Faal Paru TINJAUAN PUSTAKA

• 0.2 – 0.4 ppm, merupakan ambang batas yang dapat diterima. • 1-3 ppm ringan, mengakibatkan iritasi membran mukosa, dapat di terima oleh tubuh dengan batas pemaparan sampai selama 1 jam. • 5-15 ppm sedang, mengakibatkan sakit dada, muntah, dyspnea, dan batuk • 40-60 ppm beracun, mengakibatkan keracunan paru-paru dan edema pada pulmonary • 430 ppm, lethal pada pemaparan yang lebih dari 30 menit • 1000 ppm, fatal dalam pemaparan beberapa menit.

2.4. Faal Paru

Volume paru manusia rata-rata adalah 6 liter udara, dan hanya sedikit saja yang digunakan dalam pernafasan biasa. Volume paru menunjukkan adanya perbedaan fisik, kapasitas paru menunjukkan beberapa kombinasi volume paru yang berbeda, sehubungan dengan aktivitas pernafasan menghirup dan mengeluarkan. Kapasitas total paru yang paling besar yang dicatat oleh seorang peneliti Inggris, Peter Reed, adalah 11.68 liter. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume paru, beberapa diantaranya dapat dikendalikan dan ada yang tidak dapat dikendalikan. Faktor-faktor tersebut adalah Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet X Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 1. Jenis Kelamin laki-laki memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada perempuan 2. Tinggi badan orang yang berbadan tinggi memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada orang yang berbadan pendek 3. Status merokok tidak perokok memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada perokok 4. Pergerakan fisik atlit memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada tidak atlit 5. Tinggi permukaan tanah orang yang tinggal didataran tinggi memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada orang yang tinggal didataran rendah Seseorang yang lahir pada daerah yang memiliki ketinggian yang rendah, akan memiliki kapasitas paru yang lebih kecil dari pada orang yang tinggal pada daerah yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena atmosfir kurang padat pada permukaan yang lebih tinggi, dan karena itu, pada volume udara yang sama akan mengandung molekul gas yang lebih sedikit termaksud oksigen. Karena itu, paru akan semakin besar untuk menghasilkan lebih banyak udara. Ketika seseorang yang berasal dari permukaan yang lebih rendah pindah ke daerah yang lebih tinggi, mereka akan mengalami altitude sickness penyakit akibat level ketinggian karena paru mereka tidak dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk kebutuhan mereka. Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet X Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 Berikut ini adalah element dasar dari pengujian fungsi paru. Hasilnya dapat digunakan untuk membedakan antara penyakit paru restriktif atau obstruktif. Tabel 2.1. Jenis dan Contoh Gangguan Faal Paru Jenis Contoh Keterangan FEV1FVC Restrictive Fibrosis paru Volume berkurang Sering dalam interval yang normal Obstructive Asma atau COPD Volume normal tetapi angka alirannya terhambat. Sering rendah Sumber: Wikipedia 2007, Lung Volume Faal paru yang normal apabila hasil nilai prediksi menunjukkan 80. Tingkat keparahan gangguan paru dibagi menjadi 3 yaitu 1. Faal paru yang mengalami gangguan ringan apabila hasil nilai prediksi menunjukkan 65 - 80. 2. Faal paru yang mengalami gangguan sedang apabila hasil nilai prediksi menunjukkan 50 - 65. 3. Faal paru yang mengalami gangguan berat apabila hasil nilai prediksi menunjukkan dibawah 50. Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet X Medan, 2007. USU e-Repository © 2008

2.5. Spirometri