Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian
gaya dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit.
4. Apabila sampel telah pecah, arahkan switch kearah OFF maka motor
penggerak akan berhenti. Kemudian catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat sampel tersebut rusak.
Dengan menggunakan persamaan 2.4 maka nilai kuat tekan dari paving blok dapat ditentukan.
3.7.3. Uji Kuat Impak
Uji impak dilakukan dengan alat mesin uji impak chappy Iberttest. Sampel yang sudah disiapkan disesuaikan dengan jarak tumpu, kemudian sampel
diletakkan pada dua tumpuan sedemikian rupa sehingga bagian yang ditakik terletak di tengah- tengah dengan toleransi ± 0,5 mm. Palu ayunan dilepaskan dari
kedudukan semula yang sudah ditentukan dan mengenai benda uji sehingga diperoleh kerja pukul dengan membaca skala penunjuk.
3.7.4. Uji Kuat Patah
Untuk mengetahui besarnya kuat patah dari sampel yang telah dibuat, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar SNI 03 – 0691 -
1996. Alat yang digunakan untuk menguji kuat patah adalah Universal Testing Mechine UTM.
Model cetakan dan dimensi benda uji untuk kuat patah benda berbentuk balok, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.9.a. dan 3.9.b.
Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
Sedangkan pengujian kuat patah sampel dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Mechine UTM, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.10.
Gambar 3.9. Benda Uji Model Balok a Cetakan
b Benda Uji
Gambar 3.10. Pengujian Kuat Patah Menggunakan Universal Testing Mechine UTM
Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
Prosedur pengujian kuat patah sampel paving blok adalah sebagai berikut: 1.
Sampel berbentuk balok diukur lebar dan tingginya, minimal dilakukan tiga kali pengulangan, kemudian atur jarak titik tumpu span sebesar 10
cm sebagai dudukan sampel. 2.
Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak ke arah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung,
alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol.
3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian
gaya, dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit.
4. Apabila sampel telah patah, arahkan switch kearah OFF maka motor
penggerak akan berhenti. Kemudian dicatat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat sampel tersebut patah.
Dengan menggunakan persamaan 2.5 maka nilai kuat patah dari sampel dapat ditentukan.
Reni Naibaho : Pembuatan Dan Karakterisasi Paving Block Sebagai Beton Konstruksi Dengan Menggunakan Campuran Oil Sludge Dan Semen, 2009.
USU Repository © 2009
B A B IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian pada penelitian ini meliputi pengujian fisis porositas, densitas, serapan air dan pengujian mekanik kekerasan, kuat tekan, kuat impak, kuat
patah. Dari pengujian yang telah dilakukan terhadap sampel paving block dengan
oil sludge sebagai agregat utama maka diperoleh hasil pengukuran yang ditabelkan dan juga digrafikkan dengan penjelasan berikut ini.
4.1. Hasil Pengujian Fisis Porositas, Densitas dan Serapan Air