Propagasi Ruang Bebas Free Space Propagation Pantulan, Pembelokan dan Hamburan Reflection, Diffraction and Scattering

27

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO DAN ANALISIS DAERAH CAKUPAN

SEL JARINGAN UMTS Dalam perancangan sistem komunikasi radio diperlukan perhitungan daya keluaran pada antena penerima. Walaupun karakteristik rugi dan penguatan dari peralatan pengirim dan penerima dapat diperoleh dari data pabrikannya, rugi efektif diantara dua antena harus diperhitungkan sebagai karakteristik dari jalur propagasi antara dua antena. Perbandingan antara daya yang ditransmisikan dengan daya yang diterima pada antena penerima disebut dengan rugi propagasi pathloss dan dinyatakan dalam decibel dB.

3.1 Propagasi Ruang Bebas Free Space Propagation

Gambar 3.1 memperlihatkan kasus sederhana propagasi gelombang radio yaitu propagasi line-of-sight LOS dimana tidak ada jalur pantulan yang disebabkan permukaan tanah dan halangan lainnya [2]. Gambar 3.1 Propagasi Line-of-sight LOS Adhityia Tri Ananda Nasution : Analisis Daerah Sel Jaringan Universal Mobile Telecommunication Service UMTS Ditinjau Dari Arah UPLINK, 2009. USU Repository © 2009 28 Daya terima pada antena penerima dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 3.1 persamaan propagasi ruang bebas. 3.1 Jika ada rugi-rugi lain yang tidak berhubungan dengan propagasi radio ikut diperhitungkan, Persamaan 3.1 berubah menjadi Persamaan 3.2. 3.2 dimana: P r adalah daya terima watt P t adalah daya transmisi watt adalah panjang gelombang m G t adalah penguatan antena pengirim G r adalah penguatan antena penerima d adalah jarak antara antena pengirim dan antena penerima m L adalah rugi-rugi lain L p adalah rugi propagasi ruang bebas free space loss

3.2 Pantulan, Pembelokan dan Hamburan Reflection, Diffraction and Scattering

Jika sebelumnya jalur transmisi antara pengirim dan penerima berupa jalur langsung atau LOS, sekarang jalur transmisi gelombang radio semakin kompleks dengan berbagai daerah yang dipenuhi gedung, bangunan dan penghalang yang Adhityia Tri Ananda Nasution : Analisis Daerah Sel Jaringan Universal Mobile Telecommunication Service UMTS Ditinjau Dari Arah UPLINK, 2009. USU Repository © 2009 29 lainnya. Gelombang radio dalam propagasinya mengalami pantulan, pembelokan dan hamburan [2]. Gambar 3.2 memperlihatkan peristiwa pemantulan gelombang radio. Pantulan terjadi ketika gelombang radio yang ditransmisikan mengenai objek yang ukurannya jauh lebih besar dari panjang gelombang radio tersebut. Pantulan dapat terjadi pada permukaan tanah, gedung dan tembok. Gambar 3.2 Pemantulan gelombang radio Gambar 3.3 Pembelokan gelombang radio Adhityia Tri Ananda Nasution : Analisis Daerah Sel Jaringan Universal Mobile Telecommunication Service UMTS Ditinjau Dari Arah UPLINK, 2009. USU Repository © 2009 30 Gambar 3.3 memperlihatkan peristiwa pembelokan gelombang radio. Pembelokan terjadi ketika gelombang radio yang ditransmisikan dibelokkan oleh benda yang memiliki sisi permukaan yang tajam. Gambar 3.4 memperlihatkan peristiwa hamburan gelombang radio. Hamburan terjadi ketika gelombang radio yang ditransmisikan mengenai objek yang ukurannya lebih kecil dibanding panjang gelombang radio tersebut. Hamburan dapat disebabkan permukaan yang kasar, benda-benda kecil, lampu jalan, daun dan ranting pohon. Pantulan, pembelokan dan hamburan menyebabkan naik-turunnya level daya pada penerima yang disebut dengan fading. Pengaruh yang ditimbulkan oleh fading ikut diperhitungkan dalam analisis propagasi gelombang radio fading margin.

3.3 Model Propagasi Radio COST 231 Hata