B. Pengetahuan Dasar Wajib Pajak Tentang Perpajakan
Menurut Irmayanti 2007, Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh manusia dari berbagai gejala
yang ditemui dan diperoleh melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan
sebelumnya.
Menurut Abdullah 2008, Pengetahuan adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,
persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi, akidah,
dan pikiran-pikiran. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling
sempurna, dengan karunia sebuah akal dan pikiran yang digunakan untuk berpikir dan bernalar. Kemampuan berpikir dan nalar yang baik, dapat
membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kekuatan
manusia untuk tidak semata-mata tunduk kepada kodrat alam, tetapi mencoba mengelola alam serta selalu sadar dan aktif berupaya untuk
menjadikan dirinya sesuatu. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mampu mengembangkan
pengetahuan secara sistematis, dengan pengetahuan manusia dapat memikirkan hal-hal baru yang lebih inovatif. Memanfaatkan sumber daya,
mengembangkan kebudayaan dan memberikan makna didalam
23
kehidupannya. Dengan pengetahuan manusia mampu menguasai dan mempengaruhi perilaku, Gordon. 1991:413 dalam Sadlani 1999. Pada
umunya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya: Pengetahuan langsung, Pengetahuan tak langsung, Pengetahuan indrawi,
dan Pengetahuan konseptual. 1.
Pengetahuan langsung inmediate Pengetahuan langsung adalah pengetahuan yang hadir dalam jiwa tanpa
melalui proses penafsiran dan pikiran. Kaum realis penganut paham Realisme mendefinisikan pengetahuan seperti itu.
2. Pengetahuan tak langsung mediated
Pengetahuan mediated adalah hasil dari pengaruh interprestasi dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu, yaitu apa yang
kita ketahui dari benda-benda eksternal banyak berhubungan dengan penafsiran penerapan pikiran kita.
3. Pengetahuan indrawi perceptual Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui
indra-indra lahiriah. Pada pengetahuan indrawi terdapat beberapa faktor yang berpengaruh, seperti adanya cahaya yang menerangi objek-objek
eksternal dan sehatnya anggota-anggota indra badan. 4. Pengetahuan konseptual conceptual
Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan indrawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk suatu konsep
tentang objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan
24
dengan alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di antara keduanya merupakan aktivitas
pikiran. Menurut Noormala sheikh Obid 2008:38, dalam penelitiannya
menyimpulkan dari 128 responden dimana 47,7 setuju pendidikan pajak meningkatkan kepatuhan dan 15,6 sangat setuju. Semua wajib pajak
tanpa tergantung dengan latar belakang pendidikan, mereka setuju bahwa pendidikan pajak membantu meningkatkan kepatuhan pajak. Seseorang
yang berpendidikan pajak akan mempunyai pengetahuan tentang perpajakan, baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun
manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Dengan adanya pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan akan meningkat. Definisi pajak yang di kemukakan oleh S.I. Djajadiningrat
2009:1, Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian,
perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal-balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.
1. Dasar-dasar Pengetahuan Perpajakan
Beberapa hal mengenai pengetahuan dasar-dasar perpajakan yang harus dimiliki wajib pajak diantaranya: pengertian pajak, fungsi pajak,
25
jenis-jenis pajak, menurut golongannya, menurut sifatnya, menurut wewenang pemungutnya, asas pemungutan pajak, dan hak dan
kewajiban wajib pajak dan aparat pajak. a.
Pengertian Pajak Definisi pajak menurut Rochmat Soemitro 1994, seperti
dikutip oleh Safri Nurmantu 2003, yaitu: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara peralihan kekayaan
dari sector partikulir ke sector pemerintah berdasarkan undang- undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbale
tegen prestasi,
yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Unsur-unsur pokok dari definisi diatas, yaitu: 1 iuran atau
pungutan, 2 dipungut berdasarkan undang-undang, 3 pajak dapat dipaksakan, 4 tidak menerima atau memperoleh kontraprestasi, dan
5 untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah. Menurut Feldman dalam Resmi 2009:2, Pajak adalah prestasi
yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa
adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
Menurut Aviantara 2009, Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
26
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur yang sangat berkaitan yang harus dibayarkan
wajib pajak tanpa ada rasa timbal balik dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaran
yang bermanfaat bagi masyarakat luas. b.
Fungsi Pajak Menurut Erly Suandy 2005:14, terdapat dua fungsi pajak,
yaitu: fungsi budgetair sumber keuangan negara dan fungsi regulerend
mengatur. 1 Fungsi Budgetair sumber keuangan negara
Pajak mempunyai fungsi budgetair yaitu memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan tujuan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. 2 Fungsi Regulerend mengatur
Pajak mempunyai fungsi mengatur artinya pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur, baik masyarakat dibidang ekonomi,
social maupun politik dengan tujuan tertentu. Menurut Resmi 2009:3, terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi
budgetair sumber keuangan negara dan fungsi regulerend
pengatur.
27
1 Fungsi Budgetair sumber keuangan negara
Pajak mempunyai fungsi budgetair artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai
pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. 2
Fungsi Regulerend mengatur Pajak mempunyai fungsi mengatur artinya pajak sebagai alat
untuk mengatur kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
c. Jenis-jenis Pajak Pembagian Pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan,
wewenang pemungut, maupun sifatnya, berikut gambar:
Gambar 2.1 Jenis-jenis Pajak
Sumber: Erly Suandi 2005.
Berdasarkan Golongan: 1 Pajak Langsung
2 Pajak tidak langsung
Berdasarkan Sifat: 1 Pajak Subjektif
2 Pajak Objektif
Berdasarkan Wewenang Pemungut:
1 Pajak Pusat 2 Pajak Daerah
PAJAK
28
d. Menurut Golongannya Menurut
golongannya, Erly
Suandy 2005:37,
pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu Pajak Langsung dan Pajak Tidak
Langsung. 1
Pajak Langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain. 2
Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeserkan kepada pihak lain, sehingga sering
disebut juga sebagai pajak tidak langsung. Menurut Resmi 2009:7, golongan pajak dikelompokkan
menjadi dua yaitu Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung. 1
ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain. Pajak harus menjadi beban
sendiri oleh wajib pajak bersangkutan. 2
Pajak Tidak Langsung adalah pajak ya Pajak Langsung adalah pajak yang harus dipikul atau
ng pada akhirnya dapat
n bahwa pajak dibebankan kepada orang lain atau pihak ketiga.
Berdasarkan urain diatas, maka dapat disimpulka yang dapat dilimpahkan dan pajak yang tidak dapat dilimpahkan itu
merupakan pajak menurut golongannya.
29
e. Menurut Sifatnya tnya, Erly Suandy 2005:40, pajak dapat
awalnya memperhatikan
i 2009:7, sifat pajak dibagi menjadi dua, pajak sub
g pengenaannya memerhatikan keadaan
yang pengenaannya memerhatikan objeknya
n yang sudah dijelaskan diatas, maka pajak menurut sifatnya sangat memperhatikan keadaan wajib
Menurut sifa dikelompokan menjadi dua yaitu Pajak Subjektif dan Pajak Objektif.
1 Pajak Subjektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan
pada kondisikeadaan wajib pajak. Dalam menentukan pajaknya harus ada alasan-alasan objektif yang berhubungan erat dengan
keadaan materialnya, yaitu gaya pikul. 2
Pajak Objektif adalah pajak yang pada objek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar,
kemudian baru dicari subjeknya, baik orang pribadi maupun badan.
Menurut Resm jektif dan pajak objektif.
1 Pajak Subjektif pajak yan
pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.
2 Pajak Objektif pajak
baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa
memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak wajib pajak maupun tempat tinggal.
Berdasarkan penjelasa
30
pajaknya dan objeknya, agar tidak terjadi kesalahan dalam membayar pajak
f. Menurut Wewenang Pemungutnya Menurut Erly Suandy 2005:38, lembaga pemungut pajak
Pajak Negara Pajak Pusat dan
ya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya
h
a dua, pajak negara dan pajak daerah.
ai silan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Bumi
Dan Bangunan, Bea Materai. dikelompokkan menjadi dua yaitu
Pajak Daerah. 1
Pajak Negara Pajak Pusat adalah pajak yang wewenang pemungutn
dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. Pajak pusat diatur dalam undang-undang dan
hasilnya akan masuk ke Anggaran Pendapatan Belanja Negara. 2
Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan ole
dinas pendapatan daerah. Pajak daerah diatur dalam undang- undang dan hasilnya akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.
Irwansyah Lubis 2006:35, pengelompokan pajak menurut wewenang pemungutnya ad
1 Pajak Negara pusat
Adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat, sebag berikut: Pajak Pengha
31
2
an oleh Daerah untuk kepentingan ah tangga di daerahnya.
ter ke
dan daerah yang dapat
our Maxims i berikut: Equality, Certainty, Convenience
1
nnya, yaitu seimbang enghasilan yang dinikmatinya dibawah perlindungan
pem Pajak Daerah
Adalah pajak yang dipungut oleh Daerah beradasarkan peraturan- peraturan pajak yang ditetapk
pembiayaan rum Dari beberapa definisi tentang pajak pusat dan Negara
sebut,dapat disimpulkan pajak adalah merupakan iuran atau wajiban yang ditarik pemerintah pusat
dipaksakan dimana tidak ada timbal jasa secara langsung kepada pembayarnya untuk memelihara kesejahteraan umum.
g. Asas Pemungutan Pajak Erly Suandy 2005:27, mengungkapkan bahwa asas-asas
pemungutan pajak yang dikenal dengan The F dengan uraian sebaga
of Payment, dan Economic of Collection.
Equality Dalam asas ini disebutkan bahwa pembebanan pajak
hendaknya seimbang dengan kemampua dengan p
erintah. Tidak diperbolehkan suatu Negara mengadakan diskriminasi diantara sesama wajib pajak. Dalam hal yang sama
wajib pajak harus diperlakukan sama dan dalam keadaan berbeda wajib pajak harus diperlakukan berbeda.
32
2 k harus jelas dan tidak
mengenal kompromi not arbitrary, dalam asas ini kepastian ng diutamakan adalah mengenai subjek pajak, objek
paj 3
rima an yang dikenakan pajak.
4
gutan pajak aan pajak itu sendiri. Karena tidak ada
yai keb
h penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di berasal dari dalam negeri,
mau pun penghasilan yang berasal yang berasal dari luar negeri. Certainty
Pajak yang dibayar oleh wajib paja
hukum ya ak, tarif pajak, dan ketentuan mengenai pembayarannya.
Convenience of Payment Pajak hendaknya dipungut pada saat yang paling baik bagi
wajib pajak, yaitu saat sedekat-dekatnya wajib pajak mene penghasilan atau keuntung
Economic of Collection Pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat
seefisien mungkin, jangan sampai biaya pemun lebih besar dari penerim
artinya pemungutan pajak jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari penerimaan pajak yang diperoleh.
Menurut Resmi 2003:9, terdapat tiga asas pemungutan pajak, tu: asas domisili asas tempat tinggal, asas sumber, dan asas
angsaan. 1
Asas Domisili asas tempat tinggal Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak
atas seluru wilayahnya, baik penghasilan yang
33
Setiap wajib pajak yang berdomisili atau bertempat tinggal di wilayah Indonesia dikenakan pajak atas seluruh penghasilan yang
diperolehnya baik dari Indonesia mau pun dari luar Indonesia. Asas Sumber
Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa
memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Setiap orang ya 2
ng enghasilan dari Indonesia dikenakan pajak atas
3
nai asas-asas pemungutan wajib elaskan diatas, maka asas dalam pajak perlu
dit an
ajak. h.
Pemungutan pajak didasarkan pada objek penghasilan yang nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir
memperoleh p penghasilan yang diperolehnya.
Asas Kebangsaan Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan
dengan kebangsaan suatu negara. Berdasarkan pengertian menge
pajak yang sudah dij erapkan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi salah paham
tara wajib pajak ketika membayar p Tata Cara Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo 2008:6, Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel yaitu: Stelsel nyata, Stelsel
anggapan, dan Stelsel campuran. 1
Stelsel nyata riel stelsel
34
tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Kebaikan dari stelsel ini adalah pajak yang dikenakan
lebih realistis. Sedangkan kelemahannya adalah pajak baru dapat se.
2
yang sesungguhnya.
terdiri atas jak: official assessment system, self assessment
sys 1
terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan perpajakan yang berlaku.
dikenakan pada akhir perio Stelsel anggapan fivtive stelsel
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh Undang-undang. Kebaikan dari stelsel adalah pajak dapat
dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir tahun. Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayarkan
tidak berdasarkan pada keadaan 3
Stelsel campuran Adapun stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan
stelsel anggapan. Yaitu pada wal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun
besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya. Menurut Resmi 2009:9, tata cara pemungutan pajak
sistem pemungutan pa tem, dan with holding system.
Official assessment system Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur
perpajakannya untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang
35
2 Self assessment system
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap
peraturan perundang-undangan
3
enentukan besarnya pajak ajib pajak sesuai dengan peraturan
Be sudah
dipungut berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan oleh undang-
i. Hak 1 H
d an adalah sebagai berikut:
Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian SPT. tahunnya sesuai dengan
perpajakan yang berlaku. With holding system
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk m
yang terutang oleh w perundang-undangan yang berlaku.
rdasarkan pengertian tentang tata cara pemungutan pajak yang dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pajak yang
undang. dan Kewajiban Wajib Pajak dan Aparat Pajak
ak Wajib Pajak Menurut Erly Suandy 2005:126, hak-hak wajib pajak yang
iatur dalam Undang-undang Perpajak a
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari fiskus.
b Hak untuk membetulkan Surat Pemberitahuan SPT. c
d Hak untuk menunda atau mangangsur pembayaran pajak.
36
e Hak untuk memperoleh kembali kelebihan pembayaran
mel
an
d asukan SPT tahunan.
mengajukan permohonan penghapusan sanksi
ndang perpajakan adalah:
paikan Surat
tuk membuat pembukuan dan atau pencatatan. meriksaan pajak.
pajak. f Hak untuk mengajukan keberatan dan banding.
Menurut Irwansyah Lubis 2006:51, hak-hak wajib pajak iputi:
a Hak mengajukan keberatan.
b Hak mengajukan banding.
c Hak untuk mengajukan permohonan pengembalian kelebih
pembayaran pajak. Hak penundaan pem
e Hak pembetulan Syrat Pemberitahuan SPT.
f Hak mengangsur atau menunda pembayaran pajak.
g Hak
administrasi. 2 Kewajiban Wajib Pajak
Menurut Erly Suandy 2005:127, kewajiban pajak yang diatur dalam Undang-u
a Kewajiban untuk mendaftarkan diri. b
Kewajiban untuk mengisi dan menyam PemberitahuanSPT.
c Kewajiban untuk membayar atau menyetor pajak. d kewajiban un
e Kewajiban mentaati pe
37
f
6 45, ajib
Pajak
Pelayanan Pajak yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau umnya
omor Pokok Wajib
an Nomor Pokok K
N
ban wajib pajak pada saat pemeriksaan, jika diperiksa
rlihatkan atau meminjamkan pembukuan atau
uangan atau tempat yang
a khusus Kewajiban melakukan pemotongan atau pemungutan pajak.
g kewajiban untuk membuat faktur pajak. Menurut
Irwansyah Lubis
200 : W
mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri ke Kantor
kedudukan Wajib Pajak. Kewajiban wajib pajak pada um meliputi:
a Mendaftarkan diri untuk mendapatkan N
Pajak. b
Melaporkan usaha untuk mendapatk Pengusaha
ena Pajak PKP. c
Kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan pencatatan. d
Kewajiban melaporkan Surat Pemberitahuan SPT. e
Kewajiban melunasi pajak terutang. f
Kewaji harus memberikan keterangan yang diperlukan dan
mempe pencatatan, memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
termasuk memasuki ruangan-r dipandang perlu.
g Kewajiban menunjukkan surat kuasa khusus kuas
wajib pajak.
38
3 Hak Fiskus Menurut Erly Suandy 2005:128, hak-hak fiskus yang diatur
dalam Undang-undang Perpajakan adalah sebagai berikut: a Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.
b Menerbitkan Surat Tagihan Pajak. c Melakukan pemeriksaan dan penyegelan.
urat Paksa dan melaksanakan penyitaan. Menurut Irwansyah Lubis 2006:48, hak-hak fiskus yang
lam undang-undang adalah: a
an. elan.
urangkan sanksi administrasi. 4
g Perpajakan adalah
ajib pajak. d Melakukan penyidikan.
e Menerbitkan S
telah diatur da Menerbitkan NPWP Pengukuhan PKP secara jabatan.
b Menerbitkan ketetapan pajak SKP, STP, SPPT.
c Menerbitkan Surat Paksa, dan melaksanakan penyita
d Melakukan pemeriksaan dan penyeg
e Melakukan penyidikan.
f Menghapuskan dan meng
Kewajiban Fiskus Menurut Erly Suandy 2005:129, kewajiban-kewajiban
fiskus yang diatur dalam Undang-undan sebagai berikut:
a Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada w b Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak.
c Merahasiakan data wajib pajak.
39
Menurut Irwansyah Lubis 2006:53, kewajiban fiskus yang
Pajak. b
Berdasarkan penjelasan yang sudah dijelaskan mengenai hak dan kewajiba
bahwa k annya sangat erat, untuk
meningka
C. Kesada