20
Gambar 2.10 Sinyal spektrum tersebar lebih tahan terhadap derau
2.1.4 Proses Penyebaran pada WCDMA
Seperti telah disebutkan sebelumnya, sistem berbasis spektrum tersebar menggunakan kode penebar untuk membedakan satu pelanggan dengan pelanggan
yang lain. Namun pada kenyataanya akan ada banyak aliran data secara simultan dari masing-masing pelanggan yang aktif dan akan ada banyak aliran data secara simultan
dari satu Node B. Oleh karena itu, tidak hanya pemisahan pelanggan atau Node B saja yang penting tetapi juga harus dilakukan pemisahan aliran-aliran data simultan
dari satu pelanggan atau Node B. Pada WCDMA proses penyebaran dilakukan dalam dua tahap, yaitu
channelization dan scrambling [5] ,[6], [8]. Pada proses channelization aliran data masing-masing pelanggan disebarkan dengan menggunakan channelization codes
dengan laju chips 3,84 Mcps. Kemudian dilakukan proses scrambling dengan menggunakan kode pseudonoise PN.
Channelization menyebarkan aliran data pelanggan sehingga menyebabkan dibutuhkannya lebar pita yang lebih besar. Karena
Adhityia Tri Ananda Nasution : Analisis Daerah Sel Jaringan Universal Mobile Telecommunication Service UMTS Ditinjau Dari Arah UPLINK, 2009.
USU Repository © 2009
21 proses scrambling menggunakan laju chips yang sama dengan proses channelization
maka proses ini tidak lagi menambah lebar pita sinyal tersebar [5], [8].
Gambar 2.11 Dua tahap penyebaran pada WCDMA
Secara sederhana proses penyebaran WCDMA diperlihatkan pada Gambar 2.11. Seluruh aliran data dari satu pelanggan atau BTS disebarkan dengan
menggunakan beberapa channelization codes tertentu. Aliran-aliran data ini kemudian di jumlahkan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses scrambling.
Gambar 2.12 Pengunaan kode PN dan OVSF
Adhityia Tri Ananda Nasution : Analisis Daerah Sel Jaringan Universal Mobile Telecommunication Service UMTS Ditinjau Dari Arah UPLINK, 2009.
USU Repository © 2009
22 Pada Gambar 2.12 dapat dilihat aplikasi kode PN dan Kode OVSF pada
WCDMA yang memiliki fungsi berbeda pada transmisi uplink dan downlink. Pada arah uplink kode PN digunakan oleh Node B untuk mengidentifikasi pelanggan yang
berbeda. Seteleh proses sinkronisasi selesai berbagai jenis layanan yang berasal dari satu pelanggan dipisahkan dengan menggunakan kode OVSF. Pada arah downlink
kode PN digunakan oleh pelanggan untuk menandai Node B. Setiap Node B mempunyai kode PN primer dan kode ini digunakan oleh pelanggan untuk
membedakan satu Node B dengan Node B yang lain. Selanjutnya kode OVSF digunakan pelanggan pada proses penyebaran kembali untuk memperoleh sinyal
informasi.
2.1.5 Kanal Data Fisik Dan Kanal Kontrol Fisik Physical Data Channel And Physical Control Channel