Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 46. Uji Progenitas F
1
dan F
5
pada Bobot 100 Biji g
Varietas Bobot 100 biji
F3 Bobot 100 biji
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
6,71 8,04
0,361 0,403
3,301
V2 Parkit 6,94
9,36 6,006
V3 Perkutut 6,63
8,60 4,889
V4 Kenari 6,96
9,60 6,552
V5 Sriti 6,86
8,16 3,226
V6 Murai 6,56
8,72 5,361
2.9 t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan bobot 100 biji antara F
3
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 30
Gambar 30. Diagram bobot 100 Biji antara F
3
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
IV. Uji progenitas antara F4 dengan F5
Tinggi Tanaman saat Panen 8 MST
Data perbandingan tinggi tanaman saat panen terdapat pada Lampiran 54. Dari data tersebut dapat diperoleh bahwa tinggi tanaman pada F
4
berbeda nyata dengan tinggi tanaman pada F
5
kecuali pada varietas Betet dan Parkit. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 47.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 47. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Tinggi Tanaman.
Varietas Tinggi tanaman
F4 Tinggi tanaman
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
39,73 40,00
7,994 1,897
0,142 tn
V2 Parkit 45,04
41,58 1,824 tn
V3 Perkutut 49,58
41,96 4,017
V4 Kenari 59,40
47,84 6,095
V5 Sriti 47,16
39,14 4,228
V6 Murai 55,88
38,78 9,016
2.9 t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan tinggi tanaman antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 31
Gambar 31. Diagram Tinggi Tanaman F
4
dan F
5
pada Varietas Kacang Hijau.
Jumlah Cabang saat Panen 8 MST
Data perbandingan jumlah cabang saat panen dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah cabang pada F
4
tidak berbeda nyata dengan jumlah cabang pada F
5
untuk semua varietas. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 48.
Tabel 48. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Jumlah Cabang
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Varietas Jumlah Cabang
F4 Jumlah Cabang
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
3,00 2,60
1,017 0,676
0,591 tn
V2 Parkit
3,38 2,60
1,153 tn
V3 Perkutut
3,63 1,80
2,706 tn
V4 Kenari
4,00 2,60
2,070 tn
V5 Sriti
3,50 2,80
1,035 tn
V6 Murai
3,38 4,00
0,917 tn 2.9
t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan jumlah cabang antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32. Diagram Jumlah Cabang F
4
dan F
5
pada Varietas Kacang Hijau.
Umur Berbunga hari
Data perbandingan umur berbunga dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa umur berbunga pada F
4
tidak berbeda nyata dengan umur berbunga pada F
5
, kecuali pada varietas Sriti. Dimana umur
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
berbunga varietas sriti di F
5
lebih cepat dari umur berbunga varietas sriti pada F
4
. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 49.
Tabel 49. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Umur Berbunga hari
Varietas Umur Berbunga
F4 Umur Berbunga
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
36,38 36,40
1,56 0,838 0,024 tn
V2 Parkit
36,63 37,20
0,680 tn
V3 Perkutut
35,38 35,20
0,215 tn
V4 Kenari
37,13 37,60
0,561 tn
V5 Sriti
34,00 37,00
3,581
V6 Murai
37,00 35,60
1,671 tn 2.9
t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan umur berbunga antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 33.
Gambar 33. Diagram Umur Berbunga F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
Umur Panen hari
Data perbandingan umur panen hari dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data dapat diketahui bahwa umur panen pada F
4
tidak berbeda nyata dengan
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
umur panen pada F
5
untuk semua varietas. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 50.
Tabel 50. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Umur Panen hari
Varietas Umur Panen
F4 Umur Panen
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
56,38 54,20
4,627 1,443
1,511 tn
V2 Parkit
55,88 55,40
0,333 tn
V3 Perkutut
55,63 53,00
1,823 tn
V4 Kenari
56,63 57,80
0,811 tn
V5 Sriti
55,25 55,20
0,035 tn
V6 Murai
55,60 53,80
1,247 tn 2.9
t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan umur panen antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 34.
Gambar 34. Diagram Umur Panen antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
Jumlah PolongTangkai buah
Data perbandingan jumlah polongtangkai dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah polongtangkai pada F
4
tidak
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
berbeda nyata dengan jumlah polongtangkai pada F
5
untuk semua varietas. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 51.
Tabel 51. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Jumlah PolongTangkai buah
Varietas Jumlah
polongtangkai F4
Jumlah polongtangkai
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
2,63 2,23
0,235 0,325 1,229 tn
V2 Parkit
2,37 2,11
0,811 tn
V3 Perkutut
2,96 2,61
1,070 tn
V4 Kenari
2,44 1,84
1,856 tn
V5 Sriti
3,19 2,01
3,639 tn
V6 Murai
2,61 2,13
1,475 tn 2.9
t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan jumlah polong antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat Gambar 35.
Gambar 35. Diagram Jumlah Polong Tangkai antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
Jumlah Polong yang MasakTanaman buah
Data perbandingan jumlah polong yang masaktanaman dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah polong yang
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
masaktanaman pada F
4
berbeda nyata dengan jumlah polong yang masaktanaman pada F
5
. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 52.
Tabel 52. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Jumlah Polong yang Masak Tanaman buah.
Varietas Jumlah Polong
Yang Masak per tanaman
F4 Jumlah Polong
Yang Masak per tanaman
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
37,75 13,60
6,13 1,66
14,544
V2 Parkit 28,75
16,00 7,679
V3 Perkutut
44,25 14,60
17,857
V4 Kenari 26,25
12,60 8,221
V5 Sriti
52,50 14,40
22,946
V6 Murai 25,75
14,60 6,715
2.9 t
.05220=
2,086
Diagram beda rataan jumlah polong yang masaktanaman antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 36.
Gambar 36. Diagram Jumlah Polong yang MasakTanaman antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau. Jumlah Polong Yang Belum MasakTanaman buah
Data perbandingan jumlah polong yang belum masaktanaman dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah polong
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
yang masaktanaman pada F
4
tidak berbeda nyata pada F
5
kecuali pada varietas Murai dimana jumlah polong yang belum masaktanaman pada F
5
lebih tinggi dari pada F
4
. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 53.
Tabel 53. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Jumlah Polong yang belum Masak Tanamanbuah.
Varietas Jumlah Polong
Yang Belum Masaktanaman
F4 Jumlah Polong
Yang Belum Masaktanaman
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
3,75 10,80
36,23 4,04
1,746 tn
V2 Parkit
4,50 10,60
1,511 tn
V3 Perkutut
14,50 13,80
0,173 tn
V4 Kenari
17,75 6,00
2,910 tn
V5 Sriti
7,75 10,80
0,755 tn
V6 Murai
2,50 18,60
3,987 2.9
t
.05220
2,086
Diagram beda rataan jumlah polong yang belum masaktanaman antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 37
Gambar 37. Diagram Jumlah Polong yang belum MasakTanaman antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau. Panjang Polong cm
Data perbandingan panjang polong dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa panjang polong pada F
4
tidak berbeda nyata
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
dengan panjang polong pada F
5
untuk semua varietas. Uji progenitas dapat dilihat pada Tabel 54.
Tabel 54. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Panjang Polong cm
Varietas Panjang Polong
F4 Panjang Polong
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
10,12 8,84
0,447 0,449 2,863 tn
V2 Parkit
9,70 9,74
0,085 tn
V3 Perkutut
10,42 8,80
3,603 tn
V4 Kenari
9,36 10,55
2,662 tn
V5 Sriti
9,79 9,13
1,480 tn
V6 Murai
10,41 9,70
1,578 tn 2.9
t
.05220
2,086
Diagram beda rataan panjang polong antara F
1
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 38.
Gambar 38. Diagram Panjang Polong cm antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
Jumlah Biji Polong biji
Data perbandinganjumlah bijipolong dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut diperoleh bahwa jumlah bijipolong pada F
4
tidak berbeda
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
nyata dengan jumlah bijipolong pada F
5
kecuali pada pada varietas Perkutut. Dimana jumlah bijipolong varietas Perkutut pada F
5
lebih sedikit dari jumlah bijipolong varietas Perkutut pada F
4
. Uji progenitas disajikan pada Tabel 55.
Tabel 55. Uji Progenitas F
3
dan F
5
pada Jumlah Biji Polong buah
Varietas Jumlah
Bijipolong F4
Jumlah Bijipolong
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
11,68 10,02
1,545 0,834 1,991 tn
V2 Parkit
11,73 10,42
1,573 tn
V3 Perkutut 11,24
8,24 3,598
V4 Kenari
11,04 11,08
0,048 tn
V5 Sriti 11,95
9,90 2,458 tn
V6 Murai
10,93 9,60
1,595 tn 2.9
t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan jumlah bijipolong antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 39.
Gambar 39. Diagram Jumlah Biji Polong antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
Bobot 100 Biji g
Data perbandingan bobot 100 Biji dapat dilihat pada Lampiran 54. Dari data tersebut diperoleh bahwa bobot 100 biji pada F
4
tidak berbeda nyata
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
dengan bobot 100 biji pada F
5
kecuali pada varietas Parkit dan Kenari. Dimana bobot 100 biji varietas Parkit dan Kenari pada F
5
lebih tinggi dari bobot 100 biji varietas Parkit dan Kenari pada F
4
. Uji progenitas disajikan pada Tabel 56.
Tabel 56. Uji Progenitas F
4
dan F
5
pada Bobot 100 Biji g
Varietas Bobot 100 biji
F4 Bobot 100 biji
F5 S
2
S
E
Uji t V1 Betet
7,01 8,04
0,361 0,403
2,556 tn
V2 Parkit
7,36 9,36
4,964
V3 Perkutut
7,36 8,60
3,077 tn
V4 Kenari
7,59 9,60
4,988
V5 Sriti
8,33 8,16
0,422 tn
V6 Murai
7,12 8,72
3,971 tn 2.9
t
.05220
= 2,086
Diagram beda rataan bobot 100 biji antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Gambar 40
Gambar 40. Diagram bobot 100 Biji antara F
4
dan F
5
pada Beberapa Varietas Kacang Hijau.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Pembahasan
Pengamatan Visual
Pada pengamatan secara visual untuk warna biji lampiran 5 diperoleh bahwa terdapat perubahan warna biji pada varietas Betet dan Sriti, dimana warna
biji pada varietas tersebut berubah dari warna hijau kusam pada keturunan sebelum F
5
menjadi berwarna hijau kilat pada F
5
. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan keadaaan lingkungan dari tempat tumbuh tanaman F
5
dengan tempat tumbuh dari tanaman keturunan sebelum F
5
, dalam hal ini genetik tanaman pada F
1
sampai F
5
dianggap sama namun perbedaan muncul dari fenotip tanaman tersebut. Menurut Sitompul dan Guritno 1995 apabila keragaman tanaman masih
tetap timbul sekalipun bahan tanaman dianggap mempunyai susunan genetik yang sama atau berasal dari jenis tanaman yang sama dan ditanam pada tempat yang
sama, ini berarti cara yang diterapkan tidak mampu menghilangkan perbedaan sifat dalam tanaman atau keadaan lingkungan atau kedua-duanya dan
Mangoendidjojo 2003 menyatakan bahwa perbedaan kondisi lingkungan memberikan kemungkinan munculnya variasi yang akan menentukan penampilan
akhir dari tanaman tersebut. Pada pengamatan secara visual untuk waktu pembentukan polong
lampiran 8, yang tercepat adalah varietas Murai yaitu 39 hari, dan yang paling lama pada varietas Kenari dan Sriti yaitu 42 hari, sedangkan untuk varietas Parkit
dan Perkutut yaitu 41 hari dan varietas Betet 40 hari. Waktu pembentukan polong dari keenam varietas pada F
1
sampai dengan F
5
tidak berbeda dan hampir sama yaitu berkisar antara 39 – 42 hari, diduga hal ini dipengaruhi oleh genetik
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
masing-masing varietas. Sitompul dan Guritno 1995 menyatakan bahwa jika ada dua jenis tanaman yang sama ditanam pada lingkungan yang berbeda, timbul
variasi yang sama maka hal ini dapat disebabkan oleh genetik dari tanaman yang bersangkutan.
Untuk persentase serangan hama tertinggi adalah varietas Kenari yaitu 23,80 dan persentase serangan hama yang terendah pada varietas Betet yaitu
11,76, dimana jika persentase serangan hama ini dibuat dalam aturan skala maka untuk varietas Betet, Parkit, Perkutut, dan Murai tergolong dalam skala 1
yaitu serangan 0 – 15. Untuk varietas Sriti dan Kenari tergolong dalam skala 2 yaitu serangan 15 – 25 lampiran 8. Hal ini menunjukkan bahwa
pada tanaman kacang hijau serangan hama tidak begitu mendominasi atau relatif sedikit. Seperti dalam literatur Supeno dan Sujudi 2004 yang menyatakan bahwa
jika dilihat dari segi agronomis dan ekonomi, kacang hijau mempunyai beberapa kelebihan, antara lain tahan kekeringan, hama dan penyakit yang menyerang
kacang hijau ini relatif sedikit.
Komponen Hasil Berbagai Varietas
Hasil analisis data secara statistik lampiran 10 - 43 menunjukkan bahwa dari keenam varietas tersebut terdapat perbedaan yang nyata terhadap parameter
tinggi tanaman, umur mulai berbunga, umur panen, panjang polong, jumlah bijipolong, bobot 100 biji, dan tidak berbeda nyata terhadap jumlah cabang,
jumlah polong yang masak per tanaman, jumlah polong yang belum masak per tanaman, jumlah polong per tangkai, dan bobot biji per tanaman.
Berdasarkan uji statistik untuk pengamatan parameter tinggi tanaman
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
lampiran 11, varietas berbeda nyata terhadap tinggi tanaman. Dari rataan lampiran 10 diperoleh bahwa rataan tertinggi terdapat pada varietas Kenari
yaitu 47,84 cm dan terendah pada varietas Murai yaitu 38,78 cm. Diduga perbedaan tinggi tanaman ini dikarenakan dari keenam varietas tersebut memiliki
keunggulan yang berbeda sesuai dengan genotip yang dimilikinya dalam kondisi lingkungan tertentu. Hal ini sesuai dengan literatur Darliah, dkk 2001 yang
menyatakan bahwa pada umumnya suatu daerah memiliki kondisi lingkungan
yang berbeda terhadap genotip. Respon genotip terhadap faktor lingkungan ini biasanya terlihat dalam penampilan fenotipik dari tanaman bersangkutan, dan
salah satunya dapat dilihat dari pertumbuhannya. Varietas berbeda nyata terhadap umur mulai berbunga lampiran 26. Dari
rataan lampiran 25 diperoleh bahwa varietas yang paling cepat berbunga adalah varietas Perkutut yaitu 35 hari dan varietas yang paling lama berbunga adalah
varietas Kenari yaitu 38 hari. Namun secara keseluruhan waktu yang dibutuhkan keenam varietas pada keturunan kelima ini untuk dapat berbunga tidak jauh
berbeda dengan keturunan-keturunan sebelumnya maupun deskripsi asalnya. Diduga hal ini disebabkan oleh genetik tanaman bersangkutan seperti pendapat
Sitompul dan Guritno 1995 yang menyatakan bahwa jika ada dua jenis tanaman yang sama ditanam pada lingkungan yang berbeda,dan dari kedua jenis tanaman
tersebut muncul variasi yang sama maka hal ini dapat disebabkan oleh genetik dari tanaman yang bersangkutan.
Dari hasil analisis sidik ragam pada pengamatan umur panen lampiran 28, diketahui bahwa varietas berbeda nyata terhadap umur panen. Dari
rataan lampiran 27 diperoleh bahwa varietas paling lama panen adalah pada varietas Kenari yaitu 58 hari dan yang paling cepat panen adalah varietas Perkutut
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
yaitu 53 hari. Secara keseluruhan umur panen setiap varietas pada F
5
berkisar antara 53 - 58 hari, dan tidak jauh berbeda dengan keturunan-keturunan
sebelumnya. Berdasarkan uji statistik untuk pengamatan panjang polong lampiran 37
diketahui bahwa varietas berbeda nyata terhadap panjang polong. Dari rataan lampiran 36 diperoleh bahwa panjang polong tertinggi terdapat pada varietas
Kenari yaitu 10,55 cm dan panjang polong yang terendah terdapat pada varietas Betet yaitu 8,84 cm. Dari hasil pengamatan data bahwa panjang polong berkisar
antara 6 - 15 cm. Terjadinya perbedaaan panjang polong antara keenam varietas ini dapat disebabkan dari tanggap genotip terhadap lingkungan. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Andrianto dan Indarto 2004 yang menyatakan bahwa polongnya berbentuk silindris dengan panjang antara 6 - 15 cm dan berbulu
pendek. Dan Allard 2005 menyatakan bahwa Gen-gen dari tanaman tidak dapat menyebabkan berkembangnya suatu karakter terkecuali bila mereka berada pada
lingkungan yang sesuai, dan sebaliknya tidak ada pengaruhnya terhadap berkembangnya karakteristik dengan mengubah tingkat keadaan lingkungan
terkecuali gen yang diperlukan ada. Pada pengamatan jumlah bijipolong diketahui varietas berbeda nyata
terhadap jumlah bijipolong lampiran 39. Jumlah bijipolong yang tertinggi terdapat pada varietas Kenari yaitu 11 biji dan jumlah bijipolong yang terendah
pada varietas Perkutut yaitu 8 biji. Banyaknya jumlah bijipolong dipengaruhi oleh faktor pembungaan dan lingkungan yang mendukung pada saat pengisian
polong. Hal ini sesuai dengan pendapat Soemaatmadja 1993 yang menyatakan
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
bahwa banyaknya polong dan bijipolong terbentuk ditentukan oleh faktor pembungaan dan lingkungan yang mendukung pada saat pengisian polong.
Dari hasil analisis sidik ragam pada pengamatan bobot 100 biji lampiran 43, diketahui bahwa varietas berbeda nyata terhadap bobot 100 biji.
Dari rataan lampiran 42 dapat dilihat bahwa bobot 100 biji tertinggi terdapat pada varietas Kenari sebesar 9,6 gram sedangkan bobot 100 biji terendah pada
varietas Betet yaitu sebesar 8,04 gram. Secara keseluruhan bobot 100 biji keenam varietas ini cukup menunjukkan perbedaan baik dengan keturunan-keturunan
sebelumnya maupun dengan deskripsi asalnya, dimana bobot 100 biji pada F
5
menjadi lebih tinggi dimana hal ini diduga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda dan berkurangnya jumlah polongtangkai dan jumlah
bijipolong setiap tanaman di semua varietas pada F
5
dibandingkan dengan keturunan sebelumnya, menyebabkan kompetisi hasil dari fotosintesis untuk ke
setiap polong pada setiap tanaman lebih sedikit atau pembagian hasil fotosintesis ke bijipolongnya pada setiap tanaman semakin besar, sehingga bobot biji pada F
5
semakin tinggi dibandingkan dengan bobot biji pada keturunan sebelumnya.
Parameter Genetik Variabilitas Genetik
Nilai variabilitas genetik untuk masing-masing komponen hasil dapat dilihat pada Tabel 14. Nilai variabilitas genetik yang diperoleh berkisar antara
1,91 – 16,00. Kriteria variabilitas genetik menurut Murdaningsih et all 1990 adalah rendah jika nilainya berkisar antara 0,25 dari KVG tertinggi, sedang jika
nilainya berkisar antara 25 – 50 dari KVG tertinggi, tinggi jika nilainya
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
berkisar antara 50 – 75 dari KVG tertinggi dan sangat tinggi jika nilainya 75 – 100 dari KVG tertinggi.
Berdasarkan hasil analisis data lampiran 48 diperoleh bahwa dari komponen hasil yang diamati terdapat satu komponen hasil yang bervariabilitas
genetik sangat tinggi pada parameter jumlah polong yang belum masaktanaman yaitu sebesar 16,00, terdapat satu komponen hasil yang bervariabilitas genetik
tinggi pada parameter jumlah cabang yaitu sebesar 8,95; enam komponen hasil yang bervariabilitas genetik sedang yaitu pada parameter tinggi tanaman 7,43;
jumlah polong per tangkai6,77; panjang polong 6,37; jumlah bijipolong 7,31; jumlah polong yang masaktanaman 4,17; bobot 100 biji 6,49 dan
tiga komponen hasil yang bervariabilitas genetik rendah yaitu pada parameter umur mulai berbunga 1,91, umur panen 2,50; dan bobot biji per tanaman
3,96.
Heritabilitas
Nilai duga heritabilitas h
2
dapat dilihat pada Tabel 15. Dari hasil analisis diperoleh nilai heritabilitas yang rendah, sedang dan tinggi. Stansfield 1991
merumuskan kriteria heritabilitas adalah sebagai berikut yaitu heritabilitas tinggi 0,5; heritabilitas sedang = 0,2 – 0,5 dan heritabilitas rendah 0,2.
Berdasarkan kriteria heritabilitas diperoleh satu komponen yang mempunyai heritabilitas tinggi yaitu pada parameter tinggi tanaman sebesar 0,54,
terdapat tujuh komponen hasil yang mempunyai heritabilitas sedang yaitu pada parameter jumlah cabang 0,24; umur mulai berbunga 0,22; umur panen 0,29;
jumlah polong yang belum masaktanaman 0,24; panjang polong 0,45; jumlah
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
bijipolong 0,25; bobot 100 biji 0,47 dan terdapat tiga komponen hasil yang mempunyai heritabilitas rendah yaitu pada parameter jumlah polongtangkai0,08
jumlah polong yang masaktanaman 0,01; dan berat bijitanaman 0,03. Dengan demikian dari hasil analisis data diperoleh nilai heritabilitas pada penelitian ini
berkisar antara 0 – 1. Dan dari nilai heritabilitas ini kita dapat melihat sejauh mana sifat tanaman dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Hal ini didukung
oleh pernyataan dari Welsh 1991 bahwa nilai heritabilitas secara teoritis berkisar dari 0 sampai 1. Nilai 0 ialah bila seluruh variasi yang terjadi disebabkan oleh
faktor lingkungan, sedangkan nilai 1 bila seluruh variasi disebabkan oleh faktor genetik. Dengan demikian nilai heritabilitas akan terletak antara kedua nilai
ekstrim tersebut. Dan menurut Alnopri 2004 menyatakan bahwa nilai heritabilitas tinggi menunjukkan bahwa faktor genetik relatif lebih berperan
dibandingkan dengan faktor lingkungan. Sifat yang mempunyai nilai heritabilitas tinggi maka sifat tersebut akan mudah diwariskan pada keturunan berikutnya.
Kemajuan genetik
Nilai kemajuan genetik untuk masing-masing komponen hasil dapat dilihat pada Tabel 15. Nilai kemajuan genetik sangat tinggi yaitu pada parameter jumlah
polong yang belum masaktanaman 16,04 kemajuan genetik tinggi terdapat pada parameter tinggi tanaman 11,28; jumlah cabang 8,94; panjang polong
8,79 dan bobot 100 biji 9,18, kemajuan genetik sedang yaitu pada parameter jumlah bijipolong 7,49 dan kemajuan genetik rendah terdapat pada parameter
umur berbunga 1,83; umur panen 2,77; jumlah polongtangkai 4,01,jumlah polong yang masaktanaman 0,39; dan bobot bijitanaman 1,37. Nilai
kemajuan genetik yang sangat tinggi dan tinggi diperoleh karena didukung oleh
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
nilai KVG dan nilai heritabilitas yang tinggi, sedangkan nilai kemajuan genetik yang rendah dikarenakan tidak didukung oleh nilai KVG dan nilai heritabilitas
yang tinggi. Nilai kemajuan genetik yang rendah merupakan sifat-sifat yang dikendalikan oleh gen-gen bukan aditif. Gen-gen bukan aditif tidak diwariskan
kepada keturunannya. Hal ini didukung oleh Tempake dan Luntungan 2002 menyatakan bahwa bahwa kemajuan genetik KG merupakan produk dari nilai-
nilai diferensial seleksi, heritabilitas yang menentukan efisiensi sistem seleksi sehingga seleksi akan efektif bila nilai kemajuan genetik tinggi ditunjang oleh
salah satu nilai KVG atau heritabilitas tinggi. Hayward 1990 dalam Suprapto dan Kairuddin 2007 juga menyatakan bahwa sifat-sifat yang
dikendalikan oleh gen-gen bukan aditif menyebabkan kemajuan genetik yang rendah. Hal ini disebabkan pengaruh tindak gen bukan aditif tidak diwariskan
kepada keturunannya dan akan lenyap semasa seleksi.
Uji Progenitas
Hasil analisis uji progenitas antara F
1
dengan F
5
dapat dilihat pada Tabel 17 - 26. Secara umum F
1
berbeda nyata terhadap F
5
yaitu pada parameter tinggi tanaman terhadap semua varietas, parameter jumlah cabang terhadap semua
varietas, parameter umur mulai berbunga yaitu hanya pada varietas Parkit, parameter umur panen yaitu pada varietas Perkutut dan Murai, parameter jumlah
polongtangkai terhadap semua varietas, parameter jumlah polong yang masaktanaman terhadap semua varietas, parameter panjang polong yaitu pada
varietas Betet, Perkutut, Kenari, Sriti, parameter jumlah bijipolong yaitu pada Betet, Parkit, Perkutut, Sriti, dan parameter berat 100 biji terhadap semua varietas.
Hasil uji progenitas antara F
2
dengan F
5
dapat dilihat pada Tabel 27 - 36.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Secara umum F
2
berbeda nyata dengan F
5
pada parameter tinggi tanaman yaitu pada varietas Betet, Parkit, Perkutut, Sriti dan Murai; pada parameter jumlah
cabang yaitu pada varietas Betet, Perkutut, dan Kenari; pada parameter umur mulai berbunga yaitu pada varietas Parkit, Kenari dan Murai; pada parameter
jumlah polongtangkai untuk seluruh varietas; pada parameter jumlah polong yang masaktanaman untuk seluruh varietas; pada jumlah polong yang belum
masaktanaman untuk semua varietas; pada parameter panjang polong yaitu pada varietas Betet, Parkit, Perkutut, dan Sriti; pada parameter jumlah bijipolong yaitu
pada varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari, dan Murai; pada parameter bobot 100 biji yaitu pada varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari dan Sriti.
Hasil analisis uji progenitas antara F
3
dengan F
5
dapat dilihat pada Tabel 37 - 46. Dari tabel tersebut diketahui bahwa F
3
berbeda nyata dengan F
5
yaitu pada parameter tinggi tanaman untuk varietas Betet, Parkit, Perkutut, Sriti, Murai; parameter jumlah cabang pada varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari;
parameter umur mulai berbunga pada varietas Parkit dan Kenari; parameter jumlah polongtangkai untuk semua varietas, parameter jumlah polong yang
masaktanaman untuk semua varietas, parameter jumlah polongtangkai yang belum masaktanaman pada varietas Betet, Parkit, Kenari, Sriti, Murai; parameter
panjang polong yaitu hanya pada varietas Kenari, parameter jumlah bijipolong hanya pada varietas Perkutut, parameter bobot 100 biji terhadap seluruh varietas.
Hasil analisis uji progenitas antara F
4
dengan F
5
dapat dilihat pada Tabel 47 - 56. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa F
4
berbeda nyata dengan F
5
yaitu pada parameter tinggi tanaman terhadap varietas Perkutut, Kenari, Sriti, Murai;
pada parameter umur mulai berbunga hanya pada varietas Sriti, parameter
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
jumlah polong yang masaktanaman untuk seluruh varietas, parameter jumlah polong yang belum masaktanaman hanya pada varietas Murai, parameter
jumlah bijipolong hanya pada varietas Perkutut, parameter bobot 100 biji pada varietas Parkit dan Kenari.
Dari hasil uji progenitas diatas dapat dilihat bahwa perbedaan karakter antara F
5
dengan keturunan-keturunan sebelumnya dari 11 parameter yang diamati lebih banyak terlihat pada F
1
, F
2
dan F
3
yaitu sekitar 9 parameter sementara untuk F
4
perbedaannya hanya 6 parameter. Menurut Widodo 2003 peran gen yang mengendalikan karakter menduduki peranan yang lebih penting dimana gen ini
diwariskan ke generasi-generasi berikutnya. Peran dan jumlah gen yang menentukan arah dan kemajuan seleksi. Menurut Welsh 1991 bahwa uji
keturunan dipergunakan sebagai sistem evaluasi untuk mengukur karakter terbaik setiap induk yang dapat dipergunakan pada persilangan berikutnya, dalam
seleksi berulang. Setiap produksi sistem keturunan berguna dalam mengidentifikasi karakter induk yang dapat dipergunakan pada pemuliaan
spesifik.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Dari hasil analisis diperoleh bahwa varietas berbeda nyata terhadap tinggi
tanaman, umur mulai berbunga, umur panen, panjang polong, jumlah bijipolong dan bobot 100 biji dan varietas terbaik adalah Kenari.
2. Variabilitas genetik tertinggi terdapat pada parameter jumlah cabang
8,95 dan terendah pada umur mulai berbunga 1,91. 3.
Nilai heritabilitas yang tinggi terdapat pada parameter tinggi tanaman 0,54 dan terendah pada jumlah polong yang masaktanaman 0,01.
4. Nilai kemajuan genetik rata-rata yang sangat tinggi terdapat pada
parameter jumlah polong yang belum masaktanaman yaitu 16,04. 5.
Dari hasil uji progenitas dapat dilihat bahwa perbedaan karakter antara F
5
dengan keturunan sebelumnya lebih banyak terlihat pada F
1
, F
2
dan F
3
. 6.
Jika dilihat dari segi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polongtangkai, panjang polong dan jumlah bijipolong maka F
1
lebih baik dari F
2,
F
2
lebih baik dari F
3
, dan F
4
lebih baik dari F
5.
7. Jika dilihat dari segi bobot 100 biji maka bobot 100 biji pada F
5
meningkat dan lebih tinggi dari bobot 100 biji pada F
1
,F
2
,F
3
, dan F
4
untuk seluruh varietas.
Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui karakteristik dari F
6
untuk masing-masing varietas kacang hijau.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Alnopri, 2004. Variabilitas Genetika dan Heritabilitas Sifat-Sifat Pertumbuhan Bibit Tujuh Genotipe Kopi Robusta-Arabika. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Indonesia. Volume. 6, Nomor 2, 2004. Available at :
http:www.bdp.orgjipiartikeljipi200491.pdf. [4 Oktober 2007]. Allard, R.W., 2005. Principles of Plant Breeding. Jhon Wiley and Sons,
New York. 485 pp. Andrianto, T. T. dan N. Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani
Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Absolut, Yogyakarta. Balittan, 2007. Mengenal Plasma Nutfah Tanaman Pangan. Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Available at : http:www.indobiogen.or.idberita_artikelmengenal_plasmanutfah.php.
[25 Agustus 2007]. Brahmana, J. 2007. Adaptabilitas Varietas Kacang Hijau Phaseolus Vulgaris L.
Turunan Ketiga di Daerah Kabupaten Langkat. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Burton, G.W., 1952. Quantitative inheritance in pearl millet Pennisitum glaucum Agron, J.43.
BPS, 2008. Statistik Tanaman Padi dan Palawija Sumatera Utara Tahun 2007 Ramalan Kondisi Tahun 2008. BPS Provinsi Sumatera Utara. Avalaible at:
http:sumut.bps.go.id [25 Mei 2008]. Darliah, I.Suprihatin, D.P. Devries, W. Handayati, T. Hermawati dan Sutater,
2001. Variabilitas Genetik, Heritabilitas, dan Penampilan Fenotipik 18 Klon Mawar Cipanas. Zuriat 3 No.11.
Dudley, J. W. and Moll, R. H., 1976. Generations of Selection for Oil and Protein Percentage in maize, Iowa State University, USA.
Hadiati, S., Murdaningsih H.K., A. Baihaki, dan N. Rostini. 2003. Parameter Genetik Karakter Komponen Buah Pada Beberapa Aksesi Nanas. Zuriat
Vol 14. No. 2 Hal 47 – 52. Hasyim, H. 2002. Diktat Pengantar Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan. Hasyim, H. 2006. Ringkasan Kuliah Pemuliaan Tanaman Lanjutan. Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Hayward, G. 1990. Applied Genetics. Mcmillan Education Ltd, Hampshire. http:www.kehati.or.idprohatiindex.php, 2008. Vigna radiata L R. Wilcz.
Diakses pada hari senin, tanggal 2 juni 2008. 1 hal. Jain, J.P., 1982. Statistical Techniques in Quantitative Genetics. Tata
Mc Graw-Hill Publishing Company Ltd, New Delhi. Knight, R. 1979. Practical in Statistic and Quantitative Genetic. Australian Vice,
Chancelors Committee. Mangoendidjojo, 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta.
Marzuki, H. A. dan H. S. Soeprapto, 2004. Bertanam Kacang Hijau. Penebar
Swadaya, Jakarta. Poespodarsono, S., 1999. Dasar-Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Institut
Pertanian Bogor, Bogor. Purwono dan R. Hartono, 2005. Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rachmadi, M, N. Hermiati, A. Baihaki dan R. Setiamihardja, 1990. Variasi
Genetik dan Heritabilitas Komponen Hasil Galur harapan Kedelai. Zuriat Vol. 1 No. 1 hal 19.
Rukmana, R., 1997. Kacang Hijau Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Sastrosupardi, A., 2004. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Sijabat, R., 2006. Skripsi Uji Karakteristik beberapa Varietas Kacang Hijau Turunan Kedua. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Singh, R. K. and B. D. Chaudhary., 2001. Biometrical Methods in Quantitative Genetic Analysis. Kalyani Publisher, New Delhi.
Sitompul, S. M., dan B. Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Situmeang, L. 2007. Skripsi Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Turunan Keempat. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara,
Medan. Soemaatmadja, S., 1993. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara I. Editor Maesen,
L. J. G. V. Grafindo Pustaka Utama Jakarta. Sriwahyuni, E. 2005. Skripsi Uji Karakteristik beberapa Varietas Kacang Hijau.
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Stansfield, W. D., 2005. Schaum’s Outline Series Theory and Problem of Genetics. Mc Graw Hill, NewYork. 610 pp.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie, 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Pendekatan Biometrik Penerjemah B. Sumantri. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Supeno, A., 2005. Identifikasi Ketahanan Varietas Kacang Hijau Terhadap
Infestasi Hama Gudang Callosobruchus chinensis
.
Buletin
Teknik Pertanian Vol. 10. Nomor 2, 2005. Available at : http:www.pustaka-deptan.go.idpublicationbt102057.pdf.
[25 Agustus 2007]. Supeno, A. dan Sujudi. 2004. Teknik Pengujian Adaptasi Galur Harapan Kacang
Hijau di Lahan Sawah. Buletin Teknik Pertanian Vol. 9 Nomor 1, 2004. Available at : http:www.pustaka-deptan.go.idpublicationbt102057.pdf.
[25 Agustus 2007].
Suprapto, dan N. Md. Kairuddin, 2007. Variasi Genetik, Heritabilitas, Tindak Gen dan Kemajuan Genetik Kedelai Glycine max Merrill Pada Ultisol. Jurnal
Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 9 No. 2, Hlm. 183 - 190. Tempake, H. Dan H.T. Luntungan, 2002. Pendugaan Parameter Genetik dan
Korelasi Antar Sifat-Sifat Morfologi Kelapa. Jurnal Littri Vol. 8 no.3. Tjitrosoepomo, G., 1989. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada
University-Press.Yogyakarta. Welsh, J.R., 2005. Fundamentals of Plant Genetics and Breeding. Jhon Wiley and
Sons, New York. 453 pp. Zen, S. 1995. Heritabilitas, Korelasi Genotipik dan Fenotipik Karakter Padi Gogo.
Zuriat 61: Hlm 25 - 32.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Sriti, Kenari, Murai, Betet, Parkit, dan Perkutut.
Varietas Sriti
Kenari Murai
Nomor Induk CR 479-13-4-2 B
MLG 1026 Nomor Galur
MLG 944 EVO 947
Asal Hasil seleksi galur dari
varietas introduksi asal AVRDC, Taiwan
Introduksi dari AVRDC, Taiwan, 1987, hasil
silang tunggal VC 1178B x VC 1624
Introduksi dari Institute Plant Breeding,
Philipina,1984, diseleksi di Balitkabi
Umur hari Mulai
berbunga 35 hari 50
35 hari 50 35 hari 50
Polong matang
60-65 60-65
63 Tipe Tumbuh
Tegak,determinate Tegak,determinate
Tegak,determinate Tinggi
Tanaman cm 40-60
55 70
Warna Hipokotil
Hijau Hijau
Epikotil Hijau
Hijau Bunga
Kuning Kuning
Hijau kelopak bunga Mahkota
bunga Kuning
Batang Hijau tua
Hijau tua Hijau tua
Daun Hijau polos
Hijau Hijau muda
Tangkai daun Hijau
Hijau polos Pangkal daun
Hijau Polong muda
Hijau Polong tua
Hitam Hitam
Rambut daun Berambut agak lebat
Periode berbunga
Serempak Serempak
Serempak Biji
Warna Hijau kusam
Hijau mengkilat Hijau kusam
Bobot 1000 biji gr
60-65 Bobot 100 biji
gr 6.7
6 Jumlah buah
Polongtanaman 12
12 13
Bijipolong 12
11 11
Posisi Polong Terkulai
Terkulai Kadar
Protein 19.5
Lemak 1.0
Potensi Hasil 0.83- 2,45 tonha
0.9-2.5 tonha Rata-rata Hasil
1.58 tonha biji kering 1.38 tonha
1.5 tonha Ketahanan
terhadap penyakit
Tahan terhadap penyakit embun tepung dan bercak
daun Agak tahan terhadap
penyakit bercak daun dan toleran penyakit karat
Tahan bercak daun Cercospora
Tahun dilepas 3 November 1992
4 November 1998 8 Februari 2002
No. SK Pelepasan
613KptsTP.240111992 877KptsTP.240111998 126KptsTP.24022002 Keterangan
Beradaptasi pada keadaan
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Sumber : Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Sumatera Utara, Medan kering
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Varietas Betet
Parkit Perkutut
Nomor Induk Mb 2385.
CR 479-13-4-2 B Mb 2385.
Nomor Galur VC 2750.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Sumber : Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Sumatera Utara, Medan Asal
Hasil persilangan dari Mb 129 X Siwalik.
Hasil Persilangan dari PHLV-18WC1177
Introduksi dari AVRDC Taiwan, tahun 1984
diseleksi di Balitkabi. Umur hari
Mulai berbunga 35.
+ 34. 36.
Polong matang 58 – 60.
+ 56. 60.
Tipe Tumbuh Tegak, determinate.
Tegak, determinate. Tegak, determinate.
Tinggi Tanaman cm
45. 40.
65. Warna
Hipokotil Hijau.
Hijau. Hijau.
Epikotil Hijau.
Hijau. Hijau.
Bunga Kuning.
Kuning muda Kuning kelopak bunga.
Mahkota bunga Batang
Hijau. Hijau.
Hijau tua. Daun
Hijau persendian daun
Hijau muda. Hijau polos.
Tangkai daun Hijau.
Hijau. Hijau.
Pangkal daun Hijau.
Hijau. Hijau.
Polong muda Polong tua
Hitam. Hitam.
Hitam. Rambut daun
Berambut agak tebal. Periode berbunga
Serempak. Serempak.
Serempak. Biji
Warna Hijau kusam.
Hijau mengkilat. Hijau mengkilat.
Bobot 1000 biji gr + 58.
67. Bobot 100 biji gr
5. Jumlah buah
Polongtanaman 12.
12 Bijipolong
+ 20. 17.
Rata-rata 12. Posisi Polong
Di atas mahkota daun. Di atas mahkota daun. Terkulai.
Kadar Protein
22,9. 22,70.
Lemak 1,96.
Potensi Hasil 0,7 – 2,2 tonha.
Rata-rata Hasil 1,47 tonha biji
kering. 1,35 tonha biji kering.
Ketahanan terhadap penyakit
Cukup tahan terhadap kudisScab,tidak
tahan terhadap bercak daun Cercospora dan
tepung putih. Tahan terhadap penyakit
embun tepung Ertsiphe polygoni.
Agak tahan terhadap bercak daun dan tahan
terhadap penyakit embun tepung.
Tahun dilepas 29 November 1983.
21 April 1998. 8 Februari 2002
No. SK Pelepasan TP. 240Kpts111983
261KptsTP.240411998 125KptsTP.24022002
Keterangan polong tua tidak
mudah pecah dan mudah lunak saat
direbus Cocok ditanam pada
lahan bekas padi sawah.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 2. Bagan Lahan Percobaan
a. Bagan Lahan Percobaan
BLOK I BLOK II BLOK III BLOK IV BLOK V a
50 cm
b = 25 cm
U
Keterangan : a
= Jarak antar ulangan. b
= Jarak antar plot dalam satu blok. V1
V3 V5
V5 V2
V1
V3 V4
V2
V6 V1
V5
V2 V5
V4
V4 V6
V3 V4
V3
V6
V3
V2
V1 V2
V4
V1
V6
V3
V5
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
b. Bagan Tata Letak Polibag Antar Blok dan Antar Plot Blok I
Blok II Blok III BlokIV
T T T T
T T T T
a a
a 50 cm
50 cm 50 cm
b = 25 cm b= 25 cm
T T T
T T T T T
50 cm 50 cm
50 cm Keterangan:
= Polibek ukuran 40 cm x 50 cm. a
= Jarak antar ulangan. b
= Jarak antar plot dalam satu blok. T
= Tanaman 2 tanaman dalam 1 polibek.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 4. Deskripsi Varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari Sriti, Murai Hasil Pengamatan di lapangan F
1
Keterangan Betet
Parkit Perkutu
t Kenar
i
Sriti Murai
Tinggi Tanaman 64 cm
56 cm 49 cm
55 cm 53 cm
54 cm
Jumlah Cabang 5
4 5
4 5
5
Umur Mulai Berbunga
36 hari 34 hari
35 hari 36 hari
37 hari 35 hari
Umur Panen 56 hari
56 hari 56 hari
57 hari 57 hari
58 hari
Jumlah Polongtangkai
4 6
4 5
6 5
Panjang Polong 11 cm
10 cm 11 cm
12 cm 12 cm
10 cm
Jumlah Bijipolong
13 13
13 12
13 10
Bobot 100 biji 6,3 g
7,7 g 6,6 g
7,9 g 7 g
6,3 g
Warna Bunga Kuning
Kuning Kuning
Kunin g
Kuning Kuning
Wana Biji
Hijau kusam
Hijau kilat
Hijau Kilat
Hijau Kilat
Hijau kusam
Hijau kusam
Waktu Pembentukan
Polong 41 hari
40 hari 40 hari
42 hari 42 hari
41 hari
Persentase Serangan Hama
1,89 1,86
3,24 8,27
0,75
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 5. Deskripsi Varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari Sriti, Murai Hasil Pengamatan di lapangan F
2
Keterangan Betet
Parkit Perkutu
t Kenar
i
Sriti Murai
Tinggi Tanaman 53 cm
52 cm 50 cm
51 cm 46 cm
50 cm
Jumlah Cabang
4 4
4 4
4 4
Umur Mulai Berbunga
36 hari 35 hari
35 hari 35 hari
34 hari 34 hari
Umur Panen
56 hari 56 hari
56 hari 57 hari
55 hari 55 hari
Jumlah Polongtangkai
3 3
4 4
4 3
Panjang Polong
11 cm 11 cm
10 cm 11 cm
11 cm 11 cm
Jumlah Bijipolong
13 13
12 12
13 12
Bobot 100 biji
7,4 g 7,64 g
6,12 g 7,99 g
6,66 g 6,59 g
Warna Bunga
Kuning Kuning
Kuning Kunin
g Kuning
Kuning
Wana Biji
Hijau kusam
Hijau kilat
Hijau Kilat
Hijau Kilat
Hijau kusam
Hijau kusam
Waktu Pembentukan
Polong 41 hari
41 hari 40 hari
41 hari 39 hari
39 hari
Persentase Serangan Hama
7,92 8,19
13,03 9,45
13,42 12,05
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 6. Deskripsi Varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari Sriti, Murai
Hasil Pengamatan di lapangan F
3
Keterangan Betet
Parkit Perkutu
t
Kenari Sriti Murai
Tinggi Tanaman 58 cm
57 cm 48 cm
49 cm 48 cm
49 cm
Jumlah Cabang
4 5
5 4
4 4
Umur Mulai Berbunga
35 hari 35 hari
34 hari 36 hari
36 hari 35 hari
Umur Panen
56 hari 56 hari
56 hari 57 hari
55 hari 56 hari
Jumlah Polongtangkai
4 3
4 4
4 4
Panjang Polong
10 cm 9 cm
9 cm 9 cm
9 cm 9 cm
Jumlah Bijipolong
11 11
11 11
11 10
Bobot 100 biji
6,71 g 6,94 g
6,63 g 6,96 g
6,86 g 6,56 g
Warna Bunga
Kuning Kuning
Kuning Kuning Kuning Kuning
Wana Biji
Hijau kusam
Hijau kilat
Hijau Kilat
Hijau Kilat
Hijau kusam
Hijau kusam
Waktu Pembentukan
Polong 41 hari
40 hari 41 hari
41 hari 39 hari
40 hari
Persentase Serangan Hama
16,82 18,75
18,97 20,73
20,15 15,10
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 7. Deskripsi Varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari Sriti, Murai Hasil Pengamatan di lapangan F
4
Keterangan Betet
Parkit Perkutu
t
Kenari Sriti Murai
Tinggi Tanaman 40 cm
45 cm 50 cm
59 cm 47 cm
56 cm
Jumlah Cabang 3
3 3
4 3
3
Umur Mulai Berbunga
36 hari 37 hari
35 hari 37 hari
34 hari 37 hari
Umur Panen 56 hari
56 hari 56 hari
57 hari 55 hari 56 hari
Jumlah Polongtangkai
3 2
3 2
3 3
Panjang Polong 10 cm
10 cm 10 cm
9 cm 10 cm
10 cm
Jumlah Bijipolong
12 12
11 11
12 11
Bobot 100 biji 7,01 g
7,36 g 7,36 g
7,59 g 8,33 g
7,12 g
Warna Bunga Kuning
Kuning Kuning
Kuning Kuning Kuning
Wana Biji
Hijau kusam
Hijau kilat
Hijau Kilat
Hijau Kilat
Hijau kusam
Hijau kusam
Waktu Pembentukan
Polong 40 hari
40 hari 41 hari
41 hari 39 hari
41 hari
Persentase Serangan Hama
12,50 7,08
13,20 11,05 11,17 10,02
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 8. Deskripsi Varietas Betet, Parkit, Perkutut, Kenari Sriti, Murai Hasil Pengamatan di lapangan F
5
Keterangan Betet
Parkit Perkutu
t
Kenari Sriti Murai
Tinggi Tanaman 40 cm
42 cm 42 cm
48 cm 39 cm
39 cm
Jumlah Cabang 3
3 2
3 3
4
Umur Mulai Berbunga
36 hari 37 hari
35 hari 38 hari
37 hari 36 hari
Umur Panen 54 hari
55 hari 53 hari
58 hari 55 hari 54 hari
Jumlah Polongtangkai
2 2
3 2
2 2
Panjang Polong 9 cm
10 cm 9 cm
11 cm 9 cm
10 cm
Jumlah Bijipolong
10 10
8 11
10 10
Bobot 100 biji 8,04 g
9,36 g 8,60 g
9,60 g 8,16 g
8,72 g
Warna Bunga Kuning
Kuning Kuning
Kuning Kunin
g Kuning
Wana Biji
Hijau kilat
Hijau kilat
Hijau Kilat
Hijau Kilat
Hijau kilat
Hijau kusam
Waktu Pembentukan
Polong 40 hari
41 hari 41 hari
42 hari 42 hari
39 hari
Persentase Serangan Hama
11,76 13,75
13,69 23,80
16,66 15,06
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 9. Model Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Sumber Keragaman
db JK
KT Fhitung
F
.05
Blok r – 1
JKB KTB
KTBKTE 2,87
Perlakuan
t – 1 JKP
KTP KTPKTE
2,71
Eror r – 1 t – 1
JKE KTE
-
Total rt – 1
JKT -
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 10. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Saat Mulai Berbunga 5 MST PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
26,5 20,2
23,4 21,3
32,6 124
24,8 V2
23,6 21,1
23,2 23,4
26,1 117,4
23,48 V3
21,2 27,3
22,8 25,2
30 126,5
25,3 V4
27,1 26,4
26,3 24,8
27,6 132,2
26,44 V5
21,8 23,1
23,4 21,5
23,2 113
22,6 V6
22,3 17,8
24,2 24,6
27,3 116,2
23,24 TOTAL
142,5 135,9
143,3 140,8
166,8 729,3
RATAAN 23,75
22,65 23,88
23,47 27,80
24,31
Lampiran 11. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Saat Mulai Berbunga 5 MST SK
db JK
KT F
hit
F
0,05
Blok 4
96,86 24,21
3,99 2,87
Perlakuan
5 52,57
10,51 1,73
tn
2,71
Eror
20 121,36
6,07 -
Total 29
270,79 -
FK = 17729,28
tn = tidak nyata.
KK = 10,13 .
= nyata.
Lampiran 12. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Saat Mulai Terbentuk Polong 6 MST.
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 32,4
30,3 36,2
31,5 41,2
171,6 34,32
V2 33,2
33,2 29,8
33,4 35,1
164,7 32,94
V3 32,6
39,2 34,1
34,3 41
181,2 36,24
V4 36,1
39,5 40,3
36,7 38,6
191,2 38,24
V5 28,5
32,8 32,6
32,5 32,9
159,3 31,86
V6 30,3
27,8 33,4
32,1 33,5
157,1 31,42
TOTAL 193,1
202,8 206,4
200,5 222,3
1025,1 RATAAN
32,18 33,80
34,40 33,42
37,05 34,17
Lampiran 13. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Saat Mulai Terbentuk Polong 6MST
SK db
JK KT
F
hit
F
0,05
Blok 4
77,99 19,50
3,28 2,87
Perlakuan 5
176,42 35,28
5,94 2,71
Eror 20
118,75 5,94
-
Total 29
373,16 -
FK = 35027,67
tn = tidak nyata.
KK = 7,13
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 14. Data Pengamatan Tinggi Tanaman Saat Panen 8 MST PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
44,1 35,6
36 37,1
47,2 200,0
40,00 V2
38,3 41,3
42 43,2
43,1 207,9
41,58 V3
40,5 41
39,5 40,6
48,2 209,8
41,96 V4
48,3 46,2
48,4 46,1
50,2 239,2
47,84 V5
39,5 39,7
37,1 38,1
41,3 195,7
39,14 V6
40 39,1
40,4 39,3
35,1 193,9
38,78 TOTAL
250,7 242,9
243,4 244,4
265,1 1246,5
RATAAN 41,78
40,48 40,57
40,73 44,18
41,55
Lampiran 15. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Saat Panen 8 MST SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok 4
58,56 14,64
1,83 tn 2,87
Perlakuan 5
278,08 55,62
6,96 2,71
Eror 20
159,89 7,99
-
Total
29 496,53
- FK
= 51792,08 tn
= tidak nyata.
KK = 6,80
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 16. Data Pengamatan Jumlah Cabang Saat Mulai Berbunga 5 MST PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
2 1
2 2
1 8
1,6 V2
1 1
2 2
1 7
1,4 V3
2 1
1 4
0,8 V4
1 2
2 2
7 1,4
V5 2
1 2
2 2
9 1,8
V6 2
1 2
2 2
9 1,8
TOTAL 10
4 10
11 9
44
RATAAN 1,67
0,67 1,67
1,83 1,50
1,47
Lampiran 17. Data Transformasi Y ‘ = Jumlah Cabang Saat Mulai
Berbunga 5MST PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
1,58 1,22
1,58 1,58
1,22 7,19
1,44 V2
1,22 1,22
1,58 1,58
1,22 6,84
1,37 V3
1,58 0,71
0,71 1,22
1,22 5,44
1,09 V4
1,22 0,71
1,58 1,58
1,58 6,68
1,34 V5
1,58 1,22
1,58 1,58
1,58 7,55
1,51 V6
1,58 1,22
1,58 1,58
1,58 7,55
1,51 TOTAL
8,77 6,31
8,61 9,13
8,42 41,25
RATAAN 1,46
1,05 1,44
1,52 1,40
1,37
Lampiran 18. Sidik Ragam Jumlah Cabang Saat Mulai Berbunga 5 MST.
SK db
JK KT
F
hit
F
0.05
Blok
4 0,83
0,21 4,92
2,87
Perlakuan
5 0,62
0,12 2,95
2,71
Eror
20 0,84
0,04 -
Total 29
2,29 -
FK = 56,71
tn = tidak nyata.
KK = 14,91.
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 19. Data Pengamatan Jumlah Cabang Saat Mulai Terbentuk Polong 6 MST
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 3
1 2
2 1
9 1,8
V2 1
1 2
2 1
7 1,4
V3 2
1 1
4 0,8
V4 1
2 2
2 7
1,4 V5
2 1
2 2
2 9
1,8 V6
2 1
2 4
4 13
2,6 TOTAL
11 4
10 13
11 49
RATAAN 1,83
0,67 1,67
2,17 1,83
1,63
Lampiran 20. Data Transformasi Y ‘ = Jumlah Cabang Saat Mulai
terbentuk Polong 6 MST PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
1,87 1,22
1,58 1,58
1,22 7,48
1,50 V2
1,22 1,22
1,58 1,58
1,22 6,84
1,37 V3
1,58 0,71
0,71 1,22
1,22 5,44
1,09 V4
1,22 0,71
1,58 1,58
1,58 6,68
1,34 V5
1,58 1,22
1,58 1,58
1,58 7,55
1,51 V6
1,58 1,22
1,58 2,12
2,12 8,63
1,73 TOTAL
9,06 6,31
8,61 9,67
8,96 42,62
RATAAN 1,51
1,05 1,44
1,61 1,49
1,42
Lampiran 21. Sidik Ragam Jumlah Cabang Saaat Mulai Terbentuk Polong 6 MST
SK db
JK KT
F
hit
F
0.05
Blok 4
1,11 0,28
4,62 2,87
Perlakuan 5
1,14 0,23
3,77 2,71
Eror 20
1,21 0,06
-
Total
29 3,46
- FK
= 60,54 tn
= tidak nyata.
KK = 17,28 .
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 22. Data Pengamatan Jumlah Cabang Saat Panen 8 MST
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 4
1 4
1 3
13 2,6
V2 2
2 2
4 3
13 2,6
V3 3
2 2
2 9
1,8 V4
2 1
5 2
3 13
2,6 V5
2 2
4 2
4 14
2,8 V6
3 2
5 4
6 20
4,0 TOTAL
16 8
22 15
21 82
RATAAN 2,67
1,33 3,67
2,5 3,5
2,73
Lampiran 23. Data Transformasi Y ‘ = Jumlah Cabang Saat Panen
8MST PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
2,12 1,22
2,12 1,22
1,87 8,56
1,71 V2
1,58 1,58
1,58 2,12
1,87 8,74
1,75 V3
1,87 0,71
1,58 1,58
1,58 7,32
1,46 V4
1,58 1,22
2,35 1,58
1,87 8,60
1,72 V5
1,58 1,58
2,12 1,58
2,12 8,99
1,80 V6
1,87 1,58
2,35 2,12
2,55 10,47
2,09 TOTAL
10,61 7,90
12,10 10,21
11,86 52,68
RATAAN 1,77
1,32 2,02
1,70 1,98
1,76
Lampiran 24. Sidik Ragam Jumlah Cabang Saat Panen 8 MST
SK db
JK KT
F
hit
F
0.05
Blok 4
1,88 0,47
5,83 2,87
Perlakuan 5
1,02 0,20
2,54 tn 2,71
Eror 20
1,61 0,08
-
Total 29
4,50 -
FK = 92,49
tn = tidak nyata.
KK = 16,15 .
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 25. Data Pengamatan Umur Mulai Berbunga hari
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 37
38 37
35 35
182 36,4
V2
36 38
37 38
37 186
37,2 V3
37 35
35 35
34 176
35,2 V4
38 38
37 37
38 188
37,6 V5
36 38
38 35
38 185
37
V6
33 38
35 37
35 178
35,6 TOTAL
217 225
219 217
217 1095
RATAAN 36,17
37,50 36,50
36,17 36,17
36,50
Lampiran 26. Sidik Ragam Umur Mulai Berbunga. SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok 4
8,00 2,00
1,28 tn 2,87
Perlakuan
5 22,30
4,46 2,86
2,71
Eror 20
31,20 1,56
-
Total 29
61,50 -
FK = 39967,5.
tn = tidak nyata.
KK = 3,42 .
= nyata.
Lampiran 27. Data Pengamatan Umur Panen hari
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 56
56 53
53 53
271 54,2
V2 53
59 56
53 56
277 55,4
V3 56
52 52
52 53
265 53
V4 59
56 59
56 59
289 57,8
V5 53
56 59
52 56
276 55,2
V6 51
56 53
56 53
269 53,8
TOTAL 328
335 332
322 330
1647
RATAAN 54,67
55,83 55,33
53,67 55
54,9
Lampiran 28. Sidik Ragam Umur Panen SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok 4
15,87 3,97
0,86 tn 2,87
Perlakuan 5
70,30 14,06
3,04 2,71
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Eror 20
92,53 4,63
-
Total
29 178,70
- FK
= 90420,3. tn
= tidak nyata.
KK = 3,92.
= nyata.
Lampiran 29. Data Pengamatan Jumlah PolongTangkai PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
2 2,6
1,5 1,8
3,25 11,15
2,23 V2
2,14 2
1,57 2,66
2,16 10,53
2,11 V3
3,4 2,75
1,83 2,75
2,33 13,06
2,61 V4
2,25 2,25
2,00 1,4
1,28 9,18
1,84 V5
1,62 2,16
2,42 1,83
2,00 10,03
2,01 V6
2,00 2,33
2,00 1,75
2,57 10,65
2,13 TOTAL
13,41 14,09
11,32 12,19
13,59 64,60
RATAAN 2,24
2,35 1,89
2,03 2,27
2,15
Lampiran 30. Sidik Ragam Jumlah PolongTangkai
SK db
JK KT
F
hit
F
0.05
Blok 4
0,86 0,21
0,91 tn 2,87
Perlakuan 5
1,71 0,34
1,45 tn 2,71
Eror 20
4,70 0,24
-
Total 29
7,27 -
FK = 139,1053.
tn = tidak nyata.
KK = 22,52.
= nyata.
Lampiran 31. Data Pengamatan Jumlah Polong Yang MasakTanaman
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 16
13 13
11 15
68 13,6
V2
20 15
13 17
15 80
16
V3 18
13 16
12 14
73 14,6
V4
14 12
18 9
10 63
12,6 V5
15 19
13 13
12 72
14,4 V6
14 14
13 16
16 73
14,6 TOTAL
97 86
86 78
82 429
RATAAN 16,17
14,33 14,33
13,00 13,67
14,30
Lampiran 32. Sidik Ragam Jumlah Polong Yang MasakTanaman SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok 4
33,47 8,37
1,37 tn 2,87
Perlakuan
5 32,30
6,46 1,05 tn
2,71
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Eror 20
122,53 6,13
-
Total
29 188,30
- FK
= 6134,7. tn
= tidak nyata.
KK = 17,31.
= nyata.
Lampiran 33. Data Pengamatan Jumlah Polong Yang Belum MasakTanaman PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
16 6
9 11
12 54
10,8 V2
4 13
9 14
13 53
10,6 V3
23 4
9 12
21 69
13,8 V4
8 7
15 30
6
V5
17 6
19 4
8 54
10,8 V6
20 18
26 21
8 93
18,6 TOTAL
88 47
79 77
62 353
RATAAN 14,67
7,83 13,17
12,83 10,33
11,77
Lampiran 34. Data Transformasi Y ‘ = Jumlah Polong Yang Belum
Masak Tanaman. PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
4,06 2,55
3,08 3,39
3,54 16,62
3,32 V2
2,12 3,67
3,08 3,81
3,67 16,36
3,27 V3
4,85 2,12
3,08 3,54
4,64 18,22
3,64 V4
2,92 0,71
2,74 3,94
0,71 11,01
2,20 V5
4,18 2,55
4,42 2,12
2,92 16,19
3,24 V6
4,53 4,30
5,15 4,64
2,92 21,53
4,31 TOTAL
22,66 15,90
21,55 21,43
18,38 99,92
RATA-RATA 3,78
2,65 3,59
3,57 3,06
3,33
Lampiran 35. Sidik Ragam Jumlah Polong Yang Belum MasakTanaman
SK db
JK KT
F
hit
F
0.05
Blok 4
5,15 1,29
1,40 tn 2,87
Perlakuan
5 11,69
2,34 2,55 tn
2,71
Eror 20
18,34 0,92
-
Total 29
35,18 -
FK = 332,82.
tn = tidak nyata.
KK = 28,75 .
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 36. Data Pengamatan Panjang Polong
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 8,91
8,9 9,25
7,87 9,25
44,18 8,84
V2 9,95
8,5 10,17
9,73 10,34
48,69 9,74
V3 9,13
8,68 9,26
8,7 8,25
44,02 8,80
V4 9,92
11,54 9,61
10,9 10,8
52,77 10,55
V5 9,65
9,49 9,03
9,23 8,23
45,63 9,13
V6 9,79
9,89 8,88
10,47 9,48
48,51 9,70
TOTAL 57,35
57 56,2
56,9 56,35
283,8 RATAAN
9,56 9,5
9,37 9,48
9,39 9,46
Lampiran 37. Sidik Ragam Panjang Polong SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok 4
0,15 0,04
0,08 tn 2,87
Perlakuan 5
11,32 2,26
5,06 2,71
Eror 20
8,94 0,45
-
Total 29
20,41 --
FK = 2684,75.
tn = tidak nyata.
KK = 7,07.
= nyata.
Lampiran 38. Data Pengamatan Jumlah BijiPolong
PERLAKUAN BLOK
TOTAL RATAAN I
II III
IV V
V1 10,11
10,5 11,6
9,09 8,8
50,10 10,02
V2 11,25
8,14 10,9
10,9 10,9
52,09 10,42
V3 9,40
9,00 8,60
5,80 8,4
41,20 8,24
V4 9,50
11,8 10,8
11,6 11,7
55,40 11,08
V5 11,70
9,30 8,60
10,7 9,2
49,50 9,90
V6 9,50
10,40 8,70
10,3 9,1
48,00 9,60
TOTAL 61,46
59,14 59,2
58,39 58,1
296,29 RATAAN
10,24 9,86
9,87 9,73
9,68 9,88
Lampiran 39. Sidik Ragam Jumlah BijiPolong
SK db
JK KT
F
hit
F
0.05
Blok 4
1,16 0,29
0,19 tn 2,87
Perlakuan 5
22,59 4,52
2,92 2,71
Eror 20
30,91 1,55
-
Total
29 54,65
- FK
= 2926,26. tn
= tidak nyata.
KK = 12,59 .
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 40. Data Pengamatan Bobot BijiTanaman g PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
13,4 8,9
9,8 7,4
9,1 48,6
9,72 V2
18,6 10,7
9,6 13,7
13,1 65,7
13,14 V3
13,5 8,3
9,5 8,9
9,7 49,9
9,98 V4
10,5 11,1
14,3 9,4
10,2 55,5
11,1 V5
10,1 14,7
7,8 8,7
8,8 50,1
10,02 V6
9,2 13,4
12,2 13,1
13,2 61,1
12,22 TOTAL
75,3 67,1
63,2 61,2
64,1 330,9
RATAAN 12,55
11,18 10,53
10,20 10,68
11,03
Lampiran 41. Sidik Ragam Bobot BijiTanaman g SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok 4
20,34 5,08
0,84 tn 2,87
Perlakuan 5
48,56 9,71
1,60 tn 2,71
Eror 20
121,57 6,08
-
Total
29 190,46
- FK
= 3649,827. tn
= tidak nyata.
KK = 22,35 .
= nyata.
Lampiran 42. Data Pengamatan Bobot 100 Biji g PERLAKUAN
BLOK TOTAL RATAAN
I II
III IV
V V1
8 7,8
8,4 7,1
8,9 40,2
8,04 V2
10,5 9,6
8,1 8,6
10 46,8
9,36 V3
8 8,4
8,9 8,9
8,8 43
8,6 V4
10,1 10,4
9 9,2
9,3 48
9,6 V5
8,4 8,4
7,8 8,2
8 40,8
8,16 V6
8,8 8,4
8,6 9,2
8,6 43,6
8,72 TOTAL
53,8 53
50,8 51,2
53,6 262,4
RATAAN 8,97
8,83 8,47
8,53 8,93
8,75
Lampiran 43. Sidik Ragam Bobot 100 Biji g SK
db JK
KT F
hit
F
0.05
Blok
4 1,29
0,32 0,89 tn
2,87
Perlakuan
5 9,85
1,97 5,46
2,71
Eror
20 7,22
0,36 -
Total 29
18,35 -
FK = 2295,125.
tn = tidak nyata.
KK = 6,87 .
= nyata.
Halimuddin Pandiangan : Studi Karakter Beberapa Varietas Tanaman Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Turunan Kelima, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 44.Variabilitas Genotip
2
g, Variabilitas Fenotip