Rasio Perbandingan Udara Bahan Bakar AFR

Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. Solar : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk solar, yaitu: Y= 3E-11X 5 - 3E-07X 4 + 0,001X 3 – 1,7944X 2 + 1461X - 306202 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka keatas. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan sfc minimum diperoleh: 105,25 grkW.hr pada Putaran: 1700 rpm.

4.2.4 Rasio Perbandingan Udara Bahan Bakar AFR

Rasio perbandingan bahan bakar air fuel ratio dari masing–masing jenis pengujian dihitung berdasarkan rumus berikut : AFR = . . f a m m dimana : AFR = air fuel ratio . a m = laju aliran massa bahan bakar kgjam Besarnya laju aliran udara . a m diperoleh dengan membandingkan besarnya tekanan udara masuk yang telah diperoleh melalui pembacaan air flow manometer Tabel 4.3 terhadap kurva viscous flow metre calibration. Pada pegujian ini, dianggap tekanan udara Pa sebesar 100 kPa ≈ 1 bar dan temperatur Ta sebesar 27 C. kurva kalibrasi dibawah dikondisikan untuk pengujian pada tekanan udara 1013 mb dan temperatur 20 C, maka besarnya laju aliran udara yang diperoleh harus dikalikan dengan faktor koreksi berikut : f C = 3564 x a P x 5 , 2 114 a a T T + = 3564 x 1 x 5 , 2 273 27 ] 114 273 27 [ + + + = 0,946531125 Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. Gambar 4.7 Kurva Viscous Flow Meter Calibration lit.10 hal 3-11. Untuk pengujian dengan menggunakan biodiesel B-10, beban 10 kg dan putaran 1000 rpm, tekanan udara masuk = 4 mm H 2 O Tabel 4.3. Dari kurva kalibrasi diperoleh laju aliran massa udara sebesar 11,38 kgjam untuk tekanan udara masuk = 10 mm H 2 O , sehingga untuk tekanan udara masuk = 4 mm H 2 O diperoleh laju aliran massa udara sebesar 4,552 kgjam dengan interpolasi, setelah dikalikan faktor koreksi C f , maka laju aliran massa udara yang sebenarnya : a m . = 4,552 x 0,946531125 = 4,308609681 kgjam Dengan cara perhitungan yang sama, maka diperoleh harga laju aliran massa udara m a untuk masing–masing pengujian tiap variasi beban dan putaran . Dengan diperolehnya harga laju aliran massa bahan bakar, maka dapat dihitung besarnya rasio udara bahan bakar AFR. Untuk pengujian dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-01, beban 10 kg dan putaran 1000 rpm : Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. AFR = 1,4784 1 4,30860968 = 2,914373431 Hasil perhitungan AFR untuk masing–masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Perbandingan udara dan bahan bakar AFR pada pengujian biodiesel B-01, biodiesel B-02 dan solar . Dengan Bahan Bakar Biodiesel B-01 Beban Statis kg Putaran rpm Perbandingan Udara dan Bahan Bakar AFR 10 1000 2,914373431 1400 5,100153505 1800 2,602119135 2200 3,141985043 2600 5,042940995 2800 4,52814961 25 1000 1,942915621 1400 3,955272045 1800 0,650529783 2200 1,713932449 2600 4,463141492 2800 3,823769022 Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. Dengan Bahan Bakar Biodiesel B-02 Beban Statis kg Putaran rpm Perbandingan Udara dan Bahan Bakar AFR 10 1000 0,319194103 1400 4,565863474 1800 2,706203901 2200 3,337685879 2600 5,042940995 2800 4,528144610 25 1000 3,677857175 1400 3,351587741 1800 2,590554161 2200 3,060092102 2600 2,248243968 2800 2,616266386 Dengan Bahan Bakar Solar Beban Statis kg Putaran rpm Perbandingan Udara dan Bahan Bakar AFR 10 1000 3,655110014 1400 4,055790693 1800 4,668201728 2200 6,630199557 2600 5,610168855 2800 6,106306237 1000 4,746265302 1400 6,323149497 Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. 25 1800 7,201083460 2200 7,494103110 2600 8,415253283 2800 8,899247442 o Pada pembebanan 10 kg gambar 4.8, AFR terendah saat menggunakan biodisel B-02 pada putaran 1000 rpm yaitu 0,319194103. Sedangkan AFR tertinggi saat menggunakan solar pada putaran 2200 rpm sebesar 6,630199557 . o Pada pembebanan 25 kg gambar 4.9, AFR terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-01 pada putaran 1800 rpm yaitu sebesar 0,650529783 . Sedangkan AFR tertinggi terjadi saat dengan menggunakan solar pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 8,899247442. AFR terendah terjadi ketika menggunakan biodisel B-02 pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 0,319194103. Sedangkan AFR tertinggi terjadi ketika dengan menggunakan solar pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 8,899247442. Semakin tinggi putaran dan beban mesin, maka semakin kecil ratio perbandingan udara bahan bakar. Ini disebabkan karena pada putaran dan beban maksimal mesin mengalami ”overlap” dimana pada saat ini terjadi proses pembakaran yang sangat cepat dimana diperlukan bahan bakar dengan jumlah besar, sehingga diperlukan udara yang besar pula untuk mengimbangi bahan bakar tadi. Perbandingan harga AFR masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut : Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. y = 4E-12x 5 - 5E-08x 4 + 0,0002x 3 - 0,5274x 2 + 552,19x - 211760 R 2 = 1 y = 5E-12x 5 - 6E-08x 4 + 0,0003x 3 - 0,6366x 2 + 668,3x - 262626 R 2 = 1 y = 2E-11x 5 - 2E-07x 4 + 0,0006x 3 - 1,0328x 2 + 887,64x - 290225 R 2 = 1 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 500 1000 1500 2000 2500 3000 P uta ra nR pm AF R B iodis elB -01 B iodis elB -02 S olar Gambar 4.8 Grafik AFR vs putaran untuk beban 10 kg. Analisa performansi: Biodisel B-01 : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk biodisel- B01, yaitu: Y= 4E-12X 5 – 5E-08X 4 + 0,0002X 3 – 0,5274X 2 + 552,19X – 211760 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka kebawah. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan AFR maksimum diperoleh : 5,60 pada Putaran: 1200 rpm. Biodisel B-02 : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk biodisel- B02, yaitu: Y= 5E-12X 5 - 6E-08X 4 – 0,0003X 3 – 0,6366X 2 + 668,3X - 262626 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka kebawah. Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan AFR maksimum diperoleh: 5,10 pada Putaran: 26500 rpm. Solar : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk solar, yaitu: Y= 2E-11X 5 - 2E-07X 4 + 0,0006X 3 – 1,0328X 2 + 887,64X - 290225 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka kebawah. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan AFR maksimum diperoleh: 6,70 pada Putaran: 2300 rpm. y = 1E-11x 5 - 1E-07x 4 + 0,0006x 3 - 1,1655x 2 + 1140,4x - 418766 R 2 = 1 y = 1E-11x 5 - 1E-07x 4 + 0,0004x 3 - 0,6897x 2 + 601,67x - 197765 R 2 = 1 y = -3E-12x 5 + 3E-08x 4 - 0,0001x 3 + 0,1825x 2 - 148,26x + 49412 R 2 = 1 -1.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 500 1000 1500 2000 2500 3000 P uta ra nR pm AF R B iodis elB -01 B iodis elB -02 S olar Gambar 4.9 Grafik AFR vs putaran untuk beban 25 kg. Analisa performansi: Biodisel B-01 : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk biodisel- B01, yaitu: Y= 1E-11X 5 – 1E-07X 4 + 0,0006X 3 – Jekson Turnip : Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 Dan B-02, 2010. 1,1655X 2 + 1140,4X – 418766 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka kebawah. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan AFR maksimum diperoleh : 5,50 pada Putaran: 1400 rpm. Biodisel B-02 : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk biodisel- B02, yaitu: Y= 1E-11X 5 - 1E-07X 4 – 0,0004X 3 – 0,6897X 2 + 601,67X - 197765 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka kebawah. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan AFR maksimum diperoleh: 4,30 pada Putaran: 1200 rpm. Solar : Setelah data dibuat dalam grafik polinomial maka didapatkan sebuah persamaan garis untuk solar, yaitu: Y= -3E-12X 5 + 3E-08X 4 - 0,0001X 3 + 0,1825X 2 – 148,26X + 49412 dengan nilai RegresiR 2 = 1 dan grafik condong terbuka keatas. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kecendrungan AFR maksimum diperoleh: 7,49 pada Putaran: 2200 rpm.

4.2.5 Effisiensi Volumetris