4.2 Desain
Proses yang dilakukan pada tahapan desaian dalam merancang sistem pakar ini merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya, yaitu setelah data-data
pengetahuan berhasil diketahui dan di rumuskan oleh knowledge engineer dan pakar. Langkah–langkah selanjutnya yaitu dilakukan dari pengetahuan yang telah
dirumuskan sampai pada bentuk representasi pengetahuan yang dipilih. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Buat pohon keputusan 2. Tentukan kaidah-kaidahnya dalam bentuk kaidah produksi.
4.2.1 Pohon Keputusan
Meskipun kaidah dapat secara langsung dapat dihasilkan dari tabel keputusan tetapi untuk menghasilkan kaidah yang efesien terdapat suatu langkah
yang harus ditempuh yaitu membuat pohon keputusan terlebih dahulu. Dari pohon keputusan dapat diketahui atribut kondisi yang dapat direduksi sehingga
menghasilkan kaidah yang efesien dan optimal. Dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2.2 Kaidah Produksi
Dalam fase ini kaidah didapatkan mengacu pada pohon keputusan yang telah dibuat. Terdapat beberapa kaidah untuk pengetahuan mengenai solusi untuk
memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. himpunan kaidah tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.
S t a r t M e n a m p i l k a n
h a l a m a n u t a m a
M e m i li h K o n s u l t a s i M e m i l i h
D a f t a r I s t i l a h M e m i l i h
S p e s e i f ik a s i M e m i l i h
T e n t a n g K a m i M e n a m p i l k a n
K o n s u l t a s i B
M e n a m p i l k a n D a f t a r I s t i l a h
M e n a m p i l k a n S p e s i f i k a s i
S e p e d a M o t o r M e n a m p il k a n
T e n t a n g k a m i I n p u t
B u k u t a m u S e l e s a i
4.2.3 Perancangan Masukan
Setelah didapat rancangan keluaran sistem maka dilakukan tahapan selanjutnya, yaitu merancang aliran data dari sistem. Tahap ini dilakukan
perancangan sistem menggunakan tools rancangan sistem seperti flowchart dan data flow diagram untuk proses pembangunan sistem.
4.2.3.1 Perancangan Algoritma dan Flowchart sistem
Pada tahapan awal desain dilakukan penggambaran umum program sistem dengan algoritma dan flowchart-flowchart dari sistem pakar yang akan
dikembangkan. Termasuk flowchart teknik penalaran yang dipakai yang di aplikasikan ke program. Algoritma dan Flowchart ini dibuat untuk mempermudah
dalam membuat sitem pakar ini. Berikut adalah algoritma dan flowchart dari sistem tersebut:
a Flowchart Sistem pakar
Gambar 4.1 flowchart sistem pakar
M ulai
M o difka si K ecil m esin m asih
stand ar karbu ra to r
m asih standa r saring an ud ara
m asih terpa san g busi m asih
standa r se kat da lam
pe ru t knalp ot dib uan g dan
uku ra n pilo t-jet dina ikkan 5
ang ka d an m a in - je t d inaikkan 10
a ngka dari ukuran sta nda r
ya ya
ya
ya ya
busi su dah dig anti tipe
racing
seka t d alam p erut knalp ot dibu ang d an
ukuran pilo t-je t dina ikkan 5 ang ka d an
m a in-jet dina ikkan 10 ang ka d ari u ku ran
stan dar, dan g anti kepa la bu si m o del
racing kn alpo t m a sih
stan dar
ukuran p ilot-jet din aikkan 5 ang ka
d an m a in-jet dina ikkan 10 an gka
d ari uku ra n sta nda r, da n
saringa n kna lpot ditam b ah
lu bang nya se ka t d alam
p eru t kna lpot su dah d ibua ng
ukuran pilo t-je t dina ikkan 5
an gka dan m a in - jet dina ikkan 1 0
a ngka da ri u kuran
stand ar kna lpot sudah
digan ti m ode l racing
u kuran p ilot-jet din aikkan 7 , 5
ang ka da ri u kuran stand ar m ain-jet
din aikkan 15 ang ka da ri u kuran
stan dar ya
ya
ya ya
1 2
3 4
tida k tid ak
tidak tidak
S e lesa i
b Flowchart dan algoritma penalaran forward chaining Program Berikut ini merupakan flowchart program dari sistem pakar tersebut yang di
mulai dari dua pertanyaan dasar, yaitu modifikasi besar dan kecil:
Gambar 4.2 flowchart Program
2
mesin sudah di oversize
mesin oversize 25
dinding permukaan
lubang bilas dan transfer masih
standar karburator masih
standar
ukuran pilot jet dinaikkan 5 angka
dan main jet dinaikkan 10 angka
dari ukuran standar dan buang sekat
dalm perut knalpot, kemudian ujung
jarum skep pada karburator dibuat
lancip karburator
sudah direamer
ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka
dan main jet dinaikkan 15 angka
dari ukuran standar dan buang sekat
dalam perut knalpot, kemudian saringan
udara dipasang tanpa busa
ya
ya
ya
tdk
dinding permukaan
lubang buang sudah
dihaluskan dinding
permukaan lubang buang masih
standar
ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka
dan main jet dinaikkan 15 angka
dari ukuran standar, gunakan knalpot tipe
racing, dan saringan udara dipasang
tanpa busa ukuran pilot jet
dinaikkan 7,5 angka dan main jet
dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,
gunakan knalpot yang sudah dibuang
sekatnya, dan gunakan busi tipe
racing tdk
5 6
tdk
tdk
Selesai tdk
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 2 atau mesin sudah di oversize:
Gambar 4.3 Flowchart program Lanjut.2
3
karburator sudah direamer
ukuran spuyer masih standar
lubang buang dan lubang isap
masih standar
ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat
dan permukaan kulit jeruk pada
dinding lubang buang dan isap
dihaluskan dan sekat dalam perut
knalpot dibuang permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang
buang dan isap sudah dihaluskan
ukuran spuyer dinaikkan 3
tingkat dan sekat dalam perut
knalpot dibuang saringan udara
masih terpasang
ukuran spuyer dinaikkan 3
tingkat dan sekat dalam knalpot
dibuang, dan busa saringan
udara dilepas saringan udara
sudah dilepas
ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat
dan sekat dalam knalpot
dibuang,kemudian pasang saringan
udara tanpa busa ya
ya
tdk
tdk
tdk 7
tdk
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 3 atau karburator sudah direamer:
Gambar 4.4 Flowchart program Lanjut.3
4
busa saringan udara sudah
dilepas
knalpot masih standar
lubang pada saringan knalpot sudah
diperbanyak pilot-jet dinaikkan 2,5
angka dari ukuran standar, dan main-jet
dinaikkan 5 angka dari ukuran standar dan
lubang pada saringan knalpot diperbanyak
pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari
ukuran standar, dan main-jet
dinaikkan 5 angka dari ukuran standar
ya
tdk
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 4 atau busa saringan udara sudah dilepas:
Gambar 4.5 Flowchart program Lanjut.4
5
kepala silinder sudah dibubut
kepala silinder sudah dibubut
=1mm
paking blok silinder masih
standar
ukuran lubang buang masih
standar
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari
ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan
tebal 0,3mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot
ukuran lubang buang sudah
dibesarkan dari 1mm
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 10 angka dari ukuran standar,
dan ganti paking blok silinder dengan
tebal 0,3mm, ganti knalpot dengan tipe
racing, dan lepas selang saringan
udara ya
ya
tdk paking blok silinder
sudah diganti dengan tebal 0,1 mm dan
0,5mm
busi masih standar
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 5 angka dan ukuran main
jet dinaikkan 10 angka dari ukuran
standar,, ganti knalpot dengan
tipe racing, dan lepas selang
saringan udara busi sudah
diganti tipe racing
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5
angka dan ukuran main jet dinaikkan 10
angka dari ukuran standar , ganti knalpot
dengan tipe racing, dan lepas selang
saringan udara tdk
tdk 8
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 5 atau kepala silinder sudah dbubut:
Gambar 4.6 Flowchart program Lanjut.5
6
mesin oversize 50
busi masih standar
ukuran pilot jet dan main jet
masih standar
Gunakan koil tipe racing dan
ukuran pilot jet dianikan 7,5
angka dan main jet dinaikkan 15
angka dan knalpot gunakan
tipe racing jarum skep pada
karburator masih standar
gunakan koil tipe racing dan
ujung jarum skep dibuat
runcing dan gunakan
knalpot tipe racing
ujung jarum skep pada karburator
sudah dibuat runcing
gunakan koil tipe racing, dan
gunakan knalpot tipe racing
busi sudah diganti dengan
tipe racing
lubang venture pada karburator
masih standar
Gunakan ukuran pilot jet dianikan 7,5
angka dan main jet dinaikkan 15 angka
dari ukuran standar dan ganti kampas
kopling dengan tipe racing dan ganti
knalpot racing ya
ya tdk
tdk
tdk
Selesai 9
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 6 atau mesin sudah di oversize 50:
Gambar 4.7 Flowchart program Lanjut.6
7
spuyer lebih besar dari
standar
lubang buang dan lubang isap masih
standar knalpot masih
standar gunakan spuyer
yang dinaikkan 3 tingkat dari ukuran
standard an permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang buang dan
isap dihaluskan, dn sekat dalam
perut knalpot dibuang, dan
lepas busa saringan udara
Gunakan ukuran spuyer lebih besar
3 tingkat dari ukuran standar,
dan sekat dalam perut knalpot
dibuang tipe busi masih
standar
gunakan ukuran spuyer lebih besar 3
tingkat dari ukuran standar dan ganti
kepala busi dengan tipe racing dan sekat
dalam perut knalpot dibuang
busi sudah diganti dengan tipe racing
gunakan ukuran spuyer lebih besar 3
tingkat dari ukuran standar dan sekat
dalam perut knalpot dibuang, dan busa
saringan dan selang udara dilepas
ya
tdk
tdk
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 7 atau spuyer lebih besar dari standar:
Gambar 4.8 Flowchart program Lanjut7
8
lubang transfer dan lubang bilas
pada blok silinder sudah diperbesar
kepala silinder m asih standar
knalpot m asih standar
saringan udara m asih terpasang
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 7,5 angka dan ukuran
m ain jet dinaikkan 15 angka dari
ukuran standar, ganti knalpot
dengan tipe racing, dan lubang buang
dibesarkan 0,5m m saringan udara
sudah dilepas
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 7,5 angka dan ukuran m ain jet
dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,
ganti knalpot dengan tipe racing,
dan lubang buang dibesarkan 0,5m m ,
lalu pasang saringan udara
tanpa busa ya
ya
ya
tdk
Selesai 10
11
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 8 atau lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah
diperbesar:
Gambar 4.9 Flowchart program Lanjut.8
9
mesin oversize 75
kampas kopling masih standar
kampas kopling sudah diganti
dengan tipe racing dinding
permukaan lubang bilas
dan transfer masih standar
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan
7,5 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,
dan ganti kampas kopling dengan tipe
racing dan gunakan knalpot tipe racing
dinding permukaan
lubang bilas dan transfer sudah
dihaluskan
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,
dan ganti kampas kopling dengan tipe
racing dan gunakan knalpot tipe racing
karburator masih standar
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main
jet dinaikkan 10 angka dari ukuran
standar, dan gunakan knalpot
tipe racing karburator
sudah direamer
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,
dan pasang saringan udara
tanpa busa, dan gunakan knalpot
tipe racing ya
tdk ya
tdk
tdk 12
Selsai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 9 atau mesin sudah di oversize 75:
Gambar 4.10 Flowchart program Lanjut.9
10
kepala silinder sudah dibubut
busi masih standar
paking blok silinder masih
standar
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,
lalu pasang saringan udara tanpa busa
dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm,
dan lepas ring pada kepala busi, dan
gunakan knalpot racing
paking blok sudah tidak
standar
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10
angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan
paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm
dan gunakan knalpot racing
busi sudah diganti dengan
tipe racing
lubang venturi pada karburator
masih standar
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10
angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, lalu pasang saringan
udara tanpa busa dan lubang buang
dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot
racing lubang venturi
pada karburator sudah diperbesar
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10
angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar,dan gunakan
airbox yang terbuat dari seng, dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan
knalpot racing ya
ya
tdk tdk
tdk
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 10 atau kepala silinder sudah dibubut:
Gambar 4.11 Flowchart program Lanjut.10
11
perut knalpot sudah dibuang
sekatnya lubang buang
masih standar
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,
dan lubang buang dibesarkan 0,5mm,
lalu pasang saringan udara tanpa busa
lubang buang sudah dibesarkan
1 mm
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,
lalu pasang saringan udara
tanpa busa knalpot sudah
diganti tipe racing
kampas kopling standar
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, lalu pasang saringan
udara tanpa busa dan lubang buang
dibesarkan 0,5 mm kampas kopling
sudah diganti dengan tipe racing
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10
angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian
lubangi sirip ruma kopling sebanyak 2
lubang dibesarkan 0,5mm
ya tdk
tdk
ydk
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 11 atau perut knalpot sudah dibuang sekatnya:
Gambar 4.12 Flowchart program Lanjut.11
12
mesin oversize 100
lubang venturi pada karburator
masih standar
saringan udara masih terpasang
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, dan lepas busa saringan
udara, lubang venture pada
karburator direamer 0,5mm, dan
gunakan knalpot tipe racing
saringan udara sudah dilepas
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,
dan gunakan airbox yang terbuat dari
seng, lubang venturi pada karburator
direamer 0,5mm, dan gunakan
knalpot racing lubang venturi
pada karburator sudah direamer
koil masih standar
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 20 angka dari
ukuran standar, dan gunakan
airbox yang terbuat dari seng,
lalu gunakan busi tipe racing, dan
gunakan knalpot tipe racing
koil sudah diganti dengan tipe
racing
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10
angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, dan gunakan
airbox yang terbuat dari seng,racing, dan
gunakan knalpot tipe racing
ya
ya
tdk tdk
tdk
Selesai
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 12 atau mesin sudah di oversize 10:
Gambar 4.13 Flowchart program Lanjut.12
Modifkasi Besar
mesin masih standar
karburator masih standar
saringan udara masih terpasang
busi masih standar
ya ya
ya
ya ya
busi sudah diganti tipe
racing knalpot masih
standar sekat dalam
perut knalpot sudah dibuang
knalpot sudah diganti model
racing ya
ya ya
Selesai 1
13 14
15 tidak
tidak tidak
sekat dalam perut knalpot dibuang dan
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, lubang transefer dan bilas
diperbesar 1mm, dan lubang buang
diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa
saringan udara, dan lepas ring pada busi
sekat dalam perut knalpot dibuang dan
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, lubang transefer dan
bilas diperbesar 1mm, dan lubang
buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa
saringan udara sekat dalam perut
knalpot dibuang dan ukuran pilot jet
dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, lubang
transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan
lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu
lepas busa saringan udara, dan lubang
buang pada saringan knalpot diperbesar
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, lubang transefer dan
bilas diperbesar 1mm, dan lubang
buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas
busa saringan udara, dan lubang
buang pada saringan knalpot
diperbesar ukuran pilot jet
dinaikkan 10 angka dan main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, lubang transefer dan bilas
diperbesar 1mm, dan lubang buang
diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa
saringan udara
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 1 atau modifikasi besar:
Gambar 4.14 Flowchart program Lanjut.1
13
mesin sudah di oversize
mesin oversize 25
dinding permukaan
lubang bilas dan transfer masih
standar karburator masih
standar karburator
sudah direamer ya
ya
ya
tdk
dinding permukaan
lubang buang sudah
dihaluskan dinding
permukaan lubang buang masih
standar tdk
16 17
tdk tdk
Selesai ukuran pilot jet
dinaikkan 10 angka dan main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar
dan buang sekat dalm perut knalpot,
kemudian ujung jarum skep pada
karburator dibuat lancip
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar dan buang sekat
dalam perut knalpot, kemudian saringan
udara dipasang tanpa busa
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, dan dinding lubang
bilas dan transfer dibuat lancip, lalu
lubang buang dibesarkan 1 mm,
dan gunakan knalpot tipe racing, dan
saringan udara dipasang tanpa busa
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, dan dinding lubang
bilas dan transfer dibuat lancip, dan
gunakan knalpot tipe racing, dan saringan
udara dipasang tanpa busa
Tdk
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 13 atau mesin sudah di oversize:
Gambar 2.15 Flowchart program Lanjut.13
14
karburator sudah direamer
ukuran spuyer masih standar
lubang buang dan lubang isap
masih standar permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang
buang dan isap sudah dihaluskan
saringan udara masih terpasang
saringan udara sudah dilepas
ya
ya tdk
tdk
tdk 18
tdk
Selesai gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15 angka
dan main jet gunakan milik
Yamaha RX King yang berukuran
135, dan permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang buang dan
isap dihaluskan dan sekat dalam perut
knalpot dibuang, lalu lepas busa
pada saringan udara
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 15 angka dan main jet
gunakan milik Yamaha RX King
yang berukuran 135, dan sekat
dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas
busa pada saringan udara
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 15 angka dan main jet
gunakan milik Yam aha RX King
yang berukuran 135, dan sekat
dalam perut knalpot dibuang, dan lubang
buang dibesarkan 1 mm, lalu lepas busa
dan selang pada saringan udara
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 15 angka dan main jet
gunakan milik Yamaha RX King
yang berukuran 135, dan sekat
dalam perut knalpot dibuang, dan
lubang buang dibesarkan 1 mm,
lalu gunakan airbox
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 14 atau karburator sudah direamer:
Gambar 4.16 Flowchart program Lanjut.14
15
busa saringan udara sudah
dilepas
knalpot masih standar
lubang pada saringan knalpot sudah
diperbanyak ya
tdk
Selesai buang sekat dalam
perut knalpot dan lubang pada saringan
knalpot diperbanyak, ukuran pilot jet
dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan
20 angka dari ukuran standar, lubang
transfer dan bilas diperbesar 1mm, dan
lubang buang diperbesar 0,5 mm
buang sekat dalam perut
knalpot, ukuran pilot jet dinaikkan
10 angka dan main jet dinaikkan
20 angka dari ukuran standar,
lubang transfer dan bilas
diperbesar 1mm, dan lubang buang
diperbesar 0,5 mm
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 15 atau busa saringan udara sudah dilepas:
Gambar 4.17 Flowchart program Lanjut.15
16
kepala silinder sudah dibubut
kepala silinder sudah dibubut
=1mm
paking blok silinder masih
standar
ukuran lubang buang masih
standar ukuran lubang
buang sudah dibesarkan dari
1mm ya
ya
tdk paking blok silinder
sudah diganti dengan tebal 0,1 mm dan
0,5mm
busi masih standar
busi sudah diganti tipe
racing tdk
tdk 19
Selesai gunakan ukuran pilot jet
yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti
paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan lubang
buang dan transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu
buang sekat dalam perut knalpot
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,
dan ganti paking blok silinder dengan
tebal 0,3 mm, dan lubang transfer
dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat
dalam perut knalpot gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 10 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, dan lubang buang
dan transfer dihaluskan, lalu
ganti knalpot tipe racing, dan lepas
selang saringan udara, dan gunakan
kepala busi tipe racing
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,
dan lubang buang dan transfer
dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe
racing, dan lepas selang saringan
udara
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 16 atau kepala silinder sudah dibubut:
Gambar 4.18 Flowchart program Lanjut.16
17
mesin oversize 50
busi masih standar
ukuran pilot jet dan main jet
masih standar jarum skep pada
karburator masih standar
ujung jarum skep pada karburator
sudah dibuat runcing busi sudah
diganti dengan tipe racing
lubang venture pada karburator
masih standar ya
ya tdk
tdk tdk
Selesai 20
Gunakan koil tipe racing dan
ukuran pilot jet dianikan 10
angka dan main jet dinaikkan 20
angka dan knalpot gunakan
tipe racing gunakan koil tipe
racing dan ujung jarum skep dibuat
runcing, lalu dinding lubang
bilas dan transfer dibuat lancip dan
gunakan knalpot tipe racing, selang
dan busa saringan udara
dilepas gunakan koil tipe
racing dan ujung jarum skep dibuat
runcing, lalu dinding lubang
transfer dibuat lancip dan
gunakan knalpot tipe racing, lalu
selang dan busa dan saringan
udara dilepas gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 10 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka
dari ukuran standar, dan lubang venturi
di reamer 1 mm, dan gunakan
knalpot tipe racing
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 17 atau mesin sudah di oversize 50:
Gambar 4.19 Flowchart program Lanjut.17
18
spuyer lebih besar dari
standar lubang buang dan
lubang isap masih standar
knalpot masih standar
tipe busi masih standar
busi sudah diganti dengan tipe racing
ya
tdk
tdk
Selesai gunakan spuyer
yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran
standard an permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang buang dan
isap dihaluskan, dn sekat dalam
perut knalpot dibuang, dan
lepas busa saringan udara
gunakan spuyer yang dinaikkan 4
tingkat dari ukuran standar dan
permukaan kulit jeruk pada dinding
lubang buang dan isap dihaluskan,
dan gunakan knalpot tipe racing,
dan lepas busa saringan udara
gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat
dari ukuran standar dan permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang buang dan
isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe
racing, lalu ganti kepala busi dengan
tipe racing dan lepas busa saringan udara
gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat
dari ukuran standar dan permukaan kulit
jeruk pada dinding lubang buang dan
isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe
racing, dan lepas busa saringan udara
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 18 atau spuyer lebih besar dari standar:
Gambar 4.20 Flowchart program Lanjut.18
19
lubang transfer dan lubang bilas
pada blok silinder sudah diperbesar
kepala silinder masih standar
knalpot masih standar
saringan udara masih terpasang
saringan udara sudah dilepas
ya
ya
ya
tdk
Selesai 21
22
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 10 angka dan ukuran main
jet dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, ganti knalpot dengan
tipe racing, dan lubang buang
dibesarkan 0,5mm gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 10 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, lalu dinding lubang
transfer dibuat lancip dan ganti
knalpot dengan tipe racing, dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, kem udian
gunakan airbox, lalu gunakan gir rasio
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 19 atau lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah
diperbesar:
Gambar 4.21 Flowchart program Lanjut.19
20
mesin oversize 75
kampas kopling masih standar
kampas kopling sudah diganti
dengan tipe racing dinding
permukaan lubang bilas
dan transfer masih standar
dinding permukaan
lubang bilas dan transfer sudah
dihaluskan karburator masih
standar karburator
sudah direamer ya
tdk ya
tdk
tdk 23
Selsai gunakan ukuran pilot
jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran
standar, dan ganti kampas kopling
dengan tipe racing, lalu dinding
permukaan lubang transfer dihaluskan
dan dibuat lancip dan gunakan knalpot
tipe racing gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka
dari ukuran standar, dan ganti kampas
kopling dengan tipe racing, lalu dinding
permukaan lubang transfer dibuat
lancip dan gunakan knalpot tipe racing
gunakan ukuran pilot jet yang
dinaikkan 15 angka dan ukuran main
jet dinaikkan 25 angka dari ukuran
standar, lalu dinding permukaan
lubang transfer dihaluskan, dan
lubang venturi pada karburator
direamer 0,5 mm, dan gunakan
knalpot tipe racing gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka
dari ukuran standar, lalu dinding
permukaan lubang transfer dihaluskan,
dan gunakan knalpot tipe racing,
dan busa saringan udara dilepas
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 20 atau mesin oversize 75:
Gambar 4.22 Flowchart program Lanjut.20
21
kepala silinder sudah dibubut
busi masih standar
paking blok silinder masih
standar
paking blok sudah tidak
standar busi sudah
diganti dengan tipe racing
lubang venturi pada karburator
masih standar lubang venturi
pada karburator sudah diperbesar
ya
ya
tdk tdk
tdk
Selesai gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka
dari ukuran standar, lalu dinding lubang
transfer dibuat lancip lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan
lubang buang dibesarkan 0,5 mm,
dan lepas ring pada kepala busi, dan
gunakan knalpot racing
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15
angka dan ukuran main jet dinaikkan 25
angka dari ukuran standar, lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan
paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm
dan gunakan knalpot racing
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari
ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat
lancip, dan lubang venture direamer 0,5 mm, lalu
pasang saringan udara tanpa busa dan selang, dan
lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan
knalpot racing gunakan ukuran pilot
jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, lalu dinding lubang transfer dibuat
lancip,lalu gunakan airbox dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan
knalpot racing
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 21 atau kepala silinder sudah dibubut:
Gambar 4.23 Flowchart program Lanjut.21
22
perut knalpot sudah dibuang
sekatnya lubang buang
masih standar
lubang buang sudah dibesarkan
1 mm knalpot sudah
diganti tipe racing
kampas kopling standar
kampas kopling sudah diganti
dengan tipe racing ya
tdk tdk
ydk
Selesai gunakan ukuran pilot jet
yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer
dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing,
dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm,
kemudian selang dan busa saringan udarra dilepas lalu
gunakan gir rasio gunakan ukuran pilot
jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran
standar, lalu dinding lubang transfer dibuat
lancip dan ganti knalpot dengan tipe
racing, kemudian selang dan busa
saringan udarra dilepas lalu gunakan
gir rasio gunakan ukuran pilot jet
yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu
dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan lubang buang
dibesarkan 0,5 mm, lalu gunakan gir rasio
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15
angka dan ukuran main jet dinaikkan 25
angka dari ukuran standar, lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian
lubangi sirip ruma kopling sebanyak 2
lubang dibesarkan 0,5mm
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 22 atau perut knalpot sudah dibuang sekatnya:
Gambar 4.24 Flowchart program Lanjut.22
23
mesin oversize 100
lubang venturi pada karburator
masih standar
saringan udara masih terpasang
saringan udara sudah dilepas
lubang venturi pada karburator
sudah direamer
koil masih standar
koil sudah diganti dengan tipe
racing ya
ya
tdk tdk
tdk
Selesai gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka
dari ukuran standar, lalu
dinding permukaan lubang transfer
dihaluskan, dan lubang venturi pada
karburator direamer 0,5 mm, dan
gunakan knalpot tipe racing, lalu
lepas selang dan busa saringan
udara gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15 angka
dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka
dari ukuran standar, dan gunakan airbox
yang terbuat dari seng, lalu dinding
permukaan lubang transfer dihaluskan,
dan lubang venturi pada karburator
direamer 0,5 mm, dan gunakan
knalpot tipe racing gunakan ukuran
pilot jet yang dinaikkan 15
angka dan ukuran main jet dinaikkan
25 angka dari ukuran standar,
dan gunakan airbox yang
terbuat dari seng, lalu gunakan busi
tipe racing, dan gunakan knalpot
tipe racing gunakan ukuran pilot
jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran
standar, dan gunakan airbox yang terbuat
dari seng, lalu dinding permukaan
lubang transfer dihaluskan, dan
gunakan knalpot tipe racing
Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan dari inisial 23 atau mesin sudah di oversize 23:
Gambar 4.25 Flowchart program Lanjut.23
Berikut adalah psedeu code dari flowchart program: If modifikasi ringan Then
Else If “1”
If mesin masih standar Then Else
If “2” If karburator masih standar Then
Else If “3”
If busa saringan udara sudah masih ada Then Else
If “4” If busi masih standar Then
sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar
Else If busi sudah diganti tipe racing Then
sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan anti kepala busi
model racing Else
If knalpot masih standar Then ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka
dari ukuran standar, dan saringan knalpot ditambah lubangnya Else
If sekat dalam perut knalpot sudah dibuang Then ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10
angka dari ukuran standar Else
If knalpot sudah diganti model racing Then pilot-jet dinaikkan 7,5 angka dari ukuran standard an
main-jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar End If
End If End If
End If End If
End If End If
End If End If
“2” If mesin sudah di oversize Then
If mesin oversize 25 Then If knalpot masih standar Then
If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar Then If karburator masih standar
Then ukuran pilot jet dinaikkan 5 angka dan main jet dinaikkan 10 angka dari
ukuran standar dan buang sekat dalm perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat lancip
Else If karburator sudah direamer Then
ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian saringan
udara dipasang tanpa busa Else
If dinding permukaan lubang buang masih standar Then ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari
ukuran standar, gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busa
Else
If dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan Then ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka
dari ukuran standar, gunakan knalpot yang sudah dibuang sekatnya, dan gunakan busi tipe racing
End If End If
End If End If
End If End If
“3” If karburator sudah direamer Then
If ukuran spuyer masih standar Then Else
If “7” If lubang buang dan lubang isap masih standar Then
ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang
Else If permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudah
dihaluskan Then ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot
dibuang Else
If saringan udara masih terpasang Then ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam knalpot
dibuang, dan busa saringan udara dilepas Else
If saringan udara sudah dilepas Then ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat
dalam perut knalpot dibuang, kemudian dipasang saringan udara tanpa busa
End If
End If End If
End If End If
End If “4”
If busa saringan udara sudah dilepas Then If knalpot masih standar Then
pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari ukuran standar dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak
Else If lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak Then
pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari ukuran standar
End if End if
End if
“5” If kepala silinder sudah dibubut Then
Else If “8”
If kepala silinder sudah dibubut =1mm Then If paking blok silinder masih standar Then
If ukuran lubang buang masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot
Else If ukuran lubang buang sudah dibesarkan dari 1mm Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder
dengan tebal 0,3mm, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara
Else If paking blok silinder sudah diganti dengan tebal 0,1 mm dan
0,5mm Then If busi masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar
, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing
Else If busi sudah diganti tipe racing Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari
ukuran standar , ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara
End If
End If End If
End If End If
End If End If
“6” If mesin oversize 50 Then
Else If “9”
Else If busi masih standar Then
If ukuran pilot jet dan main jet masih standar Then gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet
dinaikkan 15 angka dan knalpot gunakan tipe racing Else
If jarum skep pada karburator masih standar Then gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing dan gunakan
knalpot tipe racing Else
If jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing Then gunakan koil tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing
End If Else
If Busi Sudah diganti tipe racing then
If lubang venture pada karburator masih standar Then gunakn ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, dan gunakn knalpot tipe
racing
End If End If
End If End If
End If
“7” If ukuran spuyer lebih besar dari standar Then
If lubang buang dan lubang isap masih standar Then gunakan spuyer yang dinaikkan 3 tingkat dari ukuran standard an permukaan kulit jeruk
pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara
Else If knalpot masih standar Then
gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar, dan sekat dalam perut knalpot dibuang
Else If tipe busi masih standar Then
gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan ganti kepala busi dengan tipe racing dan sekat dalam perut knalpot dibuang
Else If busi sudah diganti dengan tipe racing Then
gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan busa saringan dan selang udara dilepas
end if end if
end if end if
end if “8”
If lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar Then If kepala silinder masih standar Then
Else If “10”
Else If knalpot masih standar Then
Else If “11”
Else If saringan udara masih terpasang Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing,
dan lubang buang dibesarkan 0,5mm Else
If saringan udara sudah dilepas Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm, lalu pasang saringan udara
tanpa busa
End If End If
End If End If
End If End If
End If
“9” If mesin oversize 75 Then
Else If “12”
Else If kampas kopling masih standar Then
If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan
15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racing
Else If dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dang anti kampas kopling dengan tipe
racing dan gunakan knalpot tipe racing End If
Else
If kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Then If karburator masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan gunakan
knalpot tipe racing Else
If karburator sudah direamer Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan pasang saringan udara tanpa busa, dan gunakan knalpot tipe racing
End If
End If End If
End If End If
End If “10”
If kepala silinder sudah dibubut Then If busi masih standar Then
If paking blok silinder masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot racing
Else If paking blok sudah tidak standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm dan gunakan knalpot racing
end if Else
If busi sudah diganti dengan tipe racing Then If lubang venturi pada karburator masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang
buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing
Else If lubang venturi pada karburator sudah diperbesar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,dan gunakan airbox yang terbuat dari
seng, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing
end if end if
end if end if
end if “11”
If perut knalpot sudah dibuang sekatnya Then If lubang buang masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm, lalu pasang saringan
udara tanpa busa Else
If lubang buang sudah dibesarkan 1 mm Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15
angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa end if
Else If knalpot sudah diganti tipe racing Then
If kampas kopling standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm
Else
If kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi
sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm End If
End If End If
End If
“12” If mesin oversize 100 Then
If lubang venturi pada karburator masih standar Then If saringan udara masih terpasang Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lepas busa saringan udara, lubang venture pada
karburator direamer 0,5mm, dan gunakan knalpot tipe racing Else
If saringan udara sudah dilepas Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan
20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lubang venturi pada karburator direamer 0,5mm, dan gunakan knalpot racing
End If Else
If lubang venturi pada karburator sudah direamer Then If koil masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari
seng, lalu gunakan busi tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing Else
If koil sudah diganti dengan tipe racing Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, dan gunakan knalpot tipe racing
End if
End if End if
End if End if
If modifikasi besar Then If mesin masih standar Then
Else If “13”
If karburator masih standar Then Else
If “14” If busa saringan udara sudah masih ada Then
Else If “15”
If busi masih standar Then sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka
dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa
saringan udara, dan lepas ring pada busi Else
If busi sudah diganti tipe racing Then sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10
angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5
mm, lalu lepas busa saringan udara Else
If knalpot masih standar Then sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet
dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan
lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang buang pada saringan knalpot diperbesar
Else
If sekat dalam perut knalpot sudah dibuang Then ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang
diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang buang pada saringan knalpot diperbesar
Else
If knalpot sudah diganti model racing Then ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang
buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara
End If
End If End If
End If End If
End If End If
End If End If
“13” If mesin sudah di oversize Then
If mesin oversize 25 Then If knalpot masih standar Then
If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar Then If karburator masih standar Then
ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian ujung jarum
skep pada karburator dibuat lancip, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip
Else
If karburator sudah direamer Then ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari
ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lepas busa dan selang pada saringan
udara Else
If dinding permukaan lubang buang masih standar Then ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka
dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lubang buang dibesarkan 1 mm, dan gunakan knalpot tipe
racing, dan saringan udara dipasang tanpa busa Else
If dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan Then ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan gunakan knalpot tipe racing, dan
saringan udara dipasang tanpa busa End If
End If End If
End If End If
End If
“14” If karburator sudah direamer Then
If ukuran spuyer masih standar Then Else
If “18” If lubang buang dan lubang isap masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan permukaan kulit jeruk pada dinding
lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan udara
Else If permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudah dihaluskan
Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik
Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan udara
Else
If saringan udara masih terpasang Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan
milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu lepas busa dan selang
pada saringan udara
Else If saringan udara sudah dilepas Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut
knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu gunakan airbox
End If
End If End If
End If End If
End If
“15” If busa saringan udara sudah dilepas Then
If knalpot masih standar Then buang sekat dalam perut knalpot dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak, ukuran
pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm
Else If lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak Then
buang sekat dalam perut knalpot, ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1mm,
dan lubang buang diperbesar 0,5 mm End if
End if End if
“16” If kepala silinder sudah dibubut Then
Else If “8”
If kepala silinder sudah dibubut =1mm Then If paking blok silinder masih standar Then
If ukuran lubang buang masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan lubang buang dan transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang
sekat dalam perut knalpot
Else If ukuran lubang buang sudah dibesarkan dari 1mm Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder
dengan tebal 0,3 mm, dan lubang transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot
Else If paking blok silinder sudah diganti dengan tebal 0,1 mm dan 0,5mm
Then If busi masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer
dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing
Else If busi sudah diganti tipe racing Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer
dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan udara
End If End If
End If End If
End If End If
End If “17”
If mesin oversize 50 Then Else
If “20” Else
If busi masih standar Then If ukuran pilot jet dan main jet masih standar Then
gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer
dibuat lancip, dan gunakan knalpot tipe racing, dan selang dan busa saringan udara dilepas
Else If jarum skep pada karburator masih standar Then
gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, selang
dan busa saringan udara dilepas Else
If jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing Then gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu
dinding lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, lalu selang dan busa dan saringan udara dilepas
end if Else
If Busi Sudah diganti tipe racing then
If lubang venture pada karburator masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan lubang venturi di reamer 1 mm, dan gunakan knalpot tipe racing
End If End If
End If End If
End If
“18” If ukuran spuyer lebih besar dari standar Then
If lubang buang dan lubang isap masih standar Then gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk
pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara
Else If knalpot masih standar Then
gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe
racing, dan lepas busa saringan udara Else
If tipe busi masih standar Then gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan
kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, lalu ganti kepala busi dengan tipe racing dan lepas busa saringan
udara
Else If busi sudah diganti dengan tipe racing Then
gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan
knalpot tipe racing, dan lepas busa saringan udara end if
end if end if
end if end if
“19” If lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar Then
If kepala silinder masih standar Then Else
If “21” Else
If knalpot masih standar Then Else
If “22” Else
If saringan udara masih terpasang Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip danganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan
0,5 mm, kemudian selang dan busa saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio
Else If saringan udara sudah dilepas Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer
dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian gunakan airbox, lalu gunakan gir rasio
End If End If
End If End If
End If End If
End If “20”
If mesin oversize 75 Then Else
If “23” Else
If kampas kopling masih standar Then If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu
dinding permukaan lubang transfer dihaluskan dan dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing
Else
If dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet
dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu dinding permukaan lubang transfer dibuat lancip dan gunakan
knalpot tipe racing
End If Else
If kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Then If karburator masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan
lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing
Else
If karburator sudah direamer Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran
main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot
tipe racing, dan busa saringan udara dilepas End If
End If End If
End If End If
End If “21”
If kepala silinder sudah dibubut Then If busi masih standar Then
If paking blok silinder masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25
angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada
kepala busi, dan gunakan knalpot racing. Else
If paking blok sudah tidak standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan
25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan
gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan gunakan knalpot racing
end if Else
If busi sudah diganti dengan tipe racing Then If lubang venturi pada karburator masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip, dan
lubang venture direamer 0,5 mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan selang, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing
Else If lubang venturi pada karburator sudah diperbesar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat
lancip,lalu gunakan airbox dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing
end if end if
end if end if
end if
“22” If perut knalpot sudah dibuang sekatnya Then
If lubang buang masih standar Then gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20
angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian selang dan busa
saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio
Else If lubang buang sudah dibesarkan 1 mm Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti
knalpot dengan tipe racing, kemudian selang dan busa saringan udarra dilepas lalu gunakan gir rasio
end if Else
If knalpot sudah diganti tipe racing Then If kampas kopling standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang
saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu gunakan gir rasio
Else If kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu
pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm
End If End If
End If End If
“23” If mesin oversize 100 Then
If lubang venturi pada karburator masih standar Then If saringan udara masih terpasang Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan
lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, lalu lepas selang dan busa saringan udara
Else If saringan udara sudah dilepas Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu
dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing
End If Else
If lubang venturi pada karburator sudah direamer Then If koil masih standar Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari
seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan ganti busi dengan tipe racing
Else If koil sudah diganti dengan tipe racing Then
gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari
seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing
End if End if
End if End if
End if
USER
Sistem Pakar Untuk Momodifikasi Sepeda
Motor Suzuki 120R
ADMIN
Spesifikasi Sepeda Motor
Kesimpulan Solusi Daftar_Istilah
Solusi Kd_solusi
Pertanyaan Kd_tanya
Arahan_Pertanyaan istilah
Data_admin
Daftar_Istilah Daftar_Pertanyaan
Daftar_solusi Daftar_admin
Arahan_Pertanyaan Username
Password
Verifikasi
4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram DFD
Dalam rancangan ini dipergunakan tools seperti Data Flow Diagram DFD atau diagram arus data untuk menggambarkan sistem pakar. Dalam
penulisan ini Data Flow Diagram DFD dibagi menjadi 3 tiga tahap yaitu: a Diagram Konteks
Diagram konteks ini menggambarkan proses sistem pakar dimana terdapat sumber dan tujuan data yang akan diproses secara rinci.
Perancangan diagram konteks yang dirancang yaitu data kondisi pada sepeda motor di proses ke dalam sistem untuk kemudian didapat solusi
dalam memodifikasi sepeda motor tersebut. Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem pakar ini adalah user dan admin, dimana admin
meng-input setiap pertanyaan dan solusi yang mungkin akan di ajukan pada user. Admin di sistem pakar ini juga dapat mengatur rule-rule
untuk mendapatkan sebuah solusi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.26 Diagram Konteks
1 Proses
Nama proses :
Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor Suzuki 120R
Keterangan :
Proses penelusuran masalah sepeda motor dalam memodifikasi
mesin sepeda motor,
untuk mendapatkan solusi yang terbaik
2 Arus Data
Masukan :
- Username
- Password
- Solusi
- Id_solusi
- pertanyaan
- Arahan_pertanyaan
- Kd_tanya
- istilah
- Data_admin
Keluaran :
- Verifikasi
- Daftar_solusi
- Daftar_pertanyaan
- Arahan_pertanyaan
- Daftar_istilah
- Daftar_admin
b Diagram Nol Diagram nol ini menggambarkan tahapan proses yang ada didalam
diagram konteks serta hubungan entity, proses, alur data dan database. Perancangan diagram nol yang diusulkan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di gambar berikut:
Gambar 4.27 Diagram nol
1 Proses 1.0
Nama proses :
Konsultasi Masukan
: Spesifikasi_Sepeda_Motor
Keluaran :
Kesimpulan solusi Uraian proses
: Memberikan solusi dalam memodifikasi sesuai
dengan spesifikasi mesin sepeda motor User
2 Proses 2.0
Nama proses :
Olah Pertanyaan Masukan
: - pertanyaan
- kd_tanya - arahan_pertanyaan
Keluaran : - Daftar_pertanyaan
- Arahan_pertanyaan_yang_telah_diinput Ringkasan
: Proses penambahan atau pengurangan pertanyaan
3 Proses 3.0
Nama proses :
Olah daftar istilah Masukan
: Istilah, id_istilah
Keluaran :
Daftar_istilah Ringkasan
: Proses penambahan atau pengurangan istilah
4 Proses 4.0
Nama proses :
Olah daftar solusi Masukan
: solusi
Keluaran :
Daftar_solusi Ringkasan
: Proses penambahan atau pengurangan solusi
5 Proses 5.0
Nama proses :
Olah daftar admin Masukan
: Data_admin
Keluaran :
Daftar_admin Ringkasan
: Proses penambahan atau pengurangan admin
6 Proses 6.0 P
Nama proses :
Login Masukan
: -
Username -
Pasword Keluaran
: Verifikasi
Ringkasan :
Proses verifikasi login dari admin
User
1.1 Verifikasi 1
1.2 Verifikasi 2
1.3 Verifikasi 3
1.4 Verifikasi 4
Pertanyaan Jawaban
Arahan Solusi
Verifikasi Ok
Verifikasi Ok
Verifikasi Ok
Spesifikasi Sepeda Motor
Kesimpulan
c Diagram Rinci Diagram rinci ini menggambarkan penguraian dalam proses yang ada
dalam diagram nol. Diagram rinci ini merupakan diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Dalam diagram nol, masih
terdapat beberapa proses yang dapat diuraikan lagi. Untuk lebih jelasnya tentang diagram rinci dapat dilihat pada gambar berikut :
1 Diagram rinci proses 1.0 Berikut adalah diagram rinci dari proses 1.0, yang menggambarkan
proses konsultasi user pada sistem:
Gambar 4.28 Diagram rinci proses 1.0
2 Diagram Rinci Proses 2.0 Pada diagram rinci proses 2.0 dibawah ini menggambarkan alur
editing, input, dan arahan yang di buat admin dalam sistem.
2.1 InputEdit Pertanyaan
Admin
2.2 Arahan Pertanyaan
pertanyaan Arahan_Pertanyaan
Form Ok
2.4 Delete Pertanyaan
Id_tanya Pertanyaan
Jawaban Arahan
Solusi
2.3 Lihat Pertanyaan
Daftar_pertanyaan Arahan_Pertanyaan
Gambar 4.29 diagram rinci proses 2.0
3 Diagram Rinci proses 3.0 Pada diagram rinci proses 3.0 dibawah ini menggambarkan proses
user melihat daftar istilah dan admin menginput daftar istilah tersebut.
Admin
3.1 InputEdit Istilah
3.3 Delete Daftar_Istilah
3.2 Lihat Daftar_Istilah
User
Daftar_Istilah
Daftar_Istilah
Daftar_Istilah
Id_istilah
Istilah
Gambar 4.30 diagram rinci proses 3.0
4 Diagram Rinci proses 4.0 Pada diagram proses rinci 4.0 menggambarkan admin dapat
menginput, melihat, update, dan menghapus daftar solusi dalam sistem
Admin
4.1 InputEdit Solusi
4.3 Delete Solusi
4.2 Lihat Solusi
Solusi Daftar_solusi
Daftar_solusi
Kd_solusi Daftar_solusi
Gambar 4.31 diagram rinci proses 4.0
5 Diagram Rinci proses 5.0 Pada diagram rinci proses 5.0 menggambarkan admin yang dapat
menambah user berlevel admin pada sistem.
Admin
5.1 InputEdit Admin
5.3 Delete Admin
5.2 Lihat Admin
Admin
User_id Daftar_Admin
Daftar_Admin
Gambar 4.32 diagram rinci proses 5.0
Penjelasan dari diagram rinci adalah sebagai berikut: 1
Proses 1.1 P Nama proses
: Verifikasi
Masukan :
Spesifikasi_sepeda_motor1 Keluaran
: Verifikasi1_ok
Uraian proses :
Verifikasi awal sepeda motor
2 Proses 1.2 P
Nama proses :
Verifikasi2 Masukan
: Spesifikasi_sepeda_motor2
Keluaran :
Verifikasi2_ok Uraian proses
: Verifikasi sepeda motor berikutnya
3 Proses 1.3 P
Nama proses :
Verifikasi3 Masukan
: Spesifikasi_sepeda_motor3
Keluaran :
Verifikasi3_ok Uraian proses
: Verifikasi sepeda motor berikutnya
4 Proses 1.4 P
Nama proses :
Verifikasi4 Masukan
: Spesifikasi_sepeda_motor4
Keluaran :
Kesimpulan Uraian proses
: Verifikasi sepeda motor akhir
5 Proses 2.1 P
Nama proses :
Inputedit pertanyaan Masukan
: Daftar_pertanyaanarahan_pertanyaankd_tanya
Keluaran :
Form_Ok Uraian proses
: Proses menambah edit pertanyaan
6 Proses 2.2 P
Nama proses :
Arahan_Pertanyaan Masukan
: Database_Pertanyaan
Keluaran :
Hasil arahan pertanyaan Uraian proses
: Proses mengatur arahan dari pertanyaan
7 Proses 2.3 P
Nama proses :
Lihat Pertanyaan Masukan
: kd_tanya
Keluaran :
- Daftar_pertanyaan
- Arahan_pertanyaan
Uraian proses :
proses untuk melihat daftar pertanyaan dan arahan 8
Proses 2.4 P Nama proses
: Delete Pertanyaan
Masukan :
Kd_tanya Keluaran
: Daftar_pertanyaan
Uraian proses :
Proses menghapus daftar pertanyaan 9
Proses 3.1 P Nama proses
: InputEdit Istilah
Masukan :
Istilah Keluaran
: Daftar_istilah
Uraian proses :
Proses menginput dan mengubah daftar istilah 10
Proses 3.2 P Nama proses
: Lihat daftar istilah
Masukan :
Id_istilah
Keluaran :
Daftar_istilah Uraian proses
: Proses melihat daftar istilah
11 Proses 3.3 P
Nama proses :
Delete daftar istilah Masukan
: Daftar_istilah
Keluaran :
Daftar_istilah Uraian proses
: Proses menghapus daftar isitilah
12 Proses 4.1 P
Nama proses :
Inputedit solusi Masukan
: Daftar_solusi
Keluaran :
Daftar_solusi Uraian proses
: Proses menginput dan mengubah daftar solusi
13 Proses 4.2 P
Nama proses :
Lihat solusi Masukan
: Daftar_solusi
Keluaran :
Daftar_solusi Uraian proses
: Proses melihat daftar solusi
14 Proses 4.3 P
Nama proses :
Delete solusi Masukan
: Daftar_solusi
Keluaran :
Daftar_solusi Uraian proses
: Proses menghapus daftar solusi
15 Proses 5.1 P
Nama proses :
Inputedit admin Masukan
: Daftar_istilah
Keluaran :
Daftar_istilah Uraian proses
: Proses menginput dan mengubah daftar admin
16 Proses 5.2 P
Nama proses :
Lihat admin Masukan
: Daftar_admin
Keluaran :
Daftar_admin Uraian proses
: Proses untuk melihat daftar admin
17 Proses 5.3 P
Nama proses :
Delete admin Masukan
: user_id
Keluaran :
Daftar_admin Uraian proses
: Proses menghapus daftar admin
4.2.4 Perancangan File
Pada tahapan ini dilakukan perancangan database dalam sistem dan ditentukan hubungan antar intetitas database
tersebut. Dalam tahapan perancangan file ini juga dilakukan perancangan basis pengetahuan pada sistem
pakar yang meliputi perancangan mesin inferensi dan algoritma sistem pakar.
4.2.4.1 Perancangan Database 4.2.4.1.1 Struktur Database
Pada fase perancangan database ditentukan terlebih dahulu seluruh tabel yang dibutuhkan. Seluruh tabel tersebut disimpan dalam database yang bernama
motor. Database ini berfungsi untuk menyimpan seluruh basis pengetahuan knowledge base dari sistem pakar, jika seluruh knowledge base bertambah maka
segala informasi yang dibutuhkan dapat disimpan dalam database ini yang berdasarkan knowledge base ini datanya berupa data dinamis yang akan selalu
berubah. a. ERD Entity Relationship Diagram
Berikut adalah bentuk ERD database dari sistem ini:
pertanyaan jawaban
arahan solusi
memiliki kd_tanya
Pertanyaan Gambar
suara link
kd_tanya kd_solusi
kd_tanya kd_solusi
Memiliki
Memiliki memiliki
Memiliki 1
M 1
1 1
1 1
1 M
1 admin
membuat User_id
Username Password
Nm_dpn Nm_blkng
Email Registered
Last_log level
kd_solusi Solusi
Gambar suara
keterangan membuat
istilah Id_istilah
Istilah arti
1 M
M 1
Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram
pertanyaan Kd_tanya
Pertanyaan Gambar
suara link
jawaban Kd_tanya
Kd_solusi
solusi Kd_solusi
Solusi Gambar
suara keterangan
arahan Kd_tanya
Kd_solusi Admin
User_id Username
Password Nm_dpn
Nm_blkng Email
Registered Last_log
Level
Admin Id_istilah
Istilah arti
pertanyaan jawaban
arahan solusi
kd_tanya Pertanyaan
Gambar suara
link kd_tanya
kd_solusi
kd_tanya kd_solusi
kd_solusi Solusi
Gambar suara
keterangan 1
1 1
1
1
1 M
1 admin
User_id Username
Password Nm_dpn
Nm_blkng Email
Registered Last_log
level istilah
Id_istilah Istilah
arti 1
M
M 1
b. Transformasi dari diagram ER ke LS
Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS
Sedangkan bentuk dari diagram ER yang sudah menjadi Logical Record Structure LRS adalah sebagai berikut:
Gambar 4.35 Logical record structure
4.2.4.1.2 Kamus Data
Berikut adalah kamus data dari sistem pakar memodifikasi sepeda motor
Suzuki satria 120R:
Arahan = Kd_tanya + kd_solusi
Jawaban = Kd_tanya + kd_solusi
Pertanyaan = Kd_tanya + pertanyaan + link
Solusi = Kd_solusi + solusi + keterangan
Admin = User_id + username + nm_dpn + nm_blkng + password +
email + registered + last_log Istilah
= Id_istilah + istilah + arti
4.2.4.1.3 Daftar Tabel Database Motor
Rancangan database atribut dalam aplikasi Sistem pakar untuk
memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R terdiri dari tabel sebagai berikut: a. Tabel Admin
Nama Tabel : admin
Isi : Data atribut admin
Primary key : user_id
Tabel 4.1 Tabel admin Nama Field
Tipe Data Ukuran
Keterangan
user_id Int
5 User Id Admin PK
username Varchar
25 Username admin
nm_dpn Varchar
30 Nama depan
nm_blkng Varchar
30 Nama belakang
password Varchar
255 Password
email Varchar
20 Alamat Email
registered Date time
_ Register
last_log Date time
_ Last log
level Varchar
11 Level admin
b. Tabel Arahan Nama Tabel
: arahan Isi
: Data atribut arahan Foreygn key
: kd_tanya dan kd_solusi
Tabel 4.2 Tabel arahan Nama Field
Tipe Data Ukuran
Keterangan
kd_tanya Varchar
6 Id tanya
kd_solusi Varchar
6 Id solusi
c. Tabel Istilah Nama Tabel
: istilah Isi
: Data atribut istilah Primary key
: id_istilah
Tabel 4.3 Tabel istilah Nama Field
Tipe Data Ukuran
Keterangan
id_istilah Varchar
20 Id istilah Pk
Istilah Varchar
20 Istilah
Arti Varchar
90 Arti dari istilah
d. Tabel Jawaban Nama Tabel
: jawaban Isi
: Data atribut jawaban Primary key
: kd_tanya
Tabel 4.4 Tabel jawaban Nama Field
Tipe Data Ukuran
Keterangan
kd_tanya Varchar
20 Id tanya
kd_solusi Varchar
20 Id solusi
e. Tabel Pertanyaan Nama Tabel
: pertanyaan Isi
: Data atribut admin Primary key
: kd_tanya
Tabel 4.5 Tabel pertanyaan Nama Field
Tipe Data Ukuran
Keterangan
kd_tanya Varchar
6 Kd tanya Pk
pertanyaan Varchar
255 Pertanyaan
gambar Varchar
255 Gambar
suara Varchar
50 Suara
link Varchar
255 Link pertanyaan
f.
Tabel Solusi Nama Tabel
: Solusi Isi
: Data atribut solusi Primary key
: kd_solusi
Tabel 4.6 Tabel solusi Nama Field
Tipe Data Ukuran
Keterangan
kd_solusi Varchar
6 Id solusi Pk
solusi Varchar
255 Solusi
keterangan Varchar
255 Keterangan solusi
gambar Varchar
255 Gambar
suara Varchar
255 Suara
4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi
Sistem pakar ini mempunyai kemampuan untuk melakukan dialog dengan pengguna seperti layaknya sebuah konsultasi. Sistem berdialog dengan pengguna
tentang masalah yang dihadapi penggunaan. Sistem juga akan mengontrol informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, menanyakan sesuatu bila sebuah
kondisi belum diketahui.
Sebelum suatu pertanyaan tentang kondisi sepeda motor Suzuki Motor 120R, sistem sudah harus mempunyai basis kaidah yang berhubungan dengan
pertanyaan tersebut. Sehingga pengguna hanya memasukan informasi yang dibutuhkan oleh sistem. Hal ini diatasi dengan cara membuat suatu solusi yang
digunakan sistem untuk melakukan interaksi dengan pengguna seperti sebuah percakapan. Rancangan dapat di lihat di lampiran coding
konsult.php.
4.2.5 Perancangan Keluaran
Pada tahapan ini dilakukan perancangan desain antar muka pengguna, meliputi langkah awal memasuki sistem, sesi konsultasi antara sistem dengan
pengguna, akuisi pengetahuan edit, ganti, dan mutakhirkan pengetahuan, dan bantuan untuk memahami istilah-istilah yang digunakan ditampilkan oleh sistem
informasi.
A. Konsultasi Sesi konsultasi merupakan menu inti dari sistem pakar. Dalam sesi ini user
diberi pertanyaan atau pilihan tentang kondisi dari sepeda motor Suzuki Satria 120R yang akan dimodifikasi. Setiap pilihan dari kondisi tersebut akan
menuntun si user menuju solusi untuk memodifikasi sepeda motornya yang tepat.
Gambar 4.36 Tampilan halaman sesi konsultasi
Pertanyaan
Pertanyaan
BANNER_IMAGE
LOGO
Home Konsultasi
Daftar Istilah Spesifikasi
Tentang kami
B. Daftar Istilah User dapat memilih menu daftar istilah yang disediakan oleh sistem sesuai
dengan permasalahan. Pada menu ini terdapat berbagai macam istilah dan penjelasan mengenai spare part dari sepeda motor Suzuki 120R yang
digunakan dalam menu konsultasi. Dalam menu daftar istilah juga terdapat berbagai istilah yang digunakan oleh bengkel – bengkel sepeda motor pada
umumnya.
Gambar 4.37 Tampilan halaman daftar istilah
ID Istilah
Keterangan
BANNER_IMAGE
LOGO
Home Konsultasi
Daftar Istilah Spesifikasi
Tentang kami
C. Spesifikasi Pada menu ini terdapat informasi tentang bagaimana spesifikasi standar dari
sepeda motor Suzuki satria 120R.
Gambar 4.38 Tampilan halaman Spesifikasi
SPESIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R
BANNER_IMAGE
LOGO
Home Konsultasi
Daftar Istilah Spesifikasi
Tentang kami
D. Tentang Kami Dalam menu tentang kami terdapat informasi tentang alamat dan no telp dari
kantor pusat admin dari sistem pakar ini. Dalam menu ini user juga dapat memberikan saran dan kritik mengenai web sistem pakar ini dengan mengirim
email ke admin pusat.
Gambar 4.39 Tampilan halaman tentang kami
Informasi TENTANG KAMI
BANNER_IMAGE
LOGO
Home Konsultasi
Daftar Istilah Spesifikasi
Tentang kami
E. Login Menu login merupakan menu akses untuk seorang pakar masuk ke dalam
admin. Setelah masuk ke dalam admin seorang pakar dapat melakukan berbagai update pertanyaan, update solusi, update istilah, dan update admin.
Berikut rancangan form login admin.
Gambar 4.40 Tampilan login admin
Masukan Username dan Password Username
Password
BANNER_IMAGE
Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami
F. Update Pertanyaan Dalam menu update pertanyaan yang tedapat pada admin seorang pakar dapat
menambah pengetahuan mengenai tahapan untuk mendeketeksi cara memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. berikut rancangan form
update pertanyaan.
Gambar 4.41 Tampilan update daftar pertanyaan
Daftar Pertanyaan
Kode Pertanyaan Gambar Suara Link Edit
Hapus
BANNER_IMAGE
Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami
G. Update Solusi Dalam menu update solusi yang terdapat pada admin seorang pakar dapat
menambahkan solusi mengenai cara memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. berikut rancangan form update solusi.
Gambar 4.42 Tampilan halaman update solusi
Daftar Solusi
Id Solusi
Gambar Suara Link Edit
Hapus
BANNER_IMAGE
Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami
H. Update Istilah Dalam menu update istilah yang teradapat pada admin seorang pakar juga
dapat menambahkan istilah-istilah mengenai modifkasi motor atau istilah- istilah dalam perbengkelan otomotif khususnya sepeda motor. Berikut
rancangan form update istilah.
Gambar 4.43 Tampilan halaman update daftar istilah
Daftar Istilah
Id Istilah
Keterangan Edit Hapus
BANNER_IMAGE
Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami
I. Update Admin
Dalam menu update admin yang terdapat pada admin seorang pakar juga dapat menambahkan pengguna admin yang bersangkutan dengan cara kerja
sistem pakar untuk memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. berikut rancangan form update admin.
Gambar ….
Gambar 4.44 Tampilan halaman update admin
4.3 Implementasi
Setelah merancang desain program dengan tahapan memilih tool yang akan digunakan, identifikasi dan analisa masalah, merancang sistem pakar, dan
membangun prototipe dari program sistem pakar tersebut, maka langkah selanjutnya adalah uji coba dan mengimplementasikan rancangan sistem pakar
tersebut ke dalam sebuah program software. Pada
zaman sekarang
banyak perusahaan
yang menggunakan
premrograman berbasis web. Oleh karena itu rancangan sistem pakar tersebut
Daftar Admin
Username Nama
depan Nama
belakang Level
Data reg
Last login
Edit hapus
BANNER_IMAGE
Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami