Pakan Pendederan Pemijahan Ikan Maskoki (Carrasius auratus) dengan Menggunakan Berbagai Substrat

Dilakukan penghitungan jumlah telur yang keluar secara keseluruhan, maupun jumlah telur yang terbuahi, dan jumlah telur yang menetas. Penghitungannya dapat dilihat ada sub bab pengumpulan data.

f. Penetasan

Telur yang sudah terbuahi akan menetas 42 jam setelah terjadi pemijahan. Telur yang sudah menetas dibiarkan menempel pada akar eceng gondok. Akar eceng gondok akan diangkat dari media jika larva sudah tidak lengket di akar atau menebar di dasar akuarium. Untuk menguangi infeksi oleh pathogen telur yang tidak menetas akan dibuang.cara yang dilakukan adalah telur yang tidak menetas tersebut di ambil dengan mengunakan pipet.

g. Pemeliharaan Larva

Setelah telur menetas sampai habis kuning telur di dalam tubuh ikan maka masa ini dinamakan masa larva. Pada saat ini yang harus dikontrol adalah kualitas air, baik oksigen mapun perbedaan suhu antara siang dan malam dan derajat keasaman air. Langkah yang ditempuh adalah menjaga aerator agar jangan mati, memberi heter yang dapat menjaga suhu media di setiap akuarium, sedangkan menjaga derajat keasaman melakukan pergantian air sebanyak sepertiga dari jumlah air yang ada setiap dua hari sekali.

h. Pakan

Sejak telur menetas sampai tiga hari larva tidak diberi pakan. Larva baru diberi pakan setelah berumur tiga hari, pakan yang diberikan adalah kutu air Universitas Sumatera Utara Dhapnia sp. Frekuensi pemberian pakan kutu air Dhapnia sp adalah dua kali sehari yaitu pagi jam 08.00 WIB dan sore jam 16.30 WIB. Frekuensi pemberian kutu air dilakukan dengan cara memberi sebanyak mungkin edlibithum dengan harapan larva akan makan sekenyang- kenyangnya.Untuk menjaga kualitas air maka dilakukan pembuangan kotoran larva dengan cara menyipon setiap pagi dan sore, dan pergantian air seper tiga setiap hari. Setelah berumur 12 hari, bibit ini diberi pakan dengan cacing sutera, pemberiannya seperti pemberian kutu air edlibithum. Pemberian cacing sampai berumur 20 hari, setelah berumur 20 hari keatas itu bibit diberi pakan pelet ukuran kecil 1 mili.

i. Pendederan

Ikan yang sudah dapat memakan makanan dari luar tubuh disebut dengan post larva. Pada masa ini dikenal dengan masa pendederan. Pendederan yang akan dilakukan adalah pendederan pertama yaitu sejak bibit di kuning telur sampai memakan kutu air, pendederan kedua adalah masa pemberian cacing sutra dan pendederan ke tiga adalah semenjak benih di beri pakan pelet sampai bibit di jual. Pengumpulan Data a. Penghitungan Telur Telur yang menempel pada masing-masing substrat penelitian dihitung dengan mengunakan translit. Translit adalah media yang dibuat berukuran kecil yang akan dikonversikan secara keseluruhan pada substrat perlakukan. Universitas Sumatera Utara Cara menghitung telur yang ada dalam substrat adalah dengan cara akar eceng gondok, tali rafia dan ijuk secara bergantian diletakan dalam suatu wadah berukuran 5 x 20 cm. Pada wadah berukuran 5 x 20 tersebut, masukan aalat ukur alat translit yang terbuat dari plastik transparan ukuran 2 x 2 cm. Translit tersebut dilempar secara acak padaa substrat perlakukan yang telah berisi telur. Pelempaaran secara acak dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Setelah dilempar secara acak, maka dilakukan penghitungan jumlah telur yang tertutup oleh alat translit. Hitung rata-rata telur dari ulangan. Jumlah inilah yang menjadi jumlah ]enghitungan telur secara keseluruhan pada substrat. Untuk lebih jelasnya adalah. Jumlah rata-rata telur yang tertutup alat tranlit dikalikan dengan luas substrat lalu dibagi dengan luas translit.

b. Daya Tetasan