Buzzer

19 19 a. Tampilan 16 karakter 2 baris dengan matrik 5 x 7 + kursor. b. ROM pembangkit karakter 192 jenis. c. RAM pembangkit karakter 8 jenis diprogram pemakai. d. RAM data tampilan 80 x 8 bit 8 karakter. e. Duty ratio 116. f. RAM data tampilan dan RAM pembangkit karakter dapat dibaca dari unit mikroprosesor. g. Beberapa fungsi perintah antara lain adalah penghapusan tampilan display clear, posisi kursor awal crusor home, tampilan karakter kedip display character blink, penggeseran kursor crusor shift dan penggeseran tampilan display shift. h. Rangkaian pembangkit detak. i. Rangkaian otomatis reset saat daya dinyalakan. j. Catu daya tunggal +5 volt.

2.7. Relay

Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah amatur besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju ini, kontak jalur nersama akan berubah posisinya dari kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari kontak normal-tertutup normally close ke kontak normal-terbuka normally open. Sebuah relay yang tipikal dari jenis ini dapat diaktifkan dalam waktu sekitar 10 ms. Sebagian besar relay modern ditempatkan didalam sebuah kemasan yang sepenuhnya tertutup rapat, seperti yang diperlihatkan gambar dibawah ini. Kebanyakan diantaranya memiliki kontak-kontak jenis SPDT, namun terdapat juga beberapa versi DDPT. Relay-relay yang berukuran lebih besar dapat menyambungkan arus hingga 10 A pada tegangan 250 VAC. Tegangan maksimum untuk pensaklaran DC selalu jauh lebih rendah, seringkali bahkan hanya setengah, dari tegangan maksimum untuk AC. Bishop, O. 2004 20 20

2.8. Perangkat Tanda Peringatan Suara Buzzer

Sebuah buzzer menghasilkan suara berfrekuensi rendah, yang cocok untuk digunakan sebagai perangkat pemberi peringatan alert. Sebuah sirine piezo- elektric berukuran kecil menghasilkan satu nada yang berfrekuensi sangat tinggi. Sirine yang diperlihatkan paa foto dibawah ini beroperasi dengan tegangan 3-16 V dan hanya membutuhkan arus sebesar 5-7 mA. Suara yang dihasilkannya besifat kontinu namun dapat dimodifikasi untuk menghasilkan bunyi dengan periode-periode pendek burst, agar lebih menarik perhatian. Buzzer ini dapat digerakkan dengan sebuah rangkaian astabil yang bekerja pada frekuensi 1 kHz. Buzzer ini juga dapat digunakan sebagai pemberi tanda peringatan atau sebagai alarm. Intensitas suara yang dihasilkannya berkisar antara 100 dB hingga 110 dB. Untuk mendapatkan tingkat kekerasan yang maksimum, buzzer harus dipasang secara kokoh didalam sebuah badan pembungkus atau pada sebuah papan rangkaian. Bishop, O. 2004

2.9. Solenoid Valve