Densitas Density Serapan Air Water Absorption

Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009. USU Repository © 2009

4.1.2. Densitas Density

Hasil pengukuran densitas sampel paving blok pada beberapa komposisi oil sludge dihitung dengan persamaan 2.2 Lampiran B, ditunjukkan pada Tabel 4.2. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai densitas paving block berkisar antara 2,30 –2,68 gcm 3 , dengan waktu pengerasan selama 28 hari. Bila dibandingkan pada penelitian sebelumnya untuk beton konvensional, nilai densitasnya berkisar 2,4 gcm 3 Van Vlack, 2004 dan densitas dari normal portland cement NPC adalah 3,17 gcm 3 Hanehara, 2005. Sebagai bahan perbandingan untuk paving block yang ada di PT. Marelan Jaya Traso-Medan diperoleh data nilai densitas sekitar 2,2 grcm 3 . No. Sampel Oil Sludge Densiatas grcm 3 1 10 2,68 2 20 2,65 3 30 2,59 4 40 2,58 5 50 2,55 6 60 2,51 7 70 2,45 8 80 2,41 9 90 2,37 10 100 2,30 Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Densitas Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009. USU Repository © 2009 Grafik densitas sampel terhadap komposisi agregat oil sludge ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Grafik Densitas terhadap Komposisi Oil Sludge Dari grafik dapat disimpulkan bahwa semakin banyak oil sludge ditambahkan pada sampel paving blok mengakibatkan densitas sampel cenderung semakin kecil, artinya akibat jumlah pori-pori pada sampel semakin besar mengakibatkan kerapatan antara semakin meningkat maka nilai densitas akan cenderung menurun, dengan demikian dapat dipakai sebagai perkerasan jalan. 2,25 2,3 2,35 2,4 2,45 2,5 2,55 2,6 2,65 2,7 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Oil Sludge D en si tas kg cm 2 Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009. USU Repository © 2009

4.1.3. Serapan Air Water Absorption

Hasil pengukuran antara serapan air terhadap komposisi oil sludge pada paving blok diperlihatkan pada Tabel 4.3 Lampiran C. Nilai serapan air pada paving blok yang diperoleh berkisar antara 2,63- 6,82, dengan waktu pengerasan aging selama 28 hari. Menurut SNI untuk paving blok kelas A serapan air berkisar 3 Industri Paving Blok, 2005. Sedangkan penelitian sebelumnya untuk beton konvensional, menghasilkan serapan air berkisar 5,5 Blaga, dkk, 1985. Hubungan antara serapan air terhadap komposisi oil sludge pada paving blok diperlihatkan pada Gambar 4.3. No. Sampel Oil Sludge Serapan Air 1 10 2,63 2 20 3,42 3 30 3,96 4 40 4,06 5 50 4,09 6 60 4,16 7 70 4,4 8 80 5,41 9 90 6,24 10 100 6,82 Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Serapan Air Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009. USU Repository © 2009 Dari grafik ditunjukkan bahwa semakin banyak kandungan oil sludge maka nilai serapan air yang dihasilkan cenderung meningkat sama halnya dengan porositas pada komposisi 30-70 terjadi kenaikan serapan air yang kecil dibandingkan dengan rentang perubahan lainnya. Ini kemungkinan disebabkan karena pada batasan komposisi tersebut terjadi ikatan yang ideal antara butiran bahan. Sedangkan jika nilai serapan air yang kecil menyatakan beton tersebut semakin kedap resistance. Hal ini juga menunjukkan bahwa komposisi oil sludge yang berlebihan akan mengurangi kualitas paving blok tersebut. Gambar 4.3. Grafik Serapan Air terhadap Komposisi Oil Sludge 2 3 4 5 6 7 8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Oil Sludge S er ap an A ir Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009. USU Repository © 2009 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Oil Sludge Kek era sa n HVN 4.2. Hasil Pengujian Mekanik Kekerasan, Kuat Tekan, Kuat Impak dan Kuat Patah 4.2.1. Pengujian Kekerasan Hardness Hasil pengukuran antara kekerasan terhadap komposisi oil sludge pada sampel paving blok diperlihatkan pada Tabel 4.4 Lampiran D. Nilai kekerasan pada sampel diperoleh berkisar antara 69,42 -134,1 HVN, masing-masing dengan waktu pengerasan 28 hari. No. Sampel Oil Sludge Kekerasan HVN 1 10 115,0 2 20 124,2 3 30 134,1 4 40 127,4 5 50 118,5 6 60 112,6 7 70 100,2 8 80 89,42 9 90 82,12 10 100 69,42 Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Kekerasan Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009. USU Repository © 2009 Dari hasil pengukuran diperlihatkan pada Gambar 4.4 bahwa semakin banyak kandungan oil sludge maka nilai kekerasan perlahan lahan naik kemudian turun lagi. Namun demikian, kondisi optimum dicapai pada jumlah komposisi oil sludge sebanyak 30 dan semen 70 yang menghasilkan nilai kekerasan sebesar 134,1 MPa. Artinya bata kontruksi paving blok pada komposisi ini kemungkinan terjadi persentase pencampuran bahan yang ideal sehingga butiran semen mampu mengikat semua butiran agregat oil sludge, tetapi kalau ditambah lagi kekerasan sampel menjadi berkurang. Karena fungsi semen selain perekat juga meningkatkan kekerasan paving blok. Sebagai bahan perbandingan untuk paving blok yang ada di PT. Marelan Jaya Traso-Medan diperoleh data nilai kekerasan sekitar 118 MPa.

4.2.2. Pengujian Kuat Tekan Compressive Strength