D. K a
A T
m m
p dang-undangan perpajakan. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa wajib pajak adalah subjek pajak yang telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyektif.
9 dalam Tjahjono 2006 menjelaskan bahwa kepatuh
6, ada beberapa hal yang dapat mempen
epatuhan W jib Pajak
Menurut UU RI No. 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga tas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentaun Umum dan
ata Cara Perpajakan,Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, eliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
empunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan eraturan perun
Budiatmanto 199 an wajib pajak adalah perilaku wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku Budiatmanto, 1999 dalam Tjahjono, 2006:29. Kepatuhan wajib pajak
adalah tingkah laku wajib pajak yang memasukkan dan melaporkan pada waktunya informasi yang diperlukan, mengisi secara benar jumlah pajak
yang terutang, dan membayar pajak pada waktunya, tanpa ada tindakan pemaksaan Kiryanto, 1999
Menurut Burton 2005:4- garuhi kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban pajaknya. Adapun faktor-faktor tersebut, antara lain: 1.
Tarif pajak. 2.
Pelaksanaan penagihan yang rapih, konsisten dan konsekuen. 3.
Ada tidaknya sanksi bagi pelanggar.
42
4. Pelaksanaan sanksi secara konsisten, konsekuen dan tidak pandang
bulu. Undang-undang tidak pernah menegaskan siapa dan bagaimana dari
wajib pa
Keuangan .032003 jo Keputusan Dirjen Pajak Nomor 550 Tahun
masalah ayaran pajak. Sebagaimana diatur
E.
itian sebagai berikut: a.
Secara parsial struktur organisasi tidak mempunyai pengaruh ajib pajak, dikarenakan kerja sama dan
engan baik, kenyataannya bahwa dari wajib pajak tidak terlalu memperdulikan
jak yang tergolong patuh. Kriteria siapa yang digolongkan wajib pajak patuh hanya diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
544KMK.042000 yang diubah dengan Keputusan Menteri Nomor 235KMK
2000. Hal ini pun hanya kriteria yang dikaitkan dengan pengambilan pendahuluan kelebihan pemb
dalam Pasal 17 C UUKUP Burton, 2005:4-6.
Keterkaitan Antar Variabel 1.
Reformasi Perpajakan dengan Kepatuhan Wajib Pajak
Penelitian yang dilakukan oleh Satriyo 2009, yang meliputi: struktur organisasi, strategi organisasi, prosedur organisasi, dan budaya
organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh reformasi administrasi perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 100 sampel Wajib Pajak di dapat hasil penel
terhadap kepatuhan w komunikasi antar seksi organisasi tidak berjalan d
43
dengan struktur organisasi publik, tetapi lebih peduli bagaimana memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya keepada mereka.
b. Prosedur organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. c.
Strategi organisasi mempunyai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
d. Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. e.
Secara simultan, pengaruh reformasi administrasi perpajakan dalam hal ini variable struktur organisasi, variable prosedur organisasi,
variable strategi organisasi, variable budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
f. Melalui uji koefisien determinasi R adjusted bahwa pengaruh
prosedur organisasi, strategi organisasi, struktur organisasi dan
penelitiannya juga mengemukakan bahwa
alisis data hasil penelitian regresi linier berganda menggunakan skala likert. Metode
budaya organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang lebih dominan misalnya sanksi perpajakan
dan pemeriksaan pajak. Sofyan 2005, dalam
Variable modernisasi struktur organisasi memberikan kontribusi pengaruh yang sangat besar, diikuti kemudian variable modernisasi
prosedur organisasi, dan variable strategi organisasi dan modernisasi budaya organisasi memberikan pengaruh yang lebih rendah. An
44
pengambilan sampel, menggunakan sampel acak terstratifikasi stratified random sampling.
Penelitian yang dilakukan oleh Nasucha 2004, hasil penelitian menunjukkan bahwa reformasi administrasi perpajakan berpengaruh
secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Reformasi administrasi
garuh reformasi administrasi perpajakan terhadap
2.
6 satuan. seperti reformasi prosedur organisasi mempunyai pengaruh yang besar,
kemudian reformasi struktur organisasi, struktur organisasi, dan budaya organisasi. Teknik penentuan sampel dilakukan pengelompokan
berdasarkan wilayah kerja Ditjen pajak yang terdiri dari 19 kantor wilayah. Analisa data hasil penelitian regresi linier berganda
menggunakan skala likert yang masing-masing terdiri dari pilihan bersifat ordinal.
Ha
1 :
Terdapat pen tingkat kepatuhan wajib pajak.
Pengetahuan Dasar Wajib Pajak Tentang Perpajakan dengan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Penelitian yang dilakukan Imanayah dan Handayani 2008, menemukan bahwa variable pengetahuan perpajakan berpengaruh secara
signifikan sebesar 0,186, berarti bahwa jika terjadi peningkatan variable pengetahuan perpajakan X2, sebesar satu satuan dengan asumsi
variabel lain konstan, maka besarnya kepatuhan wajib pajak Y akan naik sebesar 0,18
45
Noormala sheikh Obid 2008:38, menyimpulkan dari 128 nden dimana 47,7 setuju
respo pendidikan pajak meningkatkan
epatuhan dan 15,6 sangat setuju. Semua wajib pajak tanpa tergantung
epatuhan pajak. Seseorang yang
ngetahuan paerpajakan dalam meningkatkan
3.
sebagai k
dengan latar belakang pendidikan, mereka setuju bahwa pendidikan pajak membantu meningkatkan k
berpendidikan pajak akan mempunyai pengerahuan tentang perpajakan, baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak
yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Dengan adanya pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan akan meningkat. Ha
2 :
Terdapat pengaruh pe kepatuhan wajib pajak.
Kesadaran Perpajakan dengan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.
Menurut Fereira 2002:125, kesadaran merupakan kemaunan yang disertai dengan tindakan dan refleksi terhadap kenyataan. Sejalan dengan
hal tersebut, menurut Padila dan Prior 2004:94, menyatakan bahwa kesadaran merupakan suatu proses belajar dari pengalaman dan
pengumpulan informasi yang diterima untuk mendapatkan keyakinan diri untuk mendorong dilakukannya suatu tindakan.
Sesuai hal tersebut hal-hal yang terdapat dalam kesadaran berikut:
46
a. Pengalaman, merupakan proses awal dari kesadaran, karena dengan
an
an atau tujuan yang
dakan, memutuskan apa yang dilakukan berdasarkan keyakinan
ponen kognitif, affektif, konatif, yang berinteraksi dalam
s untuk para wajib
ruh terhadap
elitian yang dilakukan oleh Rachman 2009, pengalaman orang menjadi sadar akan persoalan kehidup
mereka.
b.
Informasi, sebagai proses belajar atau lebih memahami tentang persoalan itu melalui informasi yang diterima.
c.
Keyakinan, menjadi yakin mengenai persoalan itu berdasarkan pikiran dan perasaan dari pengalaman dan informasi yang
diperoleh, dalam keyakinan itu terdapat harap mendorong adanya aksi atau tindakan yang sukarela.
d.
Tin yang dimiliki.
Menurut Suhardito 1999, kesadaran wajib pajak merupakan konstelasi kom
memahami, merasakan, dan berprilaku terhadap makna dan fungsi pajak. Kesadaran perpajakan berkonsekuensi logi
pajak agar mereka rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi perpajakan, dengan cara membayar kewajiban pajaknya secara
tepat waktu dan tepat jumlah. Kurniawan 2006 juga menemukan bahwa kesadaran perpajakan wajib pajak berpenga
keberhasilan penerimaan PBB. Sedangkan pen
koefisian variabel kesadaran wajib pajak menghasilkan nilai signifikan sebesar 0.006 lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa kesadaran wajib
47
pajak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Temuan ini mendukung temuan sebelumnya dari Suhardito dan Sudibyo
1999, dimana kesadaran perpajakan berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak agar mereka rela memberikan kontribusi dana untuk
pelaksanaan fungsi perpajakan, dengan cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah.
Ha
3
: Tingkat kesadaran perpajakan wajib pajak PBB berpengaruh
F. Pen