Alat Analisis METODOLOGI PENELITIAN

35 kecenderungan central tendency dari suatu gejala atau kejadian. Data yang akan dianalisa dalam metode time series ini adalah data-data mengenai PAD Propinsi Bengkulu, meliputi data-data Pajak Daerah dan Retribusi tiap kabupatenkota yang ada di propinsi Bengkulu.

C. Alat Analisis

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan: 1. Analisis Deskriptif Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi dan sampel kabupatenkota di Propinsi Bengkulu. Data dalam penelitian ini bersumber dari laporan APBD pemerintah daerah Propinsi bengkulu yakni data PAD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Penerimaan lain-lain yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik BPS Republik Indonesia. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai data, sehingga dapat dilihat nilai maksimum, minimum, rata-rata, serta standar deviasinya. 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memilki distribusi normal. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol 36 Ghozali, 2005:27. Untuk uji normalitas data, penulis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05 5. Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Menurut Santoso 2001, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi Priyatno, 2008:47. Dalam penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hipotesis ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 37 2 Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3 Jika d terletak antara dL dan dU atau di antara 4-dU dan 4-dL, maka tidak mengahsilkan kesimpulan yang pasti. c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksinya dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID Ghozali, 2005:105. 4. Uji Hipotesis a. Analisis Determinasi R 2 Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen Priyatno, 2008:73. Dalam hal ini penulis ingin melihat seberapa besar pengaruh penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan PAD Propinsi Bengkulu. 38 b. Uji F Fisher Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independennya yang dimaksudkan dalam model regresi secara bersama- sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 5. Kriteria pengujian uji F adalah, apabila nilai signifikan F hitung lebih rendah dari 0,05 5, maka dapat disimpulakan bahwa semua variabel independen yang diteliti secara bersama-sama mempengaruhi variabel independen. c. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 5. Untuk uji t, penelitian ini membandingakan antara t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 5. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.

D. Operasional Variabel Penelitian