BAB IV KONTRIBUSI EKSPOR-IMPOR TERHADAP PENDAPATAN NEGARA
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM STUDI EMPIRIS INDONESIA DAN ARAB SAUDI
A. Potret Ekspor-Impor dan Pendapatan Negara di Indonesia dan Arab
Saudi Indonesia dan Arab Saudi merupakan dua negara yang memiliki persamaan
dan perbedaan dalam perekonomiannya. Dalam hal komoditas ekspor-impor yang menjadi andalan kedua negara pun terdapat perbedaan. Begitu pula dengan besarnya
pendapatan kedua negara. Berikut ini disajikan potret ekspor-impor dan pendapatan negara PDB Indonesia dan Arab Saudi dalam berbagai rentang waktu.
Tabel 4.1 Ekspor Indonesia Tahun 2001-2010
dalam juta US
Tahun EKSPOR
Migas Non Migas
2001 12.636,30
43.684,60 2002
12.112,70 45.046,10
2003 13.651,36
47.406,90 2004
15.645,30 55.939,20
2005 19.231,50
66.428,36 2006
21.209,67 79.589,04
2007 22.088,60
92.012,40 2008
29.126,25 107.894,23
2009 19.018,30
97.491,70 2010
11.262,50 48.966,00
Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sampai bulan Mei
Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa pada tahun 2001 nilai ekspor non-migas Indonesia tercatat yang paling kecil antara kurun waktu 2001-2010. Sedangkan pada
tahun 2002, nilai ekspor migas Indonesia merupakan yang terendah. Tahun 2008, ekspor migas dan non-migas Indonesia mencapai nilai tertinggi. Seacara agregat, nilai
ekspor non-migas Indonesia lebih tinggi dibanding nilai ekspor migas.
Tabel 4.2 Impor Indonesia Tahun 2001-2010
dalam Juta US
Tahun IMPOR
Barang Konsumsi Bahan Baku
Penolong Barang Modal
2001 2.251,20
23.879,40 4.831,50
2002 2.650,40
24.227,50 4.410,90
2003 2.862,80
25.496,30 4.191,60
2004 3.786,52
36.204,24 6.533,76
2005 4.620,44
44.792,02 8.288,39
2006 4.738,33
47.171,36 9.151,84
2007 6.538,90
56.484,60 11.449,80
2008 8.303,70
187.226,50 21.400,90
2009 6.752,60
69.638,10 20.438,50
2010 3.780,50
37.479,20 9.917,00
Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sampai bulan Mei
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa secara garis besar, impor Indonesia terbagi menjadi tiga sektor, yaitu sektor barang konsumsi, bahan baku penolong, dan barang
modal. Di antara ketiga sektor di atas, sektor utama impor Indonesia adalah bahan baku penolong. Pada tahun 2001, nilai impor barang konsumsi dan bahan baku
penolong tercatat paling rendah dibanding sektor yang sama antara tahun 2001-2010. Nilai impor bahan baku penolong tertinggi tercatat pada tahun 2008.
Tabel 4.3 PDB dan X-M Indonesia
Tahun 2001-2010
Tahun PDB
triliun Rp X-M
triliun Rp 2001
1.491,00 126,80
2002 1.610,00
110,30 2003
2.045,85 157,06
2004 2.303,03
91,60 2005
2.774,30 115,00
2006 3.339,20
180,70 2007
3.950,90 159,70
2008 4.951,40
56,40 2009
5.603,90 157,30
2010 6.422,90
105,00
Sumber: BPS data diolah
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2001, nilai PDB Indonesia paling rendah. PDB Indonesia mencapai titik tertinggi pada tahun 2010. Sementara itu,
sektor ekspor neto X-M Indonesia mencapai nilai paling rendah pada tahun 2008. Sedangkan nilai ekspor neto X-M paling tinggi terjadi pada tahun 2006.
Tabel 4.4 Ekspor Arab Saudi Tahun 2001-2009
Time Series juta Riyal Arab Saudi
Tahun Ekspor
2001 273.677
2002 291.155
2003 371.088
2004 494.433
2005 719.898
2006 844.522
2007 934.321
2008 1.210.701
2009 757.363
Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom data diolah
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai ekspor Arab Saudi berfluktuasi. Nilai ekspor Arab Saudi tidak selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2001, nilai ekspor
Arab Saudi mencapai nilai paling rendah. Sedangkan nilai ekspor paling tinggi tercatat pada tahun 2008. Pada tahun 2009, nilai ekspor Arab Saudi mengalami
penurunan yang cukup drastis, setelah pada tahun-tahun sebelumnya nilai ekspor negara tersebut selalu mengalami kenaikan.
Tabel 4.5 Impor Arab Saudi Tahun 2001-2009
Time Series juta Riyal Arab Saudi
Tahun Impor
2001 165.219
2002 168.114
2003 194.041
2004 243.322
2005 328.678
2006 425.038
2007 544.434
2008 662.568
2009 602.396
Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom data diolah
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa impor Arab Saudi mengalami pasang-surut. Tahun 2001 sampai 2008 nilai ekspor mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 2009
nilai impor mengalami penurunan. Nilai impor Arab Saudi yang paling tinggi tercatat pada tahun 2008. Sedangkan nilai impor terendah tercatat pada tahun 2001.
Tabel 4.6 PDB dan X-M Arab Saudi
Tahun 2001-2009 Time Series
dalam juta Riyal Arab Saudi
Tahun PDB
X-M 2001
686.296 108.458
2002 707.067
123.041 2003
804.648 177.047
2004 938.771
251.111 2005
1.182.514 391.220
2006 1.335.581
419.484 2007
1.442.572 389.887
2008 1.786.143
548.133 2009
1.409.124 154.967
Sumber: Central Department of Statistics and Information of Saudi Arabia Kingdom
data diolah
Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa PDB dan ekspor neto X-M Arab Saudi mengalami naik-turun. PDB dan ekspor neto Arab Saudi terus mencatatkan kenaikan
pada tahun 2001-2008. Namun, pada tahun 2009 nilai PDB dan ekspor neto negara tersebut mengalami penurunan yang sangat besar. Pada tahun 2001, nilai PDB dan
ekspor neto tercatat yang paling rendah. Sedangkan pada tahun 2008, nilai PDB dan ekspor neto negara tersebut merupakan nilai tertinggi selama kurun waktu 2001-2010.
B. Analisis Kontribusi Ekspor-Impor terhadap Pendapatan Negara dalam